Anda di halaman 1dari 2

KELAS 4C

Menurut Tafsir Ar-Razi (Mafatih Al-Ghaib), hlm. 4/168 yang mengatakan :

Ketahuilah bahwa pertemanan muslim dengan kafir itu ada tiga jenis:

I. Pertama, ia rela dengan kekufurannya dan berteman dengannya atas dasar kekufurannya.
Ini dilarang karena siapapun yang melakukan hal itu maka dia membenarkan agama itu.
Membenarkan kekufuran adalah kufur. Maka mustahil ia akan tetap menjadi muslim
dengan perilaku seperti ini.
II. Kedua, bergaul dengan orang kafir secara baik berdasarkan zhahirnya. Ini tidak
dilarang.
III. Ketiga, ini adalah pertengahan di antara dua poin sebelumnya yakni bahwa berteman
dengan orang kafir dalam arti condong, menolong, menampakkan pada mereka
adakalanya karena unsur kekerabatan atau karena suka dengan keyakinan bahwa
agamanya batil (sesat).

Sikap ini tidak mengakibatkan kufur, tapi dilarang. Karena berteman dengan pengertian ini dapat
berakibat pada menganggap baik pada jalannya dan rela dengan agamanya. Itu akan
mengeluarkan seorang muslim dari Islam.

Allah SWT telah mengingatkan akan hal ini dalam QS. Ali Imron 3:28

“Barang siapa berbuat demikian, niscaya lepaslah ia dari pertolongan Allah”.

Dengan demikian, islam mengkategorikan hukum mengidolakan non muslim tersebut atas tiga
berdasarkan golongannya, yakni :

A. Boleh

Apabila hanya sebatas menyukainya saja karena kepintarannya, keahlian yang dimilikinya,
kecantikan atau ketampanannya saja, atau menyukainya secara lahiriah saja tanpa menyangkut
pautkan dengan agama yang di anutnya.

B. Makruh
Apabila mengagumi segala apa yang ada pada diri orang tersebut secara fisik namun tidak ikut
membenarkan atau tidak mengakui agama yang dianutnya (selain Islam) sehingga tidak
membawa diri sendiri masuk ke dalam golongan orang kafir.

C. Haram
Apabila mengagumi dan mengidolakan orang tersebut hingga menjadi seorang fans fanatik yang
membenarkan semua yang ada pada diri sang idola, mengikuti dan menyukai semua yang
dilakukan sang idola dan juga ikut membenarkan atau mengakui agama yang telah di anutnya
(selain Islam) sehingga membuat diri sendiri termasuk ke dalam golongan orang kafir.

Dari ketiga pembagian hukum mengidolakan non muslim di atas diharapkan sebagai seorang
muslim kita bisa membatasi diri untuk tidak membabi buta dalam mengidolakan seseorang agar
kita tidak termasuk dalam golongan kafir karena telah membenarkan semua yang dilakukan sang
idola meskipun apa yang dilakukannya termasuk pada perbuatan tercela.

Dalam pertunjukan konser sang idola misalnya, hukum menonton konser dalam Islam tidak di
perbolehkan apabila pada konser tersebut mempertunjukkan aurat, menuju kemaksiatan, dan hal-
hal yang jauh dari ajaran Islam.

Agar kita tidak terpengaruh dengan nilai-nilai yang jauh dari ajaran agama Islam karena terlalu
kagum dengan sang idola yang non muslim, maka kita harus bisa melindungi diri dengan cara
meningkatkan iman dan taqwa dan berpedoman pada sumber pokok ajaran Islam yakni Alquran
yang tentunya kita juga harus mengetahui fungsi alquran dalam kehidupan.

Anda mungkin juga menyukai