Anda di halaman 1dari 4

Yang terhormat dewan juri, yang terhormat panitia pelaksana, yang saya hormati guru-guru

pendamping, para peserta lomba, hadirin dan hadirat calon penghuni syurga yang senantiasa dimuliakan oleh
Allah SWT.
Pertama-tama kita panjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
karunia-Nya kepada kita semua sehingga kita dapat berkumpul di tempat yang insya Allah penuh mubarokah
ini.
Tak lupa sholawat maassalam senantiasa kita haturkan kepada junjungan kita nabi besar Muhammad
SAW. Serta sahabat kerabat dan para pengikutnya ila yaumil kiamah.
Bapak ibu dewan juri yang saya hormati, dan hadirin yang dimuliakan Allah, sebelum saya
menyampaikan pidato kali ini, ijinkan lah saya memperkenalkan diri, sebagaimana pepatah lama mengatakan
tak kenal maka tak sayang.
Perkenalkanlah nama saya hafizatul humairah, asal sekolah dari SMK Farmasi Mandiri Banjarmasin.
Pada kesempatan kali ini saya akan menyampaikan uraian pidato dengan tema ADAB KEPADA ORANG TUA
Adab kepada orang tua merupakan perintah agama, perintah berbuat baik kepada orang tua ini
berulang kali disebutkan dalam al-quran dan hadist nabi SAW. Bahkan dalam ayat al-quran perintah berbuat
baikpada kedua orang tua itu hampir selalu dirangkai. Hal ini menunjukan betapa pentingnya berbuat baik
kepada kedua orang tua kita !!!
Rasulullah SAW. menyuruh kita agar berbakti kepada ibu sampai 3x daripada kepada ayah. Hadist nya
pula dijelaskan Allah telah mengangkat derajat seorang ibu yang berbunyi :
Yang artinya surga terletak dibawah telapak kaki ibu,
Dengan bahasa kerennya there is happen under mothers foot
Pasca kelahiran sang bayi pun tugas seorang ibu belum juga selesai, bahkan nyaris bertambah ia harus
menyusui, merawat, mendidik, dan melindunginya hingga menjadi dewasa kelak.

Yang artinya: dan kami perintahkan kepada manusia berbuat baik kepada orangtua, ibunya telah
mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah dan menyampihnya dalam dua tahun,
bersyukurlah kepada ku dan kepada dua orangtua ibu bapakmu, hanya kepadaku lah kembalimu.

Demikian pula perjuangan seorang ayah tidak bisa dipandang ringan. Tanggungjawabnya begitu besar dalam
mencari nafkah, melindungi keluarga, dsb. Ketika pengorbanan mereka yang besar dibalas dengan
kedurhakaan oleh sang anak maka pantaslah digolongkan dosa yang besar. Nauzubillahiminzalik. Sebagaimana
diterangkan dalam hadist rasulullah SAW.
Yang artinya: maukah kalian aku tunjukan tentang dosa yang paling besar? (diulang 3x) lalu para sahabat
menjawab, Mau ya Rasulullah kemudian beliau bersabda, menyekutukan Allah dan mendurhakai kedua
orangtua.
Hadirin yang dimuliakan Allah.
Pada dasarnya semua bentuk peribadatan adalah bertujuan untuk mendapatkan keridaan-nya.
Rasulullah bersabda .

Artinya: keridaan allah itu terletak pada keridaan orangtua dan murka allah itu terletak pada kemurkaan
orang tua
Maka dari itu sudahkah kita berbakti kepada orangtua? Jika belum marilah berbakti segera sebelum maut
menjemput.
Sekian pidato dari saya lebih dan kurangnya mohon dimaafkan..
Wabillah

BERBAKTI kepada keduanya merupakan perintah utama ajaran Islam. Allah Taala sampai mengulang-ulang
perintah ini di dalam Al-Quran setelah perintah mentauhidkan-Nya:












Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun. Dan berbuat baiklah
kepada dua orang ibu-bapakmu. (An-Nisa [4]: 36).
Pada ayat yang lain juga Allah Taalategaskan. Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan
menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya (Al-Isra`
[17]: 23).
Dari dua ayat di atas, kita dapat pahami bahwa birrul walidain (berbakti kepada ibu dan bapak) adalah perkara
utama. Berbakti kepada kedua orangtua bisa diwujudkan dengan cara senantiasa mengasihi, menyayangi,
mendoakan, taat dan patuh, melakukan hal-hal yang membahagiakan hati serta menjauhi hal-hal yang tidak
disukai oleh mereka. Inilah yang dimaksud dengan birrul walidain.
Karena berbakti kepada ibu dan bapak adalah perintah utama, maka hukumnya jelas, berbaktinya seorang
anak kepada Orangtuanya adalah hak yang Allah berikan kepada ibu dan bapaknya. Jadi, manakala ada
seorang anak yang tidak berbakti kepada ibu bapaknya, maka baginyaadalah dosa besar, meskipun alasan
tidak berbaktinya itu karena dalam rangka taat kepada Allah Taala.
Suatu ketika datang seseorang lalu berkata kepada Rasulullah, Ya Rasulullah, saya ingin ikut berjihad, tapi
saya tidak mampu! Rasulullah bertanya, Apakah orangtuamu masih hidup? Orang itu menjawab,Ibu saya
masih hidup.
Maka Rasulullah shallallahu alaihi wasallammenjelaskan: Temuilah Allah dengan berbakti kepada kedua
orangtuamu (birrul walidain). Jika engkau melakukannya, samalah dengan engkau berhaji, berumrah dan
berjihad. (HR. Thabrani).
Dalam hadits lain disebutkan, Bersimpuhlah kau di kakinya (orangtuamu), di sana terdapat surga.

Sesuai hadits Rasulullah shallallaahu alaihi wa sallam, disebutkan:










:





Darii Abdullah bin Amr bin Ash radhiyallaahu anhuma, bahwa Rasulullah shallallaahu alaihi wa sallam
bersabda: Ridha Allah bergantung kepada keridhaan orang tua dan murka Allah bergantung kepada
kemurkaan orang tua [3]

Sumber: https://almanhaj.or.id/989-menggapai-ridha-allah-dengan-berbakti-kepada-orang-tua.html

adalah suatu amal mulia dan diwajibkan oleh Allah dan RasulNya. Banyak ayat maupun hadist yang
menjelaskan tentang kewajiban berbakti kepada kedua orang tua. Bahkan hak bagi keduanya dijadikan setelah
hak Allah Azza wa Jalla. Allah Taala berfirman :










Dan beribadahlah kepada Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatu apa pun. Dan
berbuat baiklah kepada kedua orang tua, karib kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga dekat,
tetangga jauh, teman sejawat, ibnu sabil, dan hamba sahaya yang kamu miliki. Sungguh, Allah tidak menyukai
orang-orang yang sombong dan membanggakan diri. [An-Nisaa : 36].
Kemudian di dalam sebuah Hadist, Rasulullah shallallaahu alaihi wa sallam, bersabda:








:






Darii Abdullah bin Amr bin Ash Radhiyallaahu anhuma, bahwa Rasulullah shallallaahu alaihi wa sallam
bersabda: Ridha Allah bergantung kepada keridhaan orang tua dan murka Allah bergantung kepada
kemurkaan orang tua (H.R Bukhari).

Anda mungkin juga menyukai