Anda di halaman 1dari 18

63 Jurnal Akuntansi & Ekonomika, Juni 2015, Vol.5, No.

1
Jurnal Akuntansi & Ekonomika
Juni 2015, Vol.5, No.1

Pengaruh Modal Intelektual Terhadap Nilai PerusahaanPada


Perusahaan Automotive And Component Yang TerdaftarDi Bursa
Efek Indonesia (BEI) Periode 2009-2013

Intan Pertiwi
Neneng Salmiah,SE.,MM.,Ak,CA
Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Lancang Kuning

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis secara empiris pengaruh
modalintelektual terhadap nilai perusahaan.Berdasarkan teknikpurposive
sampling diperoleh sampel penelitian sebanyak 11 perusahaan Automotive
And Componentyang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2009-2013.
Teknik analisis data menggunakan multiple regression
analysis.Model pengukuran modal intelektual menggunakan metode Pulic,
yaitu Value Added Intellectual Coefficient(VAICTM) yang terdiri dari 3
komponen yaitu Value Added Capital Employed(VACA), Value Added
Human Capital(VAHU) dan Structural Capital Value Added(STVA) dan
nilai perusahaan diukur dengan Price to Book Value (PBV).
Hasil uji analisis data statistik secara simultan menunjukkan bahwa
nilai signifikansi sebesar 0,000 yaitu lebih kecil dari alpha 0,05. Hal ini
menunjukkan bahwa modal intelektual berpengaruh positif terhadap nilai
perusahaan.Hasil uji analisis data statistik secara parsial menunjukkan
bahwa Value Added Capital Employed(VACA) dan Value Added Human
Capital(VAHU) berpengaruh terhadap nilai perusahaan.Sedangkan
Structural Capital Value Added(STVA) tidak berpengaruh terhadap nilai
perusahaan.

Kata kunci: VACA,VAHU, STVA, PBV

PENDAHULUAN
Pertiwi,Salimah, Pengaruh Modal Intelektual... 64

Latar Belakang Penelitian


Persaingan bisnis di era globalisasi ini, menuntut kemampuan
bersaing perusahaan tidak hanya terletak pada kepemilikan asset berwujud
saja, tetapi lebih pada inovasi, sistem informasi, pengelolaan organisasi dan
sumber daya yang dimilikinya. Modal intelektual sebagai bagian sumber
daya perusahaan telah diakui sebagai salah satu pendorong nilai dan
keunggulan perusahaan.Tetapi dalam prakteknya perusahaan di Indonesia
belum memberikan perhatian yang lebih terhadap Intelectual
Capital.Penciptaan nilai (value creation) dapat digunakan sebagai indikator
pertumbuhan dan keberhasilan bisnis.Penciptaan nilai bagi perusahaan
adalah ketika perusahaan mampu menghasilkan sesuatu yang lebih dari
sumber daya yang diinvestasikan. Dengan kata lain, apabila perusahaan
mampu mengelola dan memanfaatkan sumber daya yang dimiliki sehingga
sumber daya tersebut dapat menciptakan value added bagi perusahaan yang
disebut sebagai valuecreation.
Dari sisi akuntansi, sejumlah penelitian telah dilakukan di berbagai
negara untuk mengkaji bagaimana metode untuk mengidentifikasi,
mengukur, melaporkan dan menyajikannya dalam laporan
perusahaan.Metode pengukuran intellectual capital dengan penilaian
moneter, salah satunya yaitu model Pulic yang dikenal dengan sebutan
VAIC™. VAIC™ adalah sebuah prosedur analitis yang dirancang untuk
memungkinkan manajemen, pemegang saham dan pemangku kepentingan
lain yang terkait untuk secara efektif memonitor dan mengevaluasi efisiensi
nilai tambah atau Value Added (VA) dengan total sumber daya perusahaan
dan masing-masing komponen sumber daya utama. VAIC™ dirasakan
memenuhi kebutuhan dasar ekonomi kontemporer dari sistem pengukuran
yang menunjukkan nilai sebenarnya dan kinerja suatu perusahaan.VAIC TM
digunakan karena dianggap sebagai indikator yang cocok untuk mengukur
modal intelektual di riset empiris. Pulic tidak mengukur secara langsung
Intelectual Capital perusahaan, tetapi mengajukan suatu ukuran untuk
menilai efisiensi dari nilai tambah sebagai hasil dari kemampuan intelektual
perusahaan yang disebut Value Added Intellectual Coefficient (VAIC™).
Metode VAIC™ mengukur efisiensi tiga jenis input perusahaan yaitu :Value
Added Capital Employed (VACA), Value Added Human Capital (VAHU),
Structural Capital Value Added (STVA).
Perusahaan otomotif dipilih sebagai objek penelitian karena
perkembangan industri otomotif saat ini menjadi sorotan dan berkembang
65 Jurnal Akuntansi & Ekonomika, Juni 2015, Vol.5, No.1
pesat dalam dunia bisnis.Hal ini tidak lepas dari peran penting sumber daya
manusianya.Dalam lima tahun terakhir industri otomotif mengalami
peningkatan yang signifikan dan permintaan pasar dari tahun ke tahun terus
menunjukkan kenaikan.Minat dan daya beli masyarakat di dunia otomotif
nusantara tidak berkurang secara signifikan, masih sangat banyak produsen
otomotif mancanegara yang berminat menanam modalnya di tanah air.Hal
itu membuktikan Indonesia tetap menjadi surga investasi bagi penanam
modal asing.Sumber daya manusia dalam hal ini modal intelektualnya ikut
berperan penting dalam perkembangan dan kemajuan perusahaan otomotif
tersebut.
Modal intelektual digunakan sebagai salah satu alat untuk
menentukan nilai perusahaan.Penghargaan lebih atas suatu perusahaan dari
para investor diyakini disebabkan oleh modal intelektual yang dimiliki
perusahaan.Oleh karena itu modal intelektual telah menjadi asset yang
sangat bernilai untuk meningkatkan nilai perusahaan di dunia bisnis
modern.
Tabel 1. Harga Saham
Tahun
No Kode
2009 2010 2011 2012 2013
1 ASII 3470 5455 7400 7600 7950
2 AUTO 1150 2790 3400 3700 3925
3 GJTL 425 2300 3000 2225 2200
4 GDYR 9600 12500 9550 12300 19000
5 BRAM 1450 2400 2150 3000 2250
6 IMAS 427 3777 6400 5300 4900
7 INDS 252 2114 2500 4200 4750
8 LPIN 1100 3125 2200 5800 7450
9 MASA 205 330 500 450 390
10 NIPS 1450 3975 4000 4000 6600
11 PRAS 119 93 132 255 185
12 SMSM 750 1070 1360 2525 3450
Sumber : www.idx.co.id (2014)

Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa harga saham perusahaan


otomotif mengalami pergerakan yang fluktuatif, juga terdapat perbedaan
harga saham yang cukup besar diantara perusahaan.Harga saham yang
berfluktuasi tersebut menunjukkan adanya pemanfaatan sumber daya yang
Pertiwi,Salimah, Pengaruh Modal Intelektual... 66

berbeda. Harga saham yang tinggi menunjukkan bahwa perusahaan


memanfaatkan sumber daya yang dimiliki semaksimal mungkin sehingga
dapat meningkatkan nilai perusahaan.
Penelitian tentang modal intelektuals udah banyak dilakukan.
Penelitian Randa dan Solon (2012),I Gede (2012), menunjukkan bahwa
modal intelektual berpengaruh positif pada nilai perusahaan. Pengelolaan
dan penggunaan modal intelektual secara efektif terbukti mampu
meningkatkan nilai perusahaan.Berbeda dengan penelitian Sunarsih dan
Mendra (2012), Uniariny (2012), Winda (2012) yang menunjukkan bahwa
modal intelektual tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan.
Ketidakkonsistenan hasil penelitian mengenai pengaruh modal intelektual
terhadap nilai perusahaan dan atas saran peneliti sebelumnya untuk
melakukan penelitian pada sektor lain, memotivasi penulis untuk melakukan
penelitian kembali tentang pengaruh modal intelektual terhadap nilai
perusahaan.
Berdasarkan latar belakang di atas penulis melakukan penelitian
dengan judul“Pengaruh Modal Intelektual Terhadap Nilai Perusahaan
Pada Perusahaan Automotive And Component Yang Terdaftar Di
Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 2009-2013”.

Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana pengaruh
Value Added Capital Employed (VACA), Value Added Human Capital
(VAHU)dan Structural Capital Value Added (STVA) baik secara parsial
maupun secara simultan terhadap nilai perusahaan?

TELAAH PUSTAKA
Stakeholder
Definisi stakeholders menurut Freeman (2010) merupakan individu
atau kelompok yang bisa mempengaruhi dan/ atau dipengaruhi oleh
organisasi sebagai dampak dari aktivitas-aktivitasnya. Sedangkan Chariri
dan Ghazali (2007;32) mengatakan bahwa perusahaan bukanlah entitas yang
hanya beroperasi untuk kepentingannya sendiri namun harus memberikan
manfaat bagi stakeholders-nya (shareholders, kreditor, konsumen, supplier,
pemerintah, masyarakat, analis dan pihak lain).

Resources Based Theory


67 Jurnal Akuntansi & Ekonomika, Juni 2015, Vol.5, No.1
Resources Based Theory membahas mengenai sumber daya yang
dimiliki perusahaan dan bagaimana perusahaan tersebut dapat mengolah dan
memanfaatkan sumber daya yang dimilikinya.Kemampuan perusahaan
dalam mengelola sumber dayanya dengan baik dapat menciptakan
keunggulan kompetitif sehingga dapat menciptakan nilai bagi
perusahaan.Menurut Susanto (2007) dalam Yosi (2012), agar dapat
bersaing, organisasi membutuhkan dua hal utama.Pertama, memiliki
keunggulan dalam sumber daya yang dimiliki, baik berupa aset yang
berwujud (tangible assets) maupun yang tidak berwujud (intangible
assets).Kedua, adalah kemampuan dalam mengelola sumber daya yang
dimilikinya tersebut secara efektif. Kombinasi dari aset dan kemampuan
akan menciptakan kompetensi yang khas dari sebuah perusahaan, sehingga
mampu memiliki keunggulan kompetitif dibanding para pesaingnya.

Modal Intelektual
Williams (2001) dalam Purnomosidi (2006), modal intelektual adalah
informasi dan pengetahuan yang diaplikasikan dalam pekerjaan untuk
menciptakan nilai.Definisi ini menekankan pada kemampuan modal
intelektual dalam menciptakan nilai.Klein dan Prusak (dalam Ulum, 2009)
memberikan definisi awal tentang IC.Menurut mereka intellectual capital
adalah “material yang disusun, ditangkap, dan digunakan untuk
menghasilkan nilai asset yang lebih tinggi”.

Value Added Intellectual Coefficient (VAICTM)


Value Added Intellectual Coefficient (VAICTM)adalah sebuah
metode yang dikembangkan oleh Pulic (1998,1999,2000) untuk menyajikan
informasi tentang value creation efficiency dari aset berwujud (tangible
asset) dan aset tak berwujud (intangible asset) yang dimiliki oleh
perusahaan. VAICTM merupakan alat untuk mengukur kinerja intellectual
capital.Data yang dibutuhkan untuk menghitung rasio tersebut adalah
angka-angka keuangan yang standar, umumnya tersedia dalam laporan
keuangan perusahaan. (Ulum;2009;87)
Nilai Perusahaan
Nilai perusahaan merupakan persepsi investor terhadap perusahaan
terbuka, yang sering dikaitkan dengan harga saham (Sujoko dan
Soebiantoro, 2007).Harga saham yang tinggi membuat nilai perusahaan juga
tinggi. Adapun yang dimaksud dengan harga saham di sini adalah harga
Pertiwi,Salimah, Pengaruh Modal Intelektual... 68

yang terjadi pada saat saham diperdagangkan di pasar (Fakhruddin dan


Hadianto;2001;316)

Kerangka Pemikiran
Menurut Williams (2001) dalam Purnomosidi (2006), modal intelektual
adalah informasi dan pengetahuan yang diaplikasikan dalam pekerjaan untuk
menciptakan nilai. Definisi ini menekankan pada kemampuan modal
intelektual dalam menciptakan nilai.Dalam upaya penciptaan nilai bagi
perusahaan, manajemen perusahaan harus dapat mengelola seluruh sumber
daya yang dimiliki perusahaan, baik karyawan (human capital), structural
capital, maupun aset fisik (physical capital).Apabila seluruh sumber daya yang
dimiliki perusahaan dapat dikelola dan dimanfaatkan dengan baik maka akan
menciptakan value added bagi perusahaan sehingga dapat meningkatkan nilai
perusahaan. (Randa dan Solon, 2012).

Gambar 1
Model Penelitian

MODAL
INTELEKTUAL
(VAICTM)

VACA
NILAI PERUSAHAAN
VAHU Price to Book Value
(PBV)

STVA

Hipotesis
H1:Value Added Capital Employed (VACA)berpengaruh terhadap nilai
perusahaan.
H2:Value Added Human Capital (VAHU)berpengaruh terhadap nilai
69 Jurnal Akuntansi & Ekonomika, Juni 2015, Vol.5, No.1
perusahaan.
H3:Structural Capital Value Added (STVA)berpengaruh terhadap nilai
perusahaan.
H4:Value Added Capital Employed (VACA), Value Added Human Capital
(VAHU)dan Structural Capital Value Added (STVA)secara simultan
berpengaruh terhadap nilai perusahaan.

METODE PENELITIAN
Objek Penelitian
Objek dalam penelitian ini adalah pengaruh modal intelektual terhadap nilai
perusahaan pada perusahaan automotive and component yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2009-2013.

Populasi dan Sampel


Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan automotive and component
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2009-2013.Sampel
dalam penelitian ini berjumlah 11 perusahaan automotive and component.

Teknik Pengambilan Sampel


Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan metode purposive sampling.
Kriteria pengambiulan sampel adalah sebagai berikut :
1. Perusahaan automotive and component yang terdaftar secara
berturut-turut dari tahun 2009 sampai tahun 2013.
2. Perusahaan automotive and component yang memperoleh laba
selama periode penelitian 2009-2013.

Jenis dan Sumber Data


Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis data
kuantitatif.Sumber data dalam penelitian ini adalah data sekunder yang
diperoleh dari laporan keuangan tahunan perusahaan automotive and
component periode 2009-2013 di website resmi www.idx.co.id.

Teknik Pengumpulan Data


Teknik pengumpulan data melalui studi pustaka, dokumentasi, dan
pengumpulan data sekunder yang terkait. Data sekunder diperoleh dari
laporan keuangan tahunan perusahaan automotive and component yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia melalui website resmi www.idx.co.id.
Pertiwi,Salimah, Pengaruh Modal Intelektual... 70

Identifikasi dan Operasional Variabel


Variabel Independen
a. Value Added Capital Employed (VACA)
VACA adalah perbandingan antara value added (VA) dengan modal
fisik yang bekerja (CE).Rasio ini adalah sebuah indikator untuk VA
yang dibuat oleh satu unit modal fisik.
Formula VACA adalah sebagai berikut :
VA
VACA =
CE
Keterangan :
VACA = Value Added Capital Employed
VA = Value added
CE = Capital Employed : dana yang tersedia

b. Value Added Human Capital (VAHU)


VAHU adalah seberapa besar value added (VA) dibentuk oleh
pengeluaran rupiah pekerja. Hubungan antara VA dan HC
mengindikasikan kemampuan HC membuat nilai pada sebuah
perusahaan dengan formula sebagai berikut :
VA
VAHU =
HC
Keterangan :
VAHU = Value Added Human Capital
VA = Value added
HC = Human Capital ; beban karyawan
c. Structural Capital Value Added (STVA)
STVA menunjukkan kontribusi modal struktural (SC) dalam
pembentukan nilai. Dalam model Pulic, SC merupakan VA
dikurangi HC. Kontribusi HC pada pembentukan nilai lebih besar
kontribusi SC dengan formula sebagai berikut :
SC
STVA =
VA
Keterangan :
STVA = Structural Capital Value Added
VA = Value Added
SC = Structural Capital:VA-HC
71 Jurnal Akuntansi & Ekonomika, Juni 2015, Vol.5, No.1
d. Value Added Intellectual Coefficient (VAICTM)
VAICTMmengindikasikan kemampuan intelektual organisasi.
VAICTM dihitung dengan rumus :
VAICTM = VACA + VAHU + STVA
Keterangan :
VAICTM = Value Added Intellectual Coefficient
VACA = Value Added Capital Employed
VAHU = Value Added Human Capital
STVA = Structural Capital Value Added

Variabel Dependen
Variabel dependen dalam penelitian ini adalah nilai perusahaan.
Formulasi perhitungan nilai perusahaan dengan PBV sebagai berikut :
𝑃𝑟𝑖𝑐𝑒
𝑃𝑟𝑖𝑐𝑒 𝑡𝑜 𝐵𝑜𝑜𝑘 𝑉𝑎𝑙𝑢𝑒 (PBV) =
𝐵𝑜𝑜𝑘 𝑉𝑎𝑙𝑢𝑒 𝑝𝑒𝑟 𝑆ℎ𝑎𝑟𝑒

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Tabel 2. Hasil Perhitungan Statistik


Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation


VACA 55 .383 1.572 1.00433 .328262

VAHU 55 4.694 83.289 29.94196 17.227275

STVA 55 .787 1.045 .95585 .046362

PBV 55 .23 5.93 1.7696 1.32843

Valid N (listwise) 55

Sumber : Hasil Pengolahan Data SPSS, 2014

Tabel 2 menunjukkan hasil pengukuran deskripsi statistik masing-


masing variabel penelitian dari jumlah pengamatan pada sampel (N) ada 55
pengamatan.Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui normal atau tidak
Pertiwi,Salimah, Pengaruh Modal Intelektual... 72

suatu distribusi data.Asumsi yang harus dimiliki oleh data adalah data
tersebut terdistribusi secara normal.

Tabel 3. Hasil Uji Normalitas


One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual
N 55
a,,b
Normal Parameters Mean .0000000
Std. Deviation 1.07393966
Most Extreme Absolute .078
Differences Positive .078
Negative -.041
Kolmogorov-Smirnov Z .582
Asymp. Sig. (2-tailed) .887

Berdasarkan uji normalitas dengan Kolmogorov-Smirnov Test dalam


tabel 3 di atas, diperoleh nilai Kolmogorov-Smirnov Test (KSZ) sebesar
0,582 dan Asymp.sig. sebesar 0,887 lebih besar dari 0,05 maka dapat
disimpulkan data berdistribusi normal.Hasil pengujian multikolinearitas
disajikan dalam table 4 berikut :

Tabel 4. Hasil Uji Multikolinearitas


Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients Collinearity Statistics

Model B Std. Error Beta t Sig. Tolerance VIF


1 (Constant) -4.751 3.870 -1.228 .225

VACA 2.144 .523 .530 4.096 .000 .766 1.306


VAHU -.048 .012 -.622 -4.081 .000 .551 1.815
STVA 6.072 4.339 .212 1.400 .168 .559 1.789
73 Jurnal Akuntansi & Ekonomika, Juni 2015, Vol.5, No.1
Pada tabel 4 di atas, nilai Tolerance lebih besar 0,10 dan nilai VIF
lebih kecil 10,00. Hal ini berarti bahwa variabel independen tersebut layak
digunakan.Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model
regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dan
kesalahan pengganggu pada periode sebelumnya (t-1).
Tabel 5. Hasil Uji Autokorelasi
Model Summaryb
Adjusted R Std. Error of
Model R R Square Square the Estimate Durbin-Watson
1 .589a .346 .308 1.10579 1.727

Nilai dL = 1,4136 dU = 1.7240


DW = 1,727
4 – dU = 4 – 1,7240 = 2,276
4 – dL = 4 – 1,4136 = 2,5864
Berdasarkan uji Durbin-Watson pada tabel 5 di atas, maka dapat
dilihat bahwa DW berada antara dU dan 4–dU, yaitu 1,7240< 1,727 < 2,276.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi autokorelasi.Uji
heterokedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah regresi
terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan
yang lain. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heterokedastisitas.
Gambar 2
Hasil Uji Heterokedastisitas

Pada gambar scatterplot di atas dapat dilihat bahwa titik-titik plot


menyebar secara acak tanpa pola yang jelas, baik di atas maupun di bawah
angka nol, maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heterokedastisitas
dalam penelitian ini.
Pertiwi,Salimah, Pengaruh Modal Intelektual... 74

Penelitian ini melibatkan rumus regresi dengan persamaan sebagai


berikut : PBV =  +  X1 -  X2 + 6,072 X3 + e
Hasil pengujian model regresi disajikan dalam tabel berikut :

Tabel 6. Hasil Uji Statistik T


Coefficientsa

Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) -4.751 3.870 -1.228 .225

VACA 2.144 .523 .530 4.096 .000


VAHU -.048 .012 -.622 -4.081 .000
STVA 6.072 4.339 .212 1.400 .168

Berdasarkan hasil output uji hipotesis menggunakan uji statistik T


seperti tabel 6 di atas diperoleh :
1. Nilai thitung untuk variabel VACA sebesar 4,096 > ttabel 2,0075 dan nilai
signifikansi 0,000 lebih kecil dari 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa
Value Added Capital Employed (VACA)berpengaruh terhadap nilai
perusahaan maka hipotesis 1 diterima.
2. Nilai thitung untuk variabel VAHU sebesar 4,081 > ttabel 2,0075dan nilai
signifikansi 0,000 lebih kecil dari 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa
Value Added Human Capital (VAHU)berpengaruh terhadap nilai
perusahaan maka hipotesis 2 diterima.
3. Nilai thitung untuk variabel STVA sebesar 1,400 < ttabel 2,0075 dan nilai
signifikansi 0,168 lebih besar dari 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa
Structural Capital Value Added (STVA) tidak berpengaruh terhadap
nilai perusahaan maka hipotesis 3 ditolak.
Uji F digunakan untuk mengetahui pengaruh singnifikan atau tidak
antara variabel independen (VACA, VAHU, STVA) secara bersama-sama
terhadap variabel dependen (PBV). Hasil uji statistik F dapat dilihat pada
tabel 7 di bawah ini :
Tabel 7 . Hasil Uji Statistik F
ANOVAb
75 Jurnal Akuntansi & Ekonomika, Juni 2015, Vol.5, No.1
Sum of
Model Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 33.014 3 11.005 9.011 .000a
Residual 62.281 51 1.221
Total 95.295 54

Berdasarkan hasil output menggunakan uji statistik F pada tabel 7 di


diperoleh nilai Fhitung sebesar 9,011 > Ftabel 2,786. Nilai alpha yang
digunakan dalam penelitian ini adalah 0,05. Sehingga p-value < alpha
(0,000 < 0,05), maka hipotesis 4 diterima. Hal ini menunjukkan bahwa
Value Added Capital Employed (VACA), Value Added Human Capital
(VAHU)dan Structural Capital Value Added (STVA)secara simultan
berpengaruh terhadap nilai perusahaan (Price to Book Value).

Tabel 8. Koefisien Determinasi


Model Summaryb
Std. Error of the
Model R R Square Adjusted R Square Estimate
1 .589a .346 .308 1.10507

Berdasarkan hasil pengolahan data pada tabel koefisien determinasi di


atas, dapat dilihat nilai R Square adalah 0,346. Hal ini berarti variabel Price
to Book Value (PBV) dapat dijelaskan oleh variabel VACA, VAHU, dan
STVA sebesar 34,6%. Sedangkan sisanya sebesar 63,6% dipengaruhi oleh
variabel-variabel lain, seperti tingkat profitabilitas, struktur modal,
kebijakan dan pembagian dividen, umur perusahaan, perputaran utang,
ukuran perusahaan dan lain-lain.
Pertiwi,Salimah, Pengaruh Modal Intelektual... 76

PEMBAHASAN
Pengaruh Value Added Capital Employed (VACA)terhadap nilai
perusahaan
Value Added Capital Employed (VACA) adalah rasio yang
menunjukkan kontribusi yang dibuat oleh setiap unit dari physical capital
terhadap value added perusahaan. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis
yang telah dilakukan, menunjukkan bahwa VACAberpengaruh terhadap
Price to Book Value (PBV).Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian
Yosi (2010) yang menyatakan bahwa VACA memiliki pengaruh signifikan
terhadap nilai perusahaan. Hal ini dapat dijelaskan apabila penjualan
perusahaan naik maka akan mengakibatkan laba perusahaan naik. Dengan
naiknya penjualan maka nilai VACA akan semakin tinggi karena value
added yang didapat semakin tinggi.

Pengaruh Value Added Human Capital (VAHU)terhadap nilai


perusahaan.
Value Added Human Capital (VAHU) menunjukkan kontribusi yang
dibuat oleh setiap rupiah yang diinvestasikan dalam human capital terhadap
value added perusahaan. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis yang telah
dilakukan, menunjukkan bahwa VAHUberpengaruh terhadap PBV.Hasil
penelitian ini konsisten dengan penelitian Yosi (2010) yang menyatakan
bahwa VAHU berpengaruh terhadap nilai perusahaan.Berdasarkan konsep
Resources Based Theory, agar dapat bersaing perusahaan harus memiliki
sumber daya yang unggul yang dapat menciptakan valueadded bagi
perusahaan yang dalam hal ini adalah human capital.

Pengaruh Structural Capital Value Added (STVA)terhadap nilai


perusahaan.
STVA adalah rasio yang mengukur jumlah structural capital yang
dibutuhkan untuk menghasilkan 1 rupiah dari value added perusahaan.
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis yang telah dilakukan, menunjukkan
bahwa Structural Capital Value Added (STVA) tidak berpengaruh terhadap
PBV.Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian Yosi (2010).Hasil ini
dipengaruhi oleh faktor penilaian reaksi pasar dan seluruh stakeholder di
Indonesia yang belum dapat menilai dari unsur structural capital yang
didalamnya segala sesuatu yang tidak berhubungan dengan manusia yaitu
terdiri dari database, rangkaian proses, sistem operasional dan segala
sesuatu yang dapat menciptakan nilai perusahaan lebih tinggi. Sehingga
77 Jurnal Akuntansi & Ekonomika, Juni 2015, Vol.5, No.1
para stakeholder Indonesia masih lebih memperhatikan dalam bentuk dana
tersedia yang dimiliki oleh perusahaan dan data keuangan pada laporan
keuangan perusahaan.

Pengaruh Value Added Capital Employed (VACA), Value Added Human


Capital (VAHU)dan Structural Capital Value Added (STVA)secara
simultan terhadap nilai perusahaan
Hasil pengujian hipotesis mengenai pengaruh VACA, VAHU, dan
STVA terhadap PBVmenunjukkan bahwa VACA, VAHUdan STVAsecara
simultan berpengaruh terhadap PBV.Hasil penelitian ini konsisten dengan
penelitian Randa dan Solon (2012) yang menyatakan bahwa modal
intelektual berpengaruh signifikan positif terhadap nilai perusahaan, yang
mengimplikasikan bahwa perusahaan yang mampu menciptakan efisiensi
nilai tambah (value added) terhadap pengelolaan aset yang dimiliki, baik
aset fisik, maupun aset tidak berwujud, atau dengan kata lain perusahaan
yang memiliki kemampuan untuk menghasilkan nilai tambah yang lebih
besar akan mampu meningkatkan penilaian pasar (investor) terhadap
perusahaan yang akan bermuara pada peningkatan nilai perusahaan secara
keseluruhan.

KESIMPULAN
Analisis regresi menunjukkan bahwa dari tiga variabel independen,
terdapat 2 variabel yang berpengaruh yaitu VACA dan VAHU sedangkan
variabel STVAtidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan.Secara simultan
ketiga variabel independen berpengaruh terhadap nilai perusahaan pada
perusahaan Automotive And Component.

SARAN
Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan maka penulis memberikan
saran, Perusahaan sebaiknya dapat meningkatkan dana yang tersedia dengan
pengelolaan yang efektif dan efisien agar dapat menciptakan value added
yang tinggi sehingga dapat meningkatkan nilai perusahaan. Perusahaan
sebaiknya lebih fokus pada peningkatan sumber daya manusia,seperti
penambahan anggaran untuk melakukan pelatihan karyawan serta
meningkatkan infrastruktur perusahaan guna menghasilkan kinerja
perusahaan yang optimal sehingga dapat meningkatkan nilai perusahaan.
Pertiwi,Salimah, Pengaruh Modal Intelektual... 78

DAFTAR PUSTAKA

Bontis, N. 2001.Assessing Knowledge Assets: a Review of the Models Used


to Measure Intellectual Capital.International Journal of technology
Management. Vol.3 No. 1.pp. 41-60.
Cahyadi, I Gede, 2012, Pengaruh Modal Intelektual pada Nilai Perusahaan
Perbankan yang Go Public di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Ilmiah
Akuntansi dan HUMANIKA JINAH Volume 2 No 1
Chariri, A., Ghazali, 2007, Teori Akuntansi, Semarang, Badan Penerbit
UNDIP
Darmadji, Tjiptono., Hendy M. Fakhruddin, 2011, Pasar Modal di
Indonesia, Jakarta, Salemba Empat
Euis Soliha., Taswan, 2002, Pengaruh Kebijakan Hutang Terhadap Nilai
Perusahaan Serta Beberapa Faktor Yang Mempengaruhinya, Jurnal
Ekonomi dan Bisnis, STIE Sikubank Semarang, 1-18
Fakhruddin, M. & Hadianto, M. S, 2001, Perangkat dan Model Analisis
Investasi di Pasar Modal, Jakarta, PT. Elex Media Komputindo.

Freeman, R.Edward, 2010, Strategic Management: A Stakeholder


Approach,Cambridge University Press, 2010, New York
Harmono. 2011. Manajemen Keuangan. Jakarta, Bumi Aksara
Husnan, Suad., Pudjiastuti, Enny, 2004, Dasar-dasar Manajemen
Keuangan. Yogyakarta: UPP AMP YKPM.
Ikatan Akuntansi Indonesia, 2009, Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan
No.19, Jakarta, Salemba Empat.
Kotler, Philip. 2003. Marketing Insight From A to Z, Jakarta, Erlangga
Leonardus Adi Kurniyawan., Jaluanto. 2011, Studi Intellectual Capital
Terhadap Nilai Pasar dan Kinerja Keuangan Perusahaan Makanan
dan Minuman yang Terdaftar Pada Bursa Efek Indonesia Tahun
2009-2010, Serat Acitya – Jurnal IlmiahUNTAG Semarang
Mellewigt, Thomas., Katja Nothnagel, 2008,Empirical Research within
Resource-Based Theory: A Meta-Analysis of the Central
Propositions (Strategisches Kompetenz-Management), Germany,
Gabler
Metta P., Yosi. 2010, Pengaruh Intelektual Capital Terhadap Nilai Pasar
dan Kinerja Keuangan Perusahaan.Skripsi FE Universitas
Diponegoro.
79 Jurnal Akuntansi & Ekonomika, Juni 2015, Vol.5, No.1
Ni Gusti Putu Wirawati, 2008. Pengaruh Faktor Fundamental Perusahaan
Terhadap Price To Book Value Dalam Penilaian Saham di Bursa
Efek Jakarta Dalam Kondisi Krisis Moneter. Buletin Studi Ekonomi,
13 (1), 92-101.
Ni Made Sunarsih., Ni Putu Yuria Mendra, 2012, Pengaruh Modal
Intelektual Terhadap Nilai Perusahaan dengan Kinerja Keuangan
Sebagai Variabel Intervening Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di
Bursa Efek Indonesia.
Pulic, Ante, 1998.MVA and VAICTM Analysis of randomly selected
companies from FTSE 250, Australian Intellectual Capital Research
Center.
Purnomosidhi, B. 2006.Praktik Pengungkapan Modal Intelektual pada
Perusahaan Publik di BEJ.Jurnal Riset Akuntansi Indonesia.Vol. 9.
No. 1 : 1 - 20.
Priyatno, Duwi. 2013. Analisis Korelasi, Regresi dan Multivariate dengan
SPPS, Yogyakarta, Gava Media.
Randa, Fransiskus., S.Ariyanto Solon, 2012, Pengaruh Modal Intelektual
Terhadap Nilai Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa
Efek Indonesia, Jurnal Sistem Informasi Manajemen dan Akuntansi
Vol 10 No 1 April 2012hal 24-47
Sawarjuwono, Tjiptohadi., Aguistine Prihatin Kadir, 2003, Modal
Intelektual; Perlakuan, Pengukuran, & Pelaporan (Sebuah Library
Research), Jurnal Akuntansi & Keuangan, Vol.5, No.1.35-37
Santosa, Purbayu Budi., Ashari, 2005, Analisis Statistik dengan Microsoft
Excel dan SPSS, Yogyakarta, Andi
Soedaryono, Bambang., Murtanto, Ari Prihartini, Effect Intellectual Capital
(Value Added Intellectual Capital) to Market Value and Financial
Performance of Banking Sector Companies Listed in Indonesia Stock
Exchange, The 2012 International Conference on Business and
Management6–7 September 2012
Soejoko., Soebiantoro, 2007, Pengaruh Struktur Kepemilikan Saham,
leverage, Faktor Intern dan Faktor Ekstern Terhadap Nilai
Perusahaan, Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, Vol 9, No. 1,
Universitas Kristen Petra
Sugiyono, 2007.Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D,
ALFABETA, Bandung
Ulum, Ihyaul. 2009. Intellectual Capital; Konsep dan Kajian Empiris,
Yogkarta, Graha Ilmu
Pertiwi,Salimah, Pengaruh Modal Intelektual... 80

Ulum, Ihyaul., Imam Ghozali, Anis Chariri. 2008. Intellectual Capital dan
Kinerja Keuangan Perusahaan; Suatu analisis dengan pendekatan
Partial Least Squares, Jurnal Akuntansi Keuangan
Ulum, Ihyaul. 2008, Intellectual Capital Performance Sektor Perbankan di
Indonesia. Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Malang,
Indonesia
Uniariny, 2012, Pengaruh Struktur Modal dan Modal Intelektual Terhadap
Nilai Perusahaan Sektor Perbankan yang Terdaftar Di Bursa Efek
Indonesia, Universitas Indonesia
Yudha, Dewantara Satria., Mohamad Nasir, 2012, Analisis Pengaruh
Komponen Intellectual Capital Terhadap Kepercayaan dan Reaksi
Investor, Diponegoro Journal of Accounting, Volume 1, No.2, Hal 1-
15
www.idx.co.id
http://www.neraca.co.id/article/3743/RI-Bakal-Dominasi-Industri-Otomotif-
di-Asia-Tenggara
http://bisnis.liputan6.com/read/801203/ri-bidik-penjualan-125-juta-mobil-
di-2014
http://www.tempo.co/otomotif/2013
(infobanknews.com:2012)

Anda mungkin juga menyukai