Anda di halaman 1dari 7

.

Bisa menanam melon sepanjang tahun

Budidaya melon hidroponik di dalam greenhouse bisa dilakukan sepanjang tahun tanpa
rotasi tanam karena tidak terpengaruh perubahan cuaca. Berbeda dengan budidaya
melon konvensional di lahan terbuka yang umumnya waktu ideal tanam di akhir musim
hujan.

“Seperti kita tahu waktu terbaik untuk tanam melon yaitu akhir musim hujan mendekati
musim panas, awalnya hujan dulu baru pas mau dipanen sudah masuk musim panas.
Kalau dibalik itu jadi celaka bagi petani melon,” kata Sandy.

Dia mengungkapkan, tanaman melon tidak bisa terkena hujan secara terus-menerus,
terlebih jenis melon premium sangat tidak tahan terhadap curah hujan tinggi.

3. Produksi melon lebih sehat

Tanaman melon hidroponik di dalam greenhouse tidak memerlukan pestisida kimia


dalam mengendalikan serangan hama dan penyakit. Sandy merekomendasikan, cara
terbaik mencegah serangan hama dan penyakit menggunakan sistem fumigasi.

“Yang terbaik yaitu melalui fumigasi, paling lama satu tahun sekali harus difumigasi,
atau paling cepat 6 bulan sekali. Saat fumigasi itu tidak ada tanaman apapun di dalam
greenhouse, hanya akan mematikan kutu dan hama lainnya sehingga saat budidaya
tidak memerlukan pestisida kimia,” jelasnya.

Apabila perlu pengendalian pestisida, Sandy menyarankan untuk menggunakan


pestisida berbahan organik atau hayati.

4. Nutrisi terukur dan efisiensi tenaga kerja

Ketika menanam melon dengan sistem hidroponik, otomatisasi menjadi hal yang wajib.
Suhu, kelembaban ruangan bisa dikontrol secara otomatis. Sistem pemupukan bisa
diotomatisasi sehingga tidak perlu lagi menggunakan tenaga manusia dalam
pemupukan.

“Tenaga kerja saat ini di bidang pertanian sudah sulit ditemukan, makanya bagaimana
caranya untuk membuat sistem smart greenhouse agar kebutuhan tenaga kerja bisa
digantikan dengan teknologi. Sistem hidroponik ini kita tidak perlu siram-siram lagi,”
paparnya.

Kekurangan budidaya melon sistem hidroponik ii dalam greenhouse:

1. Biaya investasi di awal lebih besar

Sandy mengatakan biaya investasi di awal yang lebih tinggi digunakan untuk
pembuatan greenhouse, perakitan sistem cut and fill serta sistem otomatisasi.

2. Penyerbukan tanaman perlu bantuan manusia

Sistem hidroponik dengan greenhouse menyebabkan akses


masuk serangga penyerbuk menjadi terbatas sehingga proses penyerbukan melon
harus dibantu peran manusia.

Namun, Sandy menambahkan hal itu bukan masalah besar karena bisa diatasi dengan
memelihara lebah penyerbuk di dalam greenhouse untuk membantu menyerbuki
tanaman melon.

ERHATIKAN HAL INI SAAT MENGGUNAKAN GREEN HOUSE

Penggunaan green house sangat cocok dilakukan di daerah tropis. Kemampuannya


mengatur suhu yang dibutuhkan oleh tanaman menjadikan green house sebagai salah
satu pilihan petani di daerah tropis. Selain itu gangguan hama penyakit serta
kerusakan tanaman akibat tiupan angin atau serangan serangga dapat dihindarkan
dengan green house.

Banyak dari petani berharap hasil panen dengan menggunakan green house menjadi
lebih meningkat dibandingkan tanpa menggunakan green house. Akan tetapi hasil
yang diharapkan terkadang tidak dapat dicapai karena beberapa kesalahan. Kesalahan
yang tidak boleh dilakukan selama menggunakan green house adalah sebagai berikut :

1.Kurangnya pengetahuan
Pengetahuan Anda dalam pembuatan green house sangat diperlukan. Sebelum
membangun green house ada baiknya Anda belajar langsung kepada orang yang
sudah memiliki pengalaman dalam pembuatan green house. Jenis tanaman yang baik
saat ditanam di green house juga perlu Anda ketahui. Membaca literatur, mengikuti
berbagai macam pelatihan, dan mencari seseorang sebagai guru dalam pembangunan
green house merupakan langkah awal yang baik untuk meminimalisir kesalahan
dalam pembuatan green house selanjutnya.

2.Mengabaikan tenaga surya


Fungsi dari green house salah satunya adalah mengontrol jumlah sinar UV yang
masuk ke dalam tanaman. Meskipun demikian tidak sama artinya dengan meniadakan
sinar matahari untuk tanaman Anda. Seharunya Anda memastikan bahwa pada pukul
9 pagi sampai dengan 3 sore green house yang Anda bangun mendapatkan sinar
matahari. Menjadi sangat penting memilih bahan yang sesuai untuk mengontrol sinar
yang akan masuk ke dalam green house. Memilih plastik UV adalah pilihan tepat.

3.Tidak tepat dalam memilih tempat


Membangun green house jangan sampai merusak keseimbangan ekosistem.
Membangun green house di daerah resapan air adalah pilihan kurang bijaksana. Anda
perlu memperhatikan lingkungan sekitar yang akan digunakan untuk membangun
green house.

4.Kesalahan dalam membangun atap


Atap berfungsi menjaga dan melindungi dinding. Atap datar akan cenderung
menampung air, sedangkan atap melengkung atau miring akan mengalirkan air.
Kesalahan Anda dalam menentukan jenis atap yang akan digunakan dapat berakibat
pada rusaknya green house milik Anda.

# Baca juga artikel menarik berikut Fakta Tentang Buah Naga Yang Jarang Di
Ketahui Orang!!

Sedangkan untuk memaksimalkan hasil panen selain menghindari kesalahan-


kesalahan yang sudah disebutkan di atas Anda juga perlu melakukan hal-hal berikut
ini :

1.Menentukan jadwal dengan tepat


Penentuan jadwal ini dapat Anda lakukan dengan membandingkan permintaan pasar.
Keuntungan berlipat akan didapatkan saat barang di pasaran langka. Dapat dipastikan
harga akan meningkat pada saat barang langka sedangkan permintaan pasar sama atau
semakin besar. Mengingat dengan green house kita dapat menanam tanaman yang
biasa ditanam di musim kemarau atau musim hujan maka menjadi tidak masalah
mengenai waktu penanaman.

2.Dibuat dengan ketinggian orang dewasa


Ketinggian green house sebaiknya dibuat minimal setinggi orang dewasa. Hal ini
dimaksudkan untuk mempermudah dalam perawatan tanaman dalam green house.
Menghilangkan hama secara manual tanpa pestisida dapat dilakukan dengan mudah
saat ketinggian green house tidak terlalu rendah.

3.Memperhatikan sirkulasi udara


Sirkulasi udara yang baik sangat dibutuhkan oleh tanaman. Meski green house
merupakan bangunan tertutup tetap saja harus memperhatikan jumlah volume udara
yang dibutuhkan oleh tanaman. Pembuatan lubang sirkulasi jangan terlalu besar, tetap
memperhatikan kemungkinan serangga dan hama tanaman agar tidak masuk.

Dalam pembangunan green house bukannya tanpa kendala. Kendala yang paling
utama dalam pembangunan green house adalah luas lahan dan besarnya biaya
pembangunan. Dibandingkan dengan penanaman tanpa menggunakan green house
biaya yang dibutuhkan memang lebih mahal. Penggunaan bahan-bahan sederhana
dapat dilakukan untuk menekan biaya pembuatan green house.

Sponsored Content

1. Greenhouse Bambu

Greenhouse jenis ini umumnya dipakai sebagai greenhouse produksi. Green


house ini secara umum adalah jenis greenhouse yang paling murah biaya
pembuatannya dan banyak dipakai oleh kalangan petani kita sebagai sarana
produksi. Greenhouse bambu ini menjadi pilihan dengan biaya menengah
kebawah dengan berbagai material yang digunakan bisa dibilang ramah di
kantong atau bahkan dapat ditemui di lingkungan sekitar tempat tinggal.
Kelemahan dari greenhouse ini adalah umurnya yang relatif pendek dan
materialnya dapat menjadi media timbulnya hama. Karena kekuatan struktur dan
juga masalah biaya, maka greenhouse bambu atapnya terbatas menggunakan
plastik UV.

2. Greenhouse Kayu

Jenis greenhouse memiliki kualitas yang lebih baik dari greenhouse bambu.
Kayu yang digunakan sebagai material adalah jenis kayu yang tahan air, seperti
ulin dan bengkirai. Jika diibandingkan dengan greenhouse bambu umur
pakai greenhouse kayu biasanya lebih panjang dan kondisi sanitasi lingkungan
lebih baik. Beberapa jenis greenhouse kayu, bagian dinding bawah dibuat dari
pasangan bata yang diplester. Jenis green house ini bahan atapnya cukup lebih
bervariasi yaitu dengan plastik, polykarbonat, PVC ataupun kaca.

3. Greenhouse Besi
Jika membicarakan segi umur pakai dan kualitas, maka yang terbaik
adalah greenhouse besi, terlebih besi yang telah diberi perlakuan “hot dipped
galvanis”. Struktur yang kuat dan kompleks akan mengurangi frekuensi
perawatan, walaupun pada keadaan tertentu perlu dilakukan sanitasi, tetapi
sanitasi yang terjadwal. Dengan struktur yang kuat, maka berbagai jenis
tambahan peralatan mikrokontrol pengatur dan pembaca kondisi lingkungan
dapat dipasangkan, sehingga dapat digunakan secara optimal.

 Menentukan Lokasi Pembangunan Greenhouse

Beberapa unsur lokasi yang perlu diperhatikan dalam


membangun greenhouse adalah:

1. Luas Areal

Untuk usaha komersial faktor ini sangat penting. Disamping itu perlu
diperhitungkan juga lahan untuk bangunan penunjang usaha seperti jalan,
gudang dan lain-lain.

2. Topografi

Lokasi pembangun rumah plastik harus sedatar mungkin untuk menekan biaya.
Lokasi yang datar juga memudahkan dalam otomasisasi yang besar sekalipun.
Lahan tersebut juga harus mempunyai sifat drainase yang baik.

3. Iklim

Iklim dipertimbangkan berdasar kebutuhan tanaman yang akan diusahakan.


Tanamam yang menyukai intensitas cahaya yang tinggi akan lebih disarankan di
lokasi yang ketinggiannya cukup tinggi dengan intensitas cahaya yang baik.

4. Ketersediaan air

Kontinuitas suplai air harus bisa mencukupi untuk jangka waktu yang panjang.
Begitupun kualitas air yang tersedia harus diperiksa untuk menentukan
kandungaan mineral dan mendekteksi unsur-unsur yang kurang baik bagi
pertumbuhan dan perkembangan tanaman.

5. Arah

Arah akan mempengaruhi penerimaan cahaya. Transmisi cahaya dapat


terhalangi oleh kerangka rumah plastik dan terpengaruh oleh musim akibat
perubahan sudut penyinaran matahari, terutama untuk daerah yang berada pada
lintang tinggi.
 Bahan Utama

Berikut beberapa bahan utama yang dibutuhkan untuk membangun green house
sederhana, antara lain:

1. Kayu, Bambu, Pipa PVC, dan Besi.

Bahan-bahan ini digunakan untuk pembuatan kerangka dan juga rak-rak untuk
tanaman. Bahan dari kayu dan bambu lebih murah namun hanya mampu bertahan
2-3 tahun, sedangkan besi lebih mahal namun tahan lama. Pemilihan pipa PVC
sangat cocok untuk rangka tipe melengkung (tunnel).

2. Plastik Ultraviolet.

Plastik ultraviolet digunakan untuk menutupi bagian atap. Terdapat berbagai


jenis bahan lain di pasaran yang bisa menjadi pilihan Anda, seperti bahan
Acrylic, Polycarbonate, Fiberglass Reinforced Polyester, Polyethylene film
ataupun Polyvinyl cholride film.

3. Paranet/Screen.
Digunakan untuk menutupi seluruh bagian sisi dinding. Paranet berguna untuk
memberi sirkulasi udara, menyaring sinar matahari dan menghalau masuknya
serangga dari luar.
4. Paku, baut, tali dan lain sebagainya.

 Cara Membangun Greenhouse

Cara membangun green house cukup mudah dilakukan. Berikut tahapan-tahapan


sederhana yang bisa Anda lakukan:

1. Menentukan lokasi dan ukuran green house

Pemilihan lokasi setidaknya memperhatikan beberapa faktor, seperti luas lahan,


bentuk topografi, iklim, serta ketersediaan sumber air. Setelah memperhatikan
itu semua, maka selanjutnya Anda dapat menentukan ukuran dan arah bangunan
sesuai dengan keinginan. Menentukan ukuran bangunan akan membantu Anda
memperhitungkan jumlah kebutuhan bahan yang diperlukan. Semakin besar
ukuran maka tentu akan semakin besar biaya yang dikeluarkan.

2. Membuat kerangka

Untuk model atap ada yang berbentuk melengkung dan ada yang berbentuk
lancip. Tinggi dinding yang baik mencapai 6 sampai 9 meter, tergantung crop
yang akan diproduksi atau tergantung pada tujuannya. Bentuk kerangka dapat
disesuaikan dengan keinginan, baik berbentuk rumah ataupun melengkung
seperti tipe tunnel. Buatlah kerangka mulai dari bagian dinding, pintu hingga
bagian atap. Setiap tiang utama kerangka dapat Anda berikan dudukan beton
agar lebih kuat. Gunakan paku, baut dan tali untuk mengikat antar bagiannya.

3. Menutup Kerangka

Setelah kerangka selesai dibentuk, kemudian tutuplah bagian atapnya dengan


plastik UV. Baru kemudian menutup bagian dinding dengan paranet. Gunakan
paku, baut dan tali untuk mengikatnya. Pasanglah secara benar dan hati-hati
agar hasilnya lebih rapi dan kuat. Pintu dari green house harus dibuat serapat
mungkin sehingga tidak memberikan kesempatan bagi udara luar untuk masuk
kedalam green house

4. Finishing
Setelah green house selesai dibangun, maka tahap selanjutnya melakukan
pengaturan di dalamnya. Pengaturan dapat disesuaikan dengan kegunaannya,
Anda dapat membuat sekat-sekat ataupun membuat rak-rak kecil sebagai
tempat tumbuh tanaman. Dapat dipasang pula sistem irigasi dengan
menggunakan pipa secara sistematis yang dapat kita kendalikan, serta diberi
bak pengontrol untuk mengontrol masuk dan keluarnya air dari dalam dan keluar
dari green house.

Anda mungkin juga menyukai