ص ْحبِ ِه َوتَابِعِْي ِه َعلَى َمِّر و ِِالساَل م علَى سيِّ ِد حُم َّم ٍد وعلَى آل
ه َّ و ة
ُ الص
َّاَل و ، ِ َّالدي
ان َّ ك ِ ِاحلم ُد لِٰلّ ِه الْمل
َ َ ََ َ َ َ ُ َ َ َ َْ
ِ الزم ِِ ِِ ِ َ ْ أَ ْش َه ُد أَ ْن اَّل إِلهَ إِاَّل اهللُ َو ْح َدهُ اَل َش ِري،ان ِ الزم
ان َ َّ ة َو, ك لَهُ الْ ُمنَ َّـزهُ َع ِن اجْل ْسميَّة َواجْل َه َ َّ
ِعبَ َاد،أ ََّما َب ْع ُد. َن َسيِّ َدنَا حُمَ َّم ًدا َعْب ُدهُ َو َر ُس ْولُهُ الَّ ِذ ْي َكا َن ُخلُ َقهُ الْ ُق ْرآ ُن َّ َوأَ ْش َه ُد أ،ان ِ والْم َك
َ َ
َ ياَأَيُّها: ِاىل يِف ْ كِتَابِهَ اْل َك ِرمْيَ ُ ع
َ ت
َ اهلل ال
َ ق
َ . ، َّان ِ فَإيِّن أُو ِصي ُكم و َن ْف ِسي بَِت ْقوى،الرَّمْح ٰ ِن
ِ اهلل املن
َ َْ ْ ْ
َ
َّاس َّات ُقواهلل َح َّق ُت َقاتِِه َوالَمَتُوتُ َّن إِالََّوأَْنتُ ْم ُم ْسلِ ُمو َن ُ الن
Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah, Mengawali khutbah pada siang hari yang penuh
keberkahan ini, khatib berwasiat kepada kita semua untuk meningkatkan ketakwaan kepada
Allah subhanahu wata’ala, dengan senantiasa berupaya melakukan semua kewajiban dan
meninggalkan semua larangan.
Hadirin jama’ah shalat Jumat rahimakumullah, Di dalam surat Al Isro Allah ta’ala
memerintahkan kepada kita untuk tidak beribadah kecuali kepada-Nya serta berbuat baik kepada
kedua orang tua.
Berbuat baik kepada kedua orang tua adalah dengan berbakti kepada keduanya dan
memuliakan keduanya. Begitu tinggi kemuliaan orang tua dalam Islam hingga sahabat Ibnu
‘Abbas radliyallallahu ‘anhuma berkata “Jangan engkau kibaskan pakaianmu, sehingga kedua
orang tuamu terkena debunya.”
Hadirin jamaah shalat Jumat yang berbahagia, Kita diperintah untuk menaati kedua orang
tua dalam segala hal kecuali dalam perbuatan maksiat kepada Allah subhanahu wata’ala. Bahkan
taat dalam perkara-perkara yang makruh sekalipun juga dianjurkan dan diperintahkan. Para
ulama mengatakan bahwa jika salah satu dari kedua orang tua memerintah anaknya untuk
melakukan perkara yang mubah atau meninggalkannya, disunnahkan bagi anak untuk
menaatinya dalam hal tersebut. Namun jika hati bapak atau ibu menjadi sedih dan sangat
terpukul jika anak menyalahi keduanya dalam hal itu, maka pada saat itulah menjadi wajib
baginya untuk menaati keduanya dalam perkara mubah tersebut.
Di riwayatkan dalam sebuah hadits HR Abu Dawud dan at-Tirmidzi suatu ketika, salah
seorang sahabat bertanya kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam:
“Aku bertanya: Wahai Rasulullah, siapakah orang yang hendaknya aku (dahulukan
untuk) berbakti kepadanya? Nabi menjawab: “Ibumu.” Aku bertanya lagi: Kemudian siapa? Nabi
menjawab: “Ibumu.” Aku bertanya lagi: Kemudian siapa? Nabi menjawab: “Ibumu.” Aku
bertanya lagi: Kemudian siapa? Nabi menjawab: “Ayahmu, kemudian kerabat terdekat, lalu yang
terdekat setelahnya”
Dipahami dari hadits di atas bahwa ibu didahulukan atas bapak dalam hal berbakti
kepadanya. Hal itu dikarenakan keletihan dan kelelahannya dalam merawat anak dengan penuh
kasih sayang serta berbagai kesulitan yang dilaluinya, seperti saat mengandung, rasa sakit saat
melahirkan, rasa letih saat menyusui dan rasa lelah saat mengurus dan merawat anak hingga
sering kali tidak tidur di malam hari.
Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah, Jika berbakti kepada orang tua berpahala sangat
agung, maka durhaka kepada keduanya adalah dosa besar. Bahkan Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wasallam bersabda:
ِ ِ ِ ِ ِ ِ الذنُو
ُ فَِإنَّه،ب يُ َؤ ِّخُر اهللُ مْن َها َما َشاءَ إِىَل َي ْوم الْقيَ َامة إِاَّل عُ ُق ْو َق الْ َوال َديْ ِن ْ ُّ ُك ُّل
ِ يع َّجل لِص
احبِ ِه َ ُ َُ
Maknanya: “Balasan dari setiap dosa akan Allah tangguhkan sesuai dengan kehendak-
Nya sampai hari kiamat, kecuali durhaka kepada kedua orang tua, sesungguhnya Allah akan
mempercepat siksaan bagi pelakunya” (HR al-Hakim).
Hadirin jama’ah shalat Jumat rahimakumullah, Termasuk berbakti kepada kedua orang tua
adalah berbakti kepada orang yang dicintai oleh bapak atau ibu setelah keduanya meninggal,
3
dengan cara mengunjungi mereka dan berbuat baik kepada mereka. Baginda Nabi shallallahu
‘alaihi wasallam bersabda:
Di antara bentuk bakti kepada kedua orang tua juga adalah berziarah ke makam
keduanya setelah meninggal. Janganlah kita mencukupkan diri untuk menyayangi keduanya
dengan kasih sayang kita yang fana’ di dunia. Tapi kita ziarahi dan kita doakan agar keduanya
memperoleh kasih sayang dan rahmat Allah yang kekal. Yang demikian itu sebagai balasan
karena keduanya telah menyayangi dan mendidik kita sewaktu kecil.
Hadirin yang dirahmati Allah, Demikian khutbah singkat pada siang hari yang penuh keberkahan
ini. Semoga bermanfaat dan dapat kita amalkan. Amin
ِ و َن َفعيِن وإِيَّا ُكم مِب َا فِي ِه ِمن اآْل ي،آن الْع ِظي ِم ِ
اتَ َ ْ ْ َ َ َ ْ َ بَ َار َك اهللُ يِل َولَ ُك ْم يِف ال ُق ْر
الس ِمْي ُع الْ َعلِْي ُم
َّ إِنَّهُ ُه َو،ُ َوَت َقبَّ َل ِميِّن ْ َو ِمْن ُك ْم تِاَل َوتَه،الذ ْك ِراحْلَ ِكْي ِم
ِّ و
َ
4