Budidaya melon hidroponik di dalam greenhouse bisa dilakukan sepanjang tahun tanpa
rotasi tanam karena tidak terpengaruh perubahan cuaca. Berbeda dengan budidaya
melon konvensional di lahan terbuka yang umumnya waktu ideal tanam di akhir musim
hujan.
“Seperti kita tahu waktu terbaik untuk tanam melon yaitu akhir musim hujan mendekati
musim panas, awalnya hujan dulu baru pas mau dipanen sudah masuk musim panas.
Kalau dibalik itu jadi celaka bagi petani melon,” kata Sandy.
Dia mengungkapkan, tanaman melon tidak bisa terkena hujan secara terus-menerus,
terlebih jenis melon premium sangat tidak tahan terhadap curah hujan tinggi.
“Yang terbaik yaitu melalui fumigasi, paling lama satu tahun sekali harus difumigasi,
atau paling cepat 6 bulan sekali. Saat fumigasi itu tidak ada tanaman apapun di dalam
greenhouse, hanya akan mematikan kutu dan hama lainnya sehingga saat budidaya
tidak memerlukan pestisida kimia,” jelasnya.
Ketika menanam melon dengan sistem hidroponik, otomatisasi menjadi hal yang wajib.
Suhu, kelembaban ruangan bisa dikontrol secara otomatis. Sistem pemupukan bisa
diotomatisasi sehingga tidak perlu lagi menggunakan tenaga manusia dalam
pemupukan.
“Tenaga kerja saat ini di bidang pertanian sudah sulit ditemukan, makanya bagaimana
caranya untuk membuat sistem smart greenhouse agar kebutuhan tenaga kerja bisa
digantikan dengan teknologi. Sistem hidroponik ini kita tidak perlu siram-siram lagi,”
paparnya.
Sandy mengatakan biaya investasi di awal yang lebih tinggi digunakan untuk
pembuatan greenhouse, perakitan sistem cut and fill serta sistem otomatisasi.
Namun, Sandy menambahkan hal itu bukan masalah besar karena bisa diatasi dengan
memelihara lebah penyerbuk di dalam greenhouse untuk membantu menyerbuki
tanaman melon.
Banyak dari petani berharap hasil panen dengan menggunakan green house menjadi
lebih meningkat dibandingkan tanpa menggunakan green house. Akan tetapi hasil
yang diharapkan terkadang tidak dapat dicapai karena beberapa kesalahan. Kesalahan
yang tidak boleh dilakukan selama menggunakan green house adalah sebagai berikut :
1.Kurangnya pengetahuan
Pengetahuan Anda dalam pembuatan green house sangat diperlukan. Sebelum
membangun green house ada baiknya Anda belajar langsung kepada orang yang
sudah memiliki pengalaman dalam pembuatan green house. Jenis tanaman yang baik
saat ditanam di green house juga perlu Anda ketahui. Membaca literatur, mengikuti
berbagai macam pelatihan, dan mencari seseorang sebagai guru dalam pembangunan
green house merupakan langkah awal yang baik untuk meminimalisir kesalahan
dalam pembuatan green house selanjutnya.
# Baca juga artikel menarik berikut Fakta Tentang Buah Naga Yang Jarang Di
Ketahui Orang!!
Dalam pembangunan green house bukannya tanpa kendala. Kendala yang paling
utama dalam pembangunan green house adalah luas lahan dan besarnya biaya
pembangunan. Dibandingkan dengan penanaman tanpa menggunakan green house
biaya yang dibutuhkan memang lebih mahal. Penggunaan bahan-bahan sederhana
dapat dilakukan untuk menekan biaya pembuatan green house.
Sponsored Content
1. Greenhouse Bambu
2. Greenhouse Kayu
Jenis greenhouse memiliki kualitas yang lebih baik dari greenhouse bambu.
Kayu yang digunakan sebagai material adalah jenis kayu yang tahan air, seperti
ulin dan bengkirai. Jika diibandingkan dengan greenhouse bambu umur
pakai greenhouse kayu biasanya lebih panjang dan kondisi sanitasi lingkungan
lebih baik. Beberapa jenis greenhouse kayu, bagian dinding bawah dibuat dari
pasangan bata yang diplester. Jenis green house ini bahan atapnya cukup lebih
bervariasi yaitu dengan plastik, polykarbonat, PVC ataupun kaca.
3. Greenhouse Besi
Jika membicarakan segi umur pakai dan kualitas, maka yang terbaik
adalah greenhouse besi, terlebih besi yang telah diberi perlakuan “hot dipped
galvanis”. Struktur yang kuat dan kompleks akan mengurangi frekuensi
perawatan, walaupun pada keadaan tertentu perlu dilakukan sanitasi, tetapi
sanitasi yang terjadwal. Dengan struktur yang kuat, maka berbagai jenis
tambahan peralatan mikrokontrol pengatur dan pembaca kondisi lingkungan
dapat dipasangkan, sehingga dapat digunakan secara optimal.
1. Luas Areal
Untuk usaha komersial faktor ini sangat penting. Disamping itu perlu
diperhitungkan juga lahan untuk bangunan penunjang usaha seperti jalan,
gudang dan lain-lain.
2. Topografi
Lokasi pembangun rumah plastik harus sedatar mungkin untuk menekan biaya.
Lokasi yang datar juga memudahkan dalam otomasisasi yang besar sekalipun.
Lahan tersebut juga harus mempunyai sifat drainase yang baik.
3. Iklim
4. Ketersediaan air
Kontinuitas suplai air harus bisa mencukupi untuk jangka waktu yang panjang.
Begitupun kualitas air yang tersedia harus diperiksa untuk menentukan
kandungaan mineral dan mendekteksi unsur-unsur yang kurang baik bagi
pertumbuhan dan perkembangan tanaman.
5. Arah
Berikut beberapa bahan utama yang dibutuhkan untuk membangun green house
sederhana, antara lain:
Bahan-bahan ini digunakan untuk pembuatan kerangka dan juga rak-rak untuk
tanaman. Bahan dari kayu dan bambu lebih murah namun hanya mampu bertahan
2-3 tahun, sedangkan besi lebih mahal namun tahan lama. Pemilihan pipa PVC
sangat cocok untuk rangka tipe melengkung (tunnel).
2. Plastik Ultraviolet.
3. Paranet/Screen.
Digunakan untuk menutupi seluruh bagian sisi dinding. Paranet berguna untuk
memberi sirkulasi udara, menyaring sinar matahari dan menghalau masuknya
serangga dari luar.
4. Paku, baut, tali dan lain sebagainya.
2. Membuat kerangka
Untuk model atap ada yang berbentuk melengkung dan ada yang berbentuk
lancip. Tinggi dinding yang baik mencapai 6 sampai 9 meter, tergantung crop
yang akan diproduksi atau tergantung pada tujuannya. Bentuk kerangka dapat
disesuaikan dengan keinginan, baik berbentuk rumah ataupun melengkung
seperti tipe tunnel. Buatlah kerangka mulai dari bagian dinding, pintu hingga
bagian atap. Setiap tiang utama kerangka dapat Anda berikan dudukan beton
agar lebih kuat. Gunakan paku, baut dan tali untuk mengikat antar bagiannya.
3. Menutup Kerangka
4. Finishing
Setelah green house selesai dibangun, maka tahap selanjutnya melakukan
pengaturan di dalamnya. Pengaturan dapat disesuaikan dengan kegunaannya,
Anda dapat membuat sekat-sekat ataupun membuat rak-rak kecil sebagai
tempat tumbuh tanaman. Dapat dipasang pula sistem irigasi dengan
menggunakan pipa secara sistematis yang dapat kita kendalikan, serta diberi
bak pengontrol untuk mengontrol masuk dan keluarnya air dari dalam dan keluar
dari green house.