Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

“Aspek Keperilakuan Pada Pengakumulasian dan Pengendalian Biaya”

OLEH :

ANUM VIEANORA AINA FITRI 185310593

TITIN GINTING 155311011

PROGRAM STUDI AKUNTANSI S1

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS ISLAM RIAU

PEKANBARU

2021
1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat Rahmat

dan Hidayah-Nya kami dapat menyusun makalah Akuntansi Keperilakuan ini tepat waktu.

Makalah ini disusun untuk mengetahui hal-hal yang berhubungan dengan Aspek Keperilakuan

pada Pengakumulasian dan Pengendalian Biaya.

Pada kesempatan ini kami mengucapkan banyak terima kasih kepada pihak-pihak yang

telah membantu dan mendukung kami dalam pembuatan dan penyusunan makalah ini. Terutama

kepada Dosen Pengampu yang telah membimbing dan memberi arahan kepada kami.

Kami selaku penyusun menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih minim dan

masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kami senantiasa mengharapkan masukan yang

bersifat membangun demi kesempurnaan makalah kami di masa yang akan datang.

Terima kasih.

Pekanbaru, 6 Desember 2020

Penulis
2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................................................ 2

DAFTAR ISI................................................................................................................................................. 3

BAB I.................................................................................................................................................................4

1.1 Latar Belakang.....................................................................................................................................4


1.2 Rumusan Masalah................................................................................................................................4
1.3 Tujuan Penulisan..................................................................................................................................5
1.4 Manfaat Penulisan................................................................................................................................5
1.5 Metode Penulisan.................................................................................................................................5
BAB II...............................................................................................................................................................6

2.1 Biaya Dengan Fungsi Manajemen.......................................................................................................6


2.2 Pola Perilaku Biaya..............................................................................................................................7
2.3 Biaya Relevan Untuk Pengambilan Keputusan.................................................................................10
2.4 Pentingnya Manajemen Biaya...........................................................................................................13
2.5 Perilaku Biaya Untuk Perencanaan, Pengendalian dan Pengambilan Keputusan.............................13
2.6 Aspek Keperilakuan Dari Langkah Akuntansi Biaya yang Dipilih...................................................15
2.7 Partisipasi Dalam Penetapan Standar.................................................................................................16
BAB III............................................................................................................................................................18

3.1 Kesimpulan........................................................................................................................................18
3.2 Saran..................................................................................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................................................19

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam pengambilan setiap keputusan oleh stakeholder, pasti dibutuhkan yang namanya analisis laporan

keuangan yang menggambarkan keadaan yang sebenarnya. Dalam menganalisis laporan keuangan perusahaan

tentu dibutuhkan analis yang memang benarbenar mumpuni dalam menangani hal tersebut. Bisa dikatakan

bahwa, analis yang memang benar-benar menguasai bidangnya haruslah memiliki keperilakuan atau behavior

yang memang sesuai dan tidak bertentangan dengan hal tersebut.

Singkatnya, bisa dikatakan bahwa ilmu akuntansi itu fleksibel yang maksudnya bisa dikaitkan dan

dikombinasikan dengan bidang ilmu yang lainnya, seperti ilmu analisis, ilmu sosial dan psikologi. Karena

adanya situasi seperti inilah yang menjadikan Akuntansi Keperilakuan menjadi suatu sistem yang sangat

dibutuhkan dalam pengambilan keputusan karena semua bidang ilmu yang dikombinasikan tentunya saling

terkait satu sama lain.

1.2 Rumusan Masalah

• Apa hubungan biaya dengan manajemen?

• Bagaimana pola perilaku biaya?

• Bagaimana peran biaya relevan untuk pengambilan keputusan?

• Apa pentingnya manajemen biaya?

• Bagaimana perilaku biaya dalam perencanaan, pengendalian dan pengambilan keputusan?

• Apa saja aspek keperilakuan dari langkah akuntansi biaya yang dipilih?

• Bagaimana partisipasi dalam penetapan standar?

4
1.3 Tujuan Penulisan

• Untuk mengetahui bagaimana aspek keperilakuan pada pengakumulasian dan pengendalian biaya.

• Untuk mengetahui apa saja kaitannya dengan sub bidang ilmu lainnya.

1.4 Manfaat Penulisan

• Dapat memberikan pemahaman lebih mengenai Akuntansi Keperilakuan.

• Dapat dijadikan referensi pembelajaran mata kuliah Akuntansi Keperilakuan, khususnya materi

Aspek Keperilakuan pada Pengakumulasian dan Pengendalian

Biaya.

1.5 Metode Penulisan

Metode yang dipakai dalam makalah ini adalah metode pustaka, yaitu metode yang dilakukan dengan

mempelajari dan mengumpulkan data dari pustaka yang berhubungan dengan alat baik berupa buku maupun

informasi dari internet (e-book).

5
BAB II

ASPEK KEPERILAKUAN PADA PENGAKUMULASIAN DAN

PENGENDALIAN BIAYA

2.1 Biaya Dengan Fungsi Manajemen

Pengambilan keputusan manajemen dalam penentuan kebijakan jangka pendek maupun jangka panjang

memerlukan informasi biaya yang didasarkan pada perilakunya. Informasi biaya yang sistematis dan

komparatif, serta data biaya dan analisis laba dibutuhkan agar manajer dapat menetapkan target laba,

menetapkan target departemental untuk manajemen tingkat menengah dan manajemen operasi, mengevaluasi

efektivitas rencana, menunjukkan keberhasilan atau kegagalan tertentu, mengidentifikasi dan menentukan

strategi, serta memutuskan perlunya penyesuaian dan perbaikan dalam organisasi. Sistem informasi yang

terintegrasi dan terkoordinasi menyediakan informasi yang dibutuhkan oleh manajer dan mengomunikasikannya

dengan segera dalam bentuk yang dapat dipahami oleh pengguna informasi. Kesempatan dapat hilang karena

komunikasi yang buruk.

Mendesain sistem akuntansi biaya membutuhkan pemahaman atas struktur organisasi dan jenis informasi yang

dibutuhkan. Sistem tersebut harus didesain untuk mendukung manajemen berdasarkan pengecualian, yaitu

sistem tersebut harus menyediakan informasi yang memfasilitasi informasi identifikasi segera atas aktivitas-

aktivitas yang memerlukan perhatian bagi manajemen.

Informasi biaya yang baik, tepat dan akurat yang diperlukan oleh setiap pengguna informasi blaya. Hal tersebut

dapat dipenuhi jika :

1. Informasi biaya yang digunakan harus sistematis dan komparatif, sehingga informasi biaya yang

digunakan dapat diandalkan dalam memutuskan tindakan apa yang akan memberikan hasil yang optimal

bagi perusahaan.

2. Informasi yang digunakan harus terkoordinasi dan terintegrasi, sehingga informasi yang tersedia dapat

digunakan oleh manajer perusahaan dan mudah dipahami dan dimengerti oleh pemakai.
6
3. Mencerminkan otoritas, sehingga masing-masing manajer dapat dimintakan pertanggungjawabannya.

4. Informasi sebaiknya dapat memfokuskan pada perhatian manajemen.

2.2 Pola Perilaku Biaya

Biaya berdasarkan perubahan volume kegiatan yang dikenal dengan istilah perilaku biaya dan terkadang

dikenal juga dengan istilah variabilitas biaya. Biaya dapat digolongkan atas biaya tetap, biaya variabel dan

biaya semivariabel.

2.2.1 Biaya Tetap (Fixed Cost)

Biaya tetap adalah biaya-biaya yang pada limit tertentu atau kapasitas tertentu (range of capacity) totalnya

tetap, meskipun volume kegiatan perusahaan berubah-ubah. Sejauh tidak melampaui kapasitas, total biaya tetap

tidak dipengaruhi oleh besar kecilnya volume kegiatan perusahaan. Jarak kapasitas adalah ruang tingkat

volume kegiatan perusahaan yang dapat dicapai tanpa menambah kapasitas. Biaya tetap merupakan bagian dari

biaya diskresioner (discretionary cost) dan juga merupakan biaya komitmen (committed cost) karena

menentukan besaran angka pada volume aktivitas dan biaya yang dikorbankan yang memerlukan kajian dan

analisis khusus. Biaya tetap diskresioner (discretionary fixed cost) ini akan berhenti atau hilang jika manajemen

menghentikan aktivitas yang telah ditetapkan. Beban penyusutan mesin dapat digolongkan sebagai biaya tetap

berkomitmen (committed cost) karena biaya ini sulit untuk ditelusuri hubungannya secara langsung dengan

produk.

7
Gambar 2.2.1 Biaya Tetap

2.2.2 Biaya Variabel (Variable Cost)

Biaya variabel adalah biaya-biaya yang totalnya selalu berubah secara proporsional (sebanding) dengan

perubahan volume kegiatan perusahaan. Perubahan pada total biaya variabel dipengaruhi oleh besar kecilnya

volume produksi atau volume penjualan secara proporsional. Biaya variabel ini timbul untuk memenuhi

aktivitas operasional (rutinitas) suatu perusahaan. Penentuan awal biaya variabel ini ditetapkan oleh manajemen

berdasarkan standar kualitas produk atau jasa yang akan dihasilkan, sehingga biaya ini juga termasuk biaya

diskresioner (discretionary cost). Oleh karena berkaitan dengan volume aktivitas, maka biaya ini digolongkan

sebagai biaya variabel diskresioner (discretionary cost). Biaya variabel ini biasanya merupakan unsur biaya

yang sangat dipertimbangkan dalam penentuan kualitas produk atau jasa. Apabila unsur biaya variabel ini tidak

dapat dipenuhi, maka akan berdampak pada penurunan standar kualitas produk atau jasa yang dihasilkan.

Contoh biaya ini antara lain biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, biaya bahan penolong dan lain-

lain.

8
Gambar 2.2.2 Biaya Variabel

2.2.3 Biaya Semivariabel (Semi-variable Cost)

Biaya semivariabel adalah biaya-biaya yang totalnya selalu berubah secara proporsional (sebanding) dengan

perubahan volume kegiatan perusahaan. Besar kecilnya total biaya semivariabel dipengaruhi oleh besar kecilnya

volume produksi/penjualan secara proporsional. Biaya ini mengandung unsur biaya tetap dan biaya variabel.

Biaya ini mengungkapkan bahwa ada biaya minimum yang harus dikorbankan, baik ada maupun tidak adanya

aktivitas produksi. Terdapat konsolidasi pencatatan biaya dalam dua aktivitas yang berbeda, padahal seharusnya

biaya tersebut dipisahkan (dialokasikan) sesuai aktivitas terjadinya.

Contoh jenis biaya ini antara lain sebagian biaya overhead pabrik (seperti penyusutan aset tetap pabrik yang

dihitung berdasarkan jumlah unit yang diproduksi), biaya listrik dengan biaya abonemen, atau sesuai

penggunaan untuk penerangan dan penggerak mesin yang dihitung berdasarkan jam kerja mesin, gaji bagian

penjualan yang dibayarkan dengan unsur gaji pokok ditambah dengan insentif yang ditentukan berdasarkan

persentase tertentu dari hasil penjualan, dan lain sebagainya.

9
Gambar 2.2.3 Biaya Semivariabel

2.3 Biaya Relevan Untuk Pengambilan Keputusan

2.3.1 Jenis-Jenis Pengambilan Keputusan

Dalam organisasi sehari-hari, sering kali manajemen dihadapkan pada berbagai masalah terkait pengambilan

keputusan. Keputusan yang diambil manajemen berkaitan dengan penentuan berbagai macam alternatif yang

akan dilaksanakan di waktu mendatang. Keputusan yang diambil dapat berhubungan dengan penentuan dua

macam alternatif atau penentuan lebih dari dua macam alternatif. Pengambilan keputusan jika dilihat dari sisi

jangka waktu yang dipengaruhi dapat digolongkan menjadi dua, yaitu :

1. Pengambilan keputusan yang berkaitan dengan perencanaan jangka pendek, yaitu pengambilan

keputusan di antara berbagai alternatif yang harus segera dilakukan dan bersifat jangka pendek, seperti

menerima atau menolak pesanan khusus; meningkatkan, mengurangi, atau menghentikan produk-produk

tertentu; memilih area/daerah penjualan baru; menetapkan potongan harga; mengganti sejumlah

peralatan dengan peralatan yang baru, dan lain-lain.

2. Pengambilan keputusan yang berkaitan dengan perencanaan jangka panjang, seperti pengambilan

keputusan mengenai penanaman modal aset tetap.

2.3.2 Pengertian dan Konsep Biaya Relevan

Biaya relevan adalah semua biaya yang akan terpengaruh oleh suatu pengambilan keputusan yang akan

dilakukan. Biaya relevan merupakan biaya yang terjadi pada suatu alternatif, tetapi tidak terjadi pada alternatif

tindakan yang lain, atau merupakan biaya yang dapat dihindari (avoidable cost) pada suatu alternatif tindakan.

Semua biaya bisa merupakan biaya yang dapat dihindari, kecuali :


10
1. Biaya masa lalu (sunk cost).

2. Biaya masa mendatang yang tidak memiliki perbedaan di antara berbagai alternatif tindakan yang

tersedia.

Sementara biaya relevan adalah biaya yang memiliki karakteristik sebagai berikut :

1. Biaya masa yang akan datang, yaitu biaya yang dapat diperkirakan akan terjadi dalam periode yang akan

datang.

2. Biaya yang memiliki perbedaan di antara berbagai alternatif pengambilan keputusan.

Terdapat beberapa konsep biaya relevan untuk berbagai pengambilan keputusan, yaitu sebagai berikut :

1. Biaya Diferensial (Differential Cost)

Biaya diferensial adalah biaya yang akan datang yang memiliki perbedaan di antara berbagai alternatif

pengambilan keputusan yang mungkin dipilih. Dalam pengambilan keputusan, biaya diferensial dibandingkan

dengan pendapatan diferensial untuk menentukan besarnya laba diferensial. Biaya diferensial perlu

dipertimbangkan dalam menghadapi berbagai pengambilan keputusan karena fokus utama biaya ini adalah

perbedaan yang timbul dari dua atau lebih alternatif yang ada.

2. Biaya yang Dapat Dilacak (Traceable Cost)

Biaya traceable adalah biaya yang dapat diikuti jejaknya pada produk, pesanan, pusat blaya, departemen, atau

divisi tertentu dalam suatu perusahaan. Biaya ini dapat dipertimbangkan dalam pengambilan keputusan untuk

menentukan harga pokok dan mengukur prestasi dari suatu produk, pesanan, pusat biaya, departemen, atau

divisi tertentu.

3. Biaya Penggantian (Replacement Cost)

11
Biaya penggantian adalah biaya yang berkaitan dengan penggantian aset atau jasa yang akan terjadi (future

cost) di waktu yang akan dilakukan pada saat dilakukan penggantian. Konsep biaya ini bermanfaat bagi

penyusunan anggaran dan standar biaya, serta penganggaran modal (capital budgeting), seperti perencanaan,

penambahan, penggantian, atau penghentian aset tetap.

4. Biaya Kesempatan (Opportunity Cost)

Biaya kesempatan merupakan penghasilan atau penghematan biaya yang dikorbankan karena dipilihnya satu

alternatif tertentu, sehingga penghasilan atau penghematan ini perlu diperhitungkan sebagai biaya pada

alternatif tertentu tersebut.

5. Biaya yang Diperhitungkan (Imputed Cost)

Biaya yang diperhitungkan adalah biaya yang sebenarnya terjadi. Biaya yang diperhitungkan sering kali

harus mempertimbangkan untuk perbandingan dan analisis biaya. Oleh karena biaya ini sebenarnya tidak

terjadi, maka biaya ini tidak memerlukan kas, tidak akan masuk dalam pembukuan perusahaan dan tidak

diperhitungkan dalam kalkulasi biaya dan laba perusahaan.

6. Biaya Inkremental (Incremental Cost)

Biaya inkremental adalah biaya-biaya yang ditambahkan atau biaya-biaya yang tidak akan dikorbankan dalam

suatu alternatif (proyek) tertentu yang tidak dipilih untuk dilaksanakan. Pengertian biaya inkremental dapat

dianggap sama dengan biaya diferensial karena biaya inkremental juga dapat dipandang sebagai selisih dari

biaya total antara alternatif yang satu dengan alternatif yang lainnya.

7. Biaya Tunai (Out of Pocket Cost)

Biaya tunai atau disebut pula dengan istilah biaya kas adalah biaya yang memerlukan pengeluaran kas sebagai

akibat dari keputusan manajemen. Konsep biaya ini bermanfaat untuk menganalisis aliran dana atau aliran kas

di waktu yang akan datang dalam intervensinya dengan keputusan penanaman modal.

8. Biaya Tertanam (Sunk Cost)

12
Biaya tertanam adalah biaya yang dalam situasi tertentu tidak dapat diperoleh kembali. Biaya tertanam

merupakan pengeluaran yang telah terjadi di masa lalu, yang tidak dapat kembali dalam situasi tertentu dan

tidak akan memengaruhi biaya di masa depan. Sunk Cost juga tidak dapat dipengaruhi oleh suatu keputusan,

baik keputusan yang dilakukan saat ini maupun keputusan di masa yang akan datang.

2.4 Pentingnya Manajemen Biaya

Sebagian besar pendapatan penjualan dalam suatu perusahaan yang dihasilkan dengan mengeluarkan biaya.

Oleh karena itu, manajemen biaya dapat dikatakan penting. Anggaran biaya dan analisis biaya adalah salah satu

cara mengendalikan dan mengatur biaya untuk memperbaiki laba neto. Cara lain untuk memperbaiki laba neto

adalah biaya pengurangan, tanpa memedulikan konsekuensinya. Tindakan ini mungkin tidaklah bijaksana.

Barangkali cara yang paling baik adalah dengan meninjau setiap biaya (beban) dan memantau setiap

kontribusinya terhadap laba neto. Jika biaya iklan dianggap terlalu tinggi proporsinya terhadap laba bersih,

sementara jika tidak beriklan juga akan menciptakan masalah, maka sebaiknya dilakukan pemotongan terhadap

biaya iklan. Salah satu cara terbaik untuk mengatur biaya adalah dengan memahami bahwa terdapat banyak

jenis biaya. Jika suatu biaya dapat dikenali dari jenis biaya yang sedang dipertimbangkan, keputusan yang lebih

baik dapat dibuat.

2.5 Perilaku Biaya Untuk Perencanaan, Pengendalian dan Pengambilan Keputusan

Dalam menyusun perencanaan, pengendalian dan pengambilan keputusan untuk

melakukan evaluasi atas biaya yang terjadi pada tingkat aktivitas yang berbeda, maka biaya tetap dan biaya

variabel harus dipisahkan. Pemisahan biaya tetap dan biaya variabel diperlukan untuk tujuan berikut ini :

1. Perhitungan biaya overhead predeterminasi dan analisis varians.

2. Perhitungan biaya langsung dan analisis varians.

3. Analisis titik impas, serta analisis biaya volume dan laba.

4. Analisis biaya diferensial dan komparatif.

13
5. Analisis maksimisasi dan minimalisasi biaya jangka pendek.

6. Analisis anggaran modal.

7. Analisis profitabilitas pemasaran berdasarkan area/daerah, produk dan pelanggan. Dalam penentuan

harga pokok perilaku, untuk menggambarkan hubungan antara biaya total dengan volume kegiatan perusahaan,

umumnya dinyatakan dengan fungsi biaya sebagai berikut :

Total Biaya = Total Biaya Tetap + Total Biaya Variabel

Total biaya adalah seluruh biaya yang dikorbankan untuk menghasilkan produk atau jasa yang terdiri dari

unsur biaya tetap dan biaya variabel. Total biaya tetap yang diperhitungkan sesuai dengan biaya diskresioner

yang telah disetujui berdasarkan standar produk atau jasa yang dihasilkan. Sementara biaya tetap diperoleh dari

perkalian biaya per unit yang ditetapkan dengan volume aktivitas yang terjadi. Dengan demikian, jika dengan

persamaan matematis akan dirumuskan sebagai berikut :

Y = a + bx

Di mana Y adalah total biaya, a adalah total biaya tetap, b adalah harga per unit sementara x adalah volume

aktivitas.

2.5.1 Perencanaan

Umumnya dalam perencanaan ditentukan harga pokok produk, rumus fungsi yang dijadikan dasar perhitungan

untuk menentukan standar biaya produk yang dihasilkan. Untuk membantu manajer dalam menetapkan harga

pakok produk standar, maka digunakan asumsiasumsi dalam menyederhanakan perhitungan biaya berdasarkan

volume aktivitas.

2.5.2 Pengendalian

Dalam kaitannya dengan pengendalian biaya, pola perilaku biaya sangat membantu manajemen untuk

melakukan fungsi pengendalian dan pengawasan. Perilaku biaya memberikan informasi terkait unsur-unsur

biaya yang perlu mendapatkan perhatian dalam setiap aktivitasnya.

14
2.5.3 Pengambilan Keputusan

Pola perilaku biaya juga membantu manajemen dalam memberikan informasi yang berguna untuk pengambilan

keputusan. Dengan memahami konsep biaya berdasarkan perilaku, manajemen dapat melakukan sejumlah

pengambilan keputusan strategi maupun keputusan-keputusan khusus, baik dalam jangka pendek maupun

jangka panjang. Dalam pengambilan keputusan khusus jangka pendek, kita dapat menentukan keputusan

menerima atau menolak pesanan. Untuk pengambilan keputusan khusus jangka panjang, misalnya kita dapat

menentukan keputusan melanjutkan atau menghentikan produksi suatu produk dan berbagai keputusan lainnya.

Tentu saja dengan mempertimbangkan penentuan kebijakan biaya tetap dan biaya variabel yang digunakan

dalam menghasilkan produk atau jasa.

2.6 Aspek Keperilakuan Dari Langkah Akuntansi Biaya yang Dipilih

2.6.1 Penetapan Standar

Elemen yang paling berpengaruh dalam menentukan berhasil atau gagalnya sistem biaya adalah standar yang

digunakan sebagai kriteria kinerja. Standar yang memiliki fungsi ganda, yaitu berfungsi untuk mengendalikan

biaya dan sebagai alat evaluasi kinerja. Standar akan menghasilkan perilaku pekerja yang efisien hanya jika

standar tersebut diterima sebagai aspirasi oleh individu terkait untuk siapa standar pengendalian dan evaluasi

kinerja tersebut dirancang. Terdapat empat prasyarat utama bagi sistem pengendalian yang unggul secara

keperilakuan, yaitu :

1. Standar harus ditetapkan dalam cara yang sedemikian rupa, sehingga orang menerimanya sebagai

sesuatu yang realistis dan bukannya arbitrer.

2. Orang-orang harus merasa bahwa mereka memiliki pengaruh dalam menetapkan

tujuannya sendiri.

3. Orang-orang harus yakin bahwa mereka tidak akan dihukum secara tidak adil untuk variasi normal yang

terjadi secara kebetulan dalam kinerjanya.

4. Umpan balik atas kinerja harus bertujuan untuk memperbaiki maupun mengevaluasi. Ada dua prasyarat

yang dianjurkan tersebut secara langsung berkaitan dengan penetapan standar. Standar masih sering kali
15
ditetapkan oleh metode akuntansi dan teknik yang gagal memberikan kesempatan untuk berpartisipasi

yang berarti dari individu-individu yang dikendalikannya.

2.7 Partisipasi Dalam Penetapan Standar

Pentingnya partisipasi dalam penetapan standar telah dibahas secara ekstensif dalam literator akuntansi

keperilakuan. Para ahli mengikhtisarkan logika-logika yang mendasari seluruh argumen yang mendukung

partisipasi menjadi, "jika seorang pekerja berpartisipasi dalam penetapan standar kinerjanya sendiri, maka ia

akan membuat komitmen yang tegas terhadap standar tersebut, sehingga akan bekerja keras untuk

mencapainya”. Dalam salah satu studi empiris, mereka menggunakan teori disonansi kognitif untuk

mendapatkan lebih banyak wawasan terkait mengapa partisipasi menjadi lebih efektif dalam penetapan standar

kinerja. Teori disonansi kognitif terpusat pada tiga konsep kunci, yakni kemauan, disonansi dan komitmen.

2.7.1 Aspek Keperilakuan

Semua model akuntansi untuk menginvestigasi varians biaya dasar pada pandangan pengendalian struktural.

Pandangan ini lebih melihat pengendalian sebagai "mesin homostatis yang mengatur dirinya sendiri".

Pendukungnya tidak melihat perbedaan antara regulator mekanik dalam suatu sistem sibernetika (seperti

termostat) dengan regulator manusia (seperti pekerja, mandor, atau manajer). Komponen khusus dari kebijakan

yang dapat memengaruhi respons manusia adalah faktor-faktor, seperti batasan yang ditetapkan oleh

manajemen, jenis hasil umpan balik, keketatan pemaksaan dan penghargaan, serta sanksi yang terkait dengan

kebijakan pengendalian.

2.7.1.1 Batas Pengendalian

Kisaran hasil kinerja yang dapat diterima oleh manajer adalah batasan pengendalian. Batasan ini menentukan

seberapa mudah atau sulit bagi seseorang yang dikendalikan untuk berkinerja dalam kisaran yang dapat diterima

dan berapa banyak ruang yang dimiliki untuk gagal sekali waktu. Tingkat toleransi ini dapat memengaruhi

kinerja aktualnya.

16
2.7.1.2 Hasil Umpan Balik

Tidak seperti mesin, informasi umpan balik terkait kinerja manusia akan menimbulkan perasaan berhasil atau

gagal dalam diri individu yang dikendalikan. Umpan balik yang positif akan memberitahu mereka bahwa

mereka ada pada jalur yang tepat dan akan memotivasi mereka untuk mengulangi usaha yang sama. Umpan

balik yang negatif tidak akan secara otomatis mendorong mereka melakukan usaha yang lebih besar, tetapi hal

tersebut dapat secara perlahan-lahan menurunkan tingkat aspirasinya dan mengikis tingkat usaha, serta

kinerjanya.

2.7.1.3 Keketatan Pemaksaan

Pemaksaan yang ketat atas kebijakan pengendalian akan menimbulkan tekanan dalam diri individu yang

dikendalikan. Sementara tekanan dapat menyegarkan individu tertentu, tekanan tersebut dapat mengintimidasi

individu yang lain dan menurunkan kinerja mereka yang sudah buruk lebih jauh lagi. Dalam jangka panjang,

pemaksaan yang longgar akan menurunkan motivasi individu untuk berjuang bagi pencapaian tujuan.

2.7.1.4 Struktur Penghargaan

Orang atau kelompok akan memodifikasi perilaku yang tidak diinginkan dan mengulangi perilaku yang

diinginkan ketika mereka memandang bahwa perubahan atau pengulangan perilaku tersebut disertai

penghargaan intrinsik atau ekstrinsik. Oleh karena ada efek umpan balik psikologis di antara berbagai faktor

kebijakan pengendalian dengan kinerja masa depan, maka kebijakan pengendalian yang ideal harus dibuat

khusus dan bervariasi dari situasi ke situasi.

BAB III

PENUTUP

17
3.1 Kesimpulan

Metode yang unggul secara keperilakuan adalah sistem perhitungan biaya langsung (variabel) karena

mengisolasikan biaya produk dan biaya periode, memberikan informasi yang lebih relevan untuk

mengendalikan berbagai jenis biaya dan mengarahkan manajemen pada keputusan-keputusan yang lebih

menguntungkan. Selain itu, juga telah disampaikan terkait analisis aspek-aspek keperilakuan dari langkah-

langkah akuntansi biaya yang diakukan dan menyarankan sejumlah pendekatan yang dapat mendorong perilaku

karyawan yang diinginkan.

Perhitungan biaya langsung atau biaya variabel lebih unggul dalam menyediakan informasi yang relevan untuk

mengendalikan berbagai jenis biaya dan mengarahkan manajemen pada keputusan yang lebih baik terkait

profitabilitas secara keseluruhan. Dari sudut pandang pengambilan keputusan, keunggulannya jarang

dipertanyakan karena metode ini satu-satunya metode yang memisahkan biaya produksi tetap dan variabel.

Perhitungan biaya langsung juga merupakan metode yang bagus, baik secara teknis maupun keperilakuan.

Pendukung perhitungan biaya langsung yakin bahwa metode ini sebaiknya digunakan sebagai alternatif yang

dapat diterima untuk pelaporan eksternal oleh badan pembuat keputusan dalam profesi akuntansi.

3.2 Saran

Dalam implementasi akuntansi keperilakuan ini diharapkan nantinya bisa menjadi acuan bagi para karyawan

untuk lebih meningkatkan kinerja dan kemampuan diri sendiri (self ability) agar mampu menghasilkan

keputusan yang optimal bagi organisasi atau perusahaan.

DAFTAR PUSTAKA

Lubis, Arfan Ikhsan. 2017. Akuntansi Keperilakuan; Akuntansi Multiparadigma Edisi 3. Jakarta: Salemba
Empat
18
19

Anda mungkin juga menyukai