Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

ANALISIS GREEN INDUSTRY PADA PT. HOLCIM INDONESIA Tbk.

Disusun untuk memenuhi salah satu tugas kelompok mata kuliah Pengetahuan Lingkungan

Disusun oleh :

Rofinus Sanga Masan 40521100027

Muhammad Adam Hisyam 40521100062

Muhammad Iqbal 40521100069

JURUSAN TEKNIK INDUSTRI

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS WIDYATAMA

2021
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum, Salam Sejahtera, Shaloom, Om Swastyastu, Namo Buddhaya, Salam


Kebajikan.

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat, Inayah,
Taufik dan Hinayahnya sehingga makalah ini dapat diselesaikan. Penyusunan makalah ini
bertujuan untuk memenuhi nilai tugas dalam mata kuliah Pengetahuan Lingkungan. Selain itu,
pembuatan makalah ini juga bertujuan agar menambah pengetahuan dan wawasan baik bagi
pembaca maupun penulis.

Tidak lupa juga kami mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam pembuatan makalah ini dengan memberikan sumbangan pikiran beserta
ide-idenya.

Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan,
petunjuk maupun pedoman bagi pembaca dalam membangun konsep green industri. Harapan
kami semoga makalah ini membantu menambah wawasan dan pengalaman para pembaca,
sehingga kami dapat merancang kembali bentuk maupun isi makalah ini agar kedepannya dapat
lebih baik lagi.

Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman, maka kami yakin masih banyak
kekurangan dalam makalah ini. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran
yang membangun dari pembaca demi kesempuraan makalah ini.

Akhir kata, semoga makalah ini dapat berguna bagi para pembaca.

Flores Timur, 19 Desember 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................................... i


DAFTAR ISI ..................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang ......................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .................................................................................................... 1
1.3 Tujuan ..................................................................................................................... 2
BAB II LANDASAN TEORI ............................................................................................ 3
2.1 Pengertian Industri Hijau .......................................................................................... 3
2.2 Manfaat Industri Hijau .............................................................................................. 3
2.3 Prinsip-Prinsip Penerapan Industri Hijau ................................................................... 4
BAB III PEMBAHASAN .................................................................................................. 5
3.1 Profil Perusahaan ...................................................................................................... 5
3.2 Konsep Green Industry pada PT. Holcim Indonesia Tbk ........................................... 5
3.3 Pengolahan limbah yang dilakukan oleh PT. Holcim Indonesia Tbk ......................... 6
3. 4 Program terbarukan yang terdapat di PT. Holcim Indonesia Tbk .............................. 7
BAB IV PENUTUP ........................................................................................................... 8
4.1 Kesimpulan............................................................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................ 9

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Indonesia merupakan negara khatulistiwa, dari sabang sampai marauke di selimuti dengan
warna hijau, hutan-hutan ada dimana-mana sehingga menciptakan udara yang segar dan
suasana yang sangat nyaman. Namun keindahan alam Indonesia dari hari ke hari semakin
punah.
Untuk menghijaukan kembali bumi Indonesia seperti dulu, salah satu cara yang bisa
dilakukan dengan memberikan asupan berupa industri hijau. Industri hijau yaitu industri
yang tidak terlepas dari usaha menciptakan revolusi dan ekonomi hijau yang sangat
diidamkan bumi saat iniuntuk melawan kerusakan selanjutnya.
Industri hijau merupakan salah satu jawaban terwujudnya bumi yang sehat, karena industri
hijau merupakan suatu gerakan industri yang berwawasan lingkungan, menselaraskan
pembangunan dengan kelestarian fungsi lingkungan hidup, serta mengutamakan efisiensi
dan efektivitas penggunaan sumber daya secara berkelanjutan. Bumi yang sehat tergantung
pada keberhasilan industri hijau yang diciptakan manusia.
Pengembangan industri hijau ini bisa dilakukan dengan menggunakan bahan baku dari
material yang ramah lingkungan, desain barang yang ramah lingkungan, menerapkan
teknologi proses dengan sumberdaya yang efisien, pengurangan emisi rumah kaca, dan
transportasi yang ramah lingkungan.
Pendekatan industri hijau yang dapat dilakukan oleh perusahaan, antara lain melalui
tindakan hemat dan efisien dalam pemakaian sumber daya alam, air dan energi. Selain itu,
penggunaan energi alternatif, penerapan prinsip 4R (reduce, reuse, recycle dan recovery),
penggunaan teknologi rendah karbon, serta meminimalkan timbulan limbah. Salah satu
perusahaan yang menerapkan industri hijau yaitu PT. Holcim Indonesia Tbk, yang
merupakan produsen semen terbesar di Indonesia.

1.2 Rumusan Masalah


A. Bagaimana profil PT. Holcim Indonesia Tbk
B. Bagaimana konsep green industry yang diterapkan pada PT. Holcim Indonesia Tbk?
C. Bagaimana pengelolaan limbah yang dilakukan PT. Holcim Indonesia Tbk?
D. Bagaimana program energi terbarukan yang ada di PT. Holcim Indonesia Tbk?
1
1.3 Tujuan
A. Untuk mengetahui profil PT. Holcim Indonesia Tbk
B. Untuk mengetahui konsep green industri yang diterapkan pada PT. Holcim Indonesia
Tbk
C. Untuk mengetahui pengelolaan limbah yang dilakukan PT. Holcim Indonesia Tbk
D. Untuk mengetahui program energi terbarukan yang ada di PT. Holcim Indonesia Tbk

2
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Industri Hijau


Industri Hijau adalah industri yang dalam proses produksinya mengutamakan upaya
efisiensi dan efektivitas penggunaan sumber daya secara berkelanjutan sehingga mampu
menyelaraskan pembangunan industri dengan kelestarian fungsi lingkunganhidup serta
dapat memberi manfaat bagi masyrakat (RUU Perindustrian). (Kementerian Perindustrian
RI, 2012).

2.2 Manfaat Industri Hijau


1. Meningkatkan profitabilitas (keuntungan) melalui peningkatan efisiensi sehingga dapat
mengurangi biaya operasi, pengurungan biaya pengolahan limbah dan tambah
pendapatan dari produk hasil samping.
2. Meningkatkan image perusahaan
3. Meningkatkan kinerja perusahaan
4. Mempermudah akses pendanaan fleksibilitas dalam regulasi terbukanya peluang pasar
baru
5. Menjaga kelestarian fungsi lingkungan

2.3 Prinsip-Prinsip Penerapan Industri Hijau


1. Efisiensi energi dan energi terbarukan
Konsep Hijau dilakukan dengan memanfaatkan energi terbarukan yang tersedia di
alam. Pemanfaatan energi terbarukan yang semakin banyak akan mendorong
pengurangan penggunaan bahan bakar fosil. Sumber energi terbarukan yang ada di alam
yang paling utama dan berlimpah adalah energi yang disediakan oleh sinar matahari.
Sumber energi terbarukan lainnya meliputi angin, energi potensial air, panas bumi dan
biomassa.
2. Efisiensi Pemanfaatan Sumber Daya
Di dalam konsep hijau, sumber daya yang pada umumnya tersedia dalam jumlah
terbatas harus dimanfaatkan secara efisien. Teknologi Hijau adalah teknologi yang dapat
meningkatkan efisiensi pemanfaatan sumber daya sehingga mengurangi limbah yang
dihasilkan atau yang dikenal sebagai zero-waste.
3
Konsep zero-waste production tidak hanya berhubungan dengan efisiensi
pemanfaatan sumber daya, tetapi juga dengan penerapan siklus materi di dalamsistem.
Limbah yang dihasilkan oleh satu subsistem harus dapat dijadikan sebagai sumber daya
bagi subsistem lainnya. Konsep seperti Recycle dan Reuse adalah penerapan dari siklus
materi dan efisiensi pemanfaatan sumber daya dalam Konsep Hijau.
3. Keterkaitan Sistem Alam – Manusia
Green development tidak dapat dilepaskan dari pembangunan masyarakat. Konsep
Sistem Ekologi Sosial (SES) memperhatikan masyarakat sebagai bagian yang tidak
terpisahkan dari sistem alam (ekosistem). Masyarakat dapat merusak lingkungan melalui
pemanfaatan eksploitatif, tetapi juga dapat berperan dalam memelihara lingkungan
melalui sistem pengelolaan yang berkelanjutan. Konsep Hijau harus turut serta dalam
mengedepankan pemberdayaan masyarakat sekitar sebagai bagian dari pembangunan
yang ramah lingkungan.

4
BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Profil Perusahaan


PT Holcim Indonesia Tbk adalah sebuah perusahaan produsen semen. Perusahaan
yang dulunya dikenal dengan nama PT Semen Cibinong Tbk ini didirikan sejak tanggal
1971. Perubahan nama ini terjadi pada tanggal 1 Januari 2006. Perusahaan ini dimiliki
oleh Holcim Ltd (Swiss) sebesar 77,33% dan publik sebesar 22,7%. Perusahaan juga
memiliki anak perusahaan PT Holcim Beton yang sebelumnya bernama PT Trumix
Beton.
Perusahaan memiliki dua pabrik yaitu pabrik Narogong dan pabrik Cilacap dengan
kapasitas maksimum 7,9 juta ton per tahun dan kini sedang membangun fasilitas
produksi ke-3 di i Tuban, Jawa Timur, yang berkapasitas tahunan 3,4 juta ton yang
direncanakan mulai berjalan pada tahun 2013. Perusahaan juga mengoperasikan
banyak batching plant beton, dua tambang dan jaringan logistik lengkap yang
mencakup pula gudang dan silo. Produknya dijual di 9.000 toko bangunan di seluruh
Indonesia.
Perusahaan yang berkantor pusat di l. Gatot Subroto No. 38, Jakarta, Indonesia ini
merupakan satu-satunya produsen yang menyediakan produk dan layanan terintegrasi
yang meliputi 10 jenis semen, beton dan agregat, bahkan kini sedang mengembangkan
usaha waralaba yang unik, yakni Solusi Rumah, yang menawarkan solusi perbaikan
dan pembangunan rumah dengan biaya terjangkau dengan dukungan lebih dari 14.700
ahli bangunan binaan Holcim, waralaba yang hingga 2012 telah mencapai 433 gerai,
dan staf penjualan via telepon yang jumlahnya terus bertambah.

3.2 Konsep Green Industry yang diterapkan pada PT. Holcim Indonesia Tbk
Tahun 2011 PT Holcim Indonesia Tbk, menerima penghargaan peringkat pertama
Industri Hijau yang diserahkan secara langsung oleh Presiden Susilo Bambang
Yudhoyono. Penghargaan Industri Hijau diberikan kepada PT. Holcim Indonesia Tbk
karena perusahaan ini telah melakukan secara terus menerus dan berkesinambungan
berinovasi dalam menerapkan prinsip-prinsip industri hijau.

5
Upaya penghematan sumber daya alam secara riil juga terus dilakukan dan
menghasilkan sebagian penggantian bahan baku sumber daya alam menggunakan
materian sisa industri. Penanganan limbah internal dengan konsep zero waste juga
menjadi bagian program kepedulian lingkungan. Kepedulian terhadap lapisan ozon
dilakukan melalui komitmen penggantian zat perusak ozon dan penggantian bahan
bakar menggunakan biomassa melalui program CDM.

3.3 Pengelolaan Limbah yang dilakukan PT. Holcim Indonesia Tbk


Peneglolaan Limbah B3
 Penerapan 3R melalui metode co-processing yakni teknik pemakaian kembali
limbah suatu industri sebagai substitusi bahan bakar fosil dan bahan baku semen
(bahan galian C) dengan tujuan untuk memanfaatkan nilai energi dan nilai bahan
yang masih terkandung di dalam limbah tersebut.
 Limbah B3 Dominan (berupa oli bekas YTD, fly ash, bottom ash)
- Penggunaan bottom ash pada tahun 2013 sebesar 41.862 ton, menggantikan
sumber daya alam tanah liat sebesar 7,5%
- Penggunaan fly ash sebagai pengganti clinker. Uapaya ini berkontribusi
mengrangi emisi CO2 dengan menghilangkan emisi CO2 dari terak
9pembakaran dan kalsinasi)
 Limbah B3 Non Dominan (beerupa lampu bekas)
- Dimanfaatkan secara internal melalui proses co-processing di kiln
- Sebagian kecil dimanfaatkan oleh pihak ketiga yang berizin (baterai dan
lampu bekas).
 Pemanfaatan kembali sehingga terjadi penurunan timbulan sampah sebesar 4%
pada tahun 2013
- sampah plastik, kertas, cacahan kayu dipakai sebagai bahan bakar kiln
- sampah organik diolah menjadi pupuk organik digunakan untuk pemupukan
tanaman reklamasi dan pembibitan,
- scrap logam dijual ke peleburan logam
- limbah kertas semen yang rusak dimanfaatkan kembali untuk bahan baku
pembuatan eternit.

6
3.4 Program terbarukan yang terdapat di PT. Holcim Indonesia Tbk
PT Solusi Bangun Indonesia Tbk bekerja sama dengan PT Holcim Indonesia Tbk
membangun fasilitas Refuse-derived Fuel (RDF) yang merupakan teknologi
pengolahan sampah melalui metode biodrying untuk selanjutnya dimanfaatkan sebagai
sumber energi terbarukan dalam proses pembakaran pengganti batubara.
Fasilitas tersebut akan mengolah 120ton sampah per hari menjadi kurang lebih
60ton RDF. Hasilnya, akan diumpankan ke kiln semen emiten dengan kode saham
SMCB sebagai bahan bakar alternatif pengganti batu bara.
RDF merupakan bahan bakar alternatif pengganti batu bara yang dapat
diumpankan di kiln pabrik semen ataupun sebagai co-firing di Pembangkit Listrik
Tenaga Uap (PLTU). Melalui koordinasi yang lakukan oleh Kemenko Marves,
pemerintah saat ini sedang memetakan potensi serta membuat aturan-aturan teknis
untuk mendorong potensi pemanfaatan RDF sebagai alternatif pengelolaan sampah di
berbagai daerah di Indonesia.
Dalam waktu dekat akan segera direalisasikan kerjasama pemanfaatan co-firing ini
oleh Kementerian PUPR bekerja sama dengan Kementerian ESDM dan PT Indonesia
Power.

7
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
PT Holcim Indonesia merupakan salah satu perusahaan semen terbesar di Indonesia.
Holcim merupakan produsen semen, beton segar (readymix) dan batu pecah (agregat) yang
terkemuka serta terintegrasi dengan keunikan dan perluasan usaha waralaba yang
menawarkan solusi menyeluruh untuk pembangunan rumah (Solusi Rumah), dari
penyediaan bahan material sampai rancangan yang cepat serta konstruksi yang aman.
PT. Holcim Indonesia Tbk secara terus menerus dan berkesinambungan berinovasi
dalam menerapkan prinsip-prinsip industri hijau. Upaya penghematan sumber daya alam
secara riil juga terus dilakukan dan menghasilkan sebagian penggantian bahan baku
sumber daya alam menggunakan materian sisa industri. Penanganan limbah internal
dengan konsep zero waste juga menjadi bagian program kepedulian lingkungan.
Pengelolaan Limbah yang dilakukan PT. Holcim Indonesia Tbk yaitu penerapan 3R
melalui metode co-processing, penggunaan bottom ash, fly ash, dan pemanfaatan kembali
sampah, logam dan limbah.
Program terbarukan yang terdapat di PT. Holcim Indonesia Tbk yaitu membangun
fasilitas Refuse-derived Fuel (RDF) yang merupakan teknologi pengolahan sampah
melalui metode biodrying untuk selanjutnya dimanfaatkan sebagai sumber energi
terbarukan dalam proses pembakaran pengganti batubara.

8
DAFTAR PUSTAKA

Amara dita. 2019. Pengelolaan Limbah PT Holcim Indonesia,


https://id.scribd.com/presentation/414019987/Pengelolaan-Limbah-PT-Holcim-Cilacap,
diakses pada 21 Juni 2019
Matapublik. 2019. Holcim Indonesia Kembali Raih Greean Industry Award,
https://matapublik.co/holcim-indonesia-kembali-raih-green-industry-award/, diakses
pada 10 April 2014
Almawadi Issa, 2020. Holcim Indonesia Bangun pengolahan Sampah,
https://www.trenasia.com/eks-holcim-indonesia-bangun-pengolahan-sampah-jadi-
sumber-energi-terbarukan-rp90-miliar, diakses pada 20 Juli 2020
Jacinta Andianto, 2018. Industri Hijau, http://jacintaavenia.blogspot.com/2018/12/industri-
hijau.html?m=1, diakses pada 18 Desember 2018
Profil PT Holcim Indonesia https://m.merdeka.com/holcim-indonesia/profil/

Anda mungkin juga menyukai