َ صاَل ةُ َوال َّساَل ُم َعلَى َأ ْش َرفِ اَأل ْن ِب َيا ِء َوالـمُرْ َسلِي َْن َو َعلَى آلِ ِه َو
َأمَّا َبعْ ُد، صحْ ِب ِه َأجْ ـ َم ِعي َْن َّ َوال
Yang terhormat Ibu Laeli Mu’tamaroh, S.Pd.I selaku guru Pendidikan Agama Islam serta teman-
teman kelas XI MIPA 5 yang saya sayangi dan saya banggakan.
Pertama-pertama marilah kita panjatkan puji syukur kehadirat Allah Swt. yang telah memberikan
rahmat dan karunia-Nya sehingga kita masih diberi kesempatan untuk dapat berkumpul di tempat
ini dalam keadaan sehat wal afiat.
Sholawat serta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Agung
Muhammad saw, kepada keluarganya, sahabatnya, pengikutnya, dan semoga sampai kepada kita
selaku umatnya. Aamiin.
Pada kesempatan kali ini, izinkanlah saya untuk menyampaikan dakwah mengenai "Birrul
Walidain".
Yang dimaksud birrul walidain disini adalah berbakti kepada orang tua. Ketahuilah bahwasanya
berbakti kepada orang tua wajib hukumnya. Entah orang tua kita siapa, bagaimana pekerjaan, dan
kehidupannya sehari-hari.
Pernahkah terbayang dalam benak kita, bagaimana ibu mengandung kita selama 9 bulan,
melahirkan kita dengan mengorbankan nyawanya? Tak sampai disitu, kita disusuinya selama 2
tahun. Dan pernahkah terbayang dalam benak kita, bagaimana keluh kesahnya seorang ayah yang
bekerja dari pagi sampai petang banting tulang dengan tetesan keringatnya demi menghidupi kita?
Yang artinya : “Dan Tuhanmu telah memerintahkan agar kamu jangan menyembah selain Dia dan
hendaklah kamu berbuat baik kepada ibu bapak. Jika salah seorang diantara keduanya atau kedua-
duanya sampai berusia lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah engkau
mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan janganlah engkau membentak keduanya, dan
ucapkanlah kepada keduanya perkataan yang baik.”
Betapa agung dan mulianya seorang ibu, sampai-sampai Allah menaruh surga di telapak kakinya,
dan Islam agama yang menganjurkan ajaran berbakti kepada orang tua untuk meraih surganya Allah.
Sungguh sangat celaka yang mendapati kedua orang tuanya yang masih hidup tapi tidak berbakti
kepada keduanya, sehingga tidak bisa menghantarkan dirinya ke dalam surga.
Na'udzubillahimindalik.
Teman-teman, pada suatu hari, alkisah sahabat rasul datang kepada Rasulullah dan bertanya "Ya
Rasulullah, siapakah orang yang harus kita hormati di muka bumi ini?", Rasulullah menjawab
"ibumu", "lalu siapa lagi ya rasul?", "ibumu", "lalu siapa lagi?", "ibumu", "lalu siapa lagi ya
Rasullullah?", "ayahmu". Tiga kali Rasulullah menyebut ibumu lalu ayahmu. Masihkah kita berani
menyakiti mereka? Na'udzubillahimindalik.
Rasulullah saw menegaskan bahwa ibumu adalah surgamu. Seorang ibu bisa melakukan 3 hal
yang tidak bisa dilakukan oleh seorang ayah yaitu mengandung, melahirkan, dan menyusui.
Sedangkan seorang ayah sangat berjasa kepada kita, karena tanpa ayah kita tidak akan akan bisa
seperti ini dan berdiri disini.
Oleh karena itu, berbaktilah kepada orang tua. Jaga dan muliakanlah mereka. Jangan sampai kita
menyakiti orang tua sehingga membuat mereka meneteskan air mata karena kesalahan kita. Tapi,
buatlah mereka meneteskan air mata karena bahagia, bersyukur memiliki anak yang sholeh dan
berbakti.
Mungkin itu saja yang bisa saya sampaikan. Jika ada kata-kata yang kurang berkenan, saya
mohon maaf yang sebesar-besarnya. Semoga apa yang saya sampaikan bisa bermanfaat untuk saya
pribadi dan teman-teman semua.
Terimakasih.