MAKALAH
Di susun sebagai salah satu tugas mata kuliah ULUMUL QUR’AN
DOSEN PENGAMPU :
Disusun Oleh :
BUNGO
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat dan karunia-
Nya,penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “ MAKKIYAH DAN
MADANIYAH” ini tepat pada waktunya yang mana makalah ini dibuat untuk
memenuhi salah satu tugas mata kuliah Ulumul Qurán.
Dalam penyusunan makalah ini penulis menyampaikan rasa terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada Bapak Januri, S.Th.I, M.A selaku dosen pengampu mata
kuliah Ulumul Qurán. Yang telah memberikan arahan dalam proses pembuatan
makalah.
Penulis berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi para pembacanya. Karena
dengan membaca saja itu merupakan suatu kepuasan tersendiri bagi penulis. Dan
semoga dengan adanya makalah ini para pembaca lebih terpacu untuk
mengembangkan potensi diri yang ada.
Kelompok 4
ii
DAFTAR ISI
COVER……………...…………………………………………………………..
KATA PENGANTAR………………………………………………………….ii
DAFTAR ISI…………………………………………………………………...iii
BAB I PEMBAHASAN
BAB II PENUTUP
A. KESIMPULAN…………………………………………………………7
B. SARAN……………………………………………………………….....8
C. DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………...9
iii
BAB 1
PEMBAHASAN
Pembahasan terkait surah dan ayat Makkiyah dan Madaniyyah sangatlah penting
karena dengan mempelajarinya kita akan mengetahui apakah ayat ini sebagai
nasikh ( yang menghapus) atau sudah di Mansukh ( dihapus), atau juga sebagai
mukhasis untuk ayat yang sebelumnya bersifat ám (umum). Para sahabat menaruh
perhatrian besar tentang pembahasan ini , bahkan salah seorang sahabat mulia yang
bernama ‘Abdullah bin Mas;ud mengatakan: ‘’ Demi Allah yang tiada tuhan
selainnya , tidaklah turun ayat dari kitabullah kecuali aku mengetahui dimana ayat
ini diturunkan, tidaklah ayat dari kitabullah diturunkan kecuali aku mengetahui
terkait apa dan untuk apa ayat tersebut diturunkan. Dan jika ada seseorang yang
lebih tahu tentang kitabullah selain aku dalam jarak perjalanan yang hanya bias
ditempuh oleh unta niscaya aku akan menungganginya.”
Pertama, ditinjau berdasarkan waktu turunnya seperti firman Allah Subhanahu wa Ta’ala
yang berbunyi:
1
2
Kedua, ditinjau berdasarkan tempat turunnya jika diturunkan di kota Makkah dan
sekitarnya seperti Mina, Arafah dan Hudaibiyah maka masuk kategori Makkiyah.
Sedangkan Madaniyyah adalah yang dirunkan di kota Madinahdan sekitarnya
seperti Uhud dan masjid Quba. Akan tetapi konsekuensi dari pendapat ini adalah
ketika ada ayat atau surat yang diturunkan selain dari keduanya seperti di Tabruk,
Baitul Maqdis dan yang lainnya, maka akan sulitmenentukan antara Makkiyyah dan
Madaniyyah.2
Ketiga, ditinjau berdasarkan khitob atau lawan bicara, ketika ayat atau surat yang
diturunkan ditunjukkan kepada penduduk Makkah maka masuk kategori
Makkiyyah . Sedangkan jika ditunjukkan kepada pendudukMadinah, maka masuk
kategori Madaniyyah. Akan tetapi konsekuensinya adalah ada ayat yang tidak
ditunjukkan kepada kedua penduduk.
B. CIRI KHAS MAKKIYYAH DAN MADANIYYAH
4 UIN Sunan Ampel, Bahan Ajar Studi Al-Qur’an, ( Surabaya: UIN Sunan Ampel 2018, Cet. 8, hlm. 158
5 Ibid, hlm. 159-160
6 Ibid, hlm. 161
7 Ibid, hlm. 166
8 Manna Al-Qaththan Mabdhits, Fi U’lum Al-Qur’an, hlm. 71
6
A. KESIMPULAN
Makkiyah adalah sesuatu (ayat atau surat) yang ditrunkan sebelum terjadinya hijrah Nabi
Muhammad S.A.W sedangkan Madaniyyah adalah yang diturunkan setelah hijrahnya Nabi
Muhammad S.A.W baik yang turun di Makkah atau Madinah ataupun yang turun buksn
pada keduanya.
Beberapa ciri Makkiyyah dan Madaniyyah adalah Setiap surat yang di dalamnya
mengandung “ayat-ayat sajdah” adalah Makkiyah.Setiap surat yang mengandung
lafazh kalla, adalah Makkiyyah. Lafazh ini hanya terdapat dalam separo terakhir
dari Al-qur’an. Dan disebutkan sebanyak tiga puluh tiga kali dalam lima belas
surat.Setiap surat yang mengandung “ya ayyuhan-nas”dan tidak mengandung “ya
ayyuhal-ladzina amanu,” adalah Makkiyyah, kecuali Surat Al- Hajj yang pada akhir
suratnya” terdapat ya ayyuhal-ladzinaamanurka’u wasjudu. Namun demikian,
sebagian besar ulama berpendapat bahwa ayat tersebut adalah ayat Makkiyah.Dan
masih ada ciri yang lainnya.
Teori penetuan Makkiyyah dan Madaniyyah:
1. Teori Geografis (Mulahazah Makan an-Nuzul)
Teori ini berorientasi pada tempat turunnya ayat atau surat Al-Qur’an
2. Teori Historis ( Mulahazah Zaman an-Nuzul)
Teori ini berorientasi pada sejarah waktu turunnya ayat Al-Qurán.
3. Teori Subjektif (Mulahazah Mukhatabin fi An-Nuzul)
Teori ini berorientasi pada subjek siapa yang dikhitabi (dituju) oleh ayat Al-
Qur’an.
4. Teori Content Analysis ( Mulahazal Ma Tadammanat an-Nuzul)
Teori ini berorientas pada isi ayat Al-Qur’an.
Manfaat mengetahui Makkiyyah dan Madaniyyah adalah Untuk dijadikan alat
bantu dalam menafsirkan Al-Qru’an, sebab pengetahuan mengenai tempat turun
ayat dapat membantu memahami ayat tersebut dan menafsirkannya dengan tafsiran
yang benar, sekalipun yang menjadi pegangan adalah pengertian umum lafaz,
7
8
bukan sebab yang khusus. Meresapi gaya bahasa Al-Qur’an dan memanfaatkannya
dalam metode berdakwah menuju jalan Allah. Mengetahui sejarah hidup Nabi
melalui ayat-ayat Al-Qurán, sebab turunnya wahyu kepada Rasulullah sejalan
dengan sejarah dakwah dan segala peristiwa yang menyertainya, baik pada periode
Makkah maupun periode Madinah, sejak turunnya iqra’hingga ayat yang terakhir
diturunkan.
B. SARAN
Demikian makalah yang penuh dengan kekurangan ini kami buat, tentunya kami
sangat butuh bimbingan dan saran dari teman-teman semua, kedepan nya menjadi
pelajaran untuk kami agar makalah kami menjadi lebih baik lagi dan bermanfaat
untuk kita semua.
DAFTAR PUSTAKA