Anda di halaman 1dari 12

Dosen Pembimbing : Sulasmi, SKM., M.

Kes
Mata Kuliah : Penyehatan Udara-A
aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
MAKALAH
“Analisa Kasus Pencemaran Udara Kawasan PT. Semen Tonasa”

Oleh :
Kelompok 1
Muh. Asril S (PO714221191.071)
Nur Ilmi Sahrun (PO714221191.076)
Wandha Zafirah (PO714221191.098)
Dwi Anggraeni (PO714221191.061)

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN MAKASSAR
JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN
PRODI DIV/IIIB 2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur senantiasa saya ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
karena atas berkat dan rahmat-Nya sehingga diberi kemudahan dalam menyusunan
makalah ini dan mampu menyelesaikan dengan tepat pada waktunya. Tidak lupa juga
shalawat serta salam atas junjungan kita Nabi Besar Muhammad Saw. serta kepada
keluarga, saudara, sahabat dan kerabatnya.
Dalam penyusunan makalah ini saya selaku mahasiswa banyak mendapatkan
bantuan, dan bimbingan dari berbagai pihak. Untuk itu dalam kesempatan kali ini saya
mengucapkan terimakasih kepada semua yang telah membantu dalam penyelesaian
makalah ini.

Makassar, Oktober 2021

Kelompok 1

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................. i

DAFTAR ISI ........................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ................................................................................... 1


B. Rumusan Masalah .............................................................................. 2
C. Tujuan ................................................................................................ 3

BAB II PEMBAHASAN
A. Lokasi ................................................................................................. 4
B. Penyebab Pencemaran Udara .............................................................. 4
C. Sumber Pencemaran Udara ................................................................ 5
D. Tingkat Pencemaran Udara ................................................................ 5
E. Dampak Pencemaran Udara ................................................................ 5
F. Peran Institusi ...................................................................................... 6

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan ........................................................................................ 8
B. Saran .................................................................................................. 8

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pencemaran udara adalah masuknya atau dimasukkannya zat, energi,
dari komponen lain ke dalam udara ambien oleh kegiatan manusia, sehingga
mutu udara turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan udara ambien
tidak dapat memenuhi fungsinya (PP No. 41, 1999). Sumber pencemar adalah
setiap usaha dan/atau kegiatan yang mengeluarkan bahan pencemar ke udara
yang menyebabkan udara tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya (PP No.
41, 1999). Aktivitas manusia juga menghasilkan partikel seperti partikel dari
asbes bahan bangunan, abu terbang dari proses peleburan baja dan asap dari
proses pembakaran yang tidak sempurna. Sumber utama partikel adalah proses
pembakaran bahan bakar dan proses-proses industri (Fardiaz, 2012).
Industri semen merupakan penyumbang terbesar dari total emisi
partikulat di dunia. Emisi udara dari industri semen mengandung zat-zat kimia
berbahaya, seperti emisi gas rumah kaca (GRK) dan polutan gas lainnya seperti
nitrogen oksida (NOx), sulfur oksida (SOx), karbon monoksida (CO) dan
partikulat (Oguntoke, Awanu, & Annegarn, 2012). Sebagian besar proses
produksi pabrik semen berupa pengecilan ukuran material dan pembakaran
sehingga menghasilkan emisi partikulat dalam jumlah besar, baik berasal dari
emisi peralatan, aktivitas industri maupun dari kegiatan transportasi
(Yhuliarsih, Sutanhaji, & Widiatmono, 2016)

Salah satu produsen semen dalam negeri yang sedang menikmati


dampak dari pertumbuhan Industri semen di Indonesia adalah PT. Semen
Tonasa. Produsen semen yang berkantor pusat di desa Biringere, Kabupaten
Pangkep, Sulawesi Selatan yang berdiri sejak tahun 1968 merupakan ikon
pembangunan Sulawesi Selatan karena merupakan Industri semen pertama di
Kawasan Timur Indonesia. Pada tahun 2014 PT Semen Tonasa telah

1
memproduksi semen sebanyak 6,7 ton dengan perolehan pendapatan sebesar
65.3 triliun menjadikan PT Semen Tonasa sebagai salah satu produsen semen
terbesar di Indonesia. Ditengah kemajuan pertumbuhan industri PT.Semen
tonasa 2 saat ini, jika dilihat dari sisi jumlah pendapatan pertahun, tentu saja
akan menimbulkan dampak yang besar terhadap masyarakat dan lingkungan
desa Biringere ,pangkep (Semen Tonasa : 2017).
Desa Biringere merupakan salah satu dari 5 (lima) desa dan 3 (tiga)
kelurahan di wilayah kecamatan Bungoro Kabupaten Pangkep yang terletak 11
Km kearah timur dari Kecamatan Bungoro. Warga di sekitar pabrik PT Semen
Tonasa sering mengeluhkan dampak polusi udara yang ditimbulkan pabrik
ketika sedang beroperasi karena mengeluarkan asap tebal dan debu yang
menempel ke rumah warga setempat setebal satu centimeter, selain hal tersebut
dari aktivitas pabrik juga menimbulkan kebisingan pada saat dilakukan
pengeboman bahan baku." Jika pabrik beroperasi rumah dan lantai akan
menjadi sasaran debu. Kalua pabrik beroperasi, saya dan warga lain di sini
sering mengalami sesak nafas dan batukbatuk, sementara perhatian perusahaan
PT Semen Tonasa untuk kesehatan warga sekitar terbilang sangatlah kurang.
Lokasi desa Biringere ini merupakan zona terdekat dari pabrik PT. Semen
Tonasa. Sehingga desa ini sangat terkena dampak dari aktivitas industri semen
PT. Semen Tonasa. Jika dilihat dari hasil observasi keadaan atap rumah-rumah
warga telah tertutupi oleh debu-debu yang dihasilkanndari lokasi pertambangan
tersebut. Selain rumah-rumah warga, yang terkena dampak juga yaitu
tumbuhan yang ada didaerah tersebut. Jadi tidak menutup kemungkinan jika
kesehatan warga Desa Biringere pun terganggu.

B. Rumusan Masalah
1. Dimana lokasi tempat pengukuran kadar pencemaran Udara
2. Apa penyebab pencemaran udara yang terjadi?
3. Drai mana sumber pencemaran udara tersebut berasal?

2
4. Bagaimnana tingkat pencemaran udara yang terjadi?
5. Bagaimana tindak lanjut pihak institusi/pemerintah terkait?
C. Tujuan
1. Mahasiswa dapat mengetahui lokasi pencemaran udara terjadi.
2. Mahasiswa dapat mengetahui penyebab pencemaran udara.
3. Mahasiswa dapat mengetahui sumber pencemaran udara.
4. Mahasiswa dapat mengetahui terkait tingkat pencemaran udara yang
terjadi.
5. Mahasiswa dapat mengetahui tindak lanjut pihak institusi terkait
pencemaran udara tersebut

3
BAB II
PEMBAHASAN

A. Lokasi
Adapun lokasi pengukuran yang menjadi pembahasa dalam makalah
ini yaitu permukiman sekitar kawasan industri PT. Semen Tonasa Kabupaten
Pangkep yang mencakup 4 (empat) wilayah yaitu Kelurahan Bontoa, Desa
Taraweang, Desa Biringere, dan Desa Mangilu.
Pengumpulan data dilakukan dengan cara pengukuran sesaat
konsentrasi CO dan TSP di 6 (enam) titik lokasi selama 60 menit pada 3 (tiga)
waktu yang berbeda, yaitu pagi hari (09.00 – 10.00 WITA), siang hari (13.00
– 14.00 WITA) dan malam hari (20.00 – 21.00 WITA).
.
B. Penyebab Pencemaran Udara
Warga di sekitar pabrik PT Semen Tonasa sering mengeluhkan dampak
polusi udara yang ditimbulkan pabrik ketika sedang beroperasi karena
mengeluarkan asap tebal dan debu yang menempel ke rumah warga setempat
setebal satu centimeter, selain hal tersebut dari aktivitas pabrik juga
menimbulkan kebisingan pada saat dilakukan pengeboman bahan baku." Jika
pabrik beroperasi rumah dan lantai akan menjadi sasaran debu. Kalau pabrik
beroperasi, warga sering mengalami sesak nafas dan batukbatuk, sementara
perhatian perusahaan PT Semen Tonasa untuk kesehatan warga sekitar
terbilang sangatlah kurang. Lokasi desa Biringere ini merupakan zona terdekat
dari pabrik PT. Semen Tonasa. Sehingga desa ini sangat terkena dampak dari
aktivitas industri semen PT. Semen Tonasa. Jika dilihat dari hasil observasi
keadaan atap rumah-rumah warga telah tertutupi oleh debu-debu yang
dihasilkan dari lokasi pertambangan tersebut. Selain rumah-rumah warga, yang
terkena dampak juga yaitu tumbuhan yang ada didaerah tersebut. Jadi tidak
menutup kemungkinan jika kesehatan warga Desa Biringere pun terganggu.

4
C. Sumber Pencemaran Udara
Industri semen merupakan industry dengan proses produksi energi tinggi
(high energy), karena membutuhkan banyak bahan bakar pada saat proses
pembakaran di kalsiner dan tanur (kiln). Emisi dari industry semen ke atmosfer
meliputi partikel debu (TSP), nitrogen oksida (NOX), sulfur oksida (SOX),
karbon monoksida (CO), juga pencemar-pencemar minor seperti kandungan
organik yang bersifat semivolatil atau logam berat (Schuhmacher dkk., 2009).

Gas CO dapat berbahaya bagi kesehatan manusia. Gas CO ini akan


mengganggu pengikatan oksigen pada darah karena CO lebih mudah terikat
oleh hemoglobin dibandingkan dengan oksigen dan gas-gas lainnya. Gas CO
dapat membuat sesak napas (Luttrell dkk., 2008). Sementara TSP memiliki
dampak jangka Panjang (reduksi fungsi paru-paru) dan jangka pendek (batuk,
dahak, dan sesak napas). Gejala pernapasan yang paling sering dilaporkan
akibat paparan TSP diantaranya batuk, dyspnea, bersin, dan dahak (Nkhama
dkk.,2017).

D. Tingkat Pencemaran Udara


Berdasarkan penelitian yang menjadi rujukan makalah ini
menyimpulkan bahwa kualitas udara ambien CO dan TSP pada 6 (enam) titik
lokasi di permukiman sekitar kawasan industri PT. Semen Tonasa Kabupaten
Pangkep berada dalam kategori baik dikarena hasil perhitungan nilai ISPU yang
berada dalam rentang 0 – 50 (Anwar 2019)

E. Dampak Pencemaran Udara


1. Gas CO dapat berbahaya bagi kesehatan manusia. Gas CO ini akan
mengganggu pengikatan oksigen pada darah karena CO lebih mudah
terikat oleh hemoglobin dibandingkan dengan oksigen dan gas-gas lainnya.
Gas CO dapat membuat sesak napas.

5
2. TSP memiliki dampak jangka panjang (reduksi fungsi paru-paru) dan
jangka pendek (batuk, dahak, dan sesak napas). Gejala pernapasan yang
paling sering dilaporkan akibat paparan TSP diantaranya batuk, dyspnea,
bersin, dan dahak.
3. Paparan partikel debu dalam jangka pendek dapat menggangu kesehatan
manusia seperti timbulnya iritasi pada mata, alergi, dan gangguan
pernapasan. Sedangkan paparan jangka panjang dapat menyebabkan
perkembangan penyakit jantung, ISPA maupun paru-paru yang mengarah
ke kematian dini.
4. Rusaknya Jalan-Jalan Desa Dikarenakan Kendaraan Kendaraan Berat.
Jalan didesa ini rusak dikarenakan banyaknya kendaraan berat yang
berlalulalalng setiap harinya. Akibat berlalulalangnya kendaraan berat
tersebut mengakibatkan sebagian besar jalanan didesa ini menjadi rusak
dan berlubang.
5. Menimbulkan kebisingan dan getaran. Sehingga merusak rumah warga,
selain udara, kebisingan dan getaran juga sering terjadi didaerah ini.
Kebisingan dihasilkan dari suara mesin yang bekerja sepanjang hari dan
tanpa henti, kemudian getaran dihasilkan dari pengeboman bahan baku
karst yang setiap beberapa waktu dirasakan oleh warga. Dari aktivitas
peledakan bahan baku tersebut, menghasilkan getaran yang dapat merusak
rumah-rumah warga.

F. Peran Institusi
Pertumbuhan industri atau perusahaan tidak hanya akan memberi
pengaruh positif seperti meningkatnya pertumbuhan ekonomi dengan
bertambahnya lapangan pekerjaan khususnya bagi masyarakat sekitar
perusahaan. Pada waktu yang bersamaan, pertumbuhan ini juga memiliki
dampak negatif dari hasil kegiatan operasional perusahaan. Misalnya,
pencemaran lingkungan dan adanya limbah perusahaan. Jadi, kembali lagi

6
bahwa yang akan menerima dampak tersebut adalah masyarakat yang
bermukim di sekitar tempat beroperasinya pabrik perusahaan. Hal ini tentu
membuat perusahaan melanggar Pasal 9 Ayat 3 Undang-Undang Nomor 39
Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia yang mengamanatkan bahwa
lingkungan hidup yang baik dan sehat adalah hak setiap orang.
Menanggapi hal tersebut, selain menuntut penerapan tata kelola
perusahaan yang baik atau yang biasa disebut dengan istilah good corporate
governance (GCG) dengan tiga diantara prinsipnya adalah akuntabilitas
(accountability), kesetaraan dan kewajaran (fairness), serta
pertanggungjawaban (responsibility). Pemerintah juga mewajibkan perusahaan
untuk melaksanakan tanggung jawab sosial lingkungan (TJSL) atau corporate
social responsibility (CSR). Aturan ini mengacu pada amanat Undang-Undang
Perseroan Terbatas (UUPT) yakni Nomor 40 Tahun 2007 Pasal 74 Ayat 1.
CSR merupakan salah satu dari tanggung jawab perusahaan kepada
pihak yang mendapatkan pengaruh atas keberadaan perusahaan yang
selanjutnya disebut sebagai pemangku kepentingan (stakeholders), salah satu
diantaranya yakni masyarakat. Maka dari itu, perusahaan sudah seharusnya
memiliki kesadaran sebagai bagian dari masyarakat dan bertanggung jawab
kepadanya.
Salah satu perseroan yang melaksanakan program CSR adalah PT
Semen Tonasa. Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ini harus senantiasa
menjalankan aturan-aturan terkait pelaksanaan CSR dalam menangani segala
dampak yang ditimbulkan akibat kegiatan operasional perseroaan. Program
CSR perusahaan semen terbesar di kawasan Indonesia Timur ini dinamakan
Program Tonasa Bersaudara dengan lima pilarnya yakni Tonasa Cerdas,
Tonasa Mandiri, Tonasa Bersahaja, Tonasa Hijau, dan Tonasa Sehat.

7
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang menjadi rujukan makalah ini
menyimpulkan bahwa kualitas udara ambien CO dan TSP pada 6 (enam) titik
lokasi di permukiman sekitar kawasan industri PT. Semen Tonasa Kabupaten
Pangkep berada dalam kategori baik dikarena hasil perhitungan nilai ISPU yang
berada dalam rentang 0 – 50 (Anwar 2019)
B. Saran

Saran kepada pemerintah daerah Kabupaten Pangkep dan instansi PT.


Semen Tonasa agar melakukan pengukuran rutin kualitas udara ambien
terutama parameter CO dan TSP di permukiman sekitar kawasan industri PT.
Semen Tonasa, serta melakukan upaya yang perlu dilakukan untuk mengurangi
emisi CO dan TSP yang dihasilkan oleh aktivitas industri, sehingga tidak
menimbulkan dampak kesehatan pada masyarakat sekitar

8
DAFTAR PUSTAKA
Anwar, Fajar Septian dkk. 2019. Kualitas Udara Ambien Co Dan Tsp Di Permukiman
Sekitar Kawasan Industri Pt. Semen Tonasa.
https://journal.unhas.ac.id/index.php/jkmmunhas/article/view/10060. Di Akses
20 Oktober 2021

Sumatriani, Dian Pane dan Nurhasana Kamaruddin. 2021. Peranan Corporate Social
Responsibility Terhadap Reputasi Perusahaan Pada Pt Semen Tonasa.
http://jurnal.poliupg.ac.id/index.php/jba/article/view/2677. Di Akses 21 Oktober 2021

Faturrahmi. 2018. Dampak Aktivitas PT. Semen Tonasa Terhadap Lingkungan Desa Biringere
kabupaten Pangkajene Dan Kepulauan.
https://ojs.unm.ac.id/JES/article/download/7342/4262. Di Akses 22 Oktober 2021

Anda mungkin juga menyukai