Para pemuja idola sering membayangkan dirinya sebagai sang tokoh dan
berlaku meniru sosok idolanya. Penampilan dan gaya hidup dari model rambut, cara
berdandan, dan bahkan perilakunya dijiplak dan diikuti. Ketika sang idola melakukan
kesalahan fatal dalam bersikap, seribu alasan dan pembenaran justru bukan datang
dari mulut idola, tetapi dari para pendukung setianya, yang seolah telah dibutakan
dari kenyataan.
1
Abdullah ibn Umar al-Bayḍāwi, Tafsir al-Bayḍāwi, (Beirut :Dār Iḥya` al-Turāth al-‘Arabī), 3:151.
2
Sulaiman al-Bujairami, Bujairami ‘Ala al-Khatīb, (Beirut: Dār al-Fikr, 2008), 4:291-292.
3
Al-Qalyūbī dan ‘Umairah, Ḥāshiyatān Qalyūbī wa ‘Umairah ‘ala Sharh al-Mahalli ‘ala Minhāj al-
Ṭālibīn, (Mesir: Musṭafa al-Bābī al-Ḥalbī), 4:235