Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

AKUNTANSI MANAJEMEN
Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Akuntansi Manajemen Tentang Perilaku Biaya
Aktivitas

Disusun Oleh :

1. Izzatul Barokah (7101419079)


2. Dinda Purtikawati (7101419171)
3. Lyra Renita (7101419183)
4. Eva Nur Halimah (7101419217)

PENDIDIKAN EKONOMI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur marilah kita panjatkan kehadirat Allah AWT yang telah melimpahkan
rahmat dan karunianya sehingga kita masih dapat menikmati indahnya alam ciptaan-Nya.
Penulis disini akhirnya dapat merasakan rasa syukur karena telah menyelesaikan makalah
hokum kontrak untuk memenuhi tugas mata kuliah Akuntansi Manajemen dengan tepat
waktu.
Dalam kesempatan kali ini penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
yang telah memberikan bantuan moril maupun bantuan secara langsung dalam penyusunan
makalah ini. Sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam pembuatan makalah ini
yang pastinya jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran,
dan usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat di masa yang akan datang,
mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.

Semarang, 11 September 2021

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................................................... 2

DAFTAR ISI..................................................................................................................................... 3

BAB I ............................................................................................................................................... 4

PENDAHULUAN ............................................................................................................................. 4

A. LATAR BELAKANG ........................................................................................................... 4

B. RUMUSAN MASALAH ....................................................................................................... 4

C. TUJUAN ............................................................................................................................... 4

BAB II .............................................................................................................................................. 6

PEMBAHASAN ............................................................................................................................... 6

A. PENGERTIAN BIAYA AKTIVITAS .................................................................................... 6

B. KLASIFIKASI BIAYA BERDASAR PERILAKU ................................................................ 6

C. PERANAN MODEL PENGGUNAAN SUMBER DAYA ................................................... 10

D. ASUMSI LINEARITAS ...................................................................................................... 11

E. PERILAKU BIAYA STEP .................................................................................................. 11

F. PERILAKU BIAYA CAMPURAN...................................................................................... 12

G. METODE MEMISAHKAN BIAYA CAMPURAN ............................................................. 12

H. REABILITAS RUMUS BIAYA .......................................................................................... 15

I. REGRESI GANDA ............................................................................................................. 15

J. PERTIMBANGAN MANAJERIAL .................................................................................... 16

BAB III ........................................................................................................................................... 17

PENUTUP ...................................................................................................................................... 17

A. KESIMPULAN ................................................................................................................... 17

B. SARAN ............................................................................................................................... 17

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................................... 18

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Di dalam akuntansi manajerial istilah biaya dapat digunakan untuk berbagai
hal, alasannya karena banyak jenis biaya dan biaya tersebut diklasifikasikan sesuai
dengan kebutuhan manajemen. Pada prinsipnya bahwa biaya digunakan untuk
menentukan harga pokok penjualan dan nilai persediaan akhir.
Salah satu cara membuat klasifikasi biaya adalah berdasarkan perilaku biaya.
Pemahaman terhadap perilaku biaya adalah kunci beberapa pembuatan keputusan
organisasi. Manajer yang mengetahui perilaku biaya akan mampu memprediksi
dengan lebih baik apakah yang akan terjadi pada biaya dalam berbagai kondisi. Usaha
pembuatan keputusan tanpa memiliki pemahaman terhadap biaya dan bagaimana
biaya ini berubah adanya perubahan tingkat aktivitas akan mengakibatkan turunnya
tingkat laba. Untuk menghindari masalah tersebut manajer harus mampu memprediksi
secara akurat kondisi biaya dalam berbagai tingkat aktivitas.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan Aktivitas Biaya?
2. Bagaimana cara mengklasifikasikan biaya berdasarkan perilaku?
3. Bagaimana peranan model penggunaan sumber daya dalam memahami perilaku
biaya?
4. Apa yang dimaksud dengan Asumsi Linieritas?
5. Apa yang dimaksud dengan perilaku biaya step, biaya dan baiaya campuran?
6. Bagaimana metode yang digunakan untuk memisahkan biaya campuran menjadi
biaya komponen tetap dan variable?
7. Apa yang dimaksud dengan reabilitas rumus biaya?
8. Apa yang dimaksud dengan regresi ganda?
9. Apa yang dimaskud dengan pertimbangan manajerial?

C. TUJUAN
1. Untuk menjelaskan pengertian dari aktivitas biaya
2. Untuk mengetahui cara mengklasifikasikan biaya berdasarkan perilaku

4
3. Untuk mengetahui peranan model penggunaan sumber daya dalam memahami
perilaku biaya
4. Untuk menjelaskan mengenai asumsi linieritas
5. Untuk menjelaskan mengenai perilaku biaya step dan biaya campuran
6. Untuk mengetahui metode yang digunakan untuk memisahkan biaya campuran
menjadi komponen tetap dan variable
7. Untuk menjelaskan mengenai reabilitas rumus biaya
8. Untuk menjelaskan mengenai regresi ganda
9. Untuk menjelaskan mengenai pertimbangan manajerial

5
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN BIAYA AKTIVITAS


Perilaku biaya (cost behavior) adalah cara suatu biaya berubah dalam hubungannya
dengan perubahan dalam penggunaan aktivitas. Perilaku biaya menggambarkan
apakah biaya input bersifat tetap atau variabel dalam hubungannya dengan perubahan
output aktivitas. Jika biaya jumlahnya tetap, baik ketika aktivitas meningkat maupun
menurun, maka biaya tersebut merupakan biaya tetap. Sebaliknya, jika biaya itu
berubah secara proporsional sesuai dengan perubahan aktivitas, maka biaya tersebut
merupakan biaya variabel.

B. KLASIFIKASI BIAYA BERDASAR PERILAKU


1. Biaya Tetap(Fixed Cost)
Biaya tetap adalah suatu biaya yang dalam jumlah total, tetap konstan dalam rentang
yang relevan ketika tingkat output aktivitas berubah. Rentang relavan adalah cakupan
aktivitas dengan asumsi perilaku biaya tetap dan biaya variabel adalah akurat.
Tipe-Tipe Biaya Tetap :
1) Biaya tetap yang telah ditentukan (committed fixed cost)adalah biaya tetap
yang berkaitan dengan investasi fasilitas, peralatan dan struktur organisasi
pokok dalam suatu perusahaan.Contoh: penyusutan gedung dan peralatan,
pajak bangunan, asuransi.
2) Biaya tetap kebijakan (discretionary fixed cost) adalah biaya tetap yang terjadi
karena keputusan manajemen.Contoh: biaya riset, hubungan masyarakat,
program pengembangan manajemen.Suatu biaya diklasifikasikan sebagai

6
committed atau discretionary fixed cost tergantung pada kebijakan/ strategi
perusahaan.
Contoh:Perusahaan X memproduksi alat pemanas rumah tangga. Meskipun
berbagai aktivitasdilakukan, tetapi pada dasarnya hanya satu aktivitas yang
akan dilihat, yaitu aktivitaspemotongan pipa. Mesin yang digunakan untuk
memotong pipa logam tipis menjadipotongan-potongan sepanjang 3 inci. Oleh
karena potongan 3 inci ini digunakan dalamsetiap pemanas, maka jumlah
pemanas dijadikan sebagai ukuran output dari aktivitaspemotongan.
Aktivitas pemotongan menggunakan 2 macam input: (1) mesin pemotong (2)
listrik untukmengoperasikan mesin pemotong.Mesin pemotong disewa
seharga $60.000 per tahun dan memiliki kapasitas untukmemproduksi sampai
dengan 240.000 potongan sepanjang 3 inci dalam setahun. Biayapenyewaan
mesin pemotong ini adalah biaya tetap, karena biaya tersebut akan
tetapsebesar $60.000 per tahun, tidak peduli berapa banyak potongan yang
dihasilkan. Perilakubiaya ini dapat digambarkan oleh data berikut:

Total Biaya Tetap tidak berubah saat output meningkat,biaya tetap per unit
akan berubah karena biaya tetap dialokasikan ke lebih banyak output.

7
2. Biaya Variabel (Variable Cost)
Biaya variabel adalah biaya yang dalam jumlah total, bervariasi secara proporsional
terhadap perubahan output.Biaya variabel naik ketika tingkat aktivitas naik, dan
akan turun ketika tingkat aktivitas turun.
1) Biaya Variabel Sejati (True Variable)
Biaya variabel sejati (true variable) adalah biaya yang besarnya berubah secara
proporsional sesuai dengan tingkat aktivitas produksi.Misal: biaya bahan
langsung.
2) Biaya Variabel Bertahap(Step Variable)
Biaya variabel bertahap (step variable) adalah biaya yang didapat dalam jumlah
besar dan meningkat/ berkurang karena adanya perubahan yang besar dalam
tingkat aktivitas.Misal: biaya pemeliharaan.

Contoh:
Dari contoh perusahaan X, ditambahkan sumber daya lain yang digunakan dalam
aktivitas pemotongan, yaitu listrik. Listrik dikonsumsi hanya jika output
diproduksi, dan ketika lebih banyak output diproduksi maka lebih banyak listrik
yang digunakan. Anggaplah bahwa untuk memotong satu potongan logam 3 inci
mesin menggunakan 0,1 jam-kilowatt (kwh) senilai $2,00 per kwh. Jadi biaya
listrik per potongan 3 inci (per unit) adalah = 0,1 x $2,00
= $0,20. Biaya listrik untuk berbagai tingkat output adalah sebagai berikut:

8
Total Biaya variabel = biaya variabel per unit x jumlah unit

3. Biaya Campuran (Semi Variable Cost / Mixed Cost)


Biaya campuran adalah biaya yang memiliki komponen tetap dan variabel.
Dari contoh perusahaan X, anggaplah bahwa perusahaan memiliki 3 agen penjualan,
masing-masing mendapatkan gaji sebesar $10.000 per tahun ditambah komisi sebesar
$0,50 untuk setiap unit produk yang mereka jual. Aktivitas yang dilakukan adalah
penjualan produk jadi (alat rumah tangga) dan penggerak biaya adalah unit yang
terjual. Jika 100.000 produk terjual, maka total biaya penjualan adalah:(3 x $10.000)
+ (100.000 x $0,50) = $80.000
Total Biaya = biaya tetap + biaya variabel
Tabel berikut menunjukkan biaya penjualan pada berbagai tingkat output yang
berbeda :

9
C. PERANAN MODEL PENGGUNAAN SUMBER DAYA
Kapasitas adalah kemampuan aktual atau potensial untuk melakukan sesuatu. Jadi
dalam pembahasan mengenai kapasitas suatu aktivitas, hal yang dideskripsikan adalah
jumlah aktivitas yang dapat dilakukan perusahaan. Banyaknya aktivitas yang
diperlukan bergantung pada tingkat kinerja yang diminta. Biasanya, dapat
diasumsikan bahwa kapasitas yang diperlukan berhubungan dengan tingkat di mana
aktivitas dikerjakan secara efisien. Tingkat efisien kinerja aktivitas disebut kapasitas
praktis (practical capacity). Hal ini terkadang terdapat kelebihan aktivitas.
1. Sumber Daya Fleksibel
Sumber daya fleksibel merupakan sumber daya yang diperoleh dari luar dan tidak
diperlukan adanya perjanjian atau komitmen untuk jangka waktu yang lamapada
setiap jumlah tertentu sumber daya. Karena biaya sumber daya fleksibel sama
dengan biaya sumber daya yang digunakan, maka total biaya akan meningkat
ketika kebutuhan sumber daya meningkat dan sebaliknya total biaya akan

10
menurun ketika kebutuhan akan sumber daya menurun. Contohnya adalah
penggunaan bahan baku.
2. Sumber Daya Terikat
Sumber daya terikat merupakan sumber daya yang didapat dengan menggunakan
kontrak secara jelas maupun secara tersiratuntuk memperoleh sejumlah sumber
daya tertentu, tanpa memandang apakah jumlah sumber daya yang tersedia
digunakan secara penuh atau tidak. Sumber daya terikat dapat memiliki kapasitas
yang tidak terpakai karena kapasitas yang tersedia lebih banyak daripada yang
digunakan.Biaya atas sumber daya ini dapat dikelompokkan menjadi dua:
 Biaya yang dikeluarkan untuk menyediakan kapasitas aktivitas jangka panjang
(committed fixed expenses), contoh:pembelian/penyewaan bangunan dan
peralatan.
 Biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh kapasitas aktivitas jangka pendek
(discretionary fixed expenses), contoh: tenaga kerja

D. ASUMSI LINEARITAS
Definisi biaya variabel mengasumsikan hubungan linear antara biaya aktivitas dan
penggerak aktivitas terkait. Jika asumsi hubungan linear digunakan, maka masalah
utamanya adalah seberapa baik asumsi ini memperkirakan fungsi biaya yang
mendasarinya.
Jumlah biaya = Biaya tetap + (biaya variable perunit x keluaran)

E. PERILAKU BIAYA STEP


Biaya step adalah kelompok biaya yang total biayanya akan mengalami perubahan
secara bertahap dalam suatu rentang tertentu atas penggunaannya. Perilaku biaya ini
dapat dilihat sebagai sebuah skenario naiknya biaya secara teratur, Ada dua jenis
biaya step
1) Biaya Variabel Bertahap(Step Variable)
Biaya variabel bertahap (step variable) adalah biaya yang didapat dalam
jumlah besar dan meningkat/ berkurang karena adanya perubahan yang besar
dalam tingkat aktivitas.Misal: biaya pemeliharaan.Dalam biaya variabel step,
lebar step kecil dan biaya sumber daya berubah sebagai akibat perubahan kecil
dalam penggunaan sumber daya
11
2) Biaya Tetap Step (step fixed cost)
Biaya tetap step merupakan biaya yang mengikuti perilaku biaya dengan step
lebar. Banyak committed resources yang mengikuti fungsi biaya ini.
Biayatetap step dikategorikan sebagai biaya tetap. Kebanyakan biaya tetap
step bersifat tetap selama rentang operasi manual perusahaan

F. PERILAKU BIAYA CAMPURAN


Perilaku biaya campuran dapat terjadijika aktivitas yang dilakukan perusahaan
memerlukan adanya sumber daya terikat dan sumber daya fleksibel secara
berbarengan. Hal ini menunjukkan adanya perilaku biaya campuran.
Contoh:
perusahaan menyewa sebuah mesin fotokopi dalam aktivitas penggandaan dokumen.
Biaya sewa Rp 2.000.000 dibayar tiap tahun. Untuk mengoperasikannya, perusahaan
harus membayar biaya operasi rata-rata Rp 60 per lembar untuk menutup biaya toner,
kertas dan pemeliharaan. Mesin fotokopi disewa selama 3 tahun dan memiliki
kapasitas produksi 200.000 lembar/tahun. Rp 2.000.000 menggambarkan sumber daya
yang harus disediakan di muka dan Rp60 menggambarkan biaya perolehan sumber
daya ketika digunakan. Perilaku biaya ini dapat ditunjukkan dengan persamaan:
Y = Rp2.000.000 + 60X
Catatan akuntansi seringkali hanya menunjukkan total biaya dan penggunaan aktivitas
pada biaya campuran sehingga diperlukan untuk memisahkan total biaya menjadi
komponen biaya tetap dan variabel.

G. METODE MEMISAHKAN BIAYA CAMPURAN


Ada tiga metode yang digunakan secara luas untuk memisahkan biaya campuran
menjadi komponen tetap dan variabel, yaitu : metode tinggi-rendah, scatterplot dan
metode kuadrat terkecil. Setiap metode menggunakan asumsi hubungan linear. Oleh
sebab itu konsep linearitas perlu ditinjau kembali sebelum membahas metode-metode
tersebut secara mendalam.
1) Metode Tinggi-Rendah
Metode tinggi-rendah (high-low method) adalah suatu metode untuk
menentukan persamaan suatu garis lurus dengan terlebih dahulu memilih dua
titik (titik tinggi dan rendah) yang akan digunakan untuk menghitung
parameter perpotongan dan kemiringan. Titik tinggi didefinisikan sebagai titik

12
dengan tingkat keluaran atau aktivitas tertinggi. Titik rendah didefinisikan
sebagai titik dengan tingkat keluaran atau aktivitas terendah.
Persamaan untuk penentuan biaya variabel per unit dan biaya
tetap adalah sebagai berikut:
Misalkan (X1, Y1) adalah titik aktivitas rendah dan (X2, Y2) titik aktivitas
tinggi maka persamaan biaya variabel per unit adalah:

V = perubahan biaya/ perubahan aktivitas


= (Y2 - Y1)/(X2 - X1)

Biaya variabel per unit =


(biaya tinggi –biaya rendah)/(aktivitas tinggi –aktivitas rendah)

Persamaan untuk penentuan biaya tetap adalah:

F = total biaya campuran-biaya variabel


= Y2 –VX2
= Y1 –VX1

2) Metode Scatterplot
Metode Scatterplot adalah suatu metode penentuan persamaan suatu garis
dengan menggambarkan data dalam suatu grafik. Langkah pertama dalam
menerapkan metode scatterplot adalah menggambarkan titik-titik data
sehingga hubungan antara biaya penyetelan dan tingkat aktivitas dapat
terlihat. Keunggulan signifikan dari metode scatterplot adalah memungkinkan
kita untuk melihat data secar visual. Kelemahan metode scatterplot adalah
tidak ada kriteria objektif untuk memilih garis terbaik.

13
Keunggulan signifikan metode scatter plot adalah memberi kesempatan untuk
melakukan analisis biaya secara visual serta dapat mengidentifikasi
nonlinearitas, keberadaan outliers, dan terjadinya pergeseran dalam hubungan
biaya. Adapun kekurangannya adalah tidak adanya kriteria objektif dalam
pemilihan garis terbaik sehingga kualitas rumus biaya tergantung pada kualitas
penilaian subjektif analis.

3) Metode Kuadrat Terkecil(Least Square)

Metode yang menghitung besarnya deviasi dengan pertama-tama


mengkuadratkan setiap deviasi dan kemudian menjumlah deviasi kuadrat
tersebut sebagai ukuran kedekatan keseluruhan. Pengudratan deviasi ini
menghindari masalah yang disebabkan oleh bauran angka positif dan negatif.
Pada dasarnya, pembandingan ukuran kedekatan dapat menghasilkan suatu
pemeringkatan semua garis dari yang terbaik sampai yang terburuk. Garis
yang lebih mendekati titik dibanding garis lainnya disebut garis kesesuaian
terbaik (best fitting line), yaitu garis dengan jumlah kuadrat deviasi terkecil.
Metode kuadrat terkecil mengidentifikasi garis yang paling sesuai.
Rumus:
Y=a+bX

14
Y = total biaya
a = biaya tetap
b = biaya variabel
X = tingkat aktivitas (Output)
(Gunakan formulasi manual atau menggunakan program regresi komputer)

H. REABILITAS RUMUS BIAYA


Metode kuadrat terbaik mengidentifikasi garis terbaik, namun tidak menyatakan
seberapa baiknya. Semakin tinggi persentase variabilitas biaya yang diterangkan,
semakin baik garisnya. Persentase ini ditunjukkan oleh koefisien determinan (R).
Karena koefisien itu merupakan persentase reliabilitas yang diterangkan, maka
nilainya selalu berkisar antara 0 dan 1. Semakin dekat R ke 1, semakin baik garisnya.
Koefosien determinasi dapat diukur dengan menggunakan rumus berikut:
R² = V[YXY - YXYY/nl
[EY² - (YY)²/n]
di mana V adalah kemiringan yang dihitung dengan metode kuadrat terkecil.
Ukuran alternatif untuk goodness of fit adalah koefisien korelasi, yaitu akar
dari koefisien determinan. Korelasinya antara -1 dan +1. Kelebihannya adalah mampu
mengindikasikan arah hubungan. Jika koefisien korelasinya positif, maka kedua
variabelnya bergerak ke arah yang sama (korelasi positif) dan jika koefisiennya
negatif, diprediksikan kedua variabelnya bergerak ke arah yang berlawanan (korelasi
negatif).

I. REGRESI GANDA
Satu faktor penggerak mungkin tidaklah cukup dalam menjelaskan variabilitas
perilaku biaya aktivitas. Menambahkan variabel tambahan lain ke dalam persamaan
mungkin dapat meningkatkan kemampuannya dalam memprediksi biaya aktivitas,
selain memberikan gambaran mengenai bagaimana biaya aktivitas dapat dikelola. Hal
ini dapat dilakukan dengan metode regresi berganda yang dalam aplikasi praktisnya
memerlukan penggunaan komputer.
Persamaan linear diperluas menjadi:
Y = F + V1 X1 + V2 X2

15
J. PERTIMBANGAN MANAJERIAL
Secara sederhana, beberapa manajer menentukan biaya aktivitas tertentu menjadi
kategori tetap dan lainnya menjadi kategori variabel, tanpa menghiraukan
kemungkinan biaya campuran. Kemungkinan lain adalah manajemen
mengidentifikasi biaya campuran dan membagi biaya-biaya ini ke dalam komponen
tetap dan variabel dengan memutuskan bagian bagian biaya yang merupakan biaya
tetap dan variabel. Keunggulan dari penggunaan pertimbangan manajerial untuk
memisahkan biaya tetap dan variabel terletak pada kesederhanaannya.Saat manajer
memiliki pengetahuan yang mendalam tentang perusahaan dan pola biayanya, metode
ini dapat memberikan hasil yang baik.

16
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Perikau biaya (cost behavior) adalah cara suatu biaya berubah dalam hubungannya
dengan perubahan dalam penggunaan aktivitas. Perilaku biaya menggambarkan
apakah biaya input bersifat tetap atau variable dalam hubungannya dengan perubahan
output aktivitas. Jika biaya jumlahnya tetap, baik ketika aktivitas meningkat maupun
menurun, maka biaya tersebut merupakan biaya tetap sebaliknya, jika biaya itu
berubah secara proporsional sesuai dengan perubahan aktivitas, maka biaya tersebut
merupakan biaya variable. Ada 3 klasifikasi biaya berdasarkan perilaku yang pertama
adalah biaya tetap (fixed cost), biaya variable (variable cost) dan biaya campuran
(semi variable cost / mixed cost).
Pertimbangan manajerial merupakan hal yang sangat penting dalam menentukan
perilaku biaya. Pertimbangan manajerial merupakan metode paling luas yang
digunakan. Metode ini memiliki banyak bentuk. Secara sederhana beberapa manajer
menentukan biaya aktivitas tertentu menjadi kategori tetap dan lainnya menjadi
kategori variabel, tanpa menghiraukan kemungkinan biaya campuran.

B. SARAN
Adanya konsep perilaku biaya akan mempermudah pemimpin perusahaan dalam
mengelola perusahaanya secara efisien dan efektif. Untuk itu penulis
menyarankan kepada pembaca dan calon pemimpin perusahaan pada
khususnya, untuk lebih mendalami semua aspek yang berkaitan dengan
akuntansi biaya. Khususnya tentang perilaku biaya di sistem industri
memainkan peran yang sangat penting, karena ia menciptakan keunggulan
kompetitif dalam persaingan antar industri dalam pasar global. Demikian pokok
bahasan ini dapat penulis paparkan, besar harapan jika makalah ini dapat bermanfaat
bagi pembaca. Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna
maka kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan agar makalah ini dapat
lebih baik untuk kedepannya.

17
DAFTAR PUSTAKA

Ingga, ibrahim. 2017. Akuntansi Manjemen : Implementasi dalam Kasus Indonesia.


Yogyakarta : Deepublish.
Hansen, Don R. 2011. Akuntansi Manajerial. Jakarta : Salemba Empat.
Periaku Biaya Aktivitas.(2017). Diakses pada 10 September 2021 dari
http://staffnew.uny.ac.id/upload/132303686/pendidikan/Materi%20Akuntansi%20Manajeme
n_Perilaku%20Biaya%20Aktivitas.pdf
http://fe.unisma.ac.id/MATERI%20AJAR%20DOSEN/AKMEN/HRR/Pert%203%20Akmen.
pdf

18

Anda mungkin juga menyukai