Anda di halaman 1dari 16

GREEN HOUSE MANAGEMEN

Rumah kaca atau greenhouse pada prinsipnya adalah sebuah bangunan yang
terdiri atau terbuat dari bahan kaca atau plastik yang sangat tebal dan menutup
diseluruh pemukaan bangunan, baik atap maupun dindingnya. Didalamnya
dilengkapi juga dengan peralatan pengatur temperature dan kelembaban udara
serta distribusi air maupun pupuk. Bangunan ini tergolong bangunan yang sangat
langka dan mahal, karena tidak semua tempat yang kita jumpai dapat ditemukan
bangunan semacam ini. Greenhouse biasanya hanya dimiliki oleh Perguruan Tinggi
atau lembaga pendidikan, Balai Penelitian dan perusahaan yang bergerak dibidang
bisnis perbenihan, bunga dan fresh market hortikultura. Namun di negara-negara
pertanian yang sudah maju seperti USA, Australia, Jepang dan negara-negara Eropa
sebagian besar tanaman hortikulturanya ditanam di rumah kaca. Hal ini
menunjukkan bahwa penggunaan greenhouse di mancanegara sudah umum
dilakukan. Bahkan mungkin sudah berpuluh tahun sebelum negara kita mengadopsi
tekhnologi tersebut.
Rumah kaca/greenhouse yang digunakan di Indonesia sebagian besar
digunakan untuk penelitian percobaan budidaya, percobaan pemupukan, percobaan
ketahanan tanaman terhadap hama maupun penyakit, percobaan kultur jaringan,
percobaan persilangan atau pemuliaan, percobaan hidroponik.
Pada awalnya pembuatan bangunan greenhouse di Indonesia dilatarbelakangi
oleh kegiatan penelitian yang dilakukan lembaga penelitian maupun dunia
pendidikan. Kegiatan penelitian yang dimaksud disini adalah kegiatan mencari
jawaban atau mencari solusi / jalan keluar atau pemecahan terhadap suatu kasus.
Sebagai contoh, bila kita ingin mencari uji ketahanan tanaman terhadap serangan
hama dan penyakit tertentu. Adanya greenhouse yang mampu menciptakan iklim
yang bisa membuat tanaman mampu berproduksi tanpa kenal
musim ini ternyata juga mampu menghindarkan dari serangan hama dan penyakit
yang tidak diujikan. Selain itu dengan adanya greenhouse penyebaran hama dan
penyakit yang diujicoba dapat dicegah . Hal ini berbeda dengan percobaan yang
dilakukan di luar greenhouse dimana dalam waktu yang sangat singkat hama
dan penyakit dapat cepat menyebar luas karena terbawa angin maupun serangga.
Manipulasi lingkungan ini dilakukan dalam dua hal, yaitu menghindari kondisi
lingkungan yang tidak dikehendaki dan memunculkan kondisi lingkungan yang
dikehendaki. Kondisi lingkungan yang tidak dikehendaki antara lain :
a) Ekses radiasi sinar matahari seperti sinar ultra violet dan
sinar infra merah.
b) Suhu udara dan kelembaban yang tidak sesuai.
c) Kekurangan dan kelebihan curah hujan.
d) Gangguan hama dan penyakit.
e) Tiupan angin yang terlalu kuat sehingga dapat
merobohkan tanaman.
f) Tiupan angin dan serangga yang menyebabkan
kontaminasi penyerbukan.
g) Ekses polutan akibat polusi udara.

Sementara kondisi lingkungan yang dikehendaki antara lain :


a) Kondisi cuaca yang mendukung rentang waktu tanam lebih
panjang.
b) Mikroklimat seperti suhu, kelembaban dan intensitas cahaya sesuai dengan
kebutuhan pertumbuhan tanaman.
c) Suplai air dan pupuk dapat dilakukan secara berkala dan terukur.
d) Sanitasi lingkungan sehingga tidak kondusif bagi hama dan penyakit.
e) Kondisi nyaman bagi terlaksananya aktivitas produksi dan pengawasan mutu.
f) Bersih dari ekses lingkungan seperti polutan dan minimnya residu pestisida
g) Hilangnya gangguan fisik baik oleh angin maupun hewan.

Manfaat greenhouse dapat dijelaskan sebagai berikut :


Dunia pertanian kita masih demikian tergantungnya pada keadaan cuaca, bila terjadi
perubahan musim, apalagi bila tidak terprediksi akan menyebabkan sulitnya
menentukan jenis tanaman yang akan diproduksi. Jika musim hujan terlalu panjang
akan menyebabkan banyaknya penyakit termasuk pembusukan akar. Jika musim
terlalu kering akan menyebabkan tanaman kekurangan air, hama juga akan
menyerang yang dapat menimbulkan kerugian. Demikian pula pada saat tertentu
suatu komoditas sulit ditemui mengakibatkan harganya demikian tinggi, sementara
pada waktu lain kebanjiran produk menyebabkan harga anjlok,
sehingga kerugian segera tiba. Untuk itu perlu sekali mengurangi ketergantungan
pada lingkungan luar menggantikan dengan mikroklimat yang diatur. Dengan
demikian dapat dijadwalkan produksi secara mandiri dan berkesinambungan.
Sehingga konsumen tidak perlu kehilangan komoditas yang dibutuhkan, juga kita
tidak perlu membanjiri pasar denganb jenis komoditas yang sama yang
menyebabkan harga anjlok.
2. MENINGKATKAN HASIL PRODUKSI
Pada luasan areal yang sama tingkat produksi budidaya di
dalam greenhouse lebih tinggi dibandingkan di luar greenhouse. Karena budidaya di
dalam greenhouse kondisi lingkungan dan pemberian hara dikendalikan sesuai
kebutuhan tanaman. Gejala hilangnya hara yang biasa terjadi pada areal terbuka
seperti pencucian dan fiksasi, di dalam greenhouse diminimalisir. Budidaya tanaman
seperti ini dikenal sebagai hidroponik.
Kondisi areal yang beratap dan lebih tertata menyebabkan pengawasan
dapat lebih intensif dilakukan. Bila terjadi gangguan terhadap tanaman baik karena
hama, penyakit ataupun gangguan fisiologis, dapat dengan segera diketahui
untuk diatasi.
3. MENINGKATKAN KUALITAS PRODUKSI
Ekses radiasi matahari seperti sinar UV, kelebihan temperatur,
air hujan, debu, polutan dan residu pestisida akan mempengaruhi penampilan visual,
ukuran dan kebersihan hasil produksi.
Dengan kondisi lingkungan yang terlindungi dan pemberian nutrisi akurat dan
tepat waktu, maka hasil produksi tanaman akan berkwalitas. Pemasakan berlangsung
lebih serentak, sehingga pada saat panen diperoleh hasil yang lebih
seragam, baik ukuran maupun bentuk visual produk.

4. Meminimalisasi pestisida
Greenhouse yang baik selain dirancang untuk memberikan
kondisi mikroklimat ideal bagi tanaman, juga memberikan
perlindungan tanaman terhadap hama dan penyakit.
Perlindungan yang umum dilakukan adalah dengan
memasang insect screen pada dinding dan bukaan ventilasi
di bagian atap. Insect screen yang baik tidak dapat dilewati
oleh hama seperti kutu daun.
Pada beberapa greenhouse bagian pintu masuknya tidak
berhubungan langsung dengan lingkungan luar. Ada ruang
kecil, semacam teras transisi yang dibuat untuk menahan
hama atau patogen yang terbawa oleh manusia. Pada lantai
ruang ini juga terdapat bak berisi cairan pencuci hama dan
patogen. Untuk pintu dapat ditambahkan lembaran PVC
sheet.
5. Aset dan performance

Saat ini sangat biasa orang membangun greenhouse dengan


sistem knock down. Dengan cara ini gren house bukanlah
aset mati, manakala karena suatu hal ada perubahan
kebijakan, maka struktur greenhouse tersebut dapat
dipindahkan atau mungkin dijual ke pihak lain yang
memerlukan dengan harga yang proporsional.
Dengan adanya greenhouse maka kesan usaha akan terlihat
lebih modern dan padat teknologi. Hal ini tentunya akan
meningkatkan performance petani atau perusahaan yang
menggunakannya.
6. Sarana agrowisata

Greenhouse banyak juga digunakan sebagai ruang koleksi


berbagai jenis tanaman bernilai tinggi. Di dalam greenhouse
pengunjung dapat melihat berbagai jenis tanaman yang

menarik, bahkan langka, sehingga dapat menjadi daya tarik.


Ada yang khusus mengkoleksi kaktus, anggrek atau berbagai
jenis tanaman dengan suasana dibuat seperti di alam bebas.
Di Indonesia greenhouse seperti ini banyak ditemukan di
berbagai kebun raya dan tempat agrowisata.
JENIS GREENHOUSE
Yang dimaksud dengan jenis greenhouse adalah
pembedaan ragam greenhouse berdasarkan material dominan
yang digunakan. Pembedaan ini akan membawa kita pada
perbedaan biaya pembangunan dan umur pakai greenhouse.
Semakin kuat dan awet material yang digunakan, akan semakin
besar biayanya tetapi umur greenhouse akan lebih lama.
Untuk negara kita, greenhouse yang biasa digunakan dapat
dibagi menjadi tiga jenis, yaitu greenhouse bambu, greenhouse
kayu dan greenhouse besi.
GREEN HOUSE BAMBU
Greenhouse jenis ini umumnya dipakai sebagai greenhouse
produksi. Greenhouse ini secara umum adalah jenis
greenhouse yang paling murah biaya pembuatannya dan
banyak dipakai oleh kalangan petani kita sebagai sarana
produksi.
2.3.2 Jenis Greenhouse
1. Greenhouse bambu.

Namun kelemahan dari ini adalah umurnya


yang relatif pendek dan bahan materialnya dapat menjadi media
timbulnya hama. Karena kekuatan struktur dan juga masalah
biaya, maka bambu atapnya terbatas menggunakan
plastik UV.
greenhouse
greenhouse

2. kayu
Lebih baik dari bambu adalah
dengan material kayu, terutama jenis kayu yang tahan air,
seperti ulin dan bengkirai. Dibanding bambu
umur pakai kayu biasanya lebih panjang dan
kondisi sanitasi lingkungan lebih baik. Beberapa jenis kayu, bagian dinding bawah
dibuat dari pasangan bata yang diplester. Jenis
ini bahan atapnya sudah lebih bervariasi bisa plastik,
polykarbonat, PVC ataupun kaca.
3. besi.
Dari segi umur pakai dan kualitas, maka yang terbaik adalah
yang menggunakan struktur besi, terlebih besi
yang telah di treatment “ ”. Struktur yang
baik akan mengurangi frekuensi perawatan; sehingga tidak
terjadi stagnan kegiatan., walaupun pada keadaan tertentu
perlu dilakukan sanitasi, tetapi sanitasi yang terjadwalDengan struktur yang kuat,
maka berbagai jenis tambahan
peralatan / optional dapat dipasangkan pada jenis
greenhouse besi, sehingga penggunaan dapat
dilakukan secara optimal.

2.3.3 Tipe Greenhouse


Tipe dibedakan berdasarkan bentuk bangunan
atau desainnya. Bentuk atau desain ini selain berpengaruh pada
kekuatan struktur juga sangat berpengaruh pada kondisi
mikroklimat di dalam .
Secara umum desain untuk daerah tropis
berbeda dengan desain di daerah empat musim maupun sub
tropis. Kecuali desain yang memang dibuat khusus
seperti untuk penanaman planlet, induksi akar atau pembuatan
stek.
Desain daerah tropis ditandai dengan
banyaknya bukaan ventilasi. Karena problem utama dari
di wilayah tropis adalah suhu udara yang terlalu tinggi
akibat radiasi sinar infra merah. Sebaliknya pada daerah sub tropis
maupun daerah empat musim desain lebih tertutup.
Bukaan yang minimal ini dibuituhkan karena pada saat musim
dingin udara hangat akibar radiasi infra merah dipertahankan
tidak keluar. Jadi desain sebuah sangat penting untuk
pertumbuhan tanaman. Bagaimana sebuah dapat
memberikan lingkungan yang kondusif bagi pertumbuhan
tanaman terletak pada desainnya.
Pada dasarnya dapat dibagi ke dalam 3 type,
yaitu :TYPE TURNET
Tipe ini dari depan tampak seperti lorong setengah lingkaran.
Kelebihannya adalah memiliki struktur sangat kuat. Atapnya
yang berbentuk melengkung kebawah merupakan bentuk
yang sangat ideal dalam menghadapi terpaan angin.
Sementara struktur busur dengan kedua kaki terpendam
ketanah memegang bangunan lebih kuat.
Kelemahan dari tipe ini adalah minimnya sistem ventilasi. Jika
digunakan pada daerah tropis dibutuhkan alat tambahan
berupa atau untuk mengalirkan
dan menurunkan suhu udara di dalam .
TYPE PIGGE BACK
tipe ini banyak digunakan di daerah tropis, dapat
dikatakan tipe ini adalah tropical greenhouse. Keunggulan
tipe ini pada ventilasi udara yang sangat baik. Banyak
memiliki struktur bukaan, sehingga memberikan lingkungan
mikroklimat yang kondusif bagi pertrumbuhan tanaman.
Selain memiliki keunggulan, banyaknya struktur bukaan juga
merupakan kelemahan dari tipe ini. Pada daerah dengan
tiupan angin yang kuat tipe kurang
disarankan. Karena dengan banyaknya struktur terbuka
menyebabkan struktur rentan terhadap terpaan angin. Selain
itu dari segi biaya dengan penggunaan material atap sama,
greeen house tipe ini relatif lebih mahal dibanding tipe lain
karena penggunaan material struktur lebih banyak.
TYPE CAMPURAN
Desain tipe ini boleh dikatakan adalah campuran antara tipe
tunnel dengan tipe piggy back. Dari desainnya terlihat
tampak, bahwa tipe ini seakan – akan paduan ( ) antara
tipe dengan tipe . Karena itu, maka tipe
ini memeliki kelebihan dari tipe dan tipe
Kelebihan lain dari tipe ini adalah beberapa unit
dapat disatukan menjadi satu blok
besar dimana hal ini sulit dilakukan pada
tipe .
Dibandingkan tipe , selain struktur lebih kuat biaya
pembuatan tipe campuran ini lebih hemat. Sehingga pada
bidang kegiatan yang membutuhkan luas, maka
adalah tipe yang paling sesuai.
2.3.4 Bahan Penutup Greenhouse
Perlu diketahui pula bahwa sebagian besar tanaman yang
dibudidayakan pada greenhouse membutuhkan cahaya dengan
panjang gelombang seki tar 400 – 700 nanometer
(Photosynthetically Active Radiation). Hampir semua bahan
penutup greenhouse mampu menampung cahaya tersebut sesuai
dengan panjang gelombang yang diinginkan tanaman. Bahan
yang terbuat dari dan cenderung
membuat cahaya menjadi tersebar, sementara bahan yang
terbuat dari dan lebih cenderung
meneruskan cahaya yang masuk secara langsung. Cahaya yang
sifatnya menyebar tersebut memberikan keuntungan tersendiri
bagi tanaman, dimana dia bisa mengurangi kelebihan cahaya
pada daun-daun tanaman bagian atas dan memantulkannya pada
daun-daun yang ada di bagian bawah sehingga penyebaran
cahaya menjadi lebih merata.
Sebenarnya bentuk-bentuk tersebut
bermacam-macam mulai dari bentuk sederhana dengan bahan
yang paling murah sampai bentuk komplek yang dibentuk dari
bahan penutup yang mahal. Adapun bahan penutup atap dapat
menggunakan kaca maupun plastik. Bahan yang terbuat dari
plastik juga tidak kalah dengan kaca dimana mempunyai
kelebihan antara lain : tahan pecah, bentuknya bisa disesuaikan
dengan bermacam design, dan sangat mudah digunakan.
Beberapa tipe plastik yang biasa digunakan sebagai penutup
greenhouse antara lain:
ACRILIK
sangat tahan terhadap perubahan cuaca , tahan pecah
serta sangat transparan. Penyerapan sinar yang
berasal dari matahari lebih tinggi dibandingkan dengan
bahan yang terbuat dari kaca. Penggunaan sebanyak
dua lapis mampu menghantarkan sekitar 83 % cahaya dan
mengurangi kehilangan panas sekitar 20-40% dibandingkan
penggunaan 1 lapis. Bahan ini tidak akan menguning
walaupun digunakan dalam waktu yang lama. Namun
kekurangan dari bahan adalah : mudah terbakar,sangat
mahal, dan sangat mudah tergores/tidak tahan gores.

2. Polycarbonate
Polycarbonate
acrylic
pol y carbonat e
memiliki ciri-ciri : lebih tahan, lebih fleksibel,
lebih tipis, serta lebih murah dibandingkan .
Pengguna an dua l api s mampu
menghantarkan cahaya sekitar 75-80 % dan mengurangi
kehilangan panas sekitar 40% dibandingkan satu lapis.
Namun bahan ini sangat mudah tergores, mudah memuai,
gampang menguning, dan akan membuat lapisan kurang
transparan dalam waktu satu tahun (meskipun kini hadir jenis
baru yang tidak cepat menguning).
3. Fiberglass
Bahan ini memiliki sifat-sifat : lebih tahan lama,
penampilannya menarik, harganya terjangkau dibandingkan
kaca, serta FRP ini lebih tahan pengaruh perubahan cuaca.
Bahan plastik ini mudah sekali dibentuk menjadi bentuk
bergelombang maupun berupa lempengan. Meskipun
demikian kekurangannya adalah bahan ini mudah memuai.
4. Polyethylene film
Bahan ini sangat murah dibandingkan dengan bahan lainnya
namun sifatnya hanya sementara (kurang tahan lama),
bentuknya kurang menarik, serta membutuhkan penanganan
maupun perawatan yang lebih intensif . Selain itu, bahan ini
juga mudah sekali rusak oleh sengatan cahaya matahari,
walaupun mampu bertahan minimal 1 – 2 tahun dengan
perawatan lebih intensif. Dikarenakan bahan ini berupa
lembaran lebar sehingga tidak membutuhkan kerangka yang
lebih banyak dan bisa menghantarkan cahaya paling besar.

5. Polyvinyl cholride film


Bahan ini mempunyai sifat penghantar emisi yang sangat
besar untuk cahaya dengan panjang gelombang yang besar,
dimana bahan ini mampu menciptakan temperatur udara
yang cukup tinggi pada malam hari dan bisa berfungsi
sebagai penghalang sinar ultra violet. Bahan ini lebih mahal
dibandingkan dan cenderung mudah kotor,
yang mana harus terus dilakukan pembersihan agar
didapatkan penghantaran cahaya yang lebih baik.
Untuk model atap ada yang berbentuk melengkung dan ada
yang berbentuk lancip. Tinggi dinding yang baik mencapai 6
sampai 9 meter, tergantung crop yang akan diproduksi atau
tergantung pada tujuannya. Bahan dinding beserta atapnya
dapat dari kaca maupun plastik yang tebal yang tidak mudah
sobek dan cara pemasanganya dimulai dari atapnya dulu,
kalau sudah selesai baru dinding. Pintu dari harus
dibuat serapat mungkin sehingga tidak memberikan
kesempatan bagi udara luar untuk masuk kedalam
. Setelah dinding dan atap terpasang kaca atau
plastik, kita dapat memasang sistem irigasi dengan
menggunakan pipa secara sistematis yang dapat kita
kendalikan, serta diberi bak pengontrol untuk mengontrol
masuk dan keluarnya air dari dalam dan keluar dari
. Untuk bagian dalam ada 2 jenis, yaitu
diplester dengan semen, ini hanya untuk yang
penanamannya menggunakan media pot atau plastik
atau percobaan hydroponik tetapi ada juga yang
dalamnya berupa tanah seperti yang ada dilahan
persawahan, hal ini bertujuan untuk budidaya sayuran, buah-
buahan dan bunga yang akan dibuat petakan atau bedengan.
Bahkan bedengan ini ada juga yang diberi mulsa sama seperti
tehnik budidaya tanaman pada umumnya. Tetapi dengan
2.4 Pertanian Hidroganik
2.4.1 Pemahaman tentang Hidroganik
2.4.2 Proses Pembuatan Instalasi Hidroganik
Hidroganik berasal dari kata “Hidro” dan “Organik” yang
didefinisikan sebagai sistem budidaya organik dengan
memadukan sistem hidro dan sistem organik . Sumber nutrisi
utama dari hidroganik ini diperoleh dari pupuk organik padat dan

air sebagai nutrisi tambahan.


Kelebihan Budidaya Hidroganik, antara lain:
1. Tidak perlu mengolah lahan
2. Tidak banyak gulma
3. Pengendalian hama lebih mudah
4. Tidak perlu penyemaian
5. Lebih hemat bibit
6. Perawatan mudah
7. Tidak perlu irigasi
8. Panen lebih mudah
9. Hasil panen lebih maksimal 1:4
10. Panen ikan
11. Tidak membutuhkan air banyak
12. Bisa dibuat disekitar rumah, di lahan kering, di atas
bangunan dan halaman mall
13. Panen yang dihasilkan lebih sehat karena tidak menggunak
pupuk kimia dan pestisida kimia
14. Dalam satu tahun bisa panen 4 kali

Proses pembuatan instalasi Hidroganik digambarkan


sebagai berikut:
2.4.3 Pupuk Organik Majemuk
1. Bahan Baku Pupuk Organik Majemuk
Bahan baku pembuatan pupuk organik majemuk adalah:
Tabel 1. Bahan Baku Pupuk Organik
*Jenis dekomposer harus mengandung 10 microba dan kandungan
cfu/ml 105Sumber: (Basiri, 2019)
27
Gambar 14. Pembuatan Netpot dengan Gelas Mineral
Sumber: (Basiri, 2019)
No. BAHAN JUMLAH
1 Kotoran Ayam 80 Kg
2 Kotoran Kambing 20 Kg
3 Urin Kelinci 10 Liter
4 Air Kelapa 5 Liter
5 Air cucian beras 5 Liter
6 Tetes 1 Liter
7 Dekomposer*) 100 ml
Greenhouse Bambu Untuk Tanaman Sayur Hidroganik Dengan Listrik Tenaga Surya

Mikro Organisme pada pupuk organik Majemuk adalah :


Genom bakteri gram positive berbentuk batang dan
anggota dari .Spesies (bergantung
pada oksigen) atau anaerobik fakultatif (memiliki
kemampuan untuk menjadi aerobik atau anaerobik)
Menghasilkan senyawa yang menghambat bakteri yang
merugikan
Menghasilkan protease untuk mengurangi limbah protein
dari sisa makanan dan kotoran (kompos)
Bakter i ini dapat menghambat per tumbuhan
mikroorganisme yang merugikan tanaman
Meningkatakan percepatan perombakan bahan organik
Menghancurkan bahan organik seperti lonin dan selulosa
serta menfermentasi tanpa menimbulkan senyawa
beracun yang ditimbulkan dari pembusukan bahan
organik
Bakteri ini dapat menekan pertumbuhan rusarium, yaitu
1. Bacilus Megathirium
2. Lactocbacilus sp
3. Sterptomyces
4. Azetobakter sp
5. Azosprilium
6. Pseudomas Flourencens
7. Aspergillus Niger
8. Pinicillium sp
9. TrichodermaConingi
10. Metharizium Nisopleae
11. Rhizobium
1. Bacilus Megathirium

mikroorganisme merugikan yang menimbulkan penyakit


pada lahan / tanaman yang terus menerus ditanami.
Penguraian bahan organik atau kompos
Menghasilkan anti biotik As 1A yang mampu mencegah
pertumbuhan penyakit layu pada tanaman
salah satu fungsi bakteri yang
penting untuk menyediakan Nitrogen pada tanah dan
tanaman
Mampu meningkatkan kesehatan tanaman akibat adanya
penggunaan bahan kimia dengan cara menguraikan
karbon / residu kimia
Bakteri yang hidup di daerah akar tanaman bakteri ini
berkembangbiak terutama pada perpanjangan akar dan
pangkal
Sumber energi yang mereka sukai adalah asam organik
Fungsi nya mampu menambah nitrogen atmosfer dan
memacu pertumbuhan tanaman
Sekelompok AIROB yang memanfaatkan oksigen sebagai
penerima elektron (bakteri ini juga bisa tumbuh AN AIROB
(tanah)
Melindungi akar dari inveksi patogen tanah dengan cara
kolonisasi
Mengeluarakan senyawa yang mampu merangsang
pertumbuhan dan perpanjangan pada akar
3. Sterptomyces
4. Azetobacter sp
Rhizobakter INOKULON
5. Azospirilium
6. Psedomas Flourescens
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
Greenhouse Bambu Untuk Tanaman Sayur Hidroganik Dengan

?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
Mampumelarutkan fostot yang terikat oleh kalium
Mempercepat fermentasi
Fungsi utama memproduksi enzim dan asam organik
(asam nitrat dan asam glukosa)
Genus dari fungsi yang sangat penting dalam
lingkungan alam serta produk makanan dan obat
Beberapa anggota dari genus menghasilkan pinisillin ,
molekul yang digunakan sebagai anti biotik yang
membunuh / menghentikan bakteri jahat
Dapat digunakan dalam pembuatan keju
dari ordo
memiliki ciri hifa bersepta dan membentuk
badan spora yang disebut konodium
jamur ini menghasilkan sebuah
molekul yang digunakan sebagai antibiotik yang
membunuh atau menghentikan pertumbuhan beberapa
jenis bakteri didalam tubuh dan tanaman
Sebangsa jamur yang memiliki selulitik yang sangat
aktif
Cendawan antagonis ini merupakan agon pengendali
hayati yang menpunyai banyak mekanisme dalam
menyerang dan merusak patogen makanan
Jamur yang tumbuh secara alami dalam tanah diseluruh
dunia dan menyebabkan penyakit diberbagai serangan
dengan bertindak sebagai parasitoid
7. Aspergillus Niger
estrogikata
8. Pinicillium sp
Genus fungi hypomycetes filum askomycota
penicillium sp
Genus ascomycetous major
9. Trichoderma coningi
enzim
10. Metharizium amsoplene
30 Greenhouse Bambu Untuk Tanaman Sayur Hidroganik Dengan Listrik Tenaga Surya
?
?
?
?
?
?
M anisoplea
11. Rhizobium
farebeae
dan spesies terkait untuk untuk dapat
mengendalikan sejumlah hama seperti rayap , trip dll
Bakteri yang bersikap aerob merupakan penambah
nitrogen yang hidup dalam tanah dan berasosiasi simbiotik
dengan sel akar logume , legumenuseae / disebut juga
, merupakan tanaman berbunga yang di koros
dengan keluaraga larang – larangan
Campurkan bahan organik padat menjadi satu
Campurkan bahan organik cair kedalam satu wadah
Siramkan ke media padat
Diamkan minimal 5 hari jika pupuk tidak berbau maka bisa
Digunakan

mencapai silikon itu dan luas permukaan sel itu. Pada dasarnya
sel surya fotovoltaik merupakan suatu dioda semikonduktor yang
bekerja dalam proses tak seimbang dan berdasarkan efek
fotovoltaik. Dalam proses itu sel surya menghasilkan tegangan
0,5-1 volt tergantung intensitas cahaya dan jenis zat
semikonduktor yang dipakai. Sementara itu intensitas energi yang
terkandung dalam sinar matahari yang sampai ke permukaan
bumi besarnya sekitar 1000 Watt. Tapi karena daya guna konversi
energi radiasi menja-di energi listrik berdasarkan efek fotovol-taik
baru mencapai 25%, maka produksi listrik maksimal yang
dihasilkan sel surya baru mencapai 250Watt per m2 (Suryani et al.,
2018). Komponen utama sistem surya fotovoltaik adalah modul
yang merupakan unit rakitan beberapa sel surya fotovoltaik.
Modul fotovoltaik tersusun dari beberapa sel fotovoltaik yang
dihubungkan secara seri dan paralel. Teknologi ini cukup canggih
dan keuntungannya adalah harganya murah, bersih, mudah
dipasang dan dioperasikan dan mudah dirawat. Sedangkan
kendala utama yang dihadapi dalam pengembangan energi surya
fotovoltaik adalah investasi awal yang besar dan harga per kWh
listrik yang dibangkitkan relatif tinggi, karena memerlukan
subsistem yang terdiri atas baterai, unit pengatur dan inverter
sesuai dengan kebutuhannya
Bentuk moduler dari panel surya memberikan kemudahan
pemenuhan kebutuhan pemenuhan listrik untuk berbagai skala
kebutuhan. komponen utama panel surya adalah modul yang
merupakan unit rakitan beberapa sel surya fotovoltaik. Untuk
membuat modul fotovoltaik secara pabrikasi bisa menggunakan
teknologi kristal dan thin film. Modul fotovoltaik kristal dapat
dibuat dengan teknologi yang relatif sederhana, sedangkan untuk
membuat sel fotovoltaik diperlukan teknologi tinggi. Modul
fotovoltaik tersusun dari beberapasel fotovoltaik yang
dihubungkan secara seri dan paralel.
Greenhouse Bambu

2.5.2 Controller Regulator


Controller regulator adalah alat elektronik pada system
Pembangkit Listrik Tenaga Surya Fotovoltaik (PLTSF). Berfungsi
mengatur lalu lintas listrik dari modul surya ke battery
(apabila battery sdh penuh maka listrik dari modul surya tidak
akan dimasukkan ke battery dan sebaliknya), dan dari
battery/accu ke beban (apabila listrik dalam battery/accu tinggal
20-30%, maka listrik ke beban otomatis dimatikan.
Controller regulator (Pengontrol muatan) atau pengatur
muatan pada dasarnya adalah pengatur tegangan dan / atau arus,
untuk menjaga baterai dari pengisian yang berlebihan. Ini
mengatur tegangan dan arus yang datang dari panel surya dan
pergi ke baterai. Sebagian besar panel “12 volt” menghasilkan
sekitar 16 hingga 20 volt, jadi jika tidak ada regulasi, baterai akan
rusak karena pengisian berlebih (Dunlop, 1997).
Pertanyaan yang jelas kemudian muncul - "mengapa panel
tidak hanya dibuat untuk mengeluarkan 12 volt?" Alasannya
adalah jika Anda melakukan itu, panel akan memberikan daya
hanya ketika dingin, dalam kondisi sempurna dan sinar matahari
penuh. Ini bukan sesuatu yang dapat Anda andalkan di sebagian
besar tempat. Panel perlu memberikan tegangan ekstra sehingga
ketika sinar matahari rendah di langit, atau Anda memiliki kabut
tebal, tutupan awan, atau suhu tinggi, Anda masih mendapatkan
beberapa output dari panel, sehingga panel harus mengeluarkan
setidaknya 12,7 volt dalam kondisi kasus terburuk.(Osaretin &
Edeko, 2015).
Fungsi utama dari pengontrol pengisian daya adalah untuk
menjaga baterai pada kondisi pengisian daya setinggi mungkin.
Pengontrol pengisian daya melindungi baterai dari pengisian
berlebih dan memutus beban untuk mencegah pelepasan muatan
yang dalam. Idealnya, charge controller langsung mengendalikan
keadaan baterai. Pengontrol memeriksa status pengisian baterai
antara pulsa dan menyesuaikan sendiri setiap kali. Teknik ini
memungkinkan arus secara efektif “meruncing” dan hasilnya
setara dengan pengisian “tegangan konstan”. Tanpa kontrol
pengisian, arus dari modul PV akan mengalir ke baterai yang
sebanding dengan radiasi, apakah baterai perlu diisi atau tidak.
Jika baterai terisi penuh, pengisian yang tidak diatur akan
menyebabkan tegangan baterai mencapai
Greenhouse Bambu Untuk Tanaman Sayur Hidroganik Dengan Listrik Tenaga Surya

2.5.3 Baterry
Berfungsi menyimpan arus listrik yang dihasilkan oleh
Panel Surya (Solar Panel) sebelum dimanfaatkan untuk
menggerakkan beban. Beban dapat berupa lampu penerangan
atau peralatan elektronik dan peralatan lainnya yang
membutuhkan listrik. Fungsi penyimpanan Baterai dalam sistem
PV, antara lain (Manimekalai, 2013): a) Penyimpanan energi dan
otonomi. Untuk menyimpan energi listrik yang dihasilkan oleh
array PV dan ke memasok energi ke beban listrik saat dan ketika
dibutuhkan (selama waktu malam dan hari-hari non sinar
matahari di musim dingin). b) Stabilisasi tegangan. Untuk
memasok daya ke beban listrik pada tegangan yang stabil
menekan fluktuasi tegangan dalam sistem PV dan melindungi
peralatan dari kerusakan. c) Arus pasokan gelombang. Untuk
memasok arus awal yang tinggi ke beban listrik seperti motor atau
beban induktif lainnya. Kinerja PV sistem dengan penyimpanan
36
Gambar 19. Solar Charger Controller
Greenhouse Bambu Untuk Tanaman Sayur Hidroganik Dengan Listrik Tenaga Surya
2.5.3 Baterry
Berfungsi menyimpan arus listrik yang dihasilkan oleh
Panel Surya (Solar Panel) sebelum dimanfaatkan untuk
menggerakkan beban. Beban dapat berupa lampu penerangan
atau peralatan elektronik dan peralatan lainnya yang
membutuhkan listrik. Fungsi penyimpanan Baterai dalam sistem
PV, antara lain (Manimekalai, 2013): a) Penyimpanan energi dan
otonomi. Untuk menyimpan energi listrik yang dihasilkan oleh
array PV dan ke memasok energi ke beban listrik saat dan ketika
dibutuhkan (selama waktu malam dan hari-hari non sinar
matahari di musim dingin). b) Stabilisasi tegangan. Untuk
memasok daya ke beban listrik pada tegangan yang stabil
menekan fluktuasi tegangan dalam sistem PV dan melindungi
peralatan dari kerusakan. c) Arus pasokan gelombang. Untuk
memasok arus awal yang tinggi ke beban listrik seperti motor atau
beban induktif lainnya. Kinerja PV sistem dengan penyimpanan
36
Gambar 19. Solar Charger Controller
Greenhouse Bambu Untuk Tanaman Sayur Hidroganik Dengan Listrik Tenaga Surya

2.5.4 InverterAC
Berfungsi merubah arus DC dari battrey menjadi arus AC, arus
yang di hasilkan oleh sangatlah setabil, sehingga sudah
tidak memerlukan alat setabilizer lagi, serta aman dan berproteksi
tinggi.
Inverter daya DC ke AC, bertujuan untuk mentransformasikan
daya DC secara efisien sumber ke sumber AC, mirip dengan daya
yang akan tersedia di stopkontak listrik. Inverter digunakan untuk
banyak aplikasi, seperti dalam situasi di mana sumber DC
tegangan rendah seperti baterai, panel surya atau sel bahan bakar
harus dikonversi sehingga perangkat dapat kehabisan daya AC.
Salah satu contoh situasi seperti itu akan mengubah daya listrik
dari aki mobil menjadi: laptop, TV atau .
Metode di mana daya DC tegangan dikonversi menjadi AC
diselesaikan dalam dua langkah: , konversi daya DC
2.5.4 InverterAC
INVERTER
handphone
Pertama
37
Gambar 19. VRLA Battery
Greenhouse Bambu Untuk Tanaman Sayur Hidroganik Dengan Listrik Tenaga

tegangan rendah ke sumber DC tegangan tinggi, dan langkah


konversi sumber DC tinggi ke bentuk gelombang AC
menggunakan modulasi pulsa lebar. Lain metode untuk
menyelesaikan hasil yang diinginkan akan terlebih dahulu
mengkonversi daya DC tegangan rendah ke AC, dan kemudian
gunakan transformator untuk meningkatkan tegangan hingga
120 volt.
Dari berbagai DC/AC yang ada di pasaran saat ini,
pada dasarnya ada dua bentuk AC yang berbeda output yang
dihasilkan: gelombang sinus yang dimodifikasi, dan gelombang
sinus murni
Gelombang sinus yang dimodifikasi dapat dilihat sebagai lebih
banyak dari gelombang persegi dari gelombang sinus;
melewati tegangan DC tinggi untuk jumlah waktu tertentu
sehingga daya rata-rata dan tegangan rms sama seperti jika itu
adalah gelombang sinus. Jenis inverter ini banyak lebih murah
daripada inverter gelombang sinus murni dan karenanya
merupakan alternatif yang menarik.
Inverter gelombang sinus murni, di sisi lain, menghasilkan
output gelombang sinus yang identik dengan daya keluar dari
outlet listrik. Perangkat ini mampu menjalankan perangkat
yang lebih sensitif yang dimodifikasi gelombang sinus dapat
menyebabkan kerusakan seperti: printer laser, komputer
laptop, peralatan listrik, jam digital dan peralatan medis.
Bentuk daya AC ini juga mengurangi suara yang terdengar di
perangkat seperti fluorescent lampu dan menjalankan beban
induktif, seperti motor, lebih cepat dan lebih tenang karena
distorsi harmonik yang rendah.

Anda mungkin juga menyukai