Anda di halaman 1dari 32

KEAMANAN PANGAN DALAM

UPAYA MEWUJUDKAN
PERLINDUNGAN KONSUMEN
KOMISI 1 BIDANG PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

BADAN PERLINDUNGAN KONSUMEN NASIONAL, 2021


Dr. Ir. Arief Safari, MBA.
 Komisioner Badan Perlindungan Konsumen Nasional Periode IV dan V

 Co-founder Do-cart danAgripedia

 Senior Advisor Fortia StrategicPartner

 Dosen Institut Teknologi dan BisnisAhmad Dahlan dan Sekolah Bisnis IPB

 Senior research team Indonesian Institute for CorporateGovernance

 Senior Expert Transtec SA (EU-Indonesia TSP II Project) dan Cardno SA


(Arise+ EU Indonesia) dalam pengembangan National QualityAssurance
Sektor Pangan dan NonPangan

 Bekerja di PT Sucofindo (Persero) > 18 tahun dengan posisi terakhir sebagai

Direktur Utama

 Mantan Komisaris Utama IPBPress

 Lulusan Jurusan Teknologi Industri IPB, MBAdari TennesseState University,

Doktor dari Sekolah BisnisIPB


MENGAPA PERLINDUNGAN KONSUMEN BEGITU PENTING...?
SIAPA DAN BERAPA JUMLAH KONSUMEN DI INDONESIA

3
KONSUMEN
SELURUH RAKYAT TERMASUK NEGARA
& PELAKU USAHA

4
PEMAHAMAN KONSUMEN SEBAGAI 3 PILAR MEMERLUKAN PENGATURAN YANG BERBEDA
DIBANDINGKAN DENGAN PEMAHAMAN ATAS KONSUMEN SEBAGAI KONSUMEN AKHIR

PERLINDUNGAN TRANSAKSI KEDEPAN MENJAGA 3 PILAR TRANSAKSI YANG DILAKUKAN MASYARAKAT, PEMERINTAH DAN DUNIA USAHA
SEBAGAI KESATUAN DALAM SETIAP TRANSAKSI MENJADI MODAL UTAMA PERTUMBUHAN EKONOMI SUATU NEGARA BANGSA

PEMERINTAH

TRUST
PELAKU
USAHA

KONSUMEN

KEPERCAYAAN KONSUMEN TRANSAKSI TERJADI EKONOMI BERPUTAR, PAJAK ATAS PEMASUKAN BELANJA
TERHADAP PELAKU USAHA (JUAL BELI) MULTIPLIER EFECT TRANSAKSI NEGARA NEGARA
CONTOH KASUS

C AC I N G DA L A M I K A N M A K A R E L

Kelalaian Pelaku Usaha dalam kasus sarden


tercemar cacing Pita menghilangkan trust /
kepercayaan masyarakat.

Bila sudah terjadi maka akan susah


mendapatkan kepercayaan lagi bila trust
sudah hilang.
DASAR HUKUM, KEDUDUKAN DAN TANGGUNG JAWAB
BADAN PERLINDUNGAN KONSUMEN NASIONAL
VISI MISI TUGAS BPKN
1. Melakukan penelitan dan pengkajian guna memastikan kepastian hukum atas
“Menjadi lembaga terdepan 1. Saran dan Rekomendasi
bagi terwujudnya konsumen transaksi konsumen dan pelaku usaha, termasuk melalui pelaksanaan
2. Penelitian dan Pengkajian
yang bermartabat dan pelaku kebijakan yang mengedepankan prinsip perlindungan konsumen;
3. Penelitian Barang dan/Atau Jasa
usaha yang bertanggung 2. Memastikan ketersediaan akses data dan informasi yang memadai baik untuk
4. Mendorong Tumbuh Kembangnya LPKSM
jawab” perencanaan, perumusan kebijakan, dan pengambilan keputusan;
5. Menyebarkan Informasi
3. Memastikan dan memperluas akses pemulihan hak konsumen;
6. Menerima Pengaduan
4. Memastikan pemerintah, masyarakat dan pelaku usaha untuk proaktif dalam
7. Melakukan Survey
upaya perlindungan konsumen, termasuk melalui kehadiran kelembagaan
perlindungan konsumen yang berdaya guna;

FUNGSI BPKN
 Memberikan saran dan pertimbangan kepada Pemerintah
dalam upaya mengembangkan Perlindungan Konsumen

DASAR HUKUM  BPKN bertanggung jawab kepada Presiden Republik


 Konstitusi Negara RI UUD 1945 Indonesia (Pasal 32 UUPK )
 UU No. 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen

 Anggota BPKN diangkat dan diberhentikan oleh Presiden


 Anggota BPKN Periode V 2020-2023 diangkat melalui
yang terdiri atas unsur: Pemerintah, Pelaku Usaha,
Keputusan Presiden RI. No. 82/P Tahun 2020
LPKSM, Akademisi, dan Tenaga Ahli
PERLINDUNGAN KONSUMEN MENURUT UUPK NO.8 TAHUN 1999
Konsumen Menurut UUPK,
Bab 1, Pasal 1 No.2 Pelaku Usaha Menurut UUPK,
Pasal 1 Angka 3

“ Setiap orang perseorangan atau badan usaha, baik yang


berbentuk badan hukum maupun bukan badan hukum yang
didirikan dan berkedudukan atau melakukan kegiatan dalam
wilayah hukum negara Republik Indonesia, baik sendiri
maupun bersama-sama melalui perjanjian penyelenggaraan

“ Setiap orang pemakai barang/ atau jasa


yang tersedia dalam masyarakat, baik
bagi kepentingan diri sendiri, keluarga,
kegiatan usaha dalam berbagai bidang ekonomi.

orang lain, maupun mahluk hidup lain
dan tidak untuk diperdagangkan.

Perlindungan Konsumen Menurut UUPK,
Menurut penjelasan Pasal 1 angka 3 UUPK Pelaku Usaha yang
termasuk dalam pengertian tersebut meliputi Perusahaan ,
Pasal 1 butir 1
koorporasi, BUMN, koperasi, importir, pedagang, distributor dll.

“ Segala upaya yang menjamin adanya


kepastian hukum untuk memberikan
perlindungan kepada konsumen.

TUJUAN PERLINDUNGAN KONSUMEN
(Pasal 3 UU No. 8/1999 – Perlindungan Konsumen)
1. Meningkatkan kesadaran, kemampuan dan kemandirian konsumen untuk melindungi diri;

2. Mengangkat harkat dan martabat konsumen dengan cara menghindarkannya dari ekses negatif

pemakaian barang dan/atau jasa;

3. Meningkatkan pemberdayaan konsumen dalam memilih, menentukan, dan menuntut hak-haknya sebagai

konsumen;

4. Menciptakan sistem perlindungan konsumen yang mengandung unsur kepastian hukum dan

keterbukaan informasi serta akses untuk mendapatkan informasi;

5. Menumbuhkan kesadaran pelaku usaha mengenai pentingnya perlindungan konsumen sehingga tumbuh

sikap yang jujur dan bertanggungjawab dalam berusaha;

6. Meningkatkan kualitas barang dan/atau jasa yang menjamin kelangsungan usaha produksi barang

dan/atau jasa, kesehatan, kenyamanan, keamanan, dan keselamatan konsumen.


Bila terjadi sengketa antara Pelaku BPKN mengkritisi Kebijakan
Usaha dengan Konsumen dapat pemerintah terkait Perlindungan
diselesaikan di dalam dan di luar Konsumen dengan output Saran &
pengadilan. Pertimbangan kepada Pemerintah;

KONSTRUKSI Diluar pengadilan dapat dilakukan


di BPSK atau pada SCC.
BPKN

KELEMBAGAAN
BPSK
LPKSM
PERLINDUNGAN PEMERINTAH
(KEMENTERIAN / LEMBAGA

KONSUMEN & PEMDA)

Hak & Kewajiban Pelaku LPKSM


NASIONAL Usaha (Pasal 5 - 7 UUPK)
dan Perbuatan yang PELAKU
mendampingi
Konsumen dalam
dilarang bagi Pelaku memperjuangkan
USAHA KONSUMEN
MENURUT UUPK No.
Usaha (Pasal 8 – 18 haknya;
UUPK)

Konsumen & Pelaku Usaha


8 TAHUN 1999 Keterangan: dilindungi kepentingannya secara seimbang
- SCC (Small Claim Court)
- PU (Pengadilan Umum)
- LAPS (Lembaga Alternatif Penyelesaian Sengketa) 10
- LPKSM (Lembaga Perlindungan Konsumen Swadaya Masyarakat)
INDEKS KEBERDAYAAN KONSUMEN INDONESIA

INDEKS KEBERDAYAAN KONSUMEN


Sulut
INDONESIA 49.07 80 – 100
BERDAYA 1
49,89
Aceh Riau Kalteng

PERLU TERUS DITINGKATKAN


50,48 48,95 Kepulauan Riau Kalbar 50,80
Sumut
51,49
47,86 47,03
Kalut
49,58
Gorontalo
Maluku Utara
45,85 Papua
60 – 80
KRITIS 2
Kaltim Barat
Sumbar 51,30 47,47
Jambi 45,91
49,70 47,86
Sumsel
48,02
40 – 60
MAMPU 3
Bengkulu Sulten
49,27 46,89
Babel Kalsel Jatim Sulbar Sultenggara
47,87 49,77 51,64 46,99 Sulsel
48,04
Papua
20 – 40
PAHAM 4
Lampung 51,05
45,63
47,57 Jakarta
51,86 Maluku
Banten 47,86
5
Jabar 0 – 20
48,51 Jateng
51,95
51,79 Bali NTB SADAR
48,93 NTT
48,32
Yogyakarta 47,94
51,13

DIMENSI YANG PERLU DITINGKATKAN

Dimensi Pemahaman UUPK Dimensi Perilaku


dan Kelembagaan PK Pengaduan 11
Data IKK Tahun 2020 Kemendag
Upaya pembangunan perlindungan konsumen tidak dapat dilepaskan dari DINAMIKA NASIONAL &
DINAMIKA INTERNASIONAL. Semua hal tersebut mempengaruhi dimensi hukum, kebijakan,
kelembagaan, transaksi logistik, dan pengelolaan perlindungan konsumen

MEGATREN DUNIA

E-Commerce DEMOGRAFI GLOBAL

Yuridiksi URBANISASI
PK

Perumahan Produk Kelembagaan PERGESERAN EKONOMI


Halal
PERDAGANGAN INTERNASIONAL
Kesehatan
Travel KEUANGAN INTERNASIONAL
Lalu lintas
barang &
Fintech jasa MIDDLE INCOME CLASS

PERSAINGAN SDM
Makanan &
Minuman Keamanan jaringan data, TEKNOLOGI
kedaulatan data & informasi

Pertumbuhan PDB masih mengandalkan KONSUMSI


Lingkungan Hidup & RUMAH TANGGA sebagai kontributor terbesar
Hak Azasi
Internet pembentukan PDB. Sehingga konsumen menjadi entitas
Hak Kekayaan
Intelektual strategis dalam perekonomian nasional.
HAK DAN KEWAJIBAN KONSUMEN

PEMBINAAN PEMERINTAH PELAKU USAHA

PERILAKU KONSUMEN DAN HAK – HAK NYA

MEMERLUKAN INFORMASI PEMBELIAN BARANG KONSUMSI MASALAH KERUGIAN

PENYEDIAAN INFORMASI MEMILIH AMAN, NYAMAN DAN


PELAYANAN TANGGAPAN ADVOKASI KOMPENSASI
YANG JELAS DAN JUJUR BARANG KESELAMATAN

LAYANAN PENGADUAN

MEMILIKI ITIKAD BAIK PERILAKU KONSUMEN DAN KEWAJIBANNYA

MEMBACA INFORMASI / PROSEDUR MENGIKUTI UPAYA


MEMBAYAR SESUAI HARGA
PENGGUNAAN PENYELESAIAN HUKUM SECARA PATUT

MENGKONSUMSI SESUAI PARAMETER YANG DILARANG BAGI


PROSEDUR PENGADUAN PELAKU USAHA
ATURAN
13
HAK DAN KEWAJIBAN PELAKU USAHA
(Pasal 6 dan 7 UU No. 8/1999 – Perlindungan Konsumen)
HAK PELAKU USAHA (PASAL 6)
a. Hak untuk menerima pembayaran yang sesuai dengan kesepakatan mengenai kondisi dan nilai tukar barang dan/atau jasa yang diperdagangkan;

b. Hak untuk mendapat perlindungan hukum dari tindakan konsumen yang beritikad tidak baik;

c. Hak untuk melakukan pembelaan diri sepatutnya di dalam penyelesaian hukum sengketa konsumen;

d. Hak untuk rehabilitasi nama baik apabila terbukti secara hukum bahwa kerugian konsumen tidak diakibatkan oleh barang dan/atau jasa yang
diperdagangkan;

e. Hak-hak yang diatur dalam ketentuan peraturan perundang-undangan lainnya


KEWAJIBAN PELAKU USAHA (PASAL 7)
a. Beritikad baik dalam melakukan kegiatan usahanya;

b. Memberikan informasi yang enar, jelas dan jujur mengenai kondisi dan jaminan barang dan/atau jasa serta memberi penjelasan penggunaan, perbaikan dan
pemeliharaan;

c. Memperlakukan atau melayani konsumen secara benar dan jujur serta tidak diskriminatif;

d. Menjamin mutu barang dan/atau jasa yang diproduksi dan/atau diperdagangkan berdasarkan ketentuan standar mutu barang dan/atau jasa yang berlaku

e. Memberi kesempatan kepada konsumen untuk menguji, dan/atau mencoba barang dan/atau jasa tertentu serta memberi jaminan dan/atau garansi atas
barang yang dibuat dan/atau yang diperdagangkan;

f. Memberi kompensasi, ganti rugi dan/atau penggantian atas kerugian akibat penggunaan, pemakaian dan pemanfaatan barang dan/atau jasa yang
diperdagangkan;

g. Memberi kompensasi, ganti rugi dan/atau penggantian apabila barang dan/atau jasa yang dterima atau dimanfaatkan tidak sesuai dengan perjanjian.
PARAMETER YANG DILARANG PELAKU USAHA

DARI SISI STANDARD DARI SISI INFORMASI DARI SISI CARA MENJUAL
Pelaku Usaha dilarang menawarkan, Pelaku Usaha dilarang memberikan informasi Pelaku usaha dilarang mengelabui dan
memproduksi dan memperdagangkan yang tidak jujur, tidak benar, tidak lengkap, menyesatkan Konsumen
barang yang tidak memenuhi STANDARD tidak jelas atas barang dan jasa yang
diperdagangkan

DARI SISI CEDERA JANJI DARI SISI IKLAN DARI SISI KLAUSULA BAKU
Pelaku Usaha dilarang menjual, Pelaku Usaha dilarang memproduksi iklan Pelaku Usaha dilarang mencantumkan
menawarkan barang atau jasa yang tidak yang mengelabui konsumen, mengelabui ketentuan dalam Klausula Baku yang
sesuai dengan apa yang diperjanjikan jaminan, memuat informasi yang keliru memberatkan konsumen 15
DATA PENERIMAAN PENGADUAN KONSUMEN BPKN
(2017 s/d 14 MARET 2021)
BARANG ELEKTRONIK,
PERUMAHAN 2.618 TELEMATIKA & KENDARAAN
BERMOTOR 54
JASA KEUANGAN 752 LISTRIK & GAS

1.518 RUMAH TANGGA 32


E-COMMERCE 602 LAYANAN

1.372 KESEHATAN 19
JASA OBAT &
TELEKOMUNIKASI 97 MAKANAN 8
JASA

640 672 TRANSPORTASI 56 LAIN-LAIN 244


PENGADUAN
280 NO. SEKTOR
2020
2021
(per 14 Maret)
1 Perumahan 524 44
2 E-commerce 315 254
2017 2018 2019 2020 14 MAR
3 Jasa Keuangan 225 302
2021
4 Jasa Telekomunikasi 78 13
4.482 PENGADUAN 5
6
Jasa Transportasi
Barang elektronik, telematika, dan kendaraan bermotor
36
33
6
7
7 Listrik dan gas rumah tangga 20 3
TOTAL PENERIMAAN PENGADUAN KE 8 Obat dan makanan 6 2
BPKN (2017 – 14 MARET 2021) 9 Layanan kesehatan 9 2
10 Lain-lain 126 39
JUMLAH 1.372 672

TOTAL KERUGIAN KONSUMEN TOTAL KERUGIAN KONSUMEN PER


TAHUN 2020 14 MARET 2021

*Data Komisi Advokasi BPKN


Rp 493.928.621.395 Rp 191.592.991.289
DASAR
DASARHUKUM, TUGAS
HUKUM, DAN FUNGSI
TUGAS DAN FUNGSI
KOMISI 1 BIDANG
KOMISI PENELITIAN
1 PENELITIAN DANPENGEMBANGAN
DAN PENGEMBANGAN

Dasar Hukum:
1. Pasal 33 dan Pasal 34 dalam Undang-Undang Nomor 8 tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen
2. Pasal 3 dan Pasal 4 dalam Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 2019 tentang Badan Perlindungan Konsumen Nasional
3. Pasal 13 huruf a dan Pasal 14 dalm Keputusan Ketua BPKN Nomor 9/BPKN/Kep/9/2020 tentang Kedudukan, Fungsi, Tugas, Organisasi, Tata Tertib dan Tata Kerja
Badan Perlindungan Konsumen Nasional

TUGAS:
Mengkoordinasikan kajian dan penelitian BPKN, meneliti dan mengkaji peraturan perundang-undangan di bidang perlindungan konsumen, barang dan/atau jasa yang
berkaitan dengan keselamatan konsumen, melakukan survei menyangkut kebutuhan konsumen akan barang dan/atau jasa.

FUNGSI:
a. Penyusunan program penelitian dan pengkajian hukum dan peraturan perundang-undangan yang menyangkut perlindungan konsumen;
b. Penyusunan program penelitian dan pengkajian barang dan/atau jasa berkaitan dengan keselamatan konsumen;
c. Survei tentang kebutuhan konsumen akan barang dan/atau jasa;
d. Perumusan saran dan pertimbangan kebijakan berdasarkan hasil penelitian dan pengkajian hukum dan peraturan perundang-undangan di bidang perlindungan
konsumen;
e. Perumusan saran dan pertimbangan kebijakan berdasarkan hasil penelitian dan pengkajian barang dan/atau jasa berkaitan dengan keselamatan konsumen;

f. Perumusan saran dan pertimbangan kebijakan berdasarkan hasil penelitian tentang kebutuhan konsumen akan barang dan/atau jasa;
g. Membuat laporan aktivitas.
REKOMENDASI BPKN
REKOMENDASI BPKNDARI
DARITAHUN
TAHUN2005
2005- -2021
2021

27

21
20
19 19
18
16
15
13
12

7 7
6 6 6
5 5
4 4 4
3 3 3
1 1 1

2005 2006 2007 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021

204 REKOMENDASI
REKOMENDASI BPKN TERKAIT PANGAN
Tahun 2006 dan Tahun 2010 Tahun 2013 dan Tahun 2016 Tahun 2020

1. 26 Januari 2006, Penanganan Keamanan Pangan 1. 23 Desember 2013, Pengawasan Iklan Produk Pangan – 1. 05 Juni 2020, Distribusi Pangan Pokok – Menteri Perdagangan RI
Dari Bahan Berbahaya – Menteri Koordinator Menteri Kesehatan RI 2. 05 Juni 2020, Kebutuhan Pangan Pokok – Menteri Pertanian RI

Kesejahteraan Rakyat RI 2. 23 Desember 2013, Pengawasan Ilkan Produk Pangan – 3. 05 Juni 2020, Distribusi Pangan Pokok – Menteri Perdagangan

2. 7 Januari 2010, Informasi Pengawasan Kepala Badan Pengawasan Obat dan Makanan RI Republik Indonesia

Keamanan Pangan dan Bahan Berbahaya – 3. 29 Juni 2016, Pengawasan Pangan Jajanan Anak Sekolah 4. 05 Juni 2020, Ketersediaan Pangan Pokok – Menteri Pertanian

Kepala Badan Pengawasan Obat dan Makanan RI (PJAS) – Kepala Badan Pengawasan Obat dan Makanan Republik Indonesia
5. 05 Juni 2020, Data Ketersediaan Pangan Pokok Perwilayah –
RI, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Koperasi
Kepala badan Pusat Statistik (BPS)
dan Usaha Kecil dan Menengah RI
6. 27 Agustus 2020, Pembinaan dan Pengawasan Keamanan
4. 29 Juni 2016, Model Nasional Pengelolaan Pangan
Pangan – Kepala Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM)
Jajanan Anak Sekolah (PJAS) – Menteri Perencanaan
RI, Menteri Kesehatan RI
Pembangunan Nasional/Kepala BAPPENAS RI
7. 27 Agustus 2020, Panduan Pembinaan dan Pengawasan
5. 29 Juni 2016, CSR untuk IKM Pangan Jajanan Anak
Keamanan Pangan – Menteri Dalam Negeri RI
Sekolah - Menteri Perindustrian RI
8. 27 Agustus 2020, Antisipasi Perkembangan Produk Halal – Menteri
6. 29 Juni 2016, Sistem Sertifikasi Pelaku Usaha Pangan
Pendidikan dan Kebudayaan RI
Jajanan Anak Sekolah (PJAS) - Menteri Kesehatan RI
9. 27 Agustus 2020, Pembinaan Keamanan Pangan – Menteri
7. 29 Juni 2016, Pengelolaan Keamanan Pangan Jajanan Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah RI
Anak Sekolah – Menteri Dalam Negeri RI 10. 27 Agustus 2020, Panduan Pembinaan dan Pengawasan
8. 29 Juni 2016, Membebaskan Pangan dari Bahan Keamanan Pangan – Ketua Badan Nasional Sertifikat Profesi
Berbahaya – Kepala Badan Pengawasan Obat dan (BNSP)
Makanan RI
KAJIAN TAHUN 2021
USULAN TEMA/JUDUL
1. Perlindungan Konsumen Terkait Hak Aksesibilitas dan Akomodasi yang Layak Bagi Konsumen Disabilitas

2. Pernyataan Kehalalan Produk Pangan Usaha Mikro Kecil

3. Perlindungan Konsumen terhadap penerapan klausula baku di bidang keuangan dan ritel (online)

4. Kajian Indeks Perlindungan Konsumen

5. Keamanan Air Minum Isi Ulang (Tidak Bermerek)

Kriteria Penentuan Tema Kajian:


1. Ruang lingkup masalah
2. Dampak terhadap kemaslahatan konsumen
3. Bersifat massive
4. Dampak ekonomi konsumen
5. Unsur Keselamatan, Keamanan, Kenyamanan dan Lingkungan (K3L) Konsumen
6. Bersifat terstruktur dan sistemik
RUANG LINGKUP DAN TUJUAN
KEAMANAN AIR MINUM ISI ULANG TIDAK BERMEREK
RUANG LINGKUP
1. Pengawasan pemerintah terhadap pelaku usaha terkait standar keamanan dan kesehatan
2. Pelaksanaan dan Pengawasan terhadap Izin Depot Air Isi Ulang terkait Higiene Sanitasi dan Sertifikat Laik Higiene Sanitasi khususnya
fisik tempat, penataan dan persyaratan ruang penyimpanan, persiapan, pengolahan, Kebersihan dan penyajian air isi ulang.
3. Penerapan Standar Air Minum yang sesuai dengan Standar Nasional Indonesia terkait air mineral.

TUJUAN
1. Memastikan keamanan, kesehatan dan kehigienisan air minum isi ulang tidak bermerk kepada masyarakat.
2. Melakukan pembinaan kepada pelaku usaha mikro Depot Air tentang keamanan Air minum isi ulang.
3. Memastikan kualitas kandungan air minum isi ulang yang sesuai dengan standar SNI.
4. Memberikan rekomendasi kepada Pemerintah (Khususnya Kementerian Kesehatan, Perindustrian, Perdagangan, BSN, BPOM
dalam upaya memberikan perlindungan kepada Konsumen Air Minum isi ulang (tidak bermerk) dikarenakan masih banyak Depo Air
Minum isi ulang yang tidak memenuhi Standar Kesehatan, Keamanan dan Kebersihan dan tidak memiliki Standar Nasional Indonesia
(SNI).
PENTINGNYA PERLINDUNGAN KONSUMEN
KEAMANAN AIR MINUM ISI ULANG TIDAK BERMEREK (BERITA MEDIA)
Pernah Keracunan Air Isi Ulang Sekeluarga, Hati-hati Beli Air Minum Dari Depot Isi Ulang, Bahaya
Irma Harap Ada Solusi Memilih Depot untuk Kesehatan Dari Penyakit Tiroid Hingga Kanker

https://medan.tribunnews.com/2020/01/26/pernah-keracunan- https://health.grid.id/read/351976110/hati-hati-beli-air-minum-dari-depot-isi-
air-isi-ulang-sekeluarga-irma-harap-ada-solusi-memilih-depot ulang-bahaya-untuk-kesehatan-dari-penyakit-tiroid-hingga-kanker?page=all

Baru 696 Depo Air Minum Yang Terdata di Balikpapan Empat orang tewas keracunan galon isi ulang

https://nomorsatukaltim.com/2020/02/24/baru-696-
depo-air-minum-yang-terdata-di-balikpapan/ https://www.republika.co.id/berita/nlyofb/empat-orang-tewas-keracunan-galon-isi-ulang
RUANG LINGKUP DAN TUJUAN
PERNYATAAN KEHALALAN PRODUK PANGAN USAHA MIKRO KECIL
RUANG LINGKUP
1. Bagaimana proses usaha mikro kecil menyatakan kehalalan produknya?
2. Bagaimana konsumen mengetahui bahwa produk yang dinyatakan halal oleh usaha mikro kecil terjamin kehalalannya?
3. Siapa yang akan menjamin pernyataan halal dari usaha mikro kecil?
4. Bagaimana kepastian sanksi hukum dari peraturan jaminan produk halal?

TUJUAN

1. Memahami dengan tepat proses usaha mikro kecil dalam menyatakan kehalalan produknya;
2. Memahami dengan tepat mengenai jaminan dari kehalalan produk pangan dari usaha mikro kecil;
3. Mengetahui otoritas lembaga yang berwenang membebankan sanksi administratif apabila terdapat
pelanggaran jaminan produk halal;
4. Memberikan rekomendasi kepada pemerintah mengenai pernyataan halal produk pangan usaha mikro kecil.
PENTINGNYA PERLINDUNGAN KONSUMEN PERNYATAAN KEHALALAN
PRODUK PANGAN USAHA MIKRO KECIL (BERITA MEDIA)
Kewajiban Sertifikasi Resmi Halal berlaku, 97 Produk Kuliner UMKM Depok Dapat Sertifikat
bagaimana nasib UMKM? Halal MUI

https://www.bbc.com/indonesia/indonesia-50080006 https://www.republika.co.id/berita/q5ned6384/97-produk-kuliner-umkm-
depok-dapat-sertifikat-halal-mui

Kesadaran Halal Konsumen – Produsen Seberapa Besar Manfaat Mempunyai Sertifikasi Halal? Berikut
UKM Masih rendah Beberapa Manfaat Sertifikat Halal bagi Produsen dan Konsumen

https://republika.co.id/berita/ptsonl370/kesadaran-halal-
https://goukm.id/manfaat-sertifikasi-halal/
konsumenprodusen-ukm-masih-rendah
TERIMA KASIH
BADAN PERLINDUNGAN KONSUMEN NASIONAL
GRAHA BPKN RI, Jl. Jambu No.32 RT.5/RW.2, Gondangdia Kec. Menteng, Kota Jakarta Pusat 10350
Email : sekretariat@bpkn.net, setlitbang@bpkn.net
www.bpkn.go.id, @BPKN_RI

FACEBOOK TWITTER INSTAGRAM


CONTOH BERITA DI MEDIA

HAK-HAK KONSUMEN, BOHONGI MENU HALAL, McDonald’s AS


Hak atas informasi yang DIGUGAT Rp. 6,7 MILIAR
benar, jelas, dan jujur,
mengenai kondisi dan
jaminan barang dan/atau
jasa
(UUPK PSL 4 HURUF C)

https://www.dakwatuna.com/2013/01/22/27143/bohongi-menu-halal-mcdonalds-as-digugat-rp-
67-miliar/#axzz6qfa0DUTb
CONTOH BERITA DI MEDIA

JADI KONUSUMEN PINTAR DALAM


HAK-HAK KONSUMEN, MEMILIH PANGAN OLAHAN
Hak untuk memilih barang
dan/atau jasa serta
mendapatkan barang/jasa
tersebut sesuai dengan
nilai tukar dan kondisi
serta jaminan yang
dijanjikan
(UUPK PSL 4 HURUF B)

https://www.liputan6.com/health/read/4325636/jadi-konsumen-pintar-dalam-memilih-pangan-
olahan
CONTOH BERITA MEDIA

PEMBATASAN PEMBELIAN BAHAN POKOK


DINILAI PICU PANIC BUYING
HAK-HAK KONSUMEN,
Diperlakukan atau dilayani
secara benar dan jujur
serta tidak diskriminatif
(UUPK PASAL 4 HURUF G)

https://republika.co.id/berita/q7h9wz382/pembatasan-pembelian-bahan-pokok-dinilai-picu-empanic-
buyingem
CONTOH BERITA DI MEDIA

Hati-hati Beli Air Minum Dari Depot Isi


Ulang, Bahaya untuk Kesehatan Dari
HAK-HAK KONSUMEN,
Penyakit Tiroid Hingga Kanker
Hak atas kenyamanan,
kemanan, dan
keselamatan dalam
mengkonsumsi barang
dan / atau jasa
(UUPK PSL 4 HURUF A)

https://health.grid.id/read/351976110/hati-hati-beli-air-minum-dari-depot-isi-ulang-bahaya-untuk-
kesehatan-dari-penyakit-tiroid-hingga-kanker?page=all
CONTOH BERITA DI MEDIA

PROTES MAKANAN TAK MEMUASKAN,


KONSUMEN KENA NYINYIR PENJUAL
HAK-HAK KONSUMEN,
Didengar Pendapat Dan
Keluhannya Atas Barang
Dan/Jasa Yang Digunakan
(UUPK PASAL 4 HURUF D)

https://food.detik.com/info-kuliner/d-4739011/protes-makanan-tak-memuaskan-pembeli-ini-malah-kena-
nyinyir-penjual
CONTOH BERITA DI MEDIA

SENGKETA DUGAAN KERACUNAN SUSU KEMASAN,


HAK-HAK KONSUMEN, Hak BPSK BANDUNG GELAR PRASIDANG
untuk mendapatkan
advokasi,perlindungan, dan
upaya penyelesaian
sengketa perlindungan
konsumen secara patut
(UUPK PASAL 4 HURUF E)

https://news.detik.com/berita-jawa-barat/d-3154131/sengketa-dugaan-keracunan-susu-kemasan-bpsk-
bandung-gelar-prasidang
CONTOH BERITA DI MEDIA

KELUARGA SISWA KERACUNAN


HAK-HAK KONSUMEN, Hak INGIN DAMAI DENGAN PRODUSEN MINUMAN ,
untuk mendapatkan DENGAN SYARAT GANTI RUGI Rp. 150 Juta
kompensasi, ganti rugi
dan/atau penggantian,
apabila barang dan/atau
jasa yang diterima tidak
sesuai dengan perjanjian
atau tidak sebagaimana
mestinya
(UUPK PASAL 4 HURUF H)

https://nasional.republika.co.id/berita/pjich0428/keluarga-siswa-keracunan-ingin-damai-dengan-produsen-
minuman

Anda mungkin juga menyukai