PENDAHULUAN
a. Pengurukuran beberapa jumlah atau penilaiaan beberapa akun tidak pasti, tergantung
hasil peristiwa masa depan.
b. Data relevan tentang peristiwa yang telah terjadi tidak dapat dikumpulkan secara tepat
waktu. Secara cost effective.
Resiko salah saji estimasi akuntansi yang material biasanya tergantung dari komplektsitas
dan subjektivitas proses penetapan estimasi akunatansi, tersedianya dan keandalan data relevan,
jumlah dan signifikan atau tidaknya asumsi yang dibuat, serta tingkat ketidakpastian yang
berkaitan dengan asumsi tersebut.
e. Pembandingan estimasi akuntansi yang lalu dengan haisl yang diperoleh sesudahnya
untuk menentukan keandalan proses yang digunakan untuk mengembangkan estimasi.
f. Pertimbangan oleh manajemen tentang apakah estimasi akuntansi konsisten dengan
rencana operasi entitas.
a. Semua estimasi akuntansi yang dapat material bagi laporan keuangan telah ditetapkan.
b. Estimasi akuntansi tersebut masuk akal dalam kondisi yang bersangkutan.
c. Estimasi akuntansi disajikan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku2 dan
diungkapkan secara memadai. 3
14 Sperti dijelaskan dalam SA Seksi 312 [PSA No. 25] risiko audit dan materialitas
dalam pelaksanaan audit, paragraf 29, auditor menilai kepantasan estimasi akuntansi dalam
hubungan dengan laporan keuangan secara keseluruhan:
Berhubung tidak ada satu pun estimasi akuntansi yang dpat dijamin ketetapannya, auditor
harus menyadari bahwa adanya perbedaan antara estimasi yang didukung penuh oleh bukti audit
dengan estimasi yang dicantumkan dalam laporan keuangan merupakan suatu hal yang wajar, oleh
karena itu perbedaan tersebut tidak dapt dianggap sebagai kemungkinan salah saji. Namun,
apabila auditor berkesimpulan bahwa jumlah yang diestimasi dalam laporan keuangan tersebut
tidak masuk akal, ia harus memperlakukan perbedaan anatra estimasi tersebut dengan estimasi
yang pantas sebagai kemungkinan adanya salah saji dan menggabungkannya dengan kemungkinan
salah saji lainnya. Auditor juga harus memeprtimbangkan apakah perbedaan anatra estimasi yang
didukung bukti audit dan estimasi yang dicantumkan dalam laporan keuangan memebrikan
petunjuk adanya kecenderungan manajemen entitas untuk menyajikan laporan keuangan menurut
keinginannya, meskipun kedua estimasi tersebut secara individual dianggap wajar. Sebagai
contoh, jika setiap estimasi akuntansi yang dicantumkan dalam laporan keuangan merupakan
estimasi yang dianggap wajar secara individual, tetapi jika perbedaan antara masing-masing
estimasi tersebut dengan estimasi yang didukung oleh bukti audit cenderung untuk meningkatkan
laba, auditor harus mempertimbangkan kembali estimasi tersebut secara keseluruhan.
15 Seksi ini berlaku efektif tanggal 1 Agustus 2001. Penerapan labih awal dari
tanggal efektif berlakunya aturan delam seksi ini diizinkan. Masa transisi ditetapkan mulai dari 1
Agustus 2001 sampai dengan 31 Desember 2001. Dalam masa transisi tersebut berlaku standar
yang terdapat dalam Standar Profesinal Akuntan Public per 1 Agustus 1994 dan Standar
Profesional Akuntan Public per 1 Januari 2001. Setelah tanggal 31 Desember 2001, hanya
ketentuan dalam seksi ini yang berlaku.
LAMPIRAN
Piutang Pendapatan
- Piutang tdk tertagih Pendapatan penumpang penerbangan
Cadangan penghapusan kredit Penghasilan pelanggan
Gadai yang tidak tertagih Penghasilan angkutan
Pendapatan bea (dues income)
Sediaan Kerugian kontrak penjualan
Sediaan usang
Nilai bersih sedian yang dapat direalisasikan Kontrak
jika terdapat harga jual dan biaya masa Pendapatan yang akan dihasilkan
yang akan datang diperhitungkan Biaya yang akan terjadi
Kerugian atas komitmen pembelian Persentase penyelesaian
Tuntutan Pengadilan
Probabilitas kerugian
Umlah kerugian