MAKALAH
Disusun oleh
KELAS : A
JURUSAN AKUNTANSI
CIMAHI
2018
Kata Pengantar
Assalamualaikum Wr.Wb.
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat dan
Hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini. Semoga makalah
ini dapat digunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca dalam
memahami kesulitan keuangan pada perusahaan.
Harapan kami semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, sehingga kami dapat memperbaiki bentuk maupun isi
makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.
Mohon maaf apabila dalam makalah ini masih terdapat banyak kekurangan. Oleh
karena itu kami harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang
bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.
Penyusun
i
Daftar isi
BAB I ........................................................................................................................................ 1
PENDAHULUAN .................................................................................................................... 1
BAB II ....................................................................................................................................... 3
PEMBAHASAN ....................................................................................................................... 3
2.5 Pihak yang Melakukan Prediksi Atas Kemungkinan Terjadinya Financial Distress . 7
PENUTUP ................................................................................................................................ 9
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Kondisi ekonomi gobal yang memburuk memberi peringatan kepada perusahaan agar
lebih waspada karena akan berdampak pada kinerja perusahaan. Tindakan yang harus diambil
oleh perusahaan yaitu dengan memperkuat fundamental perusahaan. Namun, jika pihak
manajemen tidak mampu mengelola keuangannya dengan baik maka lambat laun perusahaan
akan mengalami kesulitan keuangan atau financial distress. Apabila keadaan ini dibiarkan
terjadi terus-menerus maka perusahaan akan mengalami kebangkrutan. Perusahaan
menerbitkan laporan keuangan untuk mengukur sehat tidaknya kondisi suatu peruahaan.
1
2
1.3. Tujuan
PEMBAHASAN
Financial distress dapat digambarkan dari dua titik ekstrem yaitu kesulitan likuiditas
jangka pendek sampai insolvabel. Kesulitan keuangan jangka pendek biasanya bersifat
jangka pendek, tetapi bisa berkembang menjadi parah.Indikator kesulitan keuangan
dapat dilihat dari analisis aliran kas, analisis strategi perusahaan, dan laporan
keuangan perusahaan.
Menurut Plat dan Plat dalam Fahmi (2013:158) dalam Indosaja.com mendefinisikan financial
distress:
3
4
Financial distress adalah keadaan kesulitan keuangan atau likuiditas yang mungkin
merupakan awal dari terjadinya kebangkrutan.
Berdasarkan uraian di atas mengenai definisi dari financial distress dapat ditarik
kesimpulan bahwa financial distress merupakan suatu masalah keuangan yang dihadapi oleh
sebuah perusahaan berupa krisis ekonomi yang mana perusahaan mengalami kerugian
beberapa tahun terakhir karena dianggap tidak mampu membayar kewajiban saat jatuh tempo.
Menurut Gamayuni (2011), terdapat lima bentuk kesulitan keuangan atau financial
distress, yaitu sebagai berikut:
1. Economic failure. Suatu keadaan pendapatan perusahaan tidak dapat menutup total
biaya perusahaan, termasuk biaya modal.
2. Business failure. Suatu keadaan perusahaan menghentikan kegiatan operasional
dengan tujuan mengurangi (akibat) kerugian bagi kreditor.
3. Technical insolvency . Suatu keadaan perusahaan tidak mampu memenuhi kewajiban
yang jatuh tempo.
4. Insolvency in bankruptcy . Suatu keadaan nilai buku dari total kewajiban melebihi
nilai pasar aset perusahaan.
5. Legal bankruptcy . Suatu keadaan perusahaan dikatakan bangkrut secara hukum.
Menurut Fahmi (2011), secara umum membagi financial distress atau kesulitan
keuangan menjadi empat kategori, yaitu sebagai berikut:
Kategori ini memungkinkan perusahaan dinyatakan untuk berada di posisi bangkrut atau
pailit. Pada kategori ini memungkinkan pihak perusahaan melaporkan ke pihak terkait seperti
pengadilan bahwa perusahaan telah berada dalam posisi bankruptcy (pailit) dan menyerahkan
berbagai urusan untuk ditangani oleh pihak luar perusahaan.
Pada posisi ini perusahaan harus memikirkan berbagai solusi realistis dalam menyelamatkan
berbagai aset yang dimiliki, seperti sumber-sumber aset yang ingin dijual dan tidak
5
c. Financial distress kategori C (sedang dan dianggap masih bisa menyelamatkan diri)
Pada kondisi ini perusahaan sudah harus melakukan perombakan berbagai kebijakan dan
konsep manajemen yang diterapkan selama ini, bahkan jika perlu melakukan perekrutan
tenaga ahli baru yang dimiliki kompetensi yang tinggi untuk ditempatkan di posisi-posisi
strategis yang bertugas mengendalikan dan menyelamatkan perusahaan, termasuk target
dalam menggenjot perolehan laba kembali.
Pada kategori ini perusahaan dianggap hanya mengalami fluktuasi finansial temporer yang
disebabkan oleh berbagai kondisi eksternal dan internal, termasuk lahirnya dan dilaksanakan
keputusan yang kurang begitu tepat.
Selain itu, menurut Hanafi (2004), terdapat beberapa penyebab lain terjadinya
kesulitan keuangan khususnya pada kelompok usaha kecil, yaitu sebagai berikut:
d. Kualifikasi pribadi
1. Kurangnya pengetahuan bisnis.
2. Tidak ingin bekerja terlalu keras.
3. Tidak ingin mendelegasikan tugas dan wewenang.
4. Ketidakmampuan memelihara hubungan baik dengan konsumen.
b. Financial model
Pencampuran aset benar tetapi struktur keuangan salah dengan liquidity constraints.
Hal ini berarti bahwa walaupun perusahaan dapat bertahan hidup dalam jangka
panjang tapi ia harus bangkrut juga dalam jangka pendek.
Menurut model ini, kebangkrutan mernpunyai campuran aset dan struktur keuangan
yang benar tapi dikelola dengan buruk. Ketidakefisienan ini mendorong perusahaan
menjadi Ollt of the market sebagai konsekuensi dari masalah dalam tata kelola
perusahaan yang tak terpecahkan.
2.5 Pihak yang Melakukan Prediksi Atas Kemungkinan Terjadinya Financial Distress
a. Pemberi Pinjaman atau Kreditor
Institusi pemberi pinjaman memprediksi financial distress dalam memutuskan apakah
akan memberikan pinjaman dan menentukan kebijakan mengawasi pinjaman yang
telah diberikan pada perusahaan. Selain itu juga digunakan untuk menilai
kemungkinan masalah suatu perusahaan dalam melakukan pembayaran kembali pokok
dan bunga.
b. Investor
Model prediksi financial distress dapat membantu investor ketika akan memutuskan
untuk berinvestasi pada suatu perusahaan.
c. Pembuat Peraturan atau Badan Regulator
8
kekuatan dan kelemahan perusahaan. Dengan adanya kelemahan dan kekuatan yang dimiliki
maka akan tergambar kinerja perusahaan.
ini disebabkan semakin besar jumlah hutang, semakin tinggi probabilitas financial
distress.
Bahkan pihak manajemen sempat mengakui bahwa toko tutup lantaran pusat
perbelanjaan sepi pengunjung, sehingga sudah tidak bisa mencapai target. Hal ini menjadi
fakta yang mendukung bahwa adanya tren pergeseran belanja masyarakat di mall. Semula
mereka berbelanja membeli baju di toko offline, sekarang mereka cenderung mencari hiburan
jenis lain ketika pergi ke sebuah mall atau pusat perbelanjaan.
Penutupan kedua toko ritel ini membuat keduanya memberikan diskon besar-besaran
dalam rangka menghabiskan persediaan barang. Barang-barang yang dijual, diobral dengan
potongan harga hingga 75 persen. Tidak hanya melakukan potongan harga yang fantastis,
Matahari juga memberikan bonus 1 barang ketika membeli 1 barang lainnya. Akibatnya,
11
masyarakat sempat berburu habis ke 2 toko ritel ini untuk memborong habis persediaan
barang.
Dari penutupan kedia gerai ini, karyawan juga terpaksa dilakukan pemberhentian kerja
secara besar-besaran. Banyak karyawan yang mengaku kesulitan untuk mencari kerja pasca
PHK yang mereka alami. Walaupun begitu PT. Matahari Department Store akan melakukan
ekspansi bisnis lagi dengan membuka gerai-gerai baru hinga akhir tahun 2017.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
9
DAFTAR PUSTAKA
http://fadhilanalisis.blogspot.com/2011/10/analisis-laporan-keuangan.html?m=1
https://kolomlisan.wordpress.com/2017/01/29/penyebab-financial-distress-kesulitan-
keuangan-menurut-damodaran/
http://blog.ub.ac.id/silviansyahtri/2014/04/01/financial-distress/
https://www.indosaja.com/2018/05/30/penyebab-dan-pengertian-kebangkrutan/
https://www.indosaja.com/2018/05/30/pengertian-financial-distress-perusahaan-dan-
kebangkrutan/
10