Anda di halaman 1dari 24

ANALISIS PEMBIAYAAN PENDIDIKAN DI SMP NEGERI 1

TEGALREJO

LAPORAN PENELITIAN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN


Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pembiayaan Pendidikan

Disusun Oleh:
1. Chandra Alifian Syah (7101419033)
2. Rizki Ratnafuri (7101419157)
3. Naimatul Azizah (7101419158)
4. Ricky Hermawan Wibisono (7101419169)

JURUSAN PENDIDIKAN ADMNISTRASI PERKANTORAN


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2021
ABSTRAK

Pngelolaan pembiayaan pendidikan merupakan pengelolaan semua bentuk


keuangan baik usaha memperoleh atau mengumpulkan modal untuk membiayai
aktifitas atau kegiatan program pendidikan yang secara langsung maupun tidak
langsung untuk menunjang penyelenggaraan pendidikan. Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui; (1) penerimaan sumber dana (2) model penganggaran sekolah
(3) alokasi belanja sekolah (4) perbedaan penganggaran yang dialami pandemi dan
sebelum pandemi (5) Transparansi biaya sekolah dan (6) laporan keuangan pada
SMP Negeri 1 Tegalrejo. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini
yaitu deskriptif kualitatif dengan Teknik pengumpulan data berupa wawancara.
Hasil dari penelitian ini yaitu pengelolaan pembiayaan pada SMP Negeri 1
Tegalrejo pengelolaan terbilang baik.

Kata kunci: pembiayaan pendidikan

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah Yang Maha Kuasa atas nikmat
dan karunia-Nya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan
laporan amalisis pembiayaan pendidikan dengan judul “Analisis Pembiayaan
Pendidikan Di SMP Negeri 1 Tegalrejo” dengan baik. Laporan ini disusun
berdasarkan wawancara kepada Ibu Widiyati S.Pd,. selaku bendahara di SMP
Negeri 1 Tegalrejo.
Tujuan penyusunan laporan ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah
Pembiayaan Pendidikan. Laporan ini penulis susun dengan semaksimal mungkin
dengan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan
laporan ini. Untuk itu penulis menyampaikan banyak terima kasih kepada:
1. Ibu Saringatun Mudrikah, S.Pd., M.Pd. dan Dr. Nina Oktarina, S. Pd., M.Pd.
selaku dosen pengampu mata kuliah Pembiayaan Pendidikan
2. Ibu Widiyati S. Pd,. selaku narasumber dari SMP Negeri 1Tegalrejo
3. Anggota kelompok 4
Terlepas dari semua itu penulis menyadari seutuhnya bahwa laporan ini masih jauh
dari kata sempurna. Oleh karena itu penulis terbuka untuk merima segala masukan
dan kritk yang bersifat membangun dari pembaca sehingga penulis bisa melakukan
perbaikan laporan sehingga menjadi laporan yang lebih baik. Penulis berharap
laporan ini dapat memberi manfaat maupun inspirasi bagi para pembaca.

Semarang, 20 Oktober 2021

Tim Penulis

iii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .............................................................................................. i

ABSTRAK ............................................................................................................. ii

KATA PENGANTAR .......................................................................................... iii

DAFTAR ISI ......................................................................................................... iv

DAFTAR TABEL ................................................................................................ vi

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... vii

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang .............................................................................................. 1

1.2 Rumusan Masalah ......................................................................................... 2

1.3 Tujuan Penelitian ........................................................................................... 2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA........................................................................... 3

2.1 Pengertian Pendidikan ................................................................................... 3

2.2 Pengertian Pembiayaan Pendidikan .............................................................. 4

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ........................................................... 8

3.1 Lokasi dan subyek penelitian ........................................................................ 8

3.2 Metodologi penelitian.................................................................................... 8

3.3 Teknik pengumpulan data ............................................................................. 8

3.4 Instrumen penelitian ...................................................................................... 8

3.5 Teknik analisis data ....................................................................................... 8

BAB IV PEMBAHASAN...................................................................................... 9

4.1 Hasil Penelitian.............................................................................................. 9

4.2 Pembahasan ................................................................................................. 10

BAB V PENUTUP ............................................................................................... 11

5.1 Kesimpulan .................................................................................................. 11

iv
5.2 Saran ............................................................................................................ 11

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 12

LAMPIRAN ......................................................................................................... 13

v
DAFTAR TABEL

1.1 Tabel Hasil Wawancara ........................................................................ 13

vi
DAFTAR GAMBAR

2.1 Laporan Realisasi Penerimaan dan Belanja Dana BOS ................. 16


2.2 Bukti Dokumentasi ............................................................................. 17

vii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pendidikan merupakan salah satu aspek terpenting dalam meningkatkan
suatu pembangunan negara. Namun, masih terdapat beberapa masalah terkait
dengan penyelenggaraan pendidikan yaitu dalam hal pemerataan, relevansi,
efisiensi dan mutu pendidikan.
Berbicara mengenai mutu pendidikan, akan berkaitan langsung dengan
peran sekolah sebagai lembaga pendidikan. Menurut Hoy & Miskel, banyak
faktor yang mempengaruhi mutu sekolah diantaranya budaya organisasi,
kepemimpinan kepala sekolah, iklim organisasi, sarana-prasana, kinerja guru,
dan pembiayaan [1]. Biaya dan mutu, merupakan variable yang mempunyai
keterkaitan secara langsung dalam menjalankan proses pendidikan yang sesuai
dengan kebutuhan belajar peserta didik di jenjang sekolah menengah kejuruan.
Menurut Morphet, “biaya pendidikan memberikan pengaruh yang positif
melalui faktor kepemimpinan dan manajemen pendidikan dan tenaga
pendidikan yang kompeten dalam meningkatkan pelayanan pendidikan melalui
peningkatan mutu” [2]. Pembiayaan pendidikan adalah salah satu dari sekian
pengaruh mutu pendidikan. Bertepatan dengan masa pandemi sekarang, biaya
pendidikan sangat dibutuhkan untuk tetap terjaganya mutu sekolah.
Pendidikan dalam operasionalnya tidak dapat dilepaskan dari masalah
biaya atau moneter. Biaya pendidikan yang dikeluarkan untuk penyelenggaraan
pendidikan tidak akan tampak hasilnya secara nyata dalam waktu relatif singkat.
Oleh karena itu uang yang dikeluarkan oleh pemerintah, masyarakat maupun
orang tua untuk membeli pendidikan bagi anaknya harus dipandang sebagai
investasi. Biaya yang dikeluarkan di bidang pendidikan sebagai bentuk
investasi pada priode tertentu, pada masa yang akan dating harus menghasilkan
keuntungan atau manfaat (benefit) baik dalam bentuk financial maupun
nonfinansial. Untuk meningkatkan benefit pendidikan secara optimal, maka
para pengelola pendidikan tentunya perlu mewujudkan efisiensi dalam investasi

1
pendidikan
Disaat pandemi seperti sekarang pembiayaan pendidikan sekolah
kemungkinan ada perubahan walaupun sedikit, baik itu sumber dana, model
penganggaran sekolag, alokasi belanja yang dilaksanakan sekolah, dan laporan
keuangan sekolah. Dengan ini sebuah sekolah harus jelas atau transparan
mengenai pembiayaan pendidikan, yang bertujuan agar tidak ada kekeliruan.

1.2 Rumusan Masalah


Rumusan masalah pada laporan ini yaitu:
a. Bagaimana penerimaan sumber dana SMP Negeri 1 Tegalrejo?
b. Bagaimana model penganggaran sekolah yang diterapkan di SMP Negeri
1 Tegalrejo?
c. Bagaimana alokasi belanja sekolah yang dilaksanakan SMP Negeri 1
Tegalrejo?
d. Bagaimana perbedaan penganggaran yang dialami SMP Negeri 1
Tegalrejo disaat pandemic dan sebelum pandemic?
e. Apakah SMP Negeri 1 Tegalrejo transparan dalam hal biaya sekolah?
f. Bagaimana laporan keuangan SMP Negeri 1 Tegalrejo?

1.3 Tujuan Penelitian


Tujuan penelitian laporan ini adalah:
a. Untuk mengetahui bagaimana penerimaan sumber dana SMP Negeri 1
Tegalrejo
b. Untuk mengetahui model penganggaran sekolah yang diterapkan di SMP
Negeri 1 Tegalrejo
c. Untuk mengetaui bagaimana alokasi belanja sekolah yang dilaksanakan
SMP Negeri 1 Tegalrejo
d. Untuk mengetahui perbedaan penganggaran yang dialami SMP Negeri 1
Tegalrejo disaat pandemic dan sebelum pandemic
e. Untuk mengetahui apakah SMP Negeri 1 Tegalrejo transparan dalam hal
biaya sekolah
f. Untuk mengetahui laporan keuangan SMP Negeri 1 Tegalrejo

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Pendidikan


Makna pendidikan dalam pengertian yang sederhana dan umum
merupakan usaha manusia dalam menumbuhkan serta mengembangkan
potensi-potensi pembawaan, baik jasmani maupun rohani yang sesuai dengan
nilai-nilai yang ada dalam masyarakat dan kebudayaann. Sehingga
bagaimanapun kondisi pada masyarakat dan lingkungan, di dalamnya tetap
terjadi suatu proses pendidikan [1]
Pendidikan dalam pengertian dalam pengertian yang luas, memiliki arti
semua pengalaman sebagai pendidikan. Sedangkan dalam pengertian yang
sempit, pendidikan dibatasi oleh fungsi tertentu di masyarakat yaitu pewarisan
tradisi, dan pandangan hidup masyarakat kepada generasi berikutnya. Dalam
arti sempit pendidikan berarti identik dengan sekolah yaitu pengajaran formal
dalam kondisi-kondisi yang teratur [7].
Untuk mencapai tujuan pendidikan dalam upaya memajukan kehidupan
bangsa, maka terjadi suatu proses pendidikan atau proses belajar yang akan
memberikan pengertian, pandangan dan penyesuaian bagi seseorang,
masyarakat maupun negara, sebagai penyebab perkembangannya.
Menurut Godfrey Thompson [1] pendidikan merupakan pengaruh
lingkungan atas individu untuk menghasilkan perubahan-perubahan yang tetap
di dalam kebiasaan tingkah lakunya, pikirannya dan sikapnya. Pengaruh
pendidikan dalam jiwa seseorang merupakan pendorong kemampuan untuk
berkembang. Sedangkan menurut Freeman Butt [1] pendidikan sebagai proses
penyesuaian diri secara timbal balik (memberi dan menerima pengetahuan), dan
dengan melalui penyesuaian tersebut akan terjadi perubahan yang positif pada
diri manusia.
Dalam Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional pasal 1 ayat 1, diungkapkan yang dimaksud dengan
pendidikan adalah “usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

3
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan
potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian
diri, kepribadian, kecerdasan,akhlak mulia serta keterampilan yang diperlukan
dirinya, masyarakat, bangsa dan negara”.
Berdasarkan definisi yang telah dipaparkan diatas maka dapat
disimpulkan bahwa pendidikan merupakan proses dan usaha sadar untuk
meningkatkan potensi peserta didik (akademik, emosi, dan spiritual) agar dapat
berkembang secara maksimal.
Kemudian untuk fungsi dan tujuan pendidikan di Indonesia telah diatur
didalam undang-undang No. 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional.
Di dalam undang-undang tersebut memuat segala hal yang bersangkutan
dengan pelaksanaan pendidikan nasional di Indonesia yang meliputi dari
pengertian pendidikan, fungsi dan tujuan pendidikan, jenis-jenis pendidikan,
jenjang pendidikan, standart penddidikan dan lain sebagainya. Dengan
demikian arah pendidikan di Indonesia sudah ditentukan dengan sedemikian
rupa [6]
Berdasarkan pada undang-undang No.20 tahun 2003 tentang sistem
pendidikan nasional fungsi pendidikan yaitu Pasal 3 yang menyatakan bahwa
Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk
watak serta peradapan bangsa yang bermatabat dalam rangka mencerdaskan
kehidupan bangsa,bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar
menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
Berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga
negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Tujuan pendidikan nasional Indonesia sesuai dengan undang-undang No.
20 tahun 2003 yaitu, Pendidikan diupayakan dengan berawal dari manusia apa
adanya (aktualisasi) dengan mempertimbangkan berbagai kemungkinan yang
apa adanya (potensialitas), dan diarahkan menuju terwujudnya manusia yang
seharusnya atau manusia yang dicita-citakan (idealitas).

2.2 Pengertian Pembiayaan Pendidikan


Keuangan dan pembiayaan merupakan salah satu sumber daya yang
secara langsung menunjang efektivitas dan efisiensi pengelolaan pendidikan.

4
Dalam penyelenggaraan pendidikan, keuangan dan pembiayaan merupakan
potensi yang sangat menentukan dan merupakan bagian yang tak terpisahkan
dalam kajian manajemen pendidikan.
Mulyono dalam (Arwildayanto dkk., 2017) menyatakan biaya adalah
suatu unsur yang menentukan dalam mekanisme penganggaran. Penentuan
biaya akan memengaruhi tingkat efisiensi dan efektivitas kegiatan dalam suatu
organisasi mencapai tujuannya. Sedangkan menurut Mulyadi dalam
(Arwildayanto dkk., 2017) mengelompokkan konsep biaya dalam arti sempit
yaitu sebagai pengorbanan sumber ekonomi untuk memperoleh aktiva.
Sedangkan dalam arti luas biaya merupakan pengorbanan sumber ekonomi
yang diukur dalam satuan uang yang telah terjadi dan kemungkinan akan
terjadi untuk tujuan tertentu
Pembiayaan merupakan bagaimana mencari dana atau sumber dana dan
bagaimana menggunakan dana itu dengan memanfaatkan rencana biaya
standar, memperbesar modal kerja, dan merencanakan kebutuhan masa yang
akan datang akan uang. Sementara biaya pendidikan adalah seluruh usaha
yang dicurahkan oleh pemerintah dan masyarakat pendidikan berupa uang
maupun non moneter, biaya memerlukan penginventarisasian yang jelas [5]
Menurut Hasbullah [5] Pembiayaan sekolah adalah kegiatan
mendapatkan biaya serta mengelola anggaran pendapatan dan belanja
pendidikan. Biaya dalam pengertian ini yaitu jenis pengeluaran baik dalam
bentuk barang maupun tenaga untuk kepentingan penyelenggaraan
pendidikan. Pembiayaan pendidikan pada dasarnya adalah menitikberatkan
upaya pendistribusian benefit pendidikan dan beban yang harus ditanggung
masyarakat. Unsur biaya adalah hal yang menentukan dalam mekanisme
penganggaran. Penentuan biaya sangat mempengaruhi tingkat efisiensi dan
efektivitaskegiatan lembaga/organisasi dalam mencapai tujuan tertentu.
Menurut Yahya [5] pembiayaan adalah bagaimana mencari dana atau
sumber dana dan bagaimana menggunakan dana itu dengan memanfaatkan
rencana biaya standar, memperbesar modal kerja, dan merencanakan
kebutuhan masa yang akan datang akan uang
Sedangkan Nanang Fattah [5] mendefinisikan biaya pendidikan

5
merupakan jumlah uang yang dihasilkan dan dibelanjakan untuk berbagai
keperluan penyelenggaraan pendidikan yang mencakup gaji guru,
peningkatan profesional peralatan, pengadaan alat-alat dan buku pelajaran,
alat tulis kantor (ATK), kegiatan ekstrakulikuler, kegiatan pengelolaan
pendidikan, dan supervisi pendidikan.
Achmad Sanusi dalam (Rahman, 2017) secara konseptual merumuskan
biaya pendidikan sebagai pengorbanan yang tak dapat dihindarkan untuk
mendukung proses kegiatan yang diturunkan dari rencana kerja dan anggaran,
atau sejalan dengan yang dibutuhkan sepanjang pelaksanaan rencana dan
anggaran itu, serta pengorbanan tersebut dapat dihitung atau diperkirakan
dalam uang, berdasarkan harga satuan di pasar atau ketentuan lain yang
disahkan.
Pembiayaan pendidikan pada dasarnya menitikberatkan pada upaya
pendistribusian manfaat pendidikan dan beban yang harus ditanggung oleh
masyarakat. Pakar ekonomi mulai memberikan perhatian yang serius terhadap
pendidikan oleh karena pendidikan akan meningkatkan kemampuan manusia
dalam berproduksi. Disinilah muncul pandangan mengenai manusia sebagai
modal pembangunan atau sering disebut sebagai human capital. Biaya secara
sederhana adalah sejumlah nilai uang yang dibelanjakan atau jasa pelayanan
yang diserahkan pada siswa. Pembiayaan pendidikan berhubungan dengan
distribusi beban pajak dalam berbagai jenis pajak, kelompok manusia serta
metode pengalihan pajak ke sekolah. Hal yang penting dalam pembiayaan
pendidikan adalah berupa besar uang yang harus dibelanjakan, dari mana
sumber diperoleh dan kepada siapa uang harus dibelanjakan.
Berdasarkan penjelasan yang sudah diuraikan di atas maka, pengelolaan
pembiayaan pendidikan merupakan pengelolaan semua bentuk keuangan baik
usaha memperoleh atau mengumpulkan modal untuk membiayai aktifitas atau
kegiatan program pendidikan yang secara langsung maupun tidak langsung
untuk menunjang penyelenggaraan pendidikan.
Menurut Peraturan Pemerintah (PP) RI No. 19 tahun 2005 tentang
Standar Nasional Pendidikan (SNP) Pasal 62 ayat (1) dinyatakan bahwa
pembiayaan pendidikan terdiri atas biaya investasi, biaya operasi dan biaya

6
personal.
a. Biaya investasi meliputi biaya penyediaan sarana dan prasarana,
pengembangan sumber daya manusia dan modal kerja tetap.
b. Biaya operasi meliputi gaji pendidik dan tenaga kependidikan serta
segala tunjangan yang melekat pada gaji, bahan atau peralatan
pendidikan habis pakai dan biaya operasi pendidikan tak langsung berupa
daya, air, jasa telekomunikasi, pemeliharaan sarana dan prasarana, uang
lembur, transportasi, konsumsi, pajak, asuransi dan lain sebagainya.
c. Biaya personal meliputi biaya pendidikan yang harus dikeluarkan oleh
peserta didik untuk bisa mengikuti proses pembelajaran secara teratur
dan berkelanjutan. Sedangkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional RI
No. 40 tahun 2008 tentang Standar Sarana Prasarana yaitu:
1. Setiap satuan pendidikan wajib memiliki sarana yang meliputi
perabot, peralatan pendidikan, media pendidikan, buku dan
sumber belajar lainnya, bahan habispakai, serta perlengkapan
lain yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran yang
teratur dan berkelanjutan.
2. Setiap satuan pendidikan wajib memiliki prasarana yang meliputi
lahan, ruang kelas, ruang pimpinan satuan pendidikan, ruang
pendidik, ruang tata usaha, ruang perpustakaan, ruang
laboratorium, ruang bengkel kerja, ruang unit produksi, ruang
kantin, instalasi daya dan jasa, tempat berolahraga, tempat
beribadah, tempatbermain, tempat berkreasi, dan ruang/tempat lain
yang diperlukan untukmenunjang proses pembelajaran yang teratur
dan berkelanjutan.

7
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Lokasi dan subyek penelitian


Penelitian ini dilakukan secara daring dengan memanfaatkan platform
zoom dengan objek penelitian sendiri berlokasi di SMPN 1 Tegalrejo.
Kemudian untuk subyek penelitian yang digunakan adaah laporan keuangan
SMPN 1 Tegalrejo sebelum dan saat pandemi seperti sekarang ini.

3.2 Metodologi penelitian


Dalam penelitian ini, menggunakan penelitian deskriptif kualitatif.
Dimana kami memberi perhatian khusus terhadap laporan keuangan di SMPN
1 Tegalrejo.

3.3 Teknik pengumpulan data


Teknik pengumpulan data untuk penelitian ini adalah dengan teknik
wawancara. Dimana kelompok kami melakukan wawancara terhadap
bendahara sekolah SMPN 1 Tegalrejo untuk mencari berbagai informasi yang
berkaitan dengan laporan keuangan
3.4 Instrumen penelitian
Berkaitan dengan teknik pengumpulan data dengan cara wawancara,
instrumen penelitian berfokus pada platform zoom. Selain itu peneliti juga
menggunakan kertas, pulpen, dan juga melakukan recording dalam
pelaksanaannya
3.5 Teknik analisis data
Teknik analisis data yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah
menggunakan analisi naratif. Analisis naratif fokus bagaimana suatu
perencanaan dapat diterapkan dengan baik sesuai tujuan atau tidak dalam
sebuah organisasi.

8
BAB IV
PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian


Hasil dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Sumber dana sekolah
Sumber dana sekolah yang digunakan di SMPN 1 Tegalrejo 100%
menggunakan dana BOS. Dana BOS sendiri untuk per peserta didik di
SMPN 1 Tegalrejo sebesar Rp 1.100.000,00 dalam 1 tahun
b. Model penganggaran sekolah
Model penggagaran sekolah yang digunakan di SMPN 1 Tegalrejo
adalah dengan In House Training (IHT). IHT ini dilaksanakan 1 tahun
sekali guna untuk menyusun anggran sekolah untuk tahun berikutanya yang
diikuti oleh seluruh warga sekolah.
c. Alokasi belanja sekolah
Pengalokasian belanja sekolah SMPN 1 Tegalrejo digunakan untuk
belanja barang dan jasa, dan belanja modal.
d. Perbedaan penganggaran sekolah sebelum dan pada saat pandemic
Penganggaran sekolah sebelum pandemi berfokus pada pembelian
buku, LCD, pendaan lomba peserta didik, dan lain sebagainya. Kemudian
penganggaran disaat pandemi ini adalah lebih berfokus pada
penanggulangan pandemi covid-19. Penanggulangan covid-19 disekolah
seperti pembelian masker, hansanitizer, disinfectan, dan lain-lain.
e. Bentuk transparansi sekolah
SMPN 1 Tegalrejo transparansi dilakukan pada saat IHT. Dimana
IHT dilaksanakan bersama seluruh warga sekolah.
f. Laporan keuangan
Laporan keuangan SMN 1 Tegalrejo dilakasnakan 4 bulan sekali
dalam bentuk online. Kemudian terdapat laporan tertulis dilaksanakan per
semester ke BPKAD. Dan yang terakhir yaitu laporan triwulan, yaitu SPJ
ke dinas pendidikan

9
4.2 Pembahasan
Laporan keuangan merupakan laporan yang berisi pencatatan uang dan
transaksi yang terjadi dalam sebuah organisasi baik pembelian maupun
penjualan. Sekolah merupakan salah satu organisasi yang harus melaporkan
keuangannya yang pada dasarnya sekolah sebuah perusahaan tetapi dalam
bidang pendidikan.
Di SMPN 1 Tegalrejo sendiri tentunya juga melaporkan penggunaan
keungannya. Sekolah mendapat dana 100% dari dana BOS. Dana BOS ini
dihitung per peserta didik sebesar Rp 1.100.000,00. Dana yang diperoleh ini
dialokasikan untuk kegiatan belanja barang/jasa dan belanja modal. Seperti
halnya sekarang Indonesia masih melawan pandemi covid-19, maka dana
tersbeut digunakan untuk penganggulangan covid-19. Alokasi tersebut
digunakan untuk belanja pembelian masker, hansanitizer, disinfectan, dan lain
sebagainya. Sebelum pandemi menyerang, dana BOS dialokasikan untuk
pembelian buku, perawatan peralatan sekolah, pendanaan lomba peserta didik,
dan masih banyak lagi.
Dalam laporan keuangan perlunya sebuah transparansi dana untuk
berbagai pihak. Guna dari transparansi dana ini adalah untuk menghindari
kecurigaan korupsi, meningkatkan kepercayaan antar instansi sekolah dengan
warga sekolah secara luas, meningkatkan kohesi sosil, dan lebih dapat
dipercaya oleh mayarakat. Untuk itu di SMPN 1 Teglarejo sendiri melakukan
IHT setahun sekali bersama warga sekolah guna mneyusun anggaran sekolah
untuk tahun berikutanya dan transparansi alokasi dana yang digunakan sesuai
jalur atau tidak.
Untuk sebuah sekolah laporan keuangan 4 bulan sekali secara online.
Kemudian terdapat laporan tertulis dilaksanakan per semester ke BPPAKD.
BPKAD adalah badan pengelolaan keuangan dan aset daerah. Dengan tujuan
utama dari badan ini adalah tugas pembantuan keuangan pada suatu daerah.
Dan yang terakhir adalah laporan triwulan SPJ ke dinas pendidikan.

10
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Pengelolaan pembiayaan pendidikan merupakan pengelolaan semua
bentuk keuangan baik usaha memperoleh atau mengumpulkan modal untuk
membiayai aktifitas atau kegiatan program pendidikan yang secara langsung
maupun tidak langsung untuk menunjang penyelenggaraan pendidikan. Pada
SMP Negeri 1 Tegalrejo pengelolaan pembiayaan keuangan terbilang baik.
Sumber dana yang diperoleh 100% dari dana BOS serta dalam kondisi pandemic
covid-19 seperti sekarang ini pembelanjaan lebih banyak dialokasikan untuk
penganggulangan covid-19. Alokasi tersebut digunakan untuk belanja
pembelian masker, hansanitizer, disinfectan, dan lain sebagainya. SMP Negeri 1
Teglarejo melakukan IHT setahun sekali bersama warga sekolah guna menyusun
anggaran sekolah untuk tahun berikutnya dan transparansi alokasi dana yang
digunakan sesuai jalur atau tidak.

5.2 Saran
Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini masih
membutuhkan pengembangan agar mendapatkan data yang lebih akurat dan
lengkap serta lingkup penelitian ini hanya terbatas pada SMP Negeri 1 Tegalrejo.
Untuk peneliti selanjutnya diharapkan dapat memperbaiki penyusunan analisis
anggaran pembiayaan kedepannya serta dapat memperluas lingkup atau cakupan
dari penelitian agar dapat menciptakan kegiatan pembiayaan pendidikan yang
berkualitas.

11
DAFTAR PUSTAKA

[1]
Anwar, M. (2015). FILSAFAT PENDIDIKAN (2nd ed.). KENCANA.
[2]
Arwildayanto, Lamatenggo, N., & Sumar, W. T. (2017). Manajemen Keuangan
Dan Pembiayaan Pendidikan. In Journal of Chemical Information and
Modeling (Vol. 110, Issue 9).
[3]
Kurniady, D. A., Setiawati, L., & Nurlatifah, S. (2018). Manajemen Pembiayaan
Pendidikan Terhadap Mutu Sekolah Menengah Kejuruan. Jurnal Penelitian
Pendidikan, 17(3), 263–269. https://doi.org/10.17509/jpp.v17i3.9620
[4]
Rahman, A. (2017). Efisien dalam Pembiayaan Pendidikan untuk Meningkatkan
Kualitas Pendidikan. Jurnal Eklektika, 5(2), 87–103.
[5]
Riiski, A. (2019). Pengelolaan Pembiayaan Pendidikan.
https://doi.org/10.31227/osf.io/aj65n
[6]
Sujana, I. W. C. (2019). Fungsi Dan Tujuan Pendidikan Indonesia. Adi Widya:
Jurnal Pendidikan Dasar, 4(1), 29. https://doi.org/10.25078/aw.v4i1.927
[7]
Winoto, S. (2020). DASAR-DASAR MANAJEMEN PENDIDIKAN (1st ed.).
Bildung Yogyakarta.

12
LAMPIRAN
Lampiran 1

1.1 Tabel Hasil Wawancara

No. Pertanyaan Tanggapan


1. Dari mana sajakah sumber dana Sumber dana yang diterima SMP
yang didapatkan oleh sekolah? Negeri 1 Tegalrejo 100% berasal dari
dana BOS. Misal ada dana lain, dana itu
bersifat isidental seperti sumbangan
dari orang tua siswa.
2. Apakah ketersiedaan dana Untuk mencukupi atau tidaknya,
mencukupi untuk kebutuhan sekolah melakukan penyusunan
sekolah? anggaran berdasarkan dana yang
diterima, jadi pada setiap tahun
pelajaran akan ada Pagu. Dari pagu
itulah alokasi dana akan di
distribusikan/ digunakan oleh sekolah.
Jadi pengeluaran sekolah sudah disusun
sebelumnya berdasarkan dana yang
tersedia sehingga tercukupi.
3. Model penganggaran apa yang Model penganggaran/ pendanaan yang
digunakan oleh sekolah untuk digunakan di SMPN 1 Tegalrejo
menyusun anggaran di tahun adalah Musyawarah/ In House Training
berikutnya? (IHT) yang diselenggarakan oleh
sekolah, dan diikuti oleh seluruh warga
sekolah. (Setiap 1 tahun sekali, untuk
menyusun anggaran tahun berikutnya).
4. Bagaimana alokasi belanja yang Alokasi belanja di SMPN 1 Tegalrejo
dilakukan oleh sekolah? Didasarkan pada Juknis BOS yang
sudah ada/ terbaru yang ada setiap
tahunnya, sehingga alokasi belanja

13
yang dilakukan akan disesuaikan
dengan juknis BOS yang ada.
Belanja dibagi 2, belanja barang dan
jasa & belanja modal (Peralatan dan
mesin & Pembelanjaan aset tetap
lainnya contoh belanja buku perpus).
5. Apakah ada perbedaan alokasi Sebelum pandemi : anggaran
belanja yang dilakukan sebelum dialokasikan sesuai RKAS yang sudah
pandemi dan setelah pandemi? di susun atau diprogramkan ditahun
sebelumnya seperti pembelian buku,
pembelian LCD, pembelian ATK,
pembiayaan anak-anak lomba.
Sesudah pandemi : anggaran
dialokasikan lebih banyak digunakan
untuk penanggulangan covid 19,
seperti pembelian masker, alat fogging,
handsanitizer, disinfectan, dsb.
6. Apakah sekolah transparan Sebagai Tim keuangan SMP Negeri 1
mengenai kebendaharaan? Tegalrejo dirasa sudah transparan
dengan bukti Semua program sekolah
direncakan oleh semua warga sekolah
dan dianggarkan atas masukan semua
komponen sekolah/ Pelaksanaan IHT.
7. Sumber dana yang didapatkan Sumber Dana yang diterima oleh
oleh sekolah itu berdasarkan SMPN 1 Tegalrejo didasarkan pada
apa? jumlah siswa yang ada pada data
dapodik. Besaran dana = Rp.
1.100.000/ per anak dalam 1 tahun
8. Ada berapa Laporan Keuangan Laporan Keuangan yang dilakukan
yang harus dilaporkan kepada pihak sekolah ada 3 macam yaitu
Pusat?

14
a. Laporan Online (4 bulan sekali)
karna dana Bos cairnya per tahap (1
tahap 4 bulan)
b. Laporan tertulis per semester ke
BPPAKD
c. Laporan/ SPJ per triwulan ke Dinas
pendidikan
9. Bagaimana proses audit yang Audit SMPN 1 Tegalrejo dilakukan
dilakukan sekolah? oleh Inspektorat, sedangkan per tahun
nya dilaksanakan oleh BPK.

15
Lampiran 2

2.1 Laporan Realisasi Penerimaan dan Belanja Dana BOS

16
2.2 Bukti Dokumentasi

17

Anda mungkin juga menyukai