Kes
Mata Kuliah : Sanitasi Kawasan Pesisir
MAKALAH
“Sumber Pencemaran Kawasan Pesisir”
Oleh :
Muh. Asril S
(NIM: PO714221191.071)
Puji dan syukur senantiasa penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha
Esa karena atas berkat dan rahmat-Nya penulis diberi kemudahan dalam
menyusunan makalah ini dan mampu menyelesaikan dengan tepat pada waktunya.
Tidak lupa juga shalawat serta salam atas junjungan kita Nabi Besar Muhammad
Saw. serta kepada keluarga, saudara, sahabat dan kerabatnya.
Selain sebagai tugas, penulis membuat makalah ini untuk memberikan
pengetahuan tambahan kepada pembaca tentang Sumber Pencemaran Kawasan
Pesisir
Dalam penyusunan makalah ini kami selaku penulis banyak mendapatkan
bantuan, dorongan, dan bimbingan dari berbagai pihak. Untuk itu dalam
kesempatan kali ini penulis mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang
telah membantu penyelesaian makalah ini.
Dalam penyusunan makalah ini penulis menyadari masih banyak
kesalahan yang dilakukan. Oleh karena itu, penulis meminta saran dan kritik yang
membangun sehingga kedepannya penulis akan lebih baik lagi. Semoga makalah
ini dapat bermanfaat untuk menambah pengetahuan pembaca dan kita semua.
Makassar, 20 Maret 2021
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................... i
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan ......................................................................................... 8
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Wilayah pesisir dan laut merupakan sumber potensi terbesar yang
dimiliki oleh indonesia, negara indonesia yang hampir sebagian besar
mencakup wilayah maritim tentunya penggalian potensi pesisir untuk
meningkatkan nilai ekonomi dan taraf hidup masyarakat akan menunjang
pembangunan berkelanjutan. Sejalan dengan perkembangan yang terjadi,
maka wilayah pantai juga telah mengalami tekanan yang cukup berat, dan
secara signifikan telah terjadi eskalasi degradasi kawasan pesisir yang
cukup memprihatinkan. Kecendrungan meningkatnya degradasi
lingkungan pesisir antara lain ditandai dengan meningkatnya kerusakan
habitat (mangrove, terumbu karang, dan padang lamun), perubahan garis
pantai yang diakibatkan oleh abrasi dan erosi serta pencemaran
lingkungan. Meningkatnya secara nyata degradasi wilayah pesisir tersebut,
baik dari segi cakupan wilayah maupun intensitas serta sebaran dampak
yang ditimbulkan oleh kegiatan manusia secara langsung maupun tidak
langsung telah mengancam keberlanjutan fungsi-fungsi wilayah pesisir
dalam menopang Pembangunan yang berkelanjutan. Oleh karena itu perlu
adanya kajian terkait sumber-sumber pencemaran daerah pesisir untuk
memberi wawasan terhadap masyarakat.
B. Rumusan Masalah
1. Pengertian Pesisir dan Pantai
2. Permasalahan dan Sumber Pencemaran Kawasan Pesisir
1
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Pesisir dan Pantai
Pantai adalah sebuah wilayah yang menjadi batas antara lautan dan
daratan, bentuk pantai berbeda-beda sesuai dengan keadaan, proses yang
terjadi di wilayah tersebut, seperti pengangkutan, pengendapan dan
pengikisan yang disebabkan oleh gelombang, arus, angin dan keadaan
lingkungan disekitarnya yang berlangsung secara terus menerus, sehingga
membentuk sebuah pantai. Sedangkan yang dimaksud dengan pesisir
adalah wilayah antara batas pasang tertinggi hingga batas air laut yang
terendah pada saat surut. Pesisir dipengaruhi oleh gelombang air laut.
Pesisir juga merupakan zona yang menjadi tempat pengendapan hasil
pengikisan air laut dan merupakan bagian dari pantai (Annonimous, 2012).
2
anemone laut, remis dan kerang, siput herbivora dan karnivora, kepiting,
landak laut, bintang laut, dan ikan - ikan kecil. Daerah pantai terdalam
terendam saat air pasang maupun surut. Daerah ini dihuni oleh beragam
invertebrata dan ikan serta rumput laut (Anonimous, 2013).
3
B. Permasalahan dan Sumber pencemaran kawasan pesisir
4
Adanya kelemahan menejemen ini, mengakibatkan pengelolaan
pesisir sampai batas 12 mill belum dapat dilakukan secara optimal. Potensi
pariwisata, sumberdaya perikanan, mineral dan lain-lainnya belum digarap
secara terpadu untuk menaikkan pendapatan daerah maupun pendapatan
masyarakat pesisir. Dilain pihak, mutu lingkungan pesisir dan laut makin
menurun dari tahun ke tahun.
a) Patogen
b) Sedimen
c) Limbah padat
d) Panas
e) Material an organic beracun
f) Material organic beracun
g) Minyak
h) Nutrient
i) Bahan radioaktif
j) Oxygen demand materials (al. karbohydrat, protein, dan senyawa
organic lainnya)
k) Material asam-basa
l) Material yang merusak estetika
5
2. Sumber Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Wilayah Pesisir
Berdasarkan Pasal 1 butir 2 Peraturan Pemerintah Nomor:
19 Tentang Pengendalian Pencemaran Dan/Atau Perusakan Laut
disebutkan : “Pencemaran Laut adalah masuknya atau
dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi, dan/atau komponen
lain ke dalam lingkungan laut oleh kegiatan manusia sehingga
kualitasnya turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan
lingkungan laut tidak sesuai lagi dengan baku mutu dan/atau
fungsinya”.
Dalam perspektif global, pencemaran lingkungan pesisir
dan laut dapat diakibatkan oleh limbah buangan kegiatan atau
aktifitas di daratan (land-based pollution), maupun kegiatan atau
aktivitas di lautan (sea-based pollution). Kontaminasi lingkungan
laut akibat pencemaran dapat dibagi atas kontaminasi secara fisik
dan secara kimiawi.
a) Pencemaran bersumber dari aktivitas di daratan (Land-based
pollution)
Secara umum, kegiatan atau aktivitas di daratan yang
berpotensi mencemari lingkungan pesisir dan laut, antara lain
adalah : a) Penebangan hutan (deforestation) b) Buangan
limbah industri (disposal of industrial wastes) c) Buangan
limbah pertanian (disposal of agricultural wastes) d) Buangan
limbah cair domestik (sewege disposal) e) Buangan limbah
padat (solid waste disposal) f) Konvensi lahan mangrove &
lamun (mangrove swamp conversion) g) Reklamasi di kawasan
pesisir (reclamation)
b) Pencemaran bersumber aktivitas di laut (Sea-based pollution)
Sedangkan, kegiatan atau aktivitas di laut yang
berpotensi mencemari lingkungan pesisir dan laut antara lain
6
adalah : a. Pelayaran (shipping) b. Dumping di laut (ocean
dumping) c. Pertambangann (mining) d. Eksplorasi dan
eksploitasi minyak (oil exploration and exploitation) e.
Budidaya laut (marine culture) f. Perikanan (fishing)
7
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pantai adalah sebuah wilayah yang menjadi batas antara lautan dan
daratan, bentuk pantai berbeda-beda sesuai dengan keadaan, proses yang
terjadi di wilayah tersebut, seperti pengangkutan, pengendapan dan
pengikisan yang disebabkan oleh gelombang, arus, angin dan keadaan
lingkungan disekitarnya yang berlangsung secara terus menerus, sehingga
membentuk sebuah pantai. Sedangkan yang dimaksud dengan pesisir adalah
wilayah antara batas pasang tertinggi hingga batas air laut yang terendah pada
saat surut. Pesisir dipengaruhi oleh gelombang air laut. Pesisir juga
merupakan zona yang menjadi tempat pengendapan hasil pengikisan air laut
dan merupakan bagian dari pantai.
8
DAFTAR PUSTAKA