Anda di halaman 1dari 13

Makalah Manajemen Keuangan Internasional

“MENGELOLA EXPOSURE EKONOMI DAN EXPOSURE TRANSLASI”

Disusun Oleh :

Kelompok 5A

Yurita Islamyah 1720602177


Dita Fadhila 1720602104
Kurnia Utami 1730602195
Rina Oktania 1720602154

Dosen pengampu:
Banin Nuril Aulia, M.Sc

PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN FATAH PALEMBANG
2020
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, Tuhan semesta alam.
Rahmat dan keselamatan semoga senantiasa dilimpahkan Allah SWT kepada Nabi
Muhammad Saw, keluarga dan para sahabatnya, serta para pengikutnya yang setia
hingga akhir zaman. Dan tak lupa penulis bersyukur atas tersusunnya makalah ini
yang berjdul “Mengelola Exposure Ekonomi dan Exposure Translasi”

Adapun penyusunan makalah ini diajukan untuk memenuhi tugas mata


kuliah Manajemen Keuangan Internasional. Kami mengucapkan terima kasih
kepada dosen ibu Banin Nuril Aulia, M.Sc, yang telah memberikan bimbingan,
arahan, serta sarannya sehingga makalah ini dapat disusun dengan baik.

Kami menyadari penyusunan makalah ini masih jauh dari sempurna.


Untuk itu kritik serta saran yang membangun senantiasa penyusun harapkan guna
perbaikan dimasa mendatang. Kami berharap agar makalah ini dapat bermanfaat
bagi seluruh pembaca dan pihak-pihak yang membutuhkan untuk dijadikan
literatur. Apabila dalam penulisan makalah ini terdapat banyak kesalahan dan
kekurangan, kami mohon maaf yang sebesar-besarnya.

Palembang, 01 Mei 2020

penulis

i
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

KATA PENGANTAR..............................................................................................i

DAFTAR ISI............................................................................................................ii

BAB IPENDAHULUAN.........................................................................................1

A. Latar Belakang.......................................................................................................1

B. Rumusan Masalah..................................................................................................1

C. Tujuan....................................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................2

MENGELOLA EXPOSURE EKONOMI......................................................................2

A. Menilai Exposure Ekonomi.................................................................................2

B. Bagaiamana Restrukturisasi Dapat Mengurangi Exposure Ekonomi..................3

C. Menggunakan Spreadsheet Untuk Mempercepat Analisis..................................4

D. Isu Yang Terlibat Dalam Keputusan Restrukturisasi...........................................4

MENGELOLA EXPOSURE TRANSLASI...................................................................5

A. Pemakaian Kontrak Forward Untuk meng-Hedge Exposure Translasi.....6

B. Keterbatasan – Keterbatasan dari Hedging Exposure Translasi........................6

C. Solusi Alternative Dalam meng-Hedge Exposure Translasi.............................7

BAB IIIPENUTUP..................................................................................................8

A. Kesimpulan............................................................................................................8

DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................9

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Exposure ekonomi jauh lebih penting bagi kesehatan jangka
panjang suatu usaha bisnis disbanding perusahaan yang diakibatkan oleh
exposure transaksi maupun exposure akuntansi. Walaupun demikian,
exposure ekonomi sering kali  dinilai subyektif karena tergantung dari
estimasi perubahan aliran arus kas dimasa mendatang dalam suatu kurun
waktu yang arbitrer. Dengan kata lain exposure ekonomi tidak berasal dari
exposure akuntansi namun berasal dari analisis operasi sehingga exposure
ekonomi disebut juga exposure operasi. Perencanaan mengenai exposure
ekonomi merupakan tanggung jawab  total manajemen karena mencakup
interaksi strategi keuangan, pemasaran, pembelian dan produksi.
Exposure operasi lebih kompleks disbanding exposure transaksi
karena itu pengukuran exposure ekonomi/operasi terhadap nilai
perusahaan cukup signifikan. Perusahaan yang tidak dapat mengantisipasi
exposure tersebut akan mengakibatkan turunnya daya saing dan penurunan
nilai perusahaan. dalam exposure ini akan membahas mengenai
pengukuran exposure ekonomi/operasi, dampak dari exposure
ekonomi/operasi dan exposure ekonomi/operasi dalam konteks apresiasi
dan depresiasi mata uang local serta bagaimana untuk mengantisipasi
exposure tersebut.
Translation exposure, atau disebut juga exposure akuntansi, terjadi
karena laporan keuangan dari anak perusahaan diluar negeri yang
dinyatakan dalam suatu mata uang asing, harus dinyatakan kembali dalam
mata uang yang digunakan dalam laporan perusahaan induk untuk
membuat laporan keuangan konsolidasi. Tujuan utama Translation
exposure adalah mempersiapkan laporan konsolidasi, namun laporan

1
keuangan yang sudah ditranslasikan itu juga digunakan oleh manajemen
untuk mengkaji kinerja anak perusahaan di luar negeri.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana cara mengelola exposure ekonomi?
2. Bagaimana cara mengelola exposure translasi?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui cara mengelola exposure ekonomi
2. Untuk mengetahui cara mengelola exposure translasi

2
BAB II

PEMBAHASAN

MENGELOLA EXPOSURE EKONOMI DAN EXPOSURE TRANSLASI

Arus kas perusahaan multinasional mungkin tetap sensitive terhadap


pergerakan nilai tukar ( exposure ekonomi ), sekalipun transaksi – transaksi valuta
asing di masa depan telah di hedge. Selain itu, laporan keuangan konsolidasi
perusahaan multinasional mungkin juga masih tersekpos terhadap pergerakan nilai
tukar ( exposure translasi ).Tujuan khusus dari bab ini adalah :

1. Menjelaskan bagaimana sebuah MNC dapat meng-hedge exposure


ekonominya
2. Menjelaskan bagaimana sebuah MNC dapat meng-hedge exposure
translasinya

Secara umum lebih sulit untuk meng-hedge exposure ekonomi atau


exposure translasi secara efektif daripada meng-hedge exposure transaksi, untuk
alasan – alasan yang akan dijelaskan dalam bab ini.

MENGELOLA EXPOSURE EKONOMI

Exposure ekonomi mewakili setiap dampak dari fluktuasi nilai tukar atas
arus kas di masa depan sebuah perusahaan. Arus kas korporasi dapat dipengaruhi
oleh pergerakan nilai tukar dengan cara – cara yang tidak langsung berkaitan
dengan transaksi – transaksi valuta asing. Jadi perusahaan tidak bisa hanya
berfokus pada hedging hutang atau piutang valas mereka, tetapi juga harus
berusaha menentukan bagaimana arus kas mereka secara keseluruhan akan
dipengaruhi oleh pergerakan nilai tukar di masa depan.

3
A. Menilai Exposure Ekonomi.

Untuk menilai exposure ekonomi dapat dilakukan dengan cara memisahkan


beban operasi ke dalam beban operasi tetap dan beban operasi variable. Nilai dari
beban operasi tetap dapat ditentukan sesuai dengan sejarah laporan perusahaan,
sedangkan beban operasi variable di tentukan oleh tingkat penjualan perusahaan.
Laba sebelum bunga dan pajak dihitung dengan mengurangi laba kotor dengan
beban operasi total. Bunga yang terhutang pada bank-bank di Negara yang tidak
sensitive terhadap pergerakan nilai tukar. Namun, jumlah yang akan di butuhkan
untuk membayar bunga untuk kredit yang di ambil di Negara yang sensitive
terhadap pergerakan nilai tukar tergantug pada scenario nilai tukar yang terjadi.
Laba sebelum pajak adalah laba sebelum bunga dan pajak di kurangi dengan total
beban bunga.Kebijakan untuk menaikkan penjualan di Negara yang sensitive
terhadap nilai tukar atau mengurangi pemakaian bahan baku dari Negara yang
sensitive terhadap nilai tukar akan menghasilkan dampak yang lebih seimbang.

B. Bagaiamana Restrukturisasi Dapat Mengurangi Exposure Ekonomi.

Restrukturisasi dapat dilakukan dengan cara meningkatkan penjualan pada


Negara yang sensitive terhadap pergerakan nilai tukar, mengurangi
ketergantungan pemasokan bahan baku dari Negara yang sensitive terhadap nilai
tukar, menambah pinjaman yang berasal dari Negara yang tidak sensitive terhadap
pergerakan nilai tukar dan mengurangi pinjaman yang berasal dari Negara yang
sensitive terhadap pergerakan nilai tukar, strategi ini diperkirakan akan
mengurangi ketergantugan dari pemasok – pemasok yang berasal dari Negara
yang sensitive terhadap pergerakan nilai tukar.

Jadi exposure ekonomi dapat dikurangi dengan menambah sensitivitas dari


pendapatan dan mengurangi sensitivitas dari biaya. Namun, bagi perusahaan-
perusahaan yang pendapatannya lebih sensitive terhadap fluktuasi nilai tukar
dibandingkan biayanya, mereka dapat mengurangi exposure ekonomi dengan
pendapatan sensitive terhadap fluktuasi nilai tukar dan/atau menambah biaya yang

4
sensitive terhadap nilai tukar.

Perlu di kemukakan bahwa sejumlah pendapatan atau biaya mungkin lebih


sensitive terhadap nilai tukar dari pada item – item pendapatan atau biaya lain.
Oleh karena itu, hanya dengan sekedar menyeimbangkan kuantitas dari
pendapatan yang sensitive terhadap fluktuasi nilai tukar mungkin tidak mampu
mengisolasi perusahaan dari resiko nilai tukar. Cara yang lebih baik, perusahaan
dapat mengevaluasi proposal restrukturisasi operasi dengan membuat proyeksi
untuk semua item laporan laba rugi berbasis beberapa scenario nilai tukar.

C. Menggunakan Spreadsheet Untuk Mempercepat Analisis.

Perusahaan dapat menggunakan bantuan computer untuk menganalisis cara


mana yang lebih efektif untuk digunakan dalam usahanya mengelola exposure
ekonomi dengan memasukkan pertimbangan factor – factor yang mempengaruhi
exposure ekonomi dan melihat mana yang paling berpengaruh terhadap
perusahaannya, sehingga perusahaan dapat mengambil keputusan terbaik bagi
perusahaannya dan bukan mengambil keputusan yang berdampak keuntungan
semu.

D. Isu Yang Terlibat Dalam Keputusan Restrukturisasi.

Dalam mengambil keputusan mengenai cara restrukturisasi untuk mengurangi


exposure ekonomi perusahaan multinasional harus menjawab beberapa pertanyaan
berikut ini :

1. Haruskah perusahaan meningkatkan atau mengurangi penjualan dalam


pasar luar negeri yang baru ?
2. Haruskah perusahaan meningkatkan atau mengurangi ketergantungan pada
pemasok – pemasok asing?
3. Haruskah perusahaan membentuk atau menjual fasilitas – fasilitas
produksi yang ada di luar negeri ?

5
4. Haruskah perusahaan menaikkan atau menurunkan jumlah hutang yang
didenominasi dalam valuta asing?

Bagaimana merestrukturisasi operasi untuk menyeimbangkan dampak dari


pergerakan nilai tukar atas arus kas masuk dan arus kas keluar :

Rekomendasi Tindakan Rekomendasi Tindakan


Jika Valas Memiliki Jika Valas Memiliki
Tipe Operasi Dampak Yang Lebih Dampak Yang Lebih
Besar Atas Arus Kas Besar Atas Arus Kas
Masuk Keluar

Kurangi penjualan di luar Tambah penjualan di


Penjualan dalam Valas
negeri luar negeri

Ketergantungan pada Kurangi ketergantungan


Naikkan pesanan dari
pemasok – pemasok pada pemasok –
pemasok – pemasok asing
asing pemasok asing

Tambah hutang valuta


Porsi hutang Valas Kurangi hutang valas
asing

Perusahaan dapat tidak sepenuhnya terhindar dari  exposure ekonomi,


dalam contoh kejadian seperti berikut :

1. Saat perusahaan mengambil bahan baku dari Negara lain yang kursnya


berada di bawah Negara asal, sehingga perusahaan dapat membeli
bahan baku dengan harga yang lebih murah
2. Apabila perusahaan memulangkan laba yang didapat dari Negara yang
tidak sensitive terhadap nilai tukar, maka laba yang diperoleh akan lebih
sedikit.

6
MENGELOLA EXPOSURE TRANSLASI

Exposure translasi muncul pada saat sebuah perusahaan multinasional


mentranslasikan data – data keuangan dari tiap anak perusahaan ke dalam valuta
Negara asal bagi tujuan konsolidasi. Karena dalam hal ini arus kas tidak
dipengaruhi, sejumlah pihak berpendapat bahwa exposure translasi atau exposure
akuntansi tidak perlu di-hedge atau bahkan dikurangi. Meskipun begitu, sejumlah
perusahaan tetap mengkhawatirkan exposure translasi karena dampak
potensialnya terhadap laba konsolidasi. Sejumlah perusahaan multinasional
berupaya menghindari exposure translasi dengan mencocokkan kewajiban luar
negeri dengan aktiva – aktiva luar negeri.

A. Pemakaian Kontrak Forward Untuk meng-Hedge Exposure Translasi.

Jumlah laba yang dihasilkan kontrak forward secara pasti akan tergantung
pada kurs spot Negara yang sensitive terhadap nilai tukar pada akhir tahun. Jika
kurs Negara yang sensitive terhadap nilai tukar mengalami apresiasi sepanjang
tahun fiscal, kerugian translasi akan ditutupi oleh keuntungan yang diperoleh dari
kontrak forward.

B. Keterbatasan – Keterbatasan dari Hedging Exposure Translasi.

Hedging exposure translasi memiliki empat (4) kendala sebagai berikut:

1. Proyeksi laba tidak akurat. Jika ternyata laba aktualnya jauh lebih tinggi,
kerugian translasi akan melampaui keuntungan yang dihasilkan dari
strategi kontrak forward.
2. Ketidaktersediaan kontrak forward untuk sejumlah valuta. Perusahaan
multinasional yang memiliki anak perusahaan di Negara – Negara kecil
mungkin tidak bisa mendapatkan kontrak forward untuk valuta dari
Negara tersebut.
3. Distorsi Akuntansi. Keuntungan atau kerugian dari kontrak forward

7
mencerminkan perbedaan antara kontrak forward dengan kurs spot di
masa depan, sementara keuntungan atau kerugian translasi mencerminkan
kurs rata –rata sepanjang periode yang bersangkutan. Selain itu translasi
tidak bersifat ttax deductible, sedangkan keuntungan dari kontrak forward
yang digunakan untuk meng-hedge exposure translasi terkena pajak.
4. Meningkatknya Exposure Transaksi. Keuntungan translasi Cuma
merupakan keuntungan semu; yaitu nilai dolar dari laba valas yang
disakian dalam laporan keuangan menjadi lebih tinggi karena valas
tersebut telah mengalami apresiasi. Tetapi perusahaan tidak menerima laba
tambahan ini jika anak perusahaan tidak memulangkan laba tersebut ke
perusahaan induk. Dengan demikian arus kas pada perusahaan induk tidak
akan berubah. Sebaliknya, kerugian yang ditimbulkan oleh strategi
hedging adalah kerugian riil. Yaitu, arus kas perusahaan induk akan
berkurang akibat kerugian ini.Hal ini berarti perusahaan MNC mungkin
berhasil mengurangi exposure translasi, tetapi di sisi lain juga
meningkatkan exposure transaksi.

C. Solusi Alternative Dalam meng-Hedge Exposure Translasi.

Cara terbaik yang dapat dilakukan oleh perusahaan dalam meng-hedge


exposure translasi adalah dengan mengungkapkan bagaimana laba konsolidasi
mereka telah dipengaruhi oleh fluktuasi nilai tukar. Tetapi sebagian perusahaan
MNC tidak ingin menghedge exposure translasinya karena mereka merasa
exposure tranlasi tidak relevan. Dengan cara seperti ini, para pemegang saham dan
calon investor akan lebih sadar terhadap dampak dari translasi laba. Laba
konsolidasi yang rendah tidak seperti biasanya mungkin tidak akan mengurangi
minat para investor jika rendahnya laba disebabkan oleh depresiasi valuta lokal
dari anak perusahaan.

8
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Exposure ekonomi dapat dikelola dengan menyeimbangkan sensitivitas


dari pendapatan dengan sensitivitas dari biaya terhadap fluktuasi nilai tukar.
Namun, untuk meraih nilai ini, perusahaan harus terlebih dahulu mengetahui
bagaimana pendapatan dan bebannya dipengaruhi oleh fluktuasi nilai tukar. Bagi
sejumlah perusahaan, pendapatannya lebih rentan terhadap pergerakan nilai tukar
daripada biayanya. Perusahaan – perusahaan semacam ini akan lebih
mengkhawatirkan apresiasi valuta Negara asalnya terhadap valuta-valuta asing,
karena yang menguntungkan dari sisi biaya. Sebaliknya, perusahaan – perusahaan
yang biayanya lebih sensitive terhadap fluktuasi nilai tukar dari pada
pendapatannya akan mengkhawatirkan depresiasi valuta Negara asal terhadap
valuta – valuta asing. Pada saat mengurangi exposure ekonomi, perusahaan tidak
hanya mengurangi dampak negative ini, tetapi juga dampak positif yang bisa
muncul jika valuta Negara asal bergerak kearah sebaliknya

Exposure translasi ini dapat dikurangi dengan menciptakan posisi short


dalam valas yang di gunakan untuk mengukur laba anak perusahaan. Kalau valas
ini mengalami apresiasi terhadap valuta  induk, dampak yang merugikan laba
konsolidasi dapat diimbangi oleh keuntungan dari posisi short tersebut. Jika valuta
fungsional anak perusahaan mengalami apresiasi, kerugian dari posisi short akan
ditutupi oleh keuntungan translasi. Namun, banyak perusahaan multinasional
tidak menyukai hal ini, di mana “keuntungan semu” ditutupi oleh “kerugian kas”.

9
DAFTAR PUSTAKA

Madura, Jeff. 2000. Manajemen Keuangan Internasional Jilid 1 Edisi


keempat. Jakarta: Erlangga

10

Anda mungkin juga menyukai