Anda di halaman 1dari 1

2.

Pengendalian Tindakan
Pengendalian tindakan adalah bentuk paling langsung dari pengendalian manajemen karena
meliputi pengambilan langkah-langkah tertentu untuk memastikan karyawan bertindak sesuai
dengan keinginan perusahaan dan jua pelanggan dengan membuat tindakan karyawan sendiri
sebagai fokus pengendalian.
a. Pembatasan Perilaku
Merupakan sebuah bentuk pengendalian tindakan yang bersifat “negatif”atau
“memaksa” kepada karyawan Bus Trans Lampung.
Pembatasan perilaku di sini berarti sebisa mungkin membuat karyawan khususnya
karyawan Trans Lampung memaksimalkan pelayanan terhadap penumpang dan sebisa
mungkin berusaha untuk bersikap ramah dan sopan dalam hal apapun terhadap
penumpang.
b. Penilaian Pratindakan
Mencakup adanya penyelidikan kritis terhadap rencana tindakan dari pada karyawan Bus
Trans Lampung yang dikendalikan. Seharusnya perusahaan melakukan modifikasi atau
perubahan, terkait dengan kerusakan ataupun fasilitas yang sudah tidak layak atau yang
kurang nyaman pada penumpang Bus Trans Lampung.
c. Akuntabilitas Tindakan
Ialah meminta karyawan untuk bertanggung jawab atas tindakan yang mereka lakukan.
Agar bisa diterapkan dengan baik, pengendalian akuntabilitas tindakan membutuhkan
hal-hal berikut, yaitu :
(1)Mendefinisikan tindakan apa yang dapat diterima maupun yang tidak dapat diterima.
(2)Mengkomunikasikan definisinya kepada karyawan.
(3)Mengobservasi atau, jika tidak melacak apa yang terjadi.
d. Redundansi
Meliputi penugasan lebih banyak karyawan (atau peralatan) untuk melakukan suatu tugas
dibandingkan jumlah yang sesungguhnya dibutuhkan, atau setidaknya menyediakan
karyawan (atau peralatan) cadangan. Redundansi biasa terjadi di fungsi keamanan pada ,
dan operasi-operasi penting lainnya seperti halnya mesin pada Bus Trans Lampung.
Namun, redundansi jarangdipakai di area kerja lain karena biayanya yang mahal.
Terlebih, penugasan lebih dari satu orang karyawan untuk tugas yang sama biasanya
menimbulkan konflik atau frustasi.

Anda mungkin juga menyukai