Anda di halaman 1dari 13

PRODUK JASA BANK SYARIAH

D
I
S
U
S
U
N

OLEH
KELOMPOK 5

Nama : Siti Aisyah Hsb


Ika Oktavia
Sakinah Tiroyan

Mata Kuliah : Sistem Operasional Bank Syariah


Prodi : Perbankan Syariah
Dosen : H. Junda Harahap, Lc, MA

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM BARUMUN RAYA


(STAIBR) SIBUHUAN
T.A 2022-2023
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang ,

Alhamdulillah segala puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan

taufiq dan innayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan makalah

ini dengan judul “Produk Jasa Bank Syariah”..

Harapan kami semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan

dan pengalaman bagi para pembaca, sehingga saya dapat memperbaiki bentuk

maupun isi makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.

Makalah ini kami akui masih banyak kekurangan karena pengalaman

yang saya miliki sangat kurang. Oleh kerena itu kami harapkan kepada para

pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk

kesempurnaan makalah ini.

Sibuhuan, Oktober 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI

Halaman sampul......................................................................................................i
Kata Pengantar........................................................................................................ii
Daftar isi.................................................................................................................iii
BAB I Pendahuluan...............................................................................................1
A. Latar belakang.....................................................................................1
B. Rumusan Masalah...............................................................................1
C. Tujuan Penulisan.................................................................................1
BAB II Pembahasan................................................................................................2
A. Pengertian Bank Syariah...................................................................2
B. Pengertian Bank Garansi...................................................................2
C. Pengertian Safe Deposit Box.............................................................4
D. Pengertian Electronic Banking..........................................................6
BAB III Penutup.....................................................................................................9
A. Kesimpulan.........................................................................................9
B. Saran...................................................................................................9
Daftar Pustaka........................................................................................................10

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Perbankan adalah lembaga yang mempunyai peran utama dalam
pembangunan suatu negara. Peran ini terwujud dalam fungsi bank sebagai
lembaga intermediasi keuangan (financial intermediary instution), yakni
menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya
kepada masyarakat dalam bentuk kredit atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka
meningkatkan taraf hidup rakyat.
Undang-undang Nomor 10 Tahun 1998 berdasarkan prinsip
operasionalnya bank dibedakan menjadi dua, yakni bank konvensional yang
berdasarkan pada prinsip bunga dan bank berdasarkan prinsip syariah atau yang
kemudian lazim dikenal dengan bank syariah. Adapun produk jasa dalam bank
syariah yaitu, bank garansi, safe deposit box dan electronic banking.

B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Bank Garansi?
2. Apa Pengertian Safe Deposit Box?
3. Apa Pengertian Electronic Banking?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk Mengetahui Apa Yang Pengertian Bank Garansi.
2. Untuk Mengetahui Apa Pengertian Deposit Box.
3. Untuk Mengetahui Apa Pengertian Electronic Banking.

iv
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Bank Syariah
Bank Syariah menurut Undang-Undang No. 21 Tahun 2008 Tentang
Perbankan Syariah, Bank Syariah adalah bank yang menjalankan kegiatan
usahanya berdasarkan prinsip syariah dan menurut jenisnya terdiri atas bank
umum syariah dan bank pembiayaan rakyat syariah. Salah satu tujuan perbankan
syariah adalah sebagai penggerak mesin perekonomian, Selain itu bank syariah
sama hal nya dengan bank konvesional yaitu menghimpun dana dari masyarakat
kemudian menyalurkan kembali kepada masyarakat. Pada data yang ada di Badan
Pusat Statistik menunjukan bahwa terjadinya peningkatan setiap tahunnya (Badan
Pusat Statistik, 2020).
Dalam dunia modern sekarang ini peranan perbankan dalam memajukan
perekonomian suatu Negara sangatlah besar. Hampir semua sektor yang
berhubungan dengan berbagai kegiatan keuangan selalu membutuhkan jasa bank.
Oleh karena itu, saat ini dan di masa yang akan datang kita tidak akan lepas dari
dunia perbankan, jika hendak menjalankan aktivitas keuangan baik pererongan,
maupun lembaga, baik sosial, atau perusahaan.

B. Bank Garansi
1. Pengertian Bank Garansi
Bank garansi adalah jaminan yang diberikan bank kepada nasabah untuk
memenuhi suatu kewajiban, apabila pada kemudian hari pihak terjamin ternyata
tidak memenuhi kewjiban kepada pihak lain sesuai dengan perjanjian. Bank
garansi merupakan salah satu bentuk pelayanan bank kepada nasabahnya. Bank
mengeluarkan bank garansi dengan tujuan agar nasabah dapat menyelesaikan
suatu transaksi. Pihak-pihak yang terkait di dalam bank garansi terdiri atas sebagai
berikut: 1
a. Bank penerbit bank garansi. Sebagai pihak penjamin yang telah membuat
pengakuan tertulis, bahwa bank telah mengikatkan diri dengan pihak penerima
jaminan, dan akan mengganti kedudukan pihak terjamin apabila dalam batas
waktu tertentu dan dengan syarat-syarat tertentu pihak terjamin tidak
memenuhi kewajiban kepada pihak penerima jaminan.

1
Edia Handima, Bank Dan Lembaga Keuangan Bukan Bank,( Medan: PT . Indeks
Kelompok Gramedia, 2006), hal, 108

v
b. Nasabah sebagai pihak yang dijamin atau disebut pihak “terjamin”. Nasabah
merupakan pihak yang melakukan transaksi yang mengakibatkan timbulnya
kewajiban kepada pihak ketiga.
c. Pihak ketiga yang menerima jaminan atau disebut pihak “penerima jaminan”.
Pihak ketiga biasanya sebagai pihak yang menuntut adanya bank garansi
sebagai persyaratan terjadinya transaksi. Pihak ketiga sangat berkepentingan
atas bank garansi, dalam usaha menghindari risiko yang timbul sebagai akibat
dari kelalaian pihak terjamin.

Keterangan di atas dapat disimpulkan bahwa bank garansi diterbitkan


oleh bank, sebagai akibat adanya transaksi yang menimbulkan suatu kewajiban
nasabah kepada pihak ketiga pada waktu tertentu pada kemudian hari. Kewajiban
nasabah kepada pihak ketiga bisa dalam bentuk penyerahan hasil pekerjaan atau
dalam bentuk pembayaran, misalnya untuk memenangkan tender penyelesaian
suatu proyek, dan untuk penangguhan pembayaran cukai rokok atas rokok yang
sudah beredar di pasaran. 2
Dalam hal bank menerbitkan bank garansi untuk kepentingan
nasabahnya, untuk mengurangi risiko yang harus ditanggung bank apabila
nasabah (terjamin) tidak memenuhi kawajiban, kepada pihak terjamin diwajibkan
memberikan jaminan lawan (counter guarantee) yang nilai tunainya 100% atau
kurang dari jumlah uang jaminan yang tercantum dalam garansi bank, tergantung
kesepakatan antara bank dan pihak terjamin. Jaminan lawan tersebut dapat berupa
uang tunai, simpanan giro, deposito, surat-surat berharga, dan harta lainnya
berupa barang-barang bergerak atau tidak bergerak.
Selama jangka waktu bank garansi belum berakhir, simpanan giro atau
deposito yang dijadikan jaminan lawan akan dibekukan (diblokir) oleh bank,
dalam artian nasabah yang bersangkutan tidak dapat menarik giro atau deposito
tersebut. Apabila pada waktu yang telah ditentukan pihak terjamin ternyata cedera
janji (wanprestasi), pihak penerima jaminan (pemegang bank garansi) akan
mengajukan tuntutan (claim) kepada bank.
Setelah semua persyaratan dipenuhi, bank penjamin membayar
kewajiban terjamin sebesar nominal jaminan yang tercantum di dalam bank
garansi. Jika setoran jaminan dari pihak terjamin kurang dari jumlah nominal yang
tercantum di dalam bank garansi, kekurangannya diperlakukan sebagai kredit
yang diberikan pihak terjamin

2
Ismail, Manajemen Perbankan, ( Jakarta : Kencana, 2010), hal. 168

vi
C. Safe Deposit Box
1. Pengertian Deposite Box
Safe deposit box adalah jasa penyewaan kotak penyimpanan untuk
barang-barang berharga atau dokumen berharga yang dirancang secara khusus
dari bahan baja yang ditempatkan dalam ruang khasanah yang kokoh dan tahan
api untuk menjaga keamanan barang yang disimpan dan memberikan rasa aman
bagi penggunanya. Untuk barang-barang yang disimpan didalam safe deposit box
adalah barang yang memiliki nilai tinggi dan pemiliknya merasa tidak aman jika
menyimpan barang tersebut di rumahnya..
Safe deposit box atau kotak pengaman simpanan adalah salah satu bentuk
pelayanan bank terhadap masyarakat, yaitu dengan menyewakan box untuk
menyimpan barang-barang berharga dalam jangka waktu tertentu. Barang-barang
berharga yang disimpan di dalam kotak pengaman, merupakan simpanan dalam
bentuk tertutup, dalam artian pejabat bank tidak dapat memeriksa barang yang
disimpan tanpa sepengetahuan penyewa.
Safe deposit box memiliki dua anak kunci, satu anak kunci dipegang oleh
nasabah penyewa dan satu anak kunci lagi disimpan pihak bank. Safe deposit box
hanya dapat dibuka dengan menggunakan kedua anak kunci secara bersama-sama.
Dipandang dari pihak bank, safe deposit box merupakan alat promosi, yaitu
dengan cara meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. Selain itu juga dapat
menambah pendapatan bank dalam bentuk pendapatan sewa dan pengendapan
uang jaminan yang diwajibkan kepada penyewa. Adapun manfaat bagi pihak
penyewa bahwa barang-barang berharga yang disimpan di dalam safe deposit box
lebih aman dan terjamin kerahasiaannya. 3

a. Jenis Barang Berharga yang Disimpan dalam Safe Deposit Box


Barang-barang yang diizinkan disimpan di dalam safe deposit box, adalah
barang barang sebagai berikut:
1) Mata uang, logam mulia, Emas, Intan, permata dan barang-barang
berharga lainnya.4
2) Surat-surat berharga, sertifikat, dan dokumen-dokumen penting lainnya.

Hal-hal yang perlu diperhatikan sehubungan dengan barang-barang yang

3
Kasmir, Dasar-Dasar Perbankan, ( Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2014), hal.160
4
Lapoliwa,N.,Daniel S. Kuswandi.2000.Akuntansi Perbankan: akuntansi transaksi
dalamvalutarupiah. (Jakarta:Institut Bankir Indonesia), hal.138

vii
disimpan di dalam safe deposit box antara lain sebagai berikut:
1) Nasabah dilarang menyerahkan simpanan tertutup pada bank berupa
barang-barang terlarang seperti narkotik, barang yang mudah rusak atau
terbakar.
2) Semua bentuk simpanan tertutup, sebelum disimpan di dalam safe deposit
box, barang harus dibuka dihadapan pihak bank.

2. Keuntungan Safe Deposit Box yaitu:


a. Aman, Ruang penyimpanan yang kokoh dilengkapi dengan sistem
keamanan terus menerusselama 24 jam. Untuk membukanya diperlukan
kunci dari penyewa dan kunci dari bank.Fleksibel. Tersedia dalam
berbagai ukuran sesuai dengan kebutuhan penyewa baik bagi
penyewa perorangan maupun badan.
b. Mudah, Persyaratan sewa cukup dengan membuka tabungan atau giro (ada
bank yang tidak mensyaratkan hal tersebut, namun mengenakan tarif yang
berbeda).

3. Biaya – Biaya Yang Dikeluarkan


Adapun biaya-biaya yang di kenakan kepada nasabah yang menyewah
SDB ada dua macam, yaitu:
a. Biaya sewa SDB yang besarnya tergantung ukuran box yang diinginkan,
serta jangka waktu sewa. Biaya sewa dibayar biasanya pertahun.
b. Setoran jaminan, merupakan antisipasi biaya penggantian kunci SDB,
apabila kunci yang dipegang oleh nasabah hilang Dan box harus
dibongkar. Akan tetapi, jika tidak terjadi masalah sampai berakhirnya masa
sewa SDB dan SDB tidak diperpanjang lagi, maka setoran jaminan dapat
diambil kembali.
 
4. Mekanisme / Prosedur Safe Deposit Box
a. Kontrak Safe Deposit Box harus dilakukan secara selektif .
b. Perjanjian kontrak Safe Deposit Box harus jelas dan mengikat .
c. Penyimpanan dan pengambilan barang harus dalam ruang Safe Deposit
Box.
d. Safe Deposit Box harus di desaign sedemikian rupa .
e. Master key dan kuci box harus yang bagus dan sulit dipalsukan.
f. Master key dipegang oleh karyawan bank sedangkan kunci dipegang oleh
nasabah

viii
g. Ruang deposit box hanya bisa dimasuki oleh petugas bank dan nasabah
yang berkepentingan.
h. Master Key harus disimpan dengan baik dikantor bank yang bersangkutan.
 
5. Langkah Atau Mekanisme Prosedur yang harus dilakukan untuk membuka
Safe Deposit Box adalah:
a. Menjumpai teller dan mengutakaran niat dan maksud kedatangan kita
b. Mengisi permohonan penyewaan Safe Deposit Box
c. Mengisi surat-kuasa atas Safe Deposit Box tersebut
d. Mengisi perjanjian sewa menyewa Safe Deposit Box pada Bank Rakyat
Indonesia
e. Dan menandatanganinya dengan arti setuju atas perjanjian tersebut
f. Mengisi kartu ijin masuk ruangan khazanah Safe Deposit Box pada PT
Bank Rakyat Indonesia
g. Jika ingin berhenti buatlah atau mengisi permohonan penghentian Safe
Deposit Box

D. Electronic Banking
1. Pengertian E-Banking (Elektronik Banking)
E-banking dapat didefinisikan sebagai jasa dan produk bank secara
langsung kepada nasabah melalui elektronik, saluran komunikasi interaktif. E-
Banking meliputi sistem yang memungkinkan nasabah bank, baik individu
ataupun bisnis, untuk mengakses rekening, melakukan transaksi bisnis, atau
mendapatkan informasi produk dan jasa bank melalui jaringan pribadi atau
publik, termasuk internet. Nasabah dapat mengakses e-banking melalui piranti
pintar elektronis seperti komputer/PC, laptop, PDA, ATM, atau telefon.5
a. Internet Banking
Internet Banking ialah termasuk saluran terbayar e-Banking yang
memungkinkan nasabah melakukan transaksi via internet dengan
menggunakan komputer/PC atau PDA. Fitur transaksi yang dapat dilakukan
sama dengan Phone Banking yaitu informasi jasa/produk bank, informasi
saldo rekening, transaksi Pemindah bukuan antar rekening, pembayaran (kartu
kredit, listrik, dan telepon), pembelian (voucher dan tiket), dan transfer ke
bank lain. Kelebihan dari saluran ini adalah kenyamanan bertransaksi dengan
tampilan menu dan informasi secara lengkap tertampang di layar komputer/PC
atau PDA.
5
Ismail. Perbankan Syariah. (Jakarta: Kencana Prenada Media Group. 2011), hal. 131

ix
b. SMS/m-Banking
saluran ini pada dasarnya evolusi lebih lanjut dari Phone Banking, yang
memungkinkan nasabah untuk bertransaksi via HP dengan perintah SMS.
Fitur transaksi yang dapat dilakukan yaitu informasi saldo rekening,
pemindahbukuan antar rekening, pembayaran (kartu kredit, listrik, dan
telepon), dan pembelian voucher. Untuk transaksi lainnya pada dasarnya dapat
pula dilakukan, namun tergantung pada akses yang dapat diberikan bank.
Saluran ini sebenarnya termasuk praktis namun dalam praktiknya agak
merepotkan karena nasabah harus menghapal kode-kode transaksi dalam
pengetikan sms, kecuali pada bank yang melakukan kerjasama dengan
operator seluler, menyediakan akses banking menu– Sim Tool Kit (STK) pada
simcardnya.6
c. Phone Banking
Phone Banking adalah saluran yang memungkinkan nasabah untuk
melakukan transaksi dengan bank via telepon. Pada awalnya lazim diakses
melalui telepon rumah, namun seiring dengan makin populernya telepon
genggam/HP, maka tersedia pula nomor akses khusus via HP bertarif
panggilan flat dari manapun nasabah berada. Pada awalnya, layanan Phone
Banking hanya bersifat informasi yaitu untuk informasi jasa/produk bank dan
informasi saldo rekening serta dilayani oleh Customer Service Operator/CSO.
Namun profilnya kemudian berkembang untuk transaksi pemindah bukuan
antar rekening, pembayaran (kartu kredit, listrik, dan telepon), pembelian
(voucher dan tiket), dan transfer ke bank lain; serta dilayani oleh Interactive
Voice Response (IVR). Fasilitas ini boleh dibilang lebih praktis ketimbang
ATM untuk transaksi non tunai, karena cukup menggunakan telepon/HP di
manapun kita berada, kita bisa melakukan berbagai transaksi, termasuk
transfer ke bank lain.7
d. ATM, Automated Teller Machine atau Anjungan Tunai Mandiri
adalah saluran e-Banking paling populer yang kita kenal. Setiap kita pasti
mempunyai kartu ATM dan menggunakan fasilitas ATM. Fitur tradisional
ATM adalah untuk mengetahui informasi saldo dan melakukan penarikan
tunai. Dalam perkembangannya, fitur semakin bertambah yang
memungkinkan untuk melakukan pemindah bukuan antar rekening,
pembayaran (kartu kredit, listrik, dan telepon), pembelian (voucher dan tiket),
6
http://staffnew.uny.ac.id/upload/132318570/pengabdian/memahami-jasa-jasa-perbankan -
dan-pengaplikasiannya.
7
Zachman, John A., A Framework in Information Systems Architecture, (New York: IBM
Systems Journal. 1999), hal. 137

x
dan yang terkini transfer ke bank lain (dalam satu switching jaringan ATM).
Selain bertransaksi melalui mesin ATM, kartu ATM dapat pula digunakan
untuk berbelanja di tempat perbelanjaan, berfungsi sebagai kartu debit. Bila
kita mengenal ATM sebagai mesin untuk mengambil uang, belakangan
muncul pula ATM yang dapat menerima setoran uang, yang dikenal pula
sebagai Cash Deposit Machine/CDM. Layaklah bila ATM disebut sebagai
mesin sejuta umat dan segala bisa, karena ragam fitur dan kemudahan
penggunaannya.
Di balik kemudahan e-Banking tersimpan pula risiko, untuk itu
diperlukan pengaman yang baik. Lazimnya untuk ATM, nasabah diberikan kartu
ATM dan kode rahasia pribadi (PIN); sedangkan untuk Phone Banking, Internet
Banking, dan SMS/m-Banking, nasabah diberikan kode pengenal (userid) dan
PIN. Sebagai pengaman tambahan untuk internet banking, pada bank tertentu
diberikan piranti tambahan untuk mengeluarkan PIN acak/random. Sedangkan
untuk SMS Banking, nasabah diminta untuk meregistrasikan nomor HP yang
digunakan.

2. Fitur layanan yang biasanya tersedia pada e-banking perbankan syariah


adalah:
a) Informasi saldo
b) Informasi mutasi rekening tabungan/giro
c) Informasi portofolio rekening tabungan/giro
d) Informasi Deposito
e) Cetak (unduh) mutasi rekening tabungan/giro
f) Transfer antar-rekening
g) Transfer online ke rekening bank lain Transfer antar-bank via SKN
(Sistem Kliring Nasional)
h) Transfer antar-bank via RTGS (Real Time Gross
i) Settlement)
j) Dapat melakukan transaksi seperti layaknya ATM
k) Pembelian tiket
l) Pembayaran transaksi Online.

xi
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Bank garansi adalah jaminan yang diberikan bank kepada nasabah untuk
memenuhi suatu kewajiban, apabila pada kemudian hari pihak terjamin ternyata
tidak memenuhi kewjiban kepada pihak lain sesuai dengan perjanjian. Bank
garansi merupakan salah satu bentuk pelayanan bank kepada nasabahnya. Bank
mengeluarkan bank garansi dengan tujuan agar nasabah dapat menyelesaikan
suatu transaksi.
Safe deposit box ialah jasa penyewaan kotak penyimpanan untuk barang-
barang berharga atau dokumen berharga yang dirancang secara khusus dari bahan
baja yang ditempatkan dalam ruang khasanah yang kokoh dan tahan api untuk
menjaga keamanan barang yang disimpan dan memberikan rasa aman bagi
penggunanya. Untuk barang-barang yang disimpan didalam safe deposit box
adalah barang yang memiliki nilai tinggi dan pemiliknya merasa tidak aman jika
menyimpan barang tersebut di rumahnya..
E-banking dapat didefinisikan sebagai jasa dan produk bank secara
langsung kepada nasabah melalui elektronik, saluran komunikasi interaktif. E-
Banking meliputi sistem yang memungkinkan nasabah bank, baik individu
ataupun bisnis, untuk mengakses rekening, melakukan transaksi bisnis, atau
mendapatkan informasi produk dan jasa bank melalui jaringan pribadi atau
publik, termasuk internet. Nasabah dapat mengakses e-banking melalui piranti
pintar elektronis seperti komputer/PC, laptop, PDA, ATM, atau telefon.

B. Saran
Kami menyadari dalam pembuatan makalah ini masih banyak
kekurangan. Kami tetap berharap makalah ini tetap memeberikan manfaat bagi
pembaca. Namun, saran dan kritik yang sifatnya membangun dengan tangan
terbuka kami terima demi kesempurnaan di masa akan datang.

xii
DAFTAR PUSTAKA

Lapoliwa,N.,Daniel S. Kuswandi. Akuntansi Perbankan: akuntansi transaksi


dalamvalutarupiah.Jakarta:Institut Bankir Indonesia. 2000.
Ismail. Perbankan Syariah. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. 2011.
Zachman, John A., A Framework in Information Systems Architecture, New York:
IBM Systems Journal. 1999.
http://staffnew.uny.ac.id/upload/132318570/pengabdian/memahami-jasa-jasa-
perbankan-dan-pengaplikasiannya.
Kasmir, Dasar-Dasar Perbankan, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2014.
Ismail, Manajemen Perbankan, Jakarta : Kencana, 2010.
Edia Handima, Bank Dan Lembaga Keuangan Bukan Bank, Medan: PT . Indeks
Kelompok Gramedia, 2006.

xiii

Anda mungkin juga menyukai