Anda di halaman 1dari 3

N

A. Pengertian Makkiyah dan Madaniyyah

Makkiyah diambil dari nama kota makkah tempat islam lahir dan tumbuh. Kata makkiyah
merupakan kata sifat yang disandarkan kepada kota tersebut. Dan sesuatu yang disebut makkiyah
apabila ia mengandung kriteria yang berasal dari mekah atau yang berkenaan dengannya. Begitu pula
dengan madaniyah, ia diambil dari nama kota madinah, tempat rasululloh berhijrah dan membangun
masyarakat islam serta mengembangkan islam ke segala penjuru dunia.

Begitu pula dengan madaniyah, ia diambil dari nama kota madinah, tempat rasululloh berhijrah
dan membangun masyarakat islam serta mengembangkan islam ke segala penjuru dunia.

Kemudian dari persepektif tempat turun, didefenisikan bahwa Makkiyah adalah ayat-ayat yang
turun di mekah dan sekitarnya seperti mina, arafah dan hudaibiyyah, sedangkan madaniyah adalah ayat-
ayat yang turun di madinah dan sekitarnya, seperti uhud, quba, dan sul’a, akan tetapi terdapat celah
kelemahan dari defenisi tersebut karena terdapat ayat-ayat tertentu, yang tidak diturunkan di mekah
dan di madinah dan di sekitarnya. Misalnya surat at-Taubah : 42 diturunkan di tabuk, surat az-zukhruf :
45 di turunkan di tengah perjalanan antara madinah dan mekah. Kedua ayat tersebut, jika melihat
defenisi kedua ini, tidak dapat dikategorikan ke dalam makkiyah dan madaniyah.

B. Perbedaan antara Makkiyah dan Madaniyah

1. Dari segi tata bahasa:

a. Surat makkiyah secara umum gaya bahasanya kuat dan keras pembicaraanya, sebab kebanyakan
yang diajak bicara orang-orang yang berpaling dari kebenaran dan sombong. Contoh dalam surat al-
mudatsir dan al-qomr. Dan adapun madaniyah secara umum gaya bahasanya lembut dan
pembicaraanya halus, sebab yang menerima kebenaran secara terbuka. Contoh dalam surat al-maidah.

b. Umunya surat-surat makkiyah ayatnya pendek-pendek dan kuat pendalilannya. Sedangkan


madaniyah ayatnya panjang-panjangdan menyebutkan hukum-hukum secara khusus.

2. Dari segi isinya:

Umumnya surat-surat makkiyah menetapkan tentang tauhid dan akidah yang selamat secara khusus
yang berkaitan dengan tauhid uluhiya dan percaya dengan hari kebangkitan, sedangkan madaniyah
secara umum menerangkan tentang perician ibadah dan mu’amalah karena yang diajak bicara orang-
orang telah terikrar dalam jiwa mereka tauhid dan aqidah yang selamat.

C. Ciri-ciri Spesifik Makkiyah dan Madaniyah


1. Makkiyah

a. Di dalamnya terdapat ayat sajdah

b. Ayat-ayatnya dimulai dengan kata “kalla”

c. Dimulai dengan ungkapan “ya ayyuhan nas” dan tidak ada ayat dimulai dengan ungkapan “ya
ayyuahl ladzina”, kecuali dalam surat al-hajj karena di penghujung surat itu terdapat sebuah ayat yang
dimulai dengan ungkapan “ya ayyyuhal ladzina”.

d. Ayat-ayatnya mengandung tema kisah para nabi dan umat-umat terdahulu

e. Ayat-ayatnya berbicara tentang kisah nabi Adam dan iblis, kecuali surat al-baqarah

f. Ayat-ayatnya dimulai dengan huruf-huruf terpotong-potong seperti alif lam mim dan sebagainya,
kecuali surat al-baqarah dan ali-imran.

2. Madaniyah

a. Mengandung ketentuan-ketentuan faraid dan had

b. Mengandung sindiran-sindiran terhadap kaum muanafik, kecualai surat al-ankabut

c. Mengandung uraian tentang perdebatan dengan ahli kitabin.

Berdasarkan ttitk tekan tematis, para ulama merumuskan ciri-ciri spesisfk makkiyah dan
madaniyah sebagai berikut.

1. Makkiyah

a. Menjelaskan ajaran monotheisme, ibadah kepada Allah semata, penetapan risalah kenabian,
penetapan hari kebangkitan dan pembalasan, uraian tentang kiamat dan perihalnya, neraka dengan
siksanya, syurga dan kenikmatannya, dan mendebat kelompok musyrikin dengan argumentasi-
argumentasi rasional dan naqli.

b. Menetapkan fondasi-fondasi umum bagi pembentukan hukum syara’ dan keutamaan-keutamaan


akhlak yang harusdimilki anggota masyarakat. Juga berisiskan celaan-celaan terrhadap kriminalitas yang
dilakukan kelompok musyrikin, mengonsumsi harta anak yatim secara zalim serta uraian tentang hak-
hak.

c. Menuturkan kisah para nabi dan umat-umat terrdahulu serta perrjuangan Muhammad dalam
menghadapi tantangan-tantangan kelompok musyrikin

d. Banyak terdapat kesamaan bunyi

e. Ayat dan suratnya pendek-pendek dan nada serta perkataannya agak keras
f. Banyak mengandung kata-kata sumpah

2. Madaniyah

a. Menjelaskan permasalahan ibadah, muamalah, hududd, bangunan rumah tangga, warisan,


keutamaan jihad, kehidupan social, aturan-aturan pemerintah menangani perdamaian dan peperangan,
serta persoalan-persoalan pembentukan hukum syara’

b. Mengkhitabi ahli kitab yahudi dan nashrani dan mengajaknya masuk islam, juga menguraikan
perbuatan mereka yang telah menyimpangkan kitab Allah adan menjauhi kebenaran serta
perselisihannya setelah datang kebenaran

c. Mengungkap langka-langkah orang-orang munafik

d. Surat dan sebagian ayat-ayatnya panjang-panjang serta menjelaskan hukum dengan terang dan
menggunakan ushlub yang terang pula.[2]

Untuk membedakan makkiyah dana madaniyah, para ulama mempunyai tiga macam pandangan
yangmasing-masing mempunyai dasar-dasarnya sendiri.

1. Dari segi waktu turunnya

2. Dari segi tempat turunnnya

3. Dari sisi sasarannya

Anda mungkin juga menyukai