D
I
S
U
S
U
N
KELOMPOK 7
SITI ZAHARA(1110000109)
SITI NAMIRA(1110000108)
CAROLIN AMELIA(1110000084)
KELAS:TI-C(PAGI)
2013
SIKLUS HIDUP SISTEM INFORMASI
Siklus hidup sistem (system life cycle – SLC) adalah proses evolusioner yang diikuti dalam
menerapkan sistem atau subsistem informasi berbasis komputer. SLC sering disebut dengan
pendekatan air terjun (waterfall approach) bagi pengembangan dan penggunaan sistem. Dilakukan
dengan strategi Top-Down Design.
1. Tahap Perencanaan
2. Tahap Analisis
3. Tahap Rancangan
4. Tahap Penerapan
5. Tahap Penggunaan
Kelima tahap tersebut secara diagram nampak seperti Gambar 8.1.
Empat tahap pertama dinamakan dengan siklus hidup pengembangan sistem (system
development life cycle – SDLC).
Siklus hidup sistem yang pertama dikelola oleh manajet unit jasa informasi, dibantu oleh
manajer dari analisis sistem, pemrograman dan operasi. Namun kecenderungan saat ini, meletakkan
tanggung jawab pada tingkat yang lebih tinggi dan lebih rendah. Ada tiga tingkatan besar (hirarki)
dari manajemen siklus hidup sistem, yaitu :
a. menetapkan kebijakan
b. menjadi pengendali keuangan
c. menyelasaikan pertentangan
1. TAHAP PERENCANAAN
Langkah-langkahnya
1. Menyadari masalah
Kebutuhan akan proyek CBIS biasanya dirasakan oleh manajer perusahaan, non
manajer, dan elemen-elemen dalam lingkungan perusahaan.
2. Mendefinisikan masalah
Setelah manajer menyadari adanya masalah, ia harus memahaminya dengan baik agar
dapat mengatasi permasalah tersebut. Ia melakukan identifikasi dimana letak
permasalahannya, penyebabnya dan berusahan mengumpulkan semua informasi. Jika
perusahaan mempunyai kebijakan untuk mendukung end user computing, dan
manajer ingin memakai pendekatan tersebut untuk pengembangan sistem, maka ia
bertanggung jawab untuk membuat definisi. Selain itu, manajer memerlukan bantuan
analis sistem yang saling bekerja sama dengan manajer.
Menyadari
masalah
Mendefinisikan
masalah
Menentukan
tujuan sistem
Konsult
asi
4
5
Mengidentifikasi
kendala sistem Membuat
studi kelayakan
Usulan
8. Menetapkan mekanisme pengendalian
Laporan harus disiapkan dalam bentuk salinan kertas dan tampilan komputer;
Laporan harus tersedia tidak lebih dari 3 hari setelah akhir bulan;
Laporan harus membandingkan pendapatan dan biaya actual dengan
anggarannya baik untuk bulan lalu maupun sepanjang tahun hingga sekarang
(year to date).
Secara diagram tahapan analisis tampak pada Gambar 8.3. sedangkan contoh format untuk
dokumen usulan rancangan, yaitu sebagai berikut :
1. Ikhtisar eksekutif
2. Pendahuluan
3. Definisi masalah
4. Tujuan dan kendala sistem
5. Kriteria kinerja
6. Berbagai alternatif sistem yang mungkin
7. Rancangan proyek yang disarankan
7.1. Tugas-tugas yang harus dilaksanakan
7.2. Kebutuhan sumber daya manusia
7.3. Jadual kerja
7.4. Perkiraan biaya
8. Dampak yang diharapkan dari sistem
8.1. Dampak pada struktur organisasi perusahaan
4
5
Mendefinisikan kriteria kinerja sistem
Menyiapkan
usulan
3. TAHAP PERANCANGAN
Rancangan sistem adalah penentuan proses dan data yang diperlukan oleh sistem baru. Jika sistem
itu berbasis komputer, rancangan dapat menyertakan spesifikasi jenis peralatann yang akan
digunakan. Langkah-langkah tahapan rancangan yaitu :
Secara diagram tahapan analisis tampak pada Gambar 8.4. sedangkan contoh format untuk
dokumen usulan penerapan, yaitu sebagai berikut :
1. Ikhtisar eksekutif
2. Pendahuluan
3. Definisi masalah
4. Tujuan dan kendala sistem
5. Kriteria kinerja
6. Rancangan sistem
Deskripsi ringkasan
Konfigurasi peralatan
7. Proyek penerapan yang disarankan
Tugas-tugas yang harus dilaksanakan
Kebutuhan sumber daya manusia
Jadual kerja
Perkiraan biaya
8. Dampak yang diharapkan dari sistem
8.1. Dampak pada struktur organisasi perusahaan
Menyiapkan rancangan
sistem terinci
2. Mengidentifikasi alternatif
konfigurasi sistem
Mengatur
4. Memilih konfigurasi
terbaik
5. Menyiapkan usulan
penerapan
6. Menyetujui / menolak
penerapan sistem
1. Merencanakan penerapan;
Manajer dan spesialis informasi harus memahami dengan baik pekerjaan yang diperlukan
untuk menerapkan rancangan sistem dan untuk mengembangkan rencana penerapan yang
sangat rinci.
2. Mengumumkan penerapan;
Proyek penerapan diumumkan kepada para pegawai dengan cara yang sama pada penelitian
sistem. Tujuannya adalah untuk menginformasikan kepada para pegawai mengenai keputusan
untuk menerapkan sistem baru dan meminta kerjasama mereka.
Rancangan sistem disediakan bagi para pemasok berbagai jenis perangkat keras yang terdapat
pada konfigurasi sistem yang disetujui. Setiap pemasok diberikan request for proposal (RFP),
yang berisi antara lain :
4. Menyiapkan database;
Pengelola database (database administrator – DBA) bertanggung jawab untuks emua kegiatan
ynag berhubungan dengan data, dan mencakup persiapan database. Hal tersebut memerlukan
pengumpulan data baru atau data yang telah ada perlu dibentuk kembali sehingga sesuai
dengan rancangan
e. Percontohan (pilot) yaitu suatu sistem percobaan yang diterapkan dalam satu subset
dari keseluruhan operasi.
f. Serentak (immediate) merupakan pendekatan yang paling sederhana yakni beralih dari
sistem lama ke sistem baru pada saat yang ditentukan.
g. Bertahap (phased), sistem baru digunakan berdasarkan bagian per bagian pada suatu
waktu.
h. Paralel (parallel), mengharuskan sistem lama dipertahankan sampai sistem baru telah
diperiksa secara menyeluruh. Akan memberikan pengamanan yang paling baik terhadap
kegagalan tetapi yang paling mahal, karena kedua sumber daya harus dipertahankan.
Cutover menandakan berakhirnya bagian pengembangan dari siklus hidup sistem. Penggunaan
sistem dapat dimulai sekarang.
Secara diagram tahapan penerapan dari siklus hidup sistem tersebut dapat dilihat pada Gambar 8.5.
Komite Pengarah Manajer Spesialis Informasi
SIM
1. Merencanakan Penerapan
2. Mengumumkan Penerapan
Mengontrol
Mengontrol 3. Mendapatkan SD -
Hardware
4. Mendapatkan SD -
Software
5. Menyiapkan database
6. Menyiapkan Fasilitas
Fisik
8. Menyiapkan Usulan
Ganti Sistem
1. Menggunakan sistem
Pemakai menggunakan sistem untuk mencapai tujuan yang diidentifikasikan pada tahap
perencanaan.
2. Audit sistem
Setelah sistem baru mapan, penelitian formal dilakukan untuk menentukan seberapa baik
sistem baru itu memenuhi kriteria kinerja. Studi tersebut dikenal dengan istilah penelaahan
setelah penerapan (post implementation review). Hasil audit dilaporkan kepada CIO, SC MIS
dan pemakai. Proses tersebut diulangi, mungkin setahun sekali, selama penggunaan sistem
berlanjut.
3. Memelihara sistem
Selama manajer menggunakan sistem, berbagai modifikasi dibuat sehingga sistem terus
memberikan dukungan yang diperlukan. Modifikasinya disebut pemeliharaan sistem (sistem
maintenance). Pemeliharaan sistem dilaksakan untuk 3 alasan, yakni :
a. Memperbaiki kesalahan
b. Menjaga kemutakhiran sistem
c. Meningkatkan sistem
3. Memelihara
Sistem
4. Mempersiapkan
Usulan Rekayasa
Ulang
5. Menyetujui / menolak
rekayasa ulang sistem
Gambar 8.6. Diagram Tahapan Penggunaan dari SLC
Guna memberi respon yang lebih baik bagi kebutuhan pemakai, spesialis informasi telah membuat
modifikasi pada SLC, sehingga waktu yang diperlukan untuk menerapkan sistem dapat dikurangi. Hal
tersebut yang banyak mendapat perhatian yaitu protipe (prototyping) dan pengembangan aplikasi
cepat (Rapid Application Development – RAD).
Prototipe (Prototyping).
Prototype memberikan ide bagi pembuat dan pemakai potensial tentang cara sistem berfungsi
dalam bentuk lengkapnya. Proses akan menghasilkan prototype (prototyping).
Mengembangkan Prototipe
Ya
Menggunakan Prototipe
Prototype jenis II, merupakan suatu model yang berfungsi sebagai cetak biru bagi sistem
operasional. Langkah-langkah pengembangannya adalah sebagai berikut :
Mengembangkan Prototipe
Prototipe dapat
diterima ?
Tidak
Ya
Mengkodekan Sistem Operasional
Sistem
dapat
diterima ? Tidak
Ya
a. Bersifat tergesa-gesa.
b. Berharap sesuatu yang tidak realistis dari sistem operasionalnya.
c. Prorotipe I tidak efisien terhadap sistem yang dikodekan dengan bahasa pemrograman.
d. User interface tidak mencerminkan teknik perancangan yang baik.
Penerapannya mempunyai prospek yang baik, dengan karakteristik sebagai berikut :
a. Risiko tinggi
b. Pertimbangan interaksi pemakai
c. Jumlah pemakai banyak
d. Dibutuhkan penyelesaian yang cepat
e. Perkiraan tahap penggunaan sistem yang pendek
f. Sistem yang inovatif
g. Perilaku pemakai yang sukar ditebak.
Metodologi RAD akan memberi respon yang cepat terhadap kebutuhan pemakai, tetapi dengan
lingkup yang lebih luas.