Birrul Walidain

Oleh : Herviana Selanuril (HM Al Mahrusiyah Putri)

ِ
ُ‫السالَ ُم َعلَْي ُك ْم َو َرمْح َةُ اهلل َو َبَر َكاتُه‬
َّ

‫ف‬ِ ‫السالَم علَى َأصر‬

َ ْ َ ُ َّ ‫الصالةُ َو‬ َّ ‫الد ْنيَا َوالدِّيْ ِن َو‬ ُ ‫العالِمنْي َ َو بِِه نَ ْستَعِنْي ُ َعلَى اُُمو ِر‬
َ ‫ب‬ ِّ ‫ احلَ ْم ُد لِ ِله َر‬,‫مد لِله‬
ُ َ‫احل‬
َّ ‫اَألنْبِيَ ِاء َو امل ْر َسلِنْي َ سيدنا و مولنا حممد َو َعلَى ألِِه َو‬
‫ َّأما َب ْع ُد‬. ُ ‫الص ْحبِ ِه َأمْج َعِنْي‬
ُ
‫آمني‬.. ‫جل الذي قد وهبنا نعما كثرية حىّت نستطيع أن جنتمع ىف هذا املكان املبارك‬ ّ ‫عز و‬ ّ ‫هيا بنا نشكر اهلل‬
Dewan juri yang terhormat, saya perwakilan pesesrta dari Al Mahrusiyah ingin
menyampaikan tema birrul walidain.
Perlu diketahui , sebelum menyentuh bumi ini, bahkan sejak masih dalam kandungan, orang
tua pasti memenuhi kebutuhan kita. Banting tulang yang ayah lakukan, hanya untu menafkahi
keluarganya, 9 bulan ibu lewati, Lelah, letih, sakit yang ia rasakan hanya untuk melahirkan
seorang buah hati yang sehat. Namun, apakah terlihat perjuangan mereka? Di zaman
sekarang, gadget, sosial media, lebih menarik daripada orang tua. Membantah! Bahkan
berkata kasar dilontarkan Ketika marah. Egois! 1 kata yang patut disandang seorang durhaka
itu. Na’udzubillah. Sesungguhnya

‫ط اَللَّ ِه يِف َس َخ ِط اَلْ َوالِ َديْ ِن‬

ُ ‫ َو َس َخ‬,‫ضا اَلْ َوالِ َديْ ِن‬ ِ
َ ‫ضا اَللَّه يِف ِر‬
َ ‫ِر‬
“Ridhonya Allah itu terletak pada ridhonya orang tua, dan murkanya Allah itu terletak pada
murkanya orang tua”
Dan apabila orang tua itu tidak ridho, apakah masuk hafalan-hafalan itu? Apakah terjalankan
pekerjaan-pekerjaan itu? Apakah tenang kehidupannya? Tidak! Ketika orang tua itu tidak
ridho, sudah pasti Allah tidak meridhoinya. Jika ingin mendapat ridho ke 2 orang tua, maka
sayangi, hormati, berbakti, juga berikan apa yang mereka berikan diwaktu kecil.
Selanjutnya izinkan saya menyanyikan sepotong syair yang insyaallah merdu
“ hanya do’a yang ku punya, tuhan jaga dia yang kupunya, tuhan jaga dia”

ً‫صغِريا‬ َّ ‫ب ا ْغ ِف ْريِل َولَِوالِ َد‬

َ ‫ي َو ْارمَحْ ُه َما َك َما َربَّيَايِن‬ ِّ ‫َّر‬
“ya Allah ampunilah dosa ke 2 orang tuaku, sayangilah mereka, sebagaimana mereka
menyayangiku diwaktu keil” Aamiin.
Do’a kedua orang tua akan selalu menyertai anak-anak yang sholih dan sholihah.
Perlu di tekankan, bahwasanya telah dijelaskan dalam Qur’an surah Al Isra ayat 23 jus 15.

ٍّ ُ‫اِيَّاهُ َوبِالْ َوالِ َديْ ِن اِ ْح ٰسنً ۗا اَِّما َيْبلُغَ َّن ِعْن َد َك الْ ِكَبَر اَ َح ُدمُهَٓا اَْو كِ ٰل ُه َما فَاَل َت ُق ْل هَّلَُمٓا ا‬
‫ف‬ ‫ك اَاَّل َت ْعبُ ُْٓدوا آِاَّل‬
َ ُّ‫َوقَضٰى َرب‬
‫َك ِرمْيًا‬ ‫َّواَل َتْن َه ْرمُهَا َوقُ ْل هَّلَُما َق ْواًل‬
“Dan tuhanmu telah memerintahkan agar kamu jangan menyembah selain dia. Hendaklah
kamu berbuat baik kepada ibu bapak. Jika salah seorang diantara keduanya atau kedua-
duanya sampai berusia lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali kali janganlah engkau
mengatakan perkataan ‘ah’ dan janganlah engkau membentak keduanya. Dan ucapkanlah
kepada keduanya perkataan yang baik”
Jarak tak memisah antar orang tua dan anak. Saya kediri, orang tua saya di papua, akan selalu
tersatu didalam do’a. Sekian yang dapat saya sampaikan, kurang dan lebihnya saya mohon
maaf. Wabillahitaufiq wal hidayah waridho wal inayah, akhirul kalam.

ِ
ُ‫السالَ ُم َعلَْي ُك ْم َو َرمْح َةُ اهلل َو َبَر َكاتُه‬
َّ ‫َو‬