BANGUNAN GREENHOUSE
DOSEN PENGAPU:
DR. RER. NAT. OLLY SANNY HUTABARAT, STP.,M.SI.
DISUSUN OLEH
FERNANDO G041191057
Menurut (Hakim et al., 2021) Adapun cara pemeliharaan green house antara lain:
1. Membongkar kembali atap serta tatanan Green House Pembongkaran atap ini
dilakukan untuk karena atap green house sudah tidak layak pakai maka kami
berinisiatif untuk membongkar atap yang menjadikan awal action dari
perbaikan green house. Pembongkaran atap juga mempermuda dalam proses
pengerjaan dan dalam menentukan letak-letak tanamanan dengan baik.
2. Membersihkan lingkungan Green House setelah pembongkaran dilakukan
Membersihkan lingkungan green house setelah pembongkaran sangat
diperlukan karena sisa-sisa atap yang diperlukan harus dipindahkan agar
nampak lebih indah, bukan hnya itu sja pemangkasan tanaman-tanman liar juga
diperlukan untuk menjaga kebersihan serta perkembangan tanaman yang ada
pada green house.
3. Pemasangan atap pada Green House Pemilihan bahan atap hams
mempertimbangkan karakteristik fislk, tennal, optik, dan harga bahan tersebut.
Karakteristik termal atap rurnah tanaman terhadap radiasi matahari meliputi
transmissivity, absorptivity, dan reflectivity. Dari segi optik, atap rumah
tanaman perlu mempunyai karakteristik dapat meneruskan sebanyak mungkm
sinar tampak yang diperlukan tanaman untuk fotosintesis. Berbagai jenis bahan
Pendahuluan atap rumah tanaman masing-masing mempunyai karakteristik
tertentu, baik fisik maupun termal. Karakteristik fisik dan radiasi termal
(panjang gelombang >2800 nm) beberapa bahan atap rumah tanaman. Di dalam
greenhouse, parameter lingkungan yang berpengaruh terhadap pertumbuhan
tanaman, yaitu cahaya matahari, suhu udara, kelembaban udara, pasokan
nutrisi, kecepatan angin, dan konsentrasi karbondioksida dapat dikendalikan
dengan lebih mudah. Penggunaan greenhouse memunglunkan dilakukannya
modifikasi lingkungan yang tidak sesuai bagi pertumbuhan tanaman menjadi
lebih mendekati kondisi optimum bagi perturnbuhan tanaman.
4. Pembuatan pintu pada Green House Pembuatan intu dilakukan sebabkan
karena pintu green house sudah sangat layak pakai, kayu yang mulai rapuh dan
rang besi yang tidak bagus sehingga pembuatan pintu sangat diperluka. Bukan
anya itu saja tetapi pintu green house juga salah satu cara untuk menjaga
tanman-tanaman yang ada digreen house karena lokasi green house kali ini
terletak dipemungkiman rumah warga sekitar yang memiliki ternak, sehingga
pembuatan pintu ini utama dalam kegiatan yang dilakukan
5. Pengecetan pada Green House Pengecetan green house dilakukan untuk
memberikan efek lebih indah dikarenakan cet yang digunakan berwarna hijau
sesuai dengan tanaman-tanaman hijau yang ada pada green house.
6. Pembuatan pot tanaman organik yang terbuat dari botol bekas Pembuatan pot
tanaman organik yang terbuat dari botol bekas ini merupakan wadah untuk
penanaman bibit yang dilakukan untuk memanfaatkan botol bekas yang tidak
digunakan yang berserakan di lingkungan green house. Agar lebih bermanfaat
maka botol bekas dijadikan tempat penaman bibit kangkung dan bayam.
7. Penataan pot pada stand pot tanaman organik pada Green House Rak stand pot
dari material kayu cocok digunakan untuk jenis tanaman apa saja. Secara
desain, rak ini memang lebih sederhana dibandingkan rak bermaterial besi.
Namun, rak dari kayu memberikan kesan yang lebih natural. Rak kayu juga
cocok digunakan di dalam ataupun luar ruangan. Tidak hanya itu, kehangatan
material kayu yang berpadu dengan tanaman organik yang indah akan
menciptakan harmoni yang memberikan efek menenangkan
Menurut Usman, (2017) bangunan green house memiliki beberapa struktur antara
lain:
1. Tinggi rumah tanaman
Tinggi bangunan minimum 3,4 – 4 m, ini agar udara tidak panas. Kisaran
suhu yang baik 25 oC – 27 oC dengan kelembaban minimum 50%.
Tinggi talang air 2.8 m – 3 m untuk rumah dengan banyak atap (multi span)
guna memberi keleluasaan mesin bebas bergerak.
2. Pondasi
Pondasi harus dirancang kuat menahan beban ke atas, penggulingan, dan
penurunan beban ke bawah.
Pondasi permanen harus disiapkan utntuk material berupa kaca dan plastik
berat.
Rumah tanaman yang ditutup dengan polyethylene biasanya tidak
memerlukan pondasi yang kuat. Tetapi tiang pendukung harus di set pada
pijakan kaki beton. Untuk rumah tanaman terbuat dari kayu maka dinding
beton yang diperkuat pada bagian bawah dengan tinggi 0.4 harus
dipersiapkan sebagai pendukung bangunan.
3. Ventilasi :
lebar ventilasi greenhouse yang harus dirancang adalah pembukaan 18-
29% dari lebar lantai.
Ventilasi berfungsi agar udara panas keluar lancer.
4. Rangka dan penutup
Rangka harus mampu menahan beban jeruji pembawa hingga 25 kg atau
m2.
Rangak harus mampu menahan tiupan angin maksimum 250 km atau jam
Material rangka dapat menggunakan baja, kayu dan aluminium
5. Penutup harus cukup terang untuk meneruskan cahaya secara optimal. Bersifat
awet dan ekonomis 25 Menahan beban berata dari tiupan angin hingga 150 km
atau jam Harus dipasang secara erat atau pas
6. Material penutupan
Kaca : dapat meneruskan cahaya paling bagus.
Plastik polyethylene melindungi atap dengan bagus dri hujan, harga murah,
dan memrlukan sedikit komponen struktural.
Serat kaca (fiberglass) : bersifat awet, kaku, dan tersedia dalam berbagai
tingkat penerusan cahaya.
Plastik gelombang lembaran : perlindungan yang baik dari hujan,
penerusan cahaya yang lebih bagus, plastik jenis ini memiliki harga, biaya
perawatan, dan pemasangan tinggi.
Kasa (screen) : kasa biasa digunakan untuk peneduhan, perlindungan dari
dahan atau ranting yang jatuh, tapi tidak bisa melindungi dari hujan. Kasa
memiliki harga, biaya pemasangan, biaya perawatan yang rendah
2.6 Bentuk Atap Greenhouse
Menurut Usman, (2017) Bentuk atap greenhouse Konstruksi greenhouse memiliki
beberapa jenis berdarakan penampang melintang yaitu:
1. Flat. Tipe flat memiliki konstruksi sederhana digunakan untuk proses
persemaian.
Gambar .8. Atap segitiga pantau (venlo house) (Sumber: Usman, 2017)
6. Mansard. Tipe mansard memiliki konstruksi atap rumah berbentuk kurva
lengkung yang terdiri dari beberapa segmen garis lurus agar memaksimalkan
radiasi matahari yang akan diserap oleh greenhouse.
7. Arch. Tipe arch memiliki kontrusksi atap berbentuk lengkung agar lebih
muda dalam hal pemasangan plastic film sebagai bahan dasar atapnya.
Kesimpulan
Greenhouse merupakan rumah tempat tumbuh tanaman holtikultura yang dibangun
untuk dapat meningkatkan kualitas pertumbuhan tanaman tersebut dimana suhu dan
intensitas pencahayaan yang di terima pada tanaman dapat di atur sesuai kebutuhan
agar bangunan greenhouse ini dapat bertahan lama di perlukan kontruksi yang baik
serta perawatan pada bangunan tersebut.
DAFTAR PUSTAKA