OLEH :
FAKULTAS EKONOMI
PEKANBARU
2021
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat Rahmat
dan Hidayah-Nya kami dapat menyusun makalah Akuntansi Keperilakuan ini tepat waktu.
Makalah ini disusun untuk mengetahui hal-hal yang berhubungan dengan Aspek Keperilakuan
Pada kesempatan ini kami mengucapkan banyak terima kasih kepada pihak-pihak yang
telah membantu dan mendukung kami dalam pembuatan dan penyusunan makalah ini. Terutama
kepada Dosen Pengampu yang telah membimbing dan memberi arahan kepada kami.
Kami selaku penyusun menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih minim dan
masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kami senantiasa mengharapkan masukan yang
bersifat membangun demi kesempurnaan makalah kami di masa yang akan datang.
Terima kasih.
Penulis
2
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI................................................................................................................................................. 3
BAB I.................................................................................................................................................................4
3.1 Kesimpulan........................................................................................................................................18
3.2 Saran..................................................................................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................................................19
3
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam pengambilan setiap keputusan oleh stakeholder, pasti dibutuhkan yang namanya analisis laporan
keuangan yang menggambarkan keadaan yang sebenarnya. Dalam menganalisis laporan keuangan perusahaan
tentu dibutuhkan analis yang memang benarbenar mumpuni dalam menangani hal tersebut. Bisa dikatakan
bahwa, analis yang memang benar-benar menguasai bidangnya haruslah memiliki keperilakuan atau behavior
Singkatnya, bisa dikatakan bahwa ilmu akuntansi itu fleksibel yang maksudnya bisa dikaitkan dan
dikombinasikan dengan bidang ilmu yang lainnya, seperti ilmu analisis, ilmu sosial dan psikologi. Karena
adanya situasi seperti inilah yang menjadikan Akuntansi Keperilakuan menjadi suatu sistem yang sangat
dibutuhkan dalam pengambilan keputusan karena semua bidang ilmu yang dikombinasikan tentunya saling
• Apa saja aspek keperilakuan dari langkah akuntansi biaya yang dipilih?
4
1.3 Tujuan Penulisan
• Untuk mengetahui bagaimana aspek keperilakuan pada pengakumulasian dan pengendalian biaya.
• Untuk mengetahui apa saja kaitannya dengan sub bidang ilmu lainnya.
• Dapat dijadikan referensi pembelajaran mata kuliah Akuntansi Keperilakuan, khususnya materi
Biaya.
Metode yang dipakai dalam makalah ini adalah metode pustaka, yaitu metode yang dilakukan dengan
mempelajari dan mengumpulkan data dari pustaka yang berhubungan dengan alat baik berupa buku maupun
5
BAB II
PENGENDALIAN BIAYA
Pengambilan keputusan manajemen dalam penentuan kebijakan jangka pendek maupun jangka panjang
memerlukan informasi biaya yang didasarkan pada perilakunya. Informasi biaya yang sistematis dan
komparatif, serta data biaya dan analisis laba dibutuhkan agar manajer dapat menetapkan target laba,
menetapkan target departemental untuk manajemen tingkat menengah dan manajemen operasi, mengevaluasi
efektivitas rencana, menunjukkan keberhasilan atau kegagalan tertentu, mengidentifikasi dan menentukan
strategi, serta memutuskan perlunya penyesuaian dan perbaikan dalam organisasi. Sistem informasi yang
terintegrasi dan terkoordinasi menyediakan informasi yang dibutuhkan oleh manajer dan mengomunikasikannya
dengan segera dalam bentuk yang dapat dipahami oleh pengguna informasi. Kesempatan dapat hilang karena
Mendesain sistem akuntansi biaya membutuhkan pemahaman atas struktur organisasi dan jenis informasi yang
dibutuhkan. Sistem tersebut harus didesain untuk mendukung manajemen berdasarkan pengecualian, yaitu
sistem tersebut harus menyediakan informasi yang memfasilitasi informasi identifikasi segera atas aktivitas-
Informasi biaya yang baik, tepat dan akurat yang diperlukan oleh setiap pengguna informasi blaya. Hal tersebut
1. Informasi biaya yang digunakan harus sistematis dan komparatif, sehingga informasi biaya yang
digunakan dapat diandalkan dalam memutuskan tindakan apa yang akan memberikan hasil yang optimal
bagi perusahaan.
2. Informasi yang digunakan harus terkoordinasi dan terintegrasi, sehingga informasi yang tersedia dapat
digunakan oleh manajer perusahaan dan mudah dipahami dan dimengerti oleh pemakai.
6
3. Mencerminkan otoritas, sehingga masing-masing manajer dapat dimintakan pertanggungjawabannya.
Biaya berdasarkan perubahan volume kegiatan yang dikenal dengan istilah perilaku biaya dan terkadang
dikenal juga dengan istilah variabilitas biaya. Biaya dapat digolongkan atas biaya tetap, biaya variabel dan
biaya semivariabel.
Biaya tetap adalah biaya-biaya yang pada limit tertentu atau kapasitas tertentu (range of capacity) totalnya
tetap, meskipun volume kegiatan perusahaan berubah-ubah. Sejauh tidak melampaui kapasitas, total biaya tetap
tidak dipengaruhi oleh besar kecilnya volume kegiatan perusahaan. Jarak kapasitas adalah ruang tingkat
volume kegiatan perusahaan yang dapat dicapai tanpa menambah kapasitas. Biaya tetap merupakan bagian dari
biaya diskresioner (discretionary cost) dan juga merupakan biaya komitmen (committed cost) karena
menentukan besaran angka pada volume aktivitas dan biaya yang dikorbankan yang memerlukan kajian dan
analisis khusus. Biaya tetap diskresioner (discretionary fixed cost) ini akan berhenti atau hilang jika manajemen
menghentikan aktivitas yang telah ditetapkan. Beban penyusutan mesin dapat digolongkan sebagai biaya tetap
berkomitmen (committed cost) karena biaya ini sulit untuk ditelusuri hubungannya secara langsung dengan
produk.
7
Gambar 2.2.1 Biaya Tetap
Biaya variabel adalah biaya-biaya yang totalnya selalu berubah secara proporsional (sebanding) dengan
perubahan volume kegiatan perusahaan. Perubahan pada total biaya variabel dipengaruhi oleh besar kecilnya
volume produksi atau volume penjualan secara proporsional. Biaya variabel ini timbul untuk memenuhi
aktivitas operasional (rutinitas) suatu perusahaan. Penentuan awal biaya variabel ini ditetapkan oleh manajemen
berdasarkan standar kualitas produk atau jasa yang akan dihasilkan, sehingga biaya ini juga termasuk biaya
diskresioner (discretionary cost). Oleh karena berkaitan dengan volume aktivitas, maka biaya ini digolongkan
sebagai biaya variabel diskresioner (discretionary cost). Biaya variabel ini biasanya merupakan unsur biaya
yang sangat dipertimbangkan dalam penentuan kualitas produk atau jasa. Apabila unsur biaya variabel ini tidak
dapat dipenuhi, maka akan berdampak pada penurunan standar kualitas produk atau jasa yang dihasilkan.
Contoh biaya ini antara lain biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, biaya bahan penolong dan lain-
lain.
8
Gambar 2.2.2 Biaya Variabel
Biaya semivariabel adalah biaya-biaya yang totalnya selalu berubah secara proporsional (sebanding) dengan
perubahan volume kegiatan perusahaan. Besar kecilnya total biaya semivariabel dipengaruhi oleh besar kecilnya
volume produksi/penjualan secara proporsional. Biaya ini mengandung unsur biaya tetap dan biaya variabel.
Biaya ini mengungkapkan bahwa ada biaya minimum yang harus dikorbankan, baik ada maupun tidak adanya
aktivitas produksi. Terdapat konsolidasi pencatatan biaya dalam dua aktivitas yang berbeda, padahal seharusnya
Contoh jenis biaya ini antara lain sebagian biaya overhead pabrik (seperti penyusutan aset tetap pabrik yang
dihitung berdasarkan jumlah unit yang diproduksi), biaya listrik dengan biaya abonemen, atau sesuai
penggunaan untuk penerangan dan penggerak mesin yang dihitung berdasarkan jam kerja mesin, gaji bagian
penjualan yang dibayarkan dengan unsur gaji pokok ditambah dengan insentif yang ditentukan berdasarkan
9
Gambar 2.2.3 Biaya Semivariabel
Dalam organisasi sehari-hari, sering kali manajemen dihadapkan pada berbagai masalah terkait pengambilan
keputusan. Keputusan yang diambil manajemen berkaitan dengan penentuan berbagai macam alternatif yang
akan dilaksanakan di waktu mendatang. Keputusan yang diambil dapat berhubungan dengan penentuan dua
macam alternatif atau penentuan lebih dari dua macam alternatif. Pengambilan keputusan jika dilihat dari sisi
1. Pengambilan keputusan yang berkaitan dengan perencanaan jangka pendek, yaitu pengambilan
keputusan di antara berbagai alternatif yang harus segera dilakukan dan bersifat jangka pendek, seperti
menerima atau menolak pesanan khusus; meningkatkan, mengurangi, atau menghentikan produk-produk
tertentu; memilih area/daerah penjualan baru; menetapkan potongan harga; mengganti sejumlah
2. Pengambilan keputusan yang berkaitan dengan perencanaan jangka panjang, seperti pengambilan
Biaya relevan adalah semua biaya yang akan terpengaruh oleh suatu pengambilan keputusan yang akan
dilakukan. Biaya relevan merupakan biaya yang terjadi pada suatu alternatif, tetapi tidak terjadi pada alternatif
tindakan yang lain, atau merupakan biaya yang dapat dihindari (avoidable cost) pada suatu alternatif tindakan.
2. Biaya masa mendatang yang tidak memiliki perbedaan di antara berbagai alternatif tindakan yang
tersedia.
Sementara biaya relevan adalah biaya yang memiliki karakteristik sebagai berikut :
1. Biaya masa yang akan datang, yaitu biaya yang dapat diperkirakan akan terjadi dalam periode yang akan
datang.
Terdapat beberapa konsep biaya relevan untuk berbagai pengambilan keputusan, yaitu sebagai berikut :
Biaya diferensial adalah biaya yang akan datang yang memiliki perbedaan di antara berbagai alternatif
pengambilan keputusan yang mungkin dipilih. Dalam pengambilan keputusan, biaya diferensial dibandingkan
dengan pendapatan diferensial untuk menentukan besarnya laba diferensial. Biaya diferensial perlu
dipertimbangkan dalam menghadapi berbagai pengambilan keputusan karena fokus utama biaya ini adalah
perbedaan yang timbul dari dua atau lebih alternatif yang ada.
Biaya traceable adalah biaya yang dapat diikuti jejaknya pada produk, pesanan, pusat blaya, departemen, atau
divisi tertentu dalam suatu perusahaan. Biaya ini dapat dipertimbangkan dalam pengambilan keputusan untuk
menentukan harga pokok dan mengukur prestasi dari suatu produk, pesanan, pusat biaya, departemen, atau
divisi tertentu.
11
Biaya penggantian adalah biaya yang berkaitan dengan penggantian aset atau jasa yang akan terjadi (future
cost) di waktu yang akan dilakukan pada saat dilakukan penggantian. Konsep biaya ini bermanfaat bagi
penyusunan anggaran dan standar biaya, serta penganggaran modal (capital budgeting), seperti perencanaan,
Biaya kesempatan merupakan penghasilan atau penghematan biaya yang dikorbankan karena dipilihnya satu
alternatif tertentu, sehingga penghasilan atau penghematan ini perlu diperhitungkan sebagai biaya pada
Biaya yang diperhitungkan adalah biaya yang sebenarnya terjadi. Biaya yang diperhitungkan sering kali
harus mempertimbangkan untuk perbandingan dan analisis biaya. Oleh karena biaya ini sebenarnya tidak
terjadi, maka biaya ini tidak memerlukan kas, tidak akan masuk dalam pembukuan perusahaan dan tidak
Biaya inkremental adalah biaya-biaya yang ditambahkan atau biaya-biaya yang tidak akan dikorbankan dalam
suatu alternatif (proyek) tertentu yang tidak dipilih untuk dilaksanakan. Pengertian biaya inkremental dapat
dianggap sama dengan biaya diferensial karena biaya inkremental juga dapat dipandang sebagai selisih dari
biaya total antara alternatif yang satu dengan alternatif yang lainnya.
Biaya tunai atau disebut pula dengan istilah biaya kas adalah biaya yang memerlukan pengeluaran kas sebagai
akibat dari keputusan manajemen. Konsep biaya ini bermanfaat untuk menganalisis aliran dana atau aliran kas
di waktu yang akan datang dalam intervensinya dengan keputusan penanaman modal.
12
Biaya tertanam adalah biaya yang dalam situasi tertentu tidak dapat diperoleh kembali. Biaya tertanam
merupakan pengeluaran yang telah terjadi di masa lalu, yang tidak dapat kembali dalam situasi tertentu dan
tidak akan memengaruhi biaya di masa depan. Sunk Cost juga tidak dapat dipengaruhi oleh suatu keputusan,
baik keputusan yang dilakukan saat ini maupun keputusan di masa yang akan datang.
Sebagian besar pendapatan penjualan dalam suatu perusahaan yang dihasilkan dengan mengeluarkan biaya.
Oleh karena itu, manajemen biaya dapat dikatakan penting. Anggaran biaya dan analisis biaya adalah salah satu
cara mengendalikan dan mengatur biaya untuk memperbaiki laba neto. Cara lain untuk memperbaiki laba neto
adalah biaya pengurangan, tanpa memedulikan konsekuensinya. Tindakan ini mungkin tidaklah bijaksana.
Barangkali cara yang paling baik adalah dengan meninjau setiap biaya (beban) dan memantau setiap
kontribusinya terhadap laba neto. Jika biaya iklan dianggap terlalu tinggi proporsinya terhadap laba bersih,
sementara jika tidak beriklan juga akan menciptakan masalah, maka sebaiknya dilakukan pemotongan terhadap
biaya iklan. Salah satu cara terbaik untuk mengatur biaya adalah dengan memahami bahwa terdapat banyak
jenis biaya. Jika suatu biaya dapat dikenali dari jenis biaya yang sedang dipertimbangkan, keputusan yang lebih
melakukan evaluasi atas biaya yang terjadi pada tingkat aktivitas yang berbeda, maka biaya tetap dan biaya
variabel harus dipisahkan. Pemisahan biaya tetap dan biaya variabel diperlukan untuk tujuan berikut ini :
13
5. Analisis maksimisasi dan minimalisasi biaya jangka pendek.
7. Analisis profitabilitas pemasaran berdasarkan area/daerah, produk dan pelanggan. Dalam penentuan
harga pokok perilaku, untuk menggambarkan hubungan antara biaya total dengan volume kegiatan perusahaan,
Total biaya adalah seluruh biaya yang dikorbankan untuk menghasilkan produk atau jasa yang terdiri dari
unsur biaya tetap dan biaya variabel. Total biaya tetap yang diperhitungkan sesuai dengan biaya diskresioner
yang telah disetujui berdasarkan standar produk atau jasa yang dihasilkan. Sementara biaya tetap diperoleh dari
perkalian biaya per unit yang ditetapkan dengan volume aktivitas yang terjadi. Dengan demikian, jika dengan
Y = a + bx
Di mana Y adalah total biaya, a adalah total biaya tetap, b adalah harga per unit sementara x adalah volume
aktivitas.
2.5.1 Perencanaan
Umumnya dalam perencanaan ditentukan harga pokok produk, rumus fungsi yang dijadikan dasar perhitungan
untuk menentukan standar biaya produk yang dihasilkan. Untuk membantu manajer dalam menetapkan harga
pakok produk standar, maka digunakan asumsiasumsi dalam menyederhanakan perhitungan biaya berdasarkan
volume aktivitas.
2.5.2 Pengendalian
Dalam kaitannya dengan pengendalian biaya, pola perilaku biaya sangat membantu manajemen untuk
melakukan fungsi pengendalian dan pengawasan. Perilaku biaya memberikan informasi terkait unsur-unsur
14
2.5.3 Pengambilan Keputusan
Pola perilaku biaya juga membantu manajemen dalam memberikan informasi yang berguna untuk pengambilan
keputusan. Dengan memahami konsep biaya berdasarkan perilaku, manajemen dapat melakukan sejumlah
pengambilan keputusan strategi maupun keputusan-keputusan khusus, baik dalam jangka pendek maupun
jangka panjang. Dalam pengambilan keputusan khusus jangka pendek, kita dapat menentukan keputusan
menerima atau menolak pesanan. Untuk pengambilan keputusan khusus jangka panjang, misalnya kita dapat
menentukan keputusan melanjutkan atau menghentikan produksi suatu produk dan berbagai keputusan lainnya.
Tentu saja dengan mempertimbangkan penentuan kebijakan biaya tetap dan biaya variabel yang digunakan
Elemen yang paling berpengaruh dalam menentukan berhasil atau gagalnya sistem biaya adalah standar yang
digunakan sebagai kriteria kinerja. Standar yang memiliki fungsi ganda, yaitu berfungsi untuk mengendalikan
biaya dan sebagai alat evaluasi kinerja. Standar akan menghasilkan perilaku pekerja yang efisien hanya jika
standar tersebut diterima sebagai aspirasi oleh individu terkait untuk siapa standar pengendalian dan evaluasi
kinerja tersebut dirancang. Terdapat empat prasyarat utama bagi sistem pengendalian yang unggul secara
keperilakuan, yaitu :
1. Standar harus ditetapkan dalam cara yang sedemikian rupa, sehingga orang menerimanya sebagai
tujuannya sendiri.
3. Orang-orang harus yakin bahwa mereka tidak akan dihukum secara tidak adil untuk variasi normal yang
4. Umpan balik atas kinerja harus bertujuan untuk memperbaiki maupun mengevaluasi. Ada dua prasyarat
yang dianjurkan tersebut secara langsung berkaitan dengan penetapan standar. Standar masih sering kali
15
ditetapkan oleh metode akuntansi dan teknik yang gagal memberikan kesempatan untuk berpartisipasi
Pentingnya partisipasi dalam penetapan standar telah dibahas secara ekstensif dalam literator akuntansi
keperilakuan. Para ahli mengikhtisarkan logika-logika yang mendasari seluruh argumen yang mendukung
partisipasi menjadi, "jika seorang pekerja berpartisipasi dalam penetapan standar kinerjanya sendiri, maka ia
akan membuat komitmen yang tegas terhadap standar tersebut, sehingga akan bekerja keras untuk
mencapainya”. Dalam salah satu studi empiris, mereka menggunakan teori disonansi kognitif untuk
mendapatkan lebih banyak wawasan terkait mengapa partisipasi menjadi lebih efektif dalam penetapan standar
kinerja. Teori disonansi kognitif terpusat pada tiga konsep kunci, yakni kemauan, disonansi dan komitmen.
Semua model akuntansi untuk menginvestigasi varians biaya dasar pada pandangan pengendalian struktural.
Pandangan ini lebih melihat pengendalian sebagai "mesin homostatis yang mengatur dirinya sendiri".
Pendukungnya tidak melihat perbedaan antara regulator mekanik dalam suatu sistem sibernetika (seperti
termostat) dengan regulator manusia (seperti pekerja, mandor, atau manajer). Komponen khusus dari kebijakan
yang dapat memengaruhi respons manusia adalah faktor-faktor, seperti batasan yang ditetapkan oleh
manajemen, jenis hasil umpan balik, keketatan pemaksaan dan penghargaan, serta sanksi yang terkait dengan
kebijakan pengendalian.
Kisaran hasil kinerja yang dapat diterima oleh manajer adalah batasan pengendalian. Batasan ini menentukan
seberapa mudah atau sulit bagi seseorang yang dikendalikan untuk berkinerja dalam kisaran yang dapat diterima
dan berapa banyak ruang yang dimiliki untuk gagal sekali waktu. Tingkat toleransi ini dapat memengaruhi
kinerja aktualnya.
16
2.7.1.2 Hasil Umpan Balik
Tidak seperti mesin, informasi umpan balik terkait kinerja manusia akan menimbulkan perasaan berhasil atau
gagal dalam diri individu yang dikendalikan. Umpan balik yang positif akan memberitahu mereka bahwa
mereka ada pada jalur yang tepat dan akan memotivasi mereka untuk mengulangi usaha yang sama. Umpan
balik yang negatif tidak akan secara otomatis mendorong mereka melakukan usaha yang lebih besar, tetapi hal
tersebut dapat secara perlahan-lahan menurunkan tingkat aspirasinya dan mengikis tingkat usaha, serta
kinerjanya.
Pemaksaan yang ketat atas kebijakan pengendalian akan menimbulkan tekanan dalam diri individu yang
dikendalikan. Sementara tekanan dapat menyegarkan individu tertentu, tekanan tersebut dapat mengintimidasi
individu yang lain dan menurunkan kinerja mereka yang sudah buruk lebih jauh lagi. Dalam jangka panjang,
pemaksaan yang longgar akan menurunkan motivasi individu untuk berjuang bagi pencapaian tujuan.
Orang atau kelompok akan memodifikasi perilaku yang tidak diinginkan dan mengulangi perilaku yang
diinginkan ketika mereka memandang bahwa perubahan atau pengulangan perilaku tersebut disertai
penghargaan intrinsik atau ekstrinsik. Oleh karena ada efek umpan balik psikologis di antara berbagai faktor
kebijakan pengendalian dengan kinerja masa depan, maka kebijakan pengendalian yang ideal harus dibuat
BAB III
PENUTUP
17
3.1 Kesimpulan
Metode yang unggul secara keperilakuan adalah sistem perhitungan biaya langsung (variabel) karena
mengisolasikan biaya produk dan biaya periode, memberikan informasi yang lebih relevan untuk
mengendalikan berbagai jenis biaya dan mengarahkan manajemen pada keputusan-keputusan yang lebih
menguntungkan. Selain itu, juga telah disampaikan terkait analisis aspek-aspek keperilakuan dari langkah-
langkah akuntansi biaya yang diakukan dan menyarankan sejumlah pendekatan yang dapat mendorong perilaku
Perhitungan biaya langsung atau biaya variabel lebih unggul dalam menyediakan informasi yang relevan untuk
mengendalikan berbagai jenis biaya dan mengarahkan manajemen pada keputusan yang lebih baik terkait
profitabilitas secara keseluruhan. Dari sudut pandang pengambilan keputusan, keunggulannya jarang
dipertanyakan karena metode ini satu-satunya metode yang memisahkan biaya produksi tetap dan variabel.
Perhitungan biaya langsung juga merupakan metode yang bagus, baik secara teknis maupun keperilakuan.
Pendukung perhitungan biaya langsung yakin bahwa metode ini sebaiknya digunakan sebagai alternatif yang
dapat diterima untuk pelaporan eksternal oleh badan pembuat keputusan dalam profesi akuntansi.
3.2 Saran
Dalam implementasi akuntansi keperilakuan ini diharapkan nantinya bisa menjadi acuan bagi para karyawan
untuk lebih meningkatkan kinerja dan kemampuan diri sendiri (self ability) agar mampu menghasilkan
DAFTAR PUSTAKA
Lubis, Arfan Ikhsan. 2017. Akuntansi Keperilakuan; Akuntansi Multiparadigma Edisi 3. Jakarta: Salemba
Empat
18
19