Makalah
Ulumul Qur’an
Dosen pengampu :
Oleh :
SARANG-REMBANG
2020
A. PENDAHULUAN
B. PEMBAHASAN
A. Pengertian dan perbedaan.
Makkiyah artinya adalah keseluruhan surat surat dalam al-
quran yang diturunkan di kota mekah tersebut. 1 Yakni ada nabi
Muhammad saw bermukim di mekah, yaitu selama 12 tahun 5
bulan 13 hari, dari 17 romadhon tahun 41 dari milad hingga
Rabi’ul awal 54 dari milad Nabi Muhammad saw.
Madaniyah artinya adalah sejumlah ayat al-quran yang
turunya di madinah munawwaroh. Semua surat madaniyah adalah
surat yang trurunya setelah nabi Muhammad saw hijrah dari mekah
menuju madinah. Dari permulaan Rabi’ul Awal tahun 54 daari
milad Nabi Muhammad saw.
B. Perbedaan antara makiyah dan madaniyah.
Didalam mempelajari makiyah dan madaniyah,kita juga
akan membahas perbedaan antara keduanya. Ada beberapa
perbedaan dari keduanya.
Dari segi bahasa.
1. Ayat ayat makiyah pada umumnya memiliki uslub ( gaya
bahasa ) yang kuat, kalimatnya keras. Hal ini karena
masyrakat pada zaman dulu suka menentang ajaran agama
1
T.M. Habsyi Ash-Shiddieqy, sejarah dan pengantar ilmu al-qur’an dan tafsir,
(semarang:PT.Pustaka Rizki Putra, 2002) .44
islam dan banyak orang-orang sombong. Surat al-madatsir
dan al-qomar menjadi contoh dari bahasanya yang tegas.
2. Sedangkan ayat madaniyah umumnya memiliki arti bahasa
yang lembut dan kalimatnya pun mudah dicerna sebagai
contoh suratnya adalah surat Al-Maidah ini dikrenakan
orang pada zaman dulu sudah menyerahkan dirinya kepada
islam seutuhnya dan termauk orang yang menerima.
Dari segi Tema
1. Pada umumnya surat makiyah berisikan tentang tauhid dan
bagaimana aqidah yang benar, khususnya yang berkitan
dengan tauhid Uluhiyyah dan imam terhadap hari akhir
kerana orang pada zaman itu adalah orang-orang yang suka
mengingkari. Sedangkan pada ayat madaniyah berisikan
tentang perincian ibadah dan uamalah. Hal ini karena obyek
dakwah nabi Muhammad saw adalah tentang orang-orang
tauhid dan aqidahnya telah kuat dalam niwa mereka.
2. Adanya pembahasan tentang jihad dan hukumm hukumnya,
penjelasan tentang orang munafik dan keadaan mereka
dalam ayat ayat madaniyyah karena sesuai dengan keadaan
itu sendiri, dimana pada saat itu sudah muncul
diwajibkanya berjihad dan mulai muncul juga tentang
kemunafikan yang perkara tersebut belum muncul ketika
periode mekah.2
C. Ciri ciri surat makiyah dan madaniyyah.
1. Ciri-ciri makiyah.
a. Termasuk dari cri khusus pada makiyah.mengandung ayat
Sadjah atau asajadah.3
b. Terdapat lafadz Kalla.4
c. Terdapat seruan “wahai manusia”
2
Yayasan pendidikan islam al atsary,Yogyakarta, Surat makkiyah dam madaniyyah.
3
Ayat sajadah adalah ayat tertentu didalam al-quran yang disunahkan untuk sujud tilawah.
4
T.M. Habsyi Ash-Siddieqy, sejarah dan pengantar Al-quran dan tafsir, ( Semarang: PT.Pustaka
Rizki Putra, 2002), 80.
d. Menceritakan kisah/sirah kanjeng nabi Muhammad saw dan
umat umat terdahulu ,kecuali Al-Baqoroh.
e. Menceritakan nabi Adam dan Iblis kecuali dalam surah Al-
baqoroh.
Ciri umum yang terdapat di surah makiyah.
a. Ayat dan surahnya pendek-pendek.
b. Mengandung seruan pokok iman kepada allah swt, hari
kiamat, menggambarkan surge dan neraka.
c. Mencela amal orang musyrik, yakni bertumpahan
darah,menghardik anak yatim, dan mengubur anak
perempuan hidup hidup.
2. Ciri-ciri madaniyah.
a. Ciri khusus yang terdapat di surat madaniyah.
Menjelaskan tentang hukuman tindakan pidana, fara’id,
hak-hak perdata, hal yang termasuk dalam hal
peradataan dan kemasyarakatan serta kenegaraan.
Kebanyakan diawali dengan lafad (waahaii orang yang
beriman5).
b. Ciri-ciri umum yang terdapat pada surah madaniyah.
Ayat serta suratnya panjang-panjang dan
menjelaskan tentang uslub yang terang.
Menunjukan dalil-dalil dan keterangan tentang
hakikat agama.
D. Klasifikasi tentang makiyah dan madaniyah.
a. Surat makiyah menurut tertiib turunya.
1. Al-‘alaq 5. Al-fatihah
2. Al-qolam 6. Al-lahab
3. Al-muzammil 7. At-takwir
4. Al-mudatsir 8. Al-a’la
9. Al-lail 41. Yasin
5
T.M. Habsyi Ash-Siddieqy, sejarah dan pengantar Al-quran dan tafsir, ( Semarang: PT.Pustaka
Rizki Putra, 2002), 48.
10. Al-fajr 42. Al-furqon
11. Ad-dhuha 43. fatir
12. Al-insyiroh 44. maryam
13. Al-ashr 45. Thaha
14. Al-adiyat 46. Al-waqiah
15. Al-kautsar 47.Asy-syuro
16. At-takastur 48. An-naml
17. Al-maun 49. Al-qashah
18. Al-kafirun 50.al-isro’
19. Al-fil 51. Yunus
20. Al-falaq 52. hud
21. An-nnas 53. yusuf
22. Al-ikhlas 54. Al-hijr
23. An-njm 55. Al-an’am
24. Abasa 56. Ash-shafat
25. Al-qadar 57. luqman
26. Asy-syamsu 58. Az-zumar
27. Al-buruj 59.saba
28. At-tin 60. ghafir
29. Al-quraisy 61. fushilat
30. Al-qori’ah 62. Asy-syuro
31. Al-qiyamah 63. Az-zukhruf
32. Al-humazah 64. Ad-dukhon
33. Al-mursalat 65.al-jatsiah
34. Qof 66. Al-ahqof
35. Al-balad 67. Al-dzariyat
36. Ath-thariq 68. Al-gosyiah
37. Al-qomar 69. Al-kahf
38. Shad 70. An-nahl
39. Al-a’rof
40. Al-jin
Ada pendapat sebagaian tafsir berkata bahwa surat Muthofifin
adalah surat yang turun terkahir di mekah. 6 Menurut Al-
khudori, selain surt yang telah disebutkan diatas, ada juga surat-
surat yang termasuk dalam golongan makiyah. Diantaranya
adalah.
1. Az-zalzalah
2. Al-insan
3. Ar-ra’d
4. Al-bayinah
5. Ar-rohman
Menurut sebagian ulama, surat surat kelima tersebut masul
kedalam kategori surat Madaniyah.
b. Surat madaniyah menururt tertib turunya iallah :
1. Al-baqoroh 13. Al-munafiqun
2. Al-anfal 14. Al-mujadalah
3. Ali-imron 15. Al-hujurat
4. Al-ahzab 16. At-tahrim
5. Al-mumtalah 17. At-thagobun
6. An-nisa 18. Ash-shaf
7. Al-hadid 19. Al-jumu’ah
8. Al-qital 20. Al-fathu
9. Ath-tolaq 21. Al-maidah
10. Al-hasyr 22. At-taubah
11. An—nur 23. An-nashr
12. Al-haj
1. Az-zalzalah
6
T.M. Habsyi Ash-Siddieqy, sejarah dan pengantar Al-quran dan tafsir, ( Semarang: PT.Pustaka
Rizki Putra, 2002), 46.
2. Ar-ra’d
3. Ar-rrohman
4. Al-insan
5. Al-bayinah
1. Al-fatihah 6. At-tahtfif
2. Ar-ra’d 7. Al-qadr
3. Ar-rahman 8. Al-bayinah
4. Ash-shaf 9. Az-zalzalah
5. At-taghobun 10. Al-ikhlas
11. ( al- mu’auwidzatain) Al-Falaq dan An-Nas
7
Manna’ qattan,Mabahist fii ‘Ulumil Qur’an(kairo:maktabah wahba,t.th),57
8
Ibid.,57.
beberapa surat yang tidak diawali dari kedua lafad tersebut.
Rumusan ini juga tidak bisa dijadikan ketentuan ssecara
mutlak, contohnya adalah surat Al-baqoroh yang merupakan
madani tetapi didalamnya terdapat lafadz yaa ayyuhan nass.9
F. Metode Dan Pedoman Mengetahui Makkiyyah Madaniyyah.
Dalam berijtihad, para ulama tidaklah semena-mena. Mereka
memiliki pedoman dengan landasan yang kuat dalam berijtihad.
Begitu juga dalam menentukan Makkiyyah dan Madaniyyah, para
ulama bersandar pada dua metode utama, yaitu sima’i naqli dan
qiyasi ijtihadi. Sima’i naqli yaitu metode dengan pendengaran
sebagaimana afanya, sedangkn qiyasi majazi yaitu analogi dari
hasil ijtihad.
Cara yang pertama yaitu menggunakan dasar riwayat shahih
dari para sahabat Nabi, karena kereka yang hidup se zaman dengan
Nabi, sehingga mereka mengetahui saat turunnya wahyu tersebut.
Maka sebagian besar cara dengan metode inilah yang sering
digunakan dalam menentukan Makkiyyah dan madaniyyah.
Didalam Al-Intishar, Qadhi Abu Bakar Ibn Thayyib menegaskan
bahwasanya, “Pengetahuan tentang surah Makki dan Madani
mengacu pada hafalan para sahabat dan tabiin. Tidak ada satu
keterangan pun yang datang dari Nabi, karena ia tidak
diperintahkan untuk itu, dan Allah tidak menjadikan ilmu
pengetahuannya dan pengetahuan mengenai sejarah naskh dan
mansukh itu wajib bagi ahli ilmu, tetapi pengetahuan tersebut tidak
harus diperoleh melalui naskh dari Nabi.
Cara kedua yaitu dengan cara analogi atau qiyas. Apabila pada
surah Makkiyyah itu mengandung sifat madaniyyah atau
mengandung peristiwa madaniyyah, maka itu dapat dikatakan
bahwa itu Madani. Begitu pula sebaliknya, jika di dalam surat
madaniyyah tersebut terdapat suatu kandungan sifat Makkiyyah
atau berkenaan dengan peristiwa Makkiyyah maka itu dapat
9
Ibid,.58
diidentifikasi sebagai surat Makkiyyah. Apabila terdapat suatu
surat yang mengandung ciri-ciri Makkiyyah maka itu adalah surah
Makkiyyah, maka inilah yang disebut qiyas ijtihadi.
Dalam masalah yang berkaitan dengan qiyasi, para ulama
mendefinisikan bahwasanya “ setiap surah-surah yang didalamnya
mengandung kisah-kisah Nabi dan ummat terdahulu, maka itu
surah Makkiyyah. Sedangkan apabila di dalam surah itu
mengandung aturan-aturan ataupun kewajiban, maka itu adalah
Madani.
G. Urgensi kajian makkiyah dan madaniyah.
Al-Qur’an