Anda di halaman 1dari 9

Lingkungan Sistem Informasi Komputer - On-Line Computer System

SA Seksi 344

LINGKUNGAN SISTEM INFORMASI KOMPUTER – ON-LINE


COMPUTER SYSTEM

Sumber : PSA No. 64

PENDAHULUAN

01 Tujuan Seksi ini adalah untuk membantu auditor mengimplementasikan SA


Seksi 319 [PSA No. 69] Pertimbangan Atas Pengendalian Intern dalam Audit
Laporan Keuangan dan SA Seksi 314 [PSA No. 60] Penentuan Risiko dan
Pengendalian Intern - Pertimbangan dan Karakteristik Sistem Komputer, dengan
menggambarkan sistem komputer on-line yang digunakan sebagai tempat kerja
yang berdiri sendiri (stand-alone work-station). Seksi ini menggambarkan
dampak komputer on-line terhadap sistem akuntansi dan pengendalian intern
yang berkaitan dan terhadap prosedur audit.

SISTEM KOMPUTER ON-LINE

02 Sistem komputer yang memungkinkan pemakai melakukan ke data dan


program secara langsung melalui peralatan terminal disebut dengan sistem
komputer on-line. Sistem tersebut dapat berbasis mainframe computers,
komputer mini, atau struktur komputer mikro dalam suatu lingkungan jaringan.

03 Sistem on-line memungkinkan pemakai memulai berbagai fungsi secara


langsung. Fungsi-fungsi tersebut mencakup:
a. Memasukkan transaksi (seperti: transaksi penjualan dalam toko pengecer,
pengambilan kas di dalam suatu bank, dan pengiriman barang dalam suatu
pabrik).
b. Melakukan permintaan keterangan (seperti informasi tentang akun atau saldo
terkini customer).
c. Meminta laporan (seperti daftar unsur sediaan yang ada di gudang, yang
kuantitasnya menunjukkan angka negatif).
d. Melakukan up-dating terhadap arsip induk (seperti pembuatan akun bagi
customer baru dan pengubahan kode akun buku besar).

04 Berbagai jenis peralatan terminal dapat digunakan dalam sistem komputer


on-line. Fungsi peralatan terminal ini sangat bervariasi tergantung pada logic,
transmisi, penyimpnanan, dan kemampuan dasar komputer. Tipe peralatan
terminal mencakup:

Hak Cipta © 2001, Ikatan Akuntan Indonesia

344.1
Lingkungan Sistem Informasi Komputer - On-Line Computer System

a. Terminal untuk tujuan umum, seperti:


(1) Layar dan papan ketik dasar – digunakan untuk memasukkan data tanpa
melalui proses validasi di terminal dan untuk menayangkan data dari
sistem komputer ke layar komputer. Sebagai contoh, dalam memasukkan
order penjualan, kode produk divalidasi oleh komputer utama dan hasil
validasi tersebut ditayangkan dalam layar terminal.
(2) Intelligent terminal – digunakan untuk papan ketik dasar dan layar
monitor dengan fungsi tambahan untuk melakukan validasi data di
terminal, menyelenggarakan transaction log, dan melakukan pengolahan
lokal yang lain. Dalam contoh order penjualan di atas, jumlah yang benar
karakter di dalam kode produk diverifikasi melalui intelligent terminal dan
keberadaan arsip induk kode produk diverifikasi oleh komputer utama.
(3) Komputer mikro – digunakan untuk semua fungsi intelligent terminal
dengan fungsi tambahan untuk kemampuan pengolahan dan
penyimpanan lokal. Melanjutkan contoh order penjualan, semua verifikasi
kode produk dapat dilaksanakan dalam komputer mini.

b. Terminal untuk tujuan khusus, seperti:


(1) Peralatan point of sale (POS) – digunakan untuk mencatat transaksi
penjualan pada saat terjadi dan untuk mengirimkan catatan tersebut ke
komputer pusat. On-lie cash register dan optical scanner yang digunakan
dalam bisnis eceran merupakan peralatan umum point of sale ini.
(2) Automated teller machine (ATM) – digunakan untuk memicu,
memvalidasi, mencatat, mengirim dan melengkapi berbagai transaksi
perbankan. Tergantung dari desain sistem, beberapa fungsi tersebut
dilaksanakan oleh ATM dan yang lain dilaksanakan secarar on-line oleh
komputer pusat.

05 Peralatan terminal dapat diletakkan baik secara lokal maupun di tempat yang
jauh. Peralatan terminal lokal dihubungkan secara langsung dengan komputer
melalui kabel, sedangkan peralatan terminal jauh memerlukan penggunaan
telekomunikasi untuk menghubungkannya dengan komputer. Peralatan terminal
dapat digunakan oleh banyak pemakai, untuk tujuan di berbagai lokasi,
semuanya pada saat yang bersamaan. Pemakai dapat berasal dari organisasi
atau di luarnya, seperti customers atau pemasok. Dalam keadaan tersebut,
program aplikasi dan data disediakan on-line untuk memenuhi kebutuhan
pemakai. Sistem ini juga memerlukan perangkat lunak lain, seperti program
pengendalian akses dan perangkat lunak yang memantau peralatan terminal
on-line.

06 Sebagai tambahan bagi pemakai sistem tersebut, pemogram dapat


menggunakan kemampuan on-line peralatan terminal untuk mengembangkan
program baru dan untuk memelihara program yang telah ada. Personal pemasok
komputer dapat juga memiliki akses on-line untuk memelihara dan memberikan
jasa pendukung.

Hak Cipta © 2001, Ikatan Akuntan Indonesia

344.2
Lingkungan Sistem Informasi Komputer - On-Line Computer System

SISTEM KOMPUTER ON-LINE

07 Suatu komputer on-line dapat digolongkan sesuai dengan bagaimana


informasi dimasukkan ke dalam sistem, bagaimana informasi tersebut diolah dan
kapan hasilnya tersedia bagi pemakai. Untuk tujuan Seksi ini, sistem komputer
on-line digolongkan sebagai berikut:
a. On-Line/Real Team Processing.
b. On-Line/Batch Processing.
c. On-Line/Memo Update (dan Pengolahan Selanjutnya).
d. On-Line/Inquiry.
e. On-Line Downloading/Uploading Processing.

On-Line/Real Team Processing

08 Dalam sistem pengolahan on-line/real time, transaksi secara individual


dimasukkan pada peralatan terminal, divalidasi dan digunakan untuik meng-
update dengan segera arsip komputer. Sebagai contoh adalah penerimaan kas
yang secara langsung digunakan untuk meng-update akun customer yang
bersangkutan. Hasil pengolahan ini kemudian tersedia segera untuk permintaan
keterangan atau laporan.

On-Line/Batch Processing

09 Dalam suatu sistem dengan on-line input and batch processing, transaksi
secara individual dimasukkan ke dalam peralatan terminal, melalui pengecekan
validasi tertentu dan ditambahkan ke arsip transaksi yang berisi transaksi lain
yang dimasukkan ke dalam sistem dalam periode waktu tertentu. Di waktu
kemudian, selama siklus pengolahan berikutnya, arsip transaksi dapat divalidasi
lebih lanjut dan kemudian digunakan untuk meng-update arsip induk yang
berkaitan. Sebagai contoh, jurnal dapat dimasukkan dan divalidasi secara on-
line dan disimpan sementara dalam arsip transaksi, dan arsip induk buku besar
di-update secara bulanan. Permintaan keterangan, atau laporan yang dihasilkan
dari arsip induk tidak akan mencakup transaksi yang dimasukkan kemudian
setelah updating terakhir yang dilakukan.

On-Line/Memo Update (dan Pengolahan Selanjutnya)

10 On-line input with memo update processing, yang juga dikenal dengan
update bayangan, mengkombinasikan on-line/real time processing dan
pengolahan on-line/batch processing. Transaksi secara individual segera
digunakan untuk meng-update suatu memo file yang berisi informasi yang telah
diambil dari versi terkini arsip induk. Permintaan keterangan dilakukan melalui
memo file. Transaksi yang sama ditambahkan ke arsip transaksi untuk validasi
dan updating berikutnya terhadap arsip induk atas dasar batch. Sebagai contoh,
penarikan kas melalui ATM, yang sebelumnya telah dicek ke saldo akun
customer di dalam memo file, segera di posting ke saldo akun dalam arsip
tersebut untuk

Hak Cipta © 2001, Ikatan Akuntan Indonesia

344.3
Lingkungan Sistem Informasi Komputer - On-Line Computer System

mengurangi saldo sejumlah kas yang diambil. Dari sudut pemakai, sistem ini
tampak tidak berbeda dengan on-line/real time processing, karena hasil data
yang dimasukkan tersedia dengan segera, meskipun transaksi belum divalidasi
sebelum digunakan untuk meng-update arsip induk.

On-Line/Inquiry

11 On-line/inquiry membatas pemakai pada peralatan terminal untuk melakukan


permintaan keterangan dari arsip induk. Dalam sistem ini, arsip induk di-update
oleh sistem lain, biasanya berdasarkan batch transaksi. Sebagai contoh,
pemakai dapat meminta keterangan status kredit customer tertentu, sebelum
menerima suatu order dari customer tersebut.

On-Line Downloading/Uploading Processing

12 On-line downloading/uploading processing berkaitan dengan transfer data


arsip induk ke peralatan intelligent terminal untuk diolah lebih lanjut oleh
pemakai. Sebagai contoh, data di kantor pusat yang merupakan transaksi
cabang dapat ditransfer ke peralatan terminal di cabang untuk diolah lebih lanjut
dan untuk menyiapkan laporan keuangan cabang. Hasil pengolahan ini dan
data lain yang diolah secara lokal di cabang dapat ditransfer ke komputer
kantor pusat.

KARAKTERISTIK SISTEM ON-LINE

13 Karakteristik sistem komputer on-line dapat berlaku terhadap beberapa tipe


sistem on-line yang telah diuraikan di atas. Karakteristik yang paling signifikan
berkaitan dengan pemasukan data dan validasi secara on-line ke dalam sistem
oleh pemakai, kemungkinan tidak adanya jejak transaksi dan adanya
kemungkinan akses pemograman ke dalam sistem. Karakteristik khusus tentang
sistem on-line tertentu akan tergantung pada desain sistem tersebut.

14 Bilamana data dimasukkan secara on-line, biasanya data tersebut segera


mengalami pengecekan validasi. Data yang gagal dalam proses validasi tidak
akan diterima oleh sistem dan pesan akan ditayangkan pada layar monitor,
sepanjang pemakai memiliki kemampuan untuk mengoreksi data dan
memasukkan kembali dengan segera data yan sah. Sebagai contoh, jika
pemakai memasukkan nomor sediaan suku cadang yang tidak sah, pesan
kesalahan akan ditayangkan sehingga memungkinkan pemakai melakukan
pemasukan kembali nomor sediaan suku cadang yang sah.

15 Pemakai dapat memiliki akses secara on-line ke dalam sistem yang


memungkinkannya melaksanakan berbagai fungsi (seperti memasukkan
transaksi dan membaca, mengubah atau menghapus arsip program dan data
melalui peralatan terminal). Akses yang tidak terbatas ke semua fungsi tersebut

Hak Cipta © 2001, Ikatan Akuntan Indonesia

344.4
Lingkungan Sistem Informasi Komputer - On-Line Computer System

dalam aplikasi tertentu tidak boleh dilakukan karena dapat memberikan


kemampuan potensial untuk melakukan perubahan yang tidak semestinya
terhadap data dan program. Luasnya akses ini akan tergantung pada hal-hal
seperti desain aplikasi tertentu dan implementasi perangkat lunak yang didesain
untuk mengendalikan akses ke dalam sistem.

Pengagmanan Fisik – Ekuipmen.

16 Suatu sistem komputer on-line dapat didesain sedemikian rupa sehingga


tidak menyediakan dokumen pendukung semua transaksi yang dimasukkan ke
dalam sistem. Namun, sistem tersebut harus menyediakan rincian transaksi
pada saat diminta atau melalui penggunaan transaction log atau cara lain.
Contoh jenis sistem ini adalah order yang diterima melalui operator telepon yang
kemudian memasukkan order tersebut secara on-line ke dalam sistem tanpa
adanya order pembelian tertulis, dan penarikan kas melalui ATM.

17 Pemograman dapat memiliki akses on-line ke dalam sistem yang


memungkinkan mereka mengembangkan program baru dan mengubah program
yang ada. Akses yang tidak terbatas memberikan kesempatan bagi pemograman
untuk melakukan yang tidak semestinya dan untuk memperoleh kesempatan
akses ke bagian lain sistem. Sebagai contoh, dalam beberapa sistem,
pemogram dapat memiliki akses hanya ke program yang disimpan di dalam
perputakaan yang khusus untuk pengembangan dan pemeliharaan program;
sementara itu, dalam situasi gawat yang memerlukan perubahan program yang
digunakan secara on-line, pemrograman dapat diotorisasi untuk mengubah
program yang sedang operasional. Dalam keadaan ini, prosedur resmi akan
diikuti setelah situasi gawat dilampaui untuk menjamin dilakukannya otorisasi
dan dokumentasi terhadap perubahan tersebut.

PENGENDALIAN INTERN DALAM SISTEM KOMPUTER ON-LINE

18 Pengendalianm sistem informasi komputer (SIK) umum tertentu sangat


penting dalam pengolahan on-line. Pengendalian ini mencakup:
a. Pengendalian akses – prosedur yang didesain untuk membatasi akses ke
dalam program dan data. Secara khusus, prosedur ini didesain untuk
mencegah atau mendeteksi:
(1) Akses yang tidak semestinya ke peralatan terminal on-line, program dan
data.
(2) Pemasukan transaksi tanpa otorisasi.
(3) Perubahan arsip data tanpa otorisasi.
(4) Penggunaan program komputer yang masih operasional oleh personel
yang tidak berwenang.
(5) Penggunaan program komputer yang belum mendapatkan otorisasi.

Hak Cipta © 2001, Ikatan Akuntan Indonesia

344.5
Lingkungan Sistem Informasi Komputer - On-Line Computer System

Prosedur pengendalian akses ini mencakup penggunaan password dan


perangkat lunak pengendalian akses khusus seperti monitor on-line yang
menyelenggarakan pengendalian terhadap menu, daftar otorisasi, password,
arsip dan program yang diizinkan untuk diakses oleh pemakai. Prosedur ini
juga mencakup pengendalian fisik seperti penggunaan kunci pengaman atas
peralatan terminal.
b. Pengendalian terhadap password – prosedur untuk pemberian dan
pemeliharaan password untuk membatasi akses hanya kepada pemakai
yang sah.
c. Pengendalian atas pengembangan dan pemelihararan sistem – prosedur
tambahan untuk menjamin bahwa pengendalian yang sangat penting
terhadap aplikasi on-line, seperti password, pengendalian akses, validasi dan
prosedur pemulihan data secara on-line, dimasukkan di dalam sistem selama
pengembangan dan pemeliharaan sistem.
d. Pengendalian pemrograman – prosedur yang didesain untuk mencegah atau
mendeteksi perubahan yang tidak semestinya terhadap program komputer
yang diakses melalui peralatan terminal on-line. Akses dapat dibatasi dengan
pengendalian seperti penggunaan kepustakaan yang diselenggarakan
terpisah antara program yang sedang dikembangkan dengan program yang
secara operasional sedang digunakan dan dengan penggunaan perangkat
lunak kepustakaan khusus. Adalah penting untuk menyelenggarakan
dokumentasi memadai tentang perubahan secara on-line terhadap program.
e. Transaction log – laporan yang didesain untuk membuat jejak audit untuk
setiap transasksi on-line. Laporan ini seringkali mendokumentasikan sumber
suatu transaksi (terminal, waktu, dan pemakai) serta rincian transaksi.

19 Pengendalian aplikasi SIK tertentu terhadap pengolahan on-line adalah


sangat penting. Hal ini mencakup:
a. Otorisasi sebelum pengolahan – izin untuk memulai suatu transaksi, seperti
penggunaan kartu bank dengan nomor identitas diri sebelum melakukan
penarikan kas melalui ATM.
b. Pengeditan melalui terminal, pengujian kelayakan dan validasi lain – rutinitas
yang diprogram untuk mengecek data masukan dan hasil pengolahan
tentang kelengkapan, kecermatan dan kelayakan. Rutinitas ini dapat
dilaksanakan melalui intelligent terminal device atau komputer pusat.
c. Prosedur pisah batas (cut-off procedures) – prosedur yang menjamin bahwa
traksaksi diolah di dalam periode akuntansi semestinya. Hal ini sangat
penting dalam sistem yang memiliki arus transaksi yang tidak pernah
berhenti. Sebagai contoh, dalam sistem on-line yang di dalamnya order
penjualan dan pengiriman dicatat melalui peralatan terminal on-line di
berbagai lokasi, diperlukan koordinasi pengiriman barang sesungguhnya,
penyerahan sediaan, dan pengolahan faktur.
d. Pengendalian arsip – prosedur yang menjamin bahwa arsip data yang benar
digunakan untuk pengolahan on-line.

Hak Cipta © 2001, Ikatan Akuntan Indonesia

344.6
Lingkungan Sistem Informasi Komputer - On-Line Computer System

e. Pengendalian arsip induk – perubahan terhadap arsip induk dikendalikan


dengan prosedur semacam yang digunakan untuk mengendalikan data
transaksi masukan. Namun, karena arsip induk berdampak pervasif terhadap
pengolahan hasil, diperlukan penegakan pengendalian yang lebih ketat
terhadap prosedur pengendalian ini.

DAMPAK SISTEM KOMPUTER ON-LINE ATAS SISTEM AKUNTANSI DAN


PENGENDALIAN INTERN YANG TERKAIT

20 Dampak suatu sistem komputer on-line terhadap sistem akuntansi dan risiko
yang berkaitan umumnya tergantung pada:
a. Luasnya sistem on-line digunakan untuk mengolah aplikasi akuntansi.
b. Tipe dan signifikannya transaksi keuangan yang diolah.
c. Sifat arsip dan program yang dimanfaatkan dalam aplikasi.

21 Risiko terjadinya kecurangan atau kekeliruan dalam sistem on-line dapat


dikurangi dalam keadaan berikut ini:
a. Jika pemasukan data secara on-line dilaksanakan pada atau dekat dengan
tempat asal transaksi, risiko transaksi tidak dicatat menjadi berkurang.
b. Jika transaksi yang tidak sah dikoreksi dan dimasukkan kembali segera,
risiko bahwa transaksi tersebut tidak akan dikoreksi dan dimasukkan ke
dalam sistem menjadi berkurang.
c. Jika pemasukan data dilaksanakan secara on-line oleh individu yang
memahami sifat transaksi yang bersangkutan, proses data berkurang
kemungkinan kekeliruannya bila dibandingkan dengan jika dimasukkan oleh
individu yang tidak biasa dengan sifat transaksi tersebut.
d. Jika transaksi diolah secara on-line, risiko transaksi tersebut diolah di dalam
periode akuntansi yang keliru menjadi berkurang.

22 Risiko terjadinya kecurangan dan kekeliruan dalam sistem komputer on-line


menjadi meningkat jika terdapat alasan-alasan berikut ini:
a. Jika peralatan terminal diletakkan di seluruh entitas, kesempatan untuk
menggunakan peralatan terminal tanpa diotorisasi dan pemasukan transaksi
yang tidak diotorisasi menjadi meningkat.
b. Peralatan terminal on-line memberikan kesempatan untuk terjadinya
penggunaan tidak semestinya, seperti:
(1) Modifikasi transaksi atau saldo yang sebelumnya telah dimasukkan.
(2) Modifikasi program komputer.
(3) Akses ke data dan program dari lokasi jauh.
c. Jika pengolahan on-line terputus dengan sebab apa pun, seperti, kegagalan
telekomunikasi, kemungkinan besar akan terjadi hilangnya transaksi atau
arsip dan pemulihannya kemungkinan tidak cermat atau tidak lengkap.

Hak Cipta © 2001, Ikatan Akuntan Indonesia

344.7
Lingkungan Sistem Informasi Komputer - On-Line Computer System

d. Akses secara on-line ke data dan program melalui telekomunikasi


meningkatkan kemungkinan akses ke data dan program oleh orang yang
tidak semestinya.

23 Sistem komputer on-line juga berdampak terhadap pengendalian intern.


Karakteristik sistem komputer on-line, sebagaimana dijelaskan di atas,
menggambarkan beberapa pertimbangan yang mempengaruhi efektivitas
pengendalian intern dalam sistem komputer on-line. Karakteristik tersebut dapat
memiliki konsekuensi berikut ini:
a. Tidak terdapat dokumen sumber untuk setiap transaksi masukan.
b. Hasil pengolahan dapat sangat ringkas; sebagai contoh, hanya total dari
peralatan individual yang digunakan untuk pemasukan data secara on-line
dapat ditelusuri ke pengolahan selanjutnya.
c. Sistem komputer on-line dapat didesain untuk menyediakan laporan tercetak;
sebagai contoh, laporan edit dapat digantikan dengan pesan edit yang
ditayangkan pada layar terminal.

DAMPAK SISTEM KOMPUTER ON-LINE TERHADAP PROSEDUR AUDIT

24 Berikut ini merupakan hal sangat penting bagi auditor dalam menghadapi
sistem komputer on-line.
a. Otorisasi, kelengkapan dan kecermatan transaksi on-line.
b. Integritas catatan dan pengolahan, karena adanya akses secara on-line
terhadap sistem oleh banyak pemakai dan pemrogram.
c. Perubahan dalam kinerja prosedur audit yang mencakup penggunaan Teknik
Audit Berbantuan Komputer (lihat SA Seksi 327 [PSA No. 59] Teknik Audit
Berbantuan Komputer) karena hal-hal berikut ini:
(1) Perlunya auditor memiliki keterampilan teknis dalam sistem komputer
on-line.
(2) Dampak sistem komputer on-line terhadap saat penerapan prosedur
audit.
(3) Tidak adanya jejak transaksi yang dapat dilihat.
(4) Prosedur yang dilaksanakan selama tahap perencanaan (lihat paragraf
25).
(5) Prosedur audit yang dilaksanakan bersamaan dengan pengolahan on-
line (lihat paragraf 26).
(6) Prosedur audit yang dilaksanakan setelah pengolahan selesai dilakukan
(lihat paragraf 27).

25 Partisipasi yang dilaksanakan selama tahap perencanaan dapat mencakup:


a. Partisipasi individu yang memiliki keahlian teknis dalam sistem komputer
on-line dan pengendalian yang berkaitan di dalam tim audit.

Hak Cipta © 2001, Ikatan Akuntan Indonesia

344.8
Lingkungan Sistem Informasi Komputer - On-Line Computer System

b. Pertimbangan pendahuluan dalam proses penaksiran risiko tentang dampak


sistem komputer on-line terhadap prosedur audit. Umumnya, di dalam sistem
komputer on-line yang didesain dengan baik, kemungkinan besar auditor
akan meletakkan kepercayaan lebih besar ke pengendalian intern dalam
sistem tersebut di dalam menentukan sifat, saat, dan luasnya prosedur audit.

26 Prosedur audit yang dilaksanakan bersamaan dengan pengolahan on-line


mencakup pengujian kepatuhan pengendalian di dalam aplikasi on-line. Sebagai
contoh, prosedur audit dapat dilaksanakan dengan cara memasukkan transaksi
penguji melalui peralatan terminal on-line atau dengan menggunakan perangkat
lunak audit. Tes ini dapat digunakan oleh auditor baik untuk mengkonfirmasi
pemahamannya tentang sistem komputer on-line maupun untuk menguji
pengendalian seperti password dan pengendalian akses yang lain. Auditor dapat
dianjurkan untuk melakukan review terhadap pengujian tersebut dengan
personel klien dan untuk memperoleh persetujuan sebelum melaksanakan
pengujian tersebut untuk menghindari kerusakan citra klien akibat kekuranghati-
hatian auditor.

27 Prosedur yang dilaksanakan oleh auditor setelah pengolahan selesai


dilakukan dapat mencakup:
a. Pengujian kepatuhan terhadap pengendalian atas transaksi yang direkam
dalam transaction log melalui sistem on-line tentang organisasi, kelengkapan
dan kecermatan.
b. Pengujian substantif terhadap transaksi dan hasil pengolahan, bukan
pengujian pengendalian, bilamana pengujian substantif dapat lebih cost-
effective atau bilama sistem komputer on-line tidak didesain dan dikendalikan
dengan baik.
c. Pengolahan kembali transaksi dalam prosedur pengujian kepatuhan atau
prosedur substantif.

28 Karakteristik sistem komputer on-line dapat membuatnya lebih efektif bagi


auditor untuk melakukan review terhadap aplikasi akuntansi secara on-line
sebelum diimplementasikan daripada review terhadap aplikasi setelah sistem
komputer on-line tersebut dipasang. Review sebelum implementasi dapat
memberikan kesempatan bagi auditor untuk meminta fungsi tambahan, seperti
pembuatan daftar transaksi rinci, atau pengendalian di dalam desain aplikasi.
Hal ini juga memberikan waktu yang cukup bagi auditor untuk mengembangkan
prosedur pengujian jauh sebelum prosedur tersebut dimungkinkan.

TANGGAL BERLAKU EFEKTIF

29 Seksi ini efektif berlaku untuk setiap perikatan yang dibuat pada atau setelah
tanggal 1 Agustus 1998. Penerapan lebih awal dari tanggal efektif berlakunya
aturan dalam Seksi ini diizinkan.

Hak Cipta © 2001, Ikatan Akuntan Indonesia

344.9

Anda mungkin juga menyukai