Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

ULUMUL QUR’AN ; MAKKIYAH DAN MADANIYAH

( Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Ulumul Qur‟an)


Dosen Pengampu: Dr. H. Masyhadi, M.Ag

Oleh Kelompok 4 :
1. Hamdan Rofiqul
2. Mutmainna R. Mapu

HALAMAN SAMPUL

PROGRAM PASCASARJANA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH
UNIVERSITAS K.H ABDUL CHALIM
2023

i
KATA PENGANTAR

Syukur dan Alhamdulillah kami ucapkan kepada Allah swt., Tuhan yang
maha memiliki 99 nama yang baik. Beserta shalawat dan pujian kami lantunkan
selalu, semoga tersampaikan kehadirat sayyidina Nabi Muhammad saw., keluarga
dan para sahabatnya.

Salam hormat dan ucapan terimakasih disampaikan kepada bapak Dr. H.


Masyhadi, M.Ag., dosen pengampu mata kuliah Ulumul Qur‟an yang telah
memberikan tugas kepada kami dan mengajarkan kami, mengarahkan kami dalam
pengerjaan tugas makalah ini. Juga terimakasih disampaikankepada teman-teman
yang telah mendukung serta mengingatkan tugas makalah kami, sehingga dapat
menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu.

Menyadari keterampilan menulis beserta kapasitas literasi yang dirasa


kurang, sehingga mungkin dapat terjadi dalam penulisan makalah ini berupa
kesalahan yang kami lewatkan. Kami menyadari bahwa makalah yang kami buat
ini masih jauh dari kata sempurna, oleh karena itu kami memohon kepada
pembaca sekalian untuk mengkoreksi kembali makalh ini. Barangkali dari segi
bahasa, struktur, atau hal apapun dari makalah yang kami buat ini ada
kesalahannya, kami memohon saran-sarannya untuk perbaikan penulisan makalah
di kemudian hari.

Akhirnya, kami sampaikan selamat membaca dan menikmati wacana


yang kami sajikan. Semoga makalah yang kami buat dapat bermanfaat untuk para
pembaca semua. Sekian dan terimakasih.

Mojokerto, 17 Oktober 2023

Pemakalah.

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL .............................................................................................i

KATA PENGANTAR.............................................................................................. ii

DAFTAR ISI ........................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1

A. Latar Belakang ............................................................................................. 1

B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 2

C. Tujuan........................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................ 3

A. Pengertian Makkiyah dan Madaniyah .......................................................... 3

B. Mengetahui Karakteristik Surah Makkiyah dan Madaniyah........................ 8

C. Faedah Makkiyah dan Madaniyah ............................................................. 11

BAB III PENUTUP............................................................................................... 11

A. Kesimpulan................................................................................................. 11

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 12

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
„Ulumul Qur‟an yang dipelajari dalam perkuliahan saat ini adalah
suatu disiplin ilmu yang memiliki objek bahasannya adalah Al-Qur‟an.1
Secara bahasa sendiri, „Ulumul Qur‟an berasal dari susunan dua kata
„Ulum yang merupakan bentuk jamak taktsir dari lafadz Al-„Ilm yang
berarti ilmu, dan kata Al-Qur‟an yang menunjukkan arti kitab suci umat
Islam. 2 Al-Qur‟an diturunkan untuk manusia sebagai pemberi petunjuk
kepada arah tujuan yang teramg dan jalan yang lurus dengan menegakkan
asas kehidupan yang didasarkan pada iman kepada Allah swt. Sehingga
dapat dipahami „Ulumul Qur‟an sebagai ilmu- ilmu yang secara khusus
mengkaji Al-Qur‟an sebagai ojeknya. Baik dalam pembahasan secara
umum, seperti ilmu- ilmu agama Islam dan Bahasa Arab, atau secara
khususnya seperti nuzul Al-Quran, tartib/urutan surat dan ayat, qiraat,
nasikh wa-mansukh, i‟jaz dan sebagainya.3
Salah satu pembahasan dalam Ulumul Qur‟an yang dipelajari dalam
makalah ini adalah ilmu tentang tartib surat/ayat Makkiyah dan
Madaniyah. Ilmu Makkiyah dan Madaniyah merupakan suatu ilmu untuk
menelaah turunnya ayat Al-Qur‟an. 4 Kalangan ulama „Ulumul Qur‟an
sepakat untuk mendefinisikan ilmu tersebut sebagai suatu ilmju yang
membahan tentang surat-surat dan ayat-ayat yang mana diturunkan di
Makkah dan Madinah. 5 Kesepakatan para ulama tersebut didasarkan pada
kota Makkah dan Madinah yang merupakan dua lokasi, di mana Nabi

1
“Arti Ulumul Quran, dan Pembahasan Ilmunya,” kumparan, diakses 17 Oktober 2023,
https://kumparan.com/berita-update/arti-ulumul-quran-dan-pembahasan-ilmunya-1vPBXFaJAb7.
2
H M Rusydi Khalid, "'UULUMUL QUR'AN DARI MASA KE MASA,” Jurnal Adabiyah, 2010,
Vol. 10.
3
Muhammad Husni, “STUDI AL-QUR'AN TEORI AL-MAKKIYAH DAN AL MADANIYAH,” Al-
Ibrah, 2019, Vol. 4, No. 2.
4
Mawardi dan Junaidi, “PENGANTAR ULUMUL QUR’AN,” (Banda Aceh: PeNA), 2013, hlm.
53.
5
Mawardi dan Junaidi, “PENGANTAR ULUMUL QUR’AN,” (Banda Aceh: PeNA), 2013, hlm.
53.

1
2

lebih sering menetap dan banyak mengembangkan dakwahnya. Karena itu,


sangatlah wajar jika di dua tempat ini Al-Qur‟an lebih banyak diturunkan
oleh Allah swt.
Namun di dalam pengklasifikasian Makkiyah dan Madaniyah itu,
selain surat di dalamnya juga terdapat beberapa ayat yang termasuk ayat
Madaniyah, tetapi ada di dalam surat jenis Makkiyah, begitu sebaliknya
ayat-ayat Makkiyah terdapat di dalam surat jenis Madaniyah. Demikian
karena peristiwa turunnya ayat yang berbeda-beda. Sehingga diperlukan
pemahaman yang mendalam terkait pengkalisifikasian ayat Makkiyah dan
Madaniyah. Oleh karena itu dalam makalah ini akan dibahas tentang
Makkiyah dan Madaniyah, yang meliputi pengertian, klasifikasi, serta
signifikansi mengetahui ayat-ayat Makkiyah dan Madaniyah.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Makkiyah dan Madaniyah ?
2. Bagaimana ciri-ciri ayat Makkiyah dan Madaniyah?
3. Apakah faedah dari mempelajari ayat-ayat Makkiyah dan Madaniyah?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian Makkiyah dan Madaniyah
4. Untuk mengetahui ciri-ciri ayat Makkiyah dan Madaniyah
2. Untuk mengetahui faedah mempelajari ayat-ayat Makkiyah dan
Madaniyah
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Makkiyah dan Madaniyah


Dalam bahasa, kalimat Makkiyah menunjukkan jenis dari kalimat
dasar Makkah yang berarti sebagai sesuatu yang digolongkan kepada jenis
Makkah. Sebaliknya, Madaniyah menunjukkan jenis dari kalimat dasar
Madinah, yang menunjukkan arti sesuatu yang digolongkan kepada jenis
Madinah. 6 Adapun pengertiannya secara istilah, para ulama mutaqaddimin
sepakat Makkiyah dan Madaniyah sebagai salah satu kajian historis
tentang ayat-ayat atau surat di dalam Al-Quran, termasuk bagian dari
perangkat tafsir yang kemudian dikembangkan oleh ulama kontemporer.7
Pengertian Makki dan Madani menurut Al-Zarkasyi ada tiga pendapat.
Pengertian-pengertian berikut ini juga dijadikan sebagai acuan teori untuk
menentukan mana ayat-ayat kategori Makkiyah dan mana ayat-ayat
8
kategori Madaniyah. Adapun pengertian-pengertian tersebut adalah
sebagai berikut:
Pertama, dari segi ruang/tempat turunnya (teori geografis). Makkiyah
adalah yang diturunkan ketika Nabi berada di Makkah dan sekitarnya
(Mina, Arafah dan Hudaibiyah) dan lainnya. Sedangkan Madaniyah adalah
yang turun di Madinah dan sekitarnya (Uhud, Quba, dan Sala‟). 9
Contohnya; QS. Al-Hijr: 94. Makkiyah
ْ‫الْ ُو ْش ِس ِكٍْيَْ ع َِيْ َواَ ْع ِسضْْ تُ ْؤ َهسُْ ِت َوا فَاصْ َد ْع‬

Artinya: Maka, sampaikanlah (Nabi Muhammad) secara terang-terangan


segala apa yang diperintahkan kepadamu dan berpalinglah dari
orang-orang musyrik.

6
Nur 'Aini, Sauqi Romdani, dan Ach. Maulana Azizi, “Makalah Ilmu Makki dan Madani
Lengkap,” diakses 18 Oktober 2023, https://ruangsekolah.net/makalah-ilmu-makki-dan-madani-
lengkap-491.
7
Abd Halim, “PERKEMBANGAN TEORI MAKKI DAN MADANI DALAM PANDANGAN ULAMA
KLASIK DAN KONTEMPORER,” 2015, Vol. 3.
8
Halim.
9
Lu kmanul Hakim, dan Afriadi Putra, “Signifikansih Makkiyah Madaniyah dan
Implikasinya Terhadap Penafsiran Al-Qur‟an,” Jurnal Pemikiran Islam, 2022, Vol. 3.

3
4

QS. Ali-Imran: 128. Madaniyah


َ ٍَ‫اْل ْهسِْ ِهيَْ لَكَْ ل‬
ْ‫ْش‬ َْ ‫ٰظلِ ُو ْىىَْ فَاًَِّهُ ْنْ ٌُ َع ِّرتَهُ ْْن اَ ْْو َعلٍَْهِ ْْن ٌَتُ ْى‬
َ ْ ْ‫ب اَ ْْو َش ًْء‬

Artinya: Hal itu sama sekali bukan menjadi urusanmu (Nabi Muhammad)
apakah Allah menerima tobat mereka atau mengazabnya karena
sesungguhnya mereka orang-orang dzalim.

Menurut riwayat al-Bukhari, ayat ini turun karena Nabi Muhammad


saw. berdoa kepada Allah Swt. agar menyelamatkan sebagian pemuka
kaum musyrik dan membinasakan sebagian lainnya.
Ayat di atas jelas turun ketika terjadinya perang Uhud pada tahun ke 3
H di bukit Uhud, maka ayat tersebut dikategorikan kepada ayat
10
Madaniyah. Sedangkan, apabila Ayat di atas dikategorikan kepada
kategori Makkiyah adalah karena turunnya di wilayah Makkah. Ayat ini
juga menandakan awal mulanya dakwah secara terang-terangan.
Kedua, dari segi sasaran/al-Mukhathab (teori subyek). Makkiyah
adalah yang seruannya ditujukan kepada penduduk Makkah. Ayat-ayat itu
umumnya dimulai dengan lafadz: Ya ayyuhan nas, Ya ayyuhal kafirun, Ya
bani Adam, hal itu menunjukkan pada penduduk Makkah pada waktu itu
terdiri dari orang kafir dan musyrik. Sedangkan Madaniyah adalah yang
seruannya ditujukan kepada penduduk Madinah. Ayat-ayat tersebut
biasanya diawali dengan lafadz: Ya ayyuhal ladzina amanu, hal itu
menunjukkan bahwa penduduk Madinah ketika itu mayoritas adalah
orang-orang beriman, dan penduduk-penduduk lainnya ikut terpanggil
dalam ayat tersebut.11

Contohnya; QS. Asy-Syu‟ara‟: 214. Makkiyah

ْْ‫اْلرْقْ َستٍِْيَْ ع َِشٍ َْستَكَْ َواًَْ ِرز‬


َْ ْ ْۙ
Artinya: Berilah peringatan kepada keluargamu yang terdekat.

10
Abd Halim, “PERKEMBANGAN TEORI MAKKI DAN MADANI DALAM PANDANGAN ULAMA
KLASIK DAN KONTEMPORER,” 2015, Vol. 3.
11
Halim.
5

Menurut definisi atau teori ini, ayat di atas termasuk kategori


Makkiyah. Karena ditujukan kepada penduduk Makkah dan menandai
diperintahkannya dakwah kepada karib kerabat Rasulullah saw.

QS. Al-Jumu‟ah: 2. Madaniyah


ْ‫ث الَّ ِريْْ هُ َى‬
َْ ‫اْل ِّه ٍّّٖيَْ ِفى تَ َع‬ ْ ً ‫ة َوٌُ َعلِّ ُوهُ ُنْ َوٌ َُز ِّكٍْ ِه ْْن ٰا ٌٰ ِت ّْٖه َعلٍَْ ِه ْنْ ٌَتْلُ ْىا ِّهٌْهُ ْْن َز ص ُْى‬
ُ ْ ‫ْل‬ َْ ‫ى َوالْ ِح ْك َوةَْ الْ ِك ٰت‬
ْْ ‫َو ِا‬
‫ي َكا ًُْ ْىا‬ ْْ ‫ً رْقَثْلُْ ِه‬ْْ ‫ض ٰللْ لَ ِف‬
َ ْ‫ُّه ِثٍْي‬

Artinya: Dialah yang mengutus seorang Rasul (Nabi Muhammad) kepada


kaum yang buta huruf dari (kalangan) mereka sendiri, yang
membacakan kepada mereka ayat-ayat-Nya, menyucikan (jiwa)
mereka, serta mengajarkan kepada mereka Kitab (Al-Qur‟an)
dan Hikmah (sunah), meskipun sebelumnya mereka benar-benar
dalam kesesatan yang nyata.

Ayat di atas adalah kategori Madaniyah, karena ditujukan kepada


orang-orang Madinah ketika Rasulullah baru saja hijrah ke Madinah dan
beradaptasi dengan masyarakat baru di sana. 12
Ketiga, dari segi waktu turunnya (teori historis). Makiyyah adalah
yang diturunkan sebelum hijrahnya Nabi saw. ke Madinah meskipun
diturunkannya di luar kota Makkah. 13 Madaniyyah adalah yang diturunkan
sesudah hijrah sekalipun bukan di Madinah. Yang diturunkan sesudah
hijrah sekalipun di Makkah atau Arafah, adalah Madaniyyah, seperti ayat
yang turun pada masa fathul Makkah. Kelebihannya: menurut para
mufassir teori ini dianggap yang paling benar dan memiliki keunggulan,
sebab rumusannya mencakup seluruh ayat al-Qur'an sehingga dapat
dijadikan batasan/definisi. Kelemahannya: seringkali menyebabkan
kejanggalan, sebab ayat yang nyata- nyata turun di Makkah dianggap
Madaniyyah hanya karena turunnya sesudah hijrah.14

12
Abd Halim, “PERKEMBANGAN TEORI MAKKI DAN MADANI DALAM PANDANGAN ULAMA
KLASIK DAN KONTEMPORER,” 2015, Vol. 3.
13
Halim.
14
Lu kmanul Hakim, dan Afriad i Putra, “Signifikansih Makkiyah Madaniyah dan
Implikasinya Terhadap Penafsiran Al-Qur‟an,” Jurnal Pemikiran Islam, 2022, Vol. 3.
6

Contohnya; QS. Al-„Alaq: 1-5. Tergolong surat Makiyyah

ْ ‫)ْالَّ ِريْ َعلَّ َن‬3(ْ‫ْاْلَ ْك َس ُم‬ َ ْ‫)ْارْقْ َسأ‬2(ْ ‫ْاْلًْ َضاىَ ْ ِه ْيْ َعلَق‬
ْ َ‫ْو َزتُّك‬ ِْ ‫ق‬ َ َ‫)ْخل‬
َ 1(ْ ‫ق‬ َ ‫ْزتِّكَ ْالَّ ِر‬
َ َ‫يْخل‬ َ ‫ارْقْ َسأْ ْتِا ص ِْن‬
ِ ْ ‫)ْ َعلَّ َن‬4(ْ ‫ِتالْقَلَ ِن‬
5(ْ ‫ْاْلًْ َضاىَ ْ َهاْلَ ْنٌَْ ْعلَ ْن‬
1. Bacalah dengan Nama Rabb-mu (dengan ilmu yang menyusun
keberadaanmu) yang menciptakan.
2. Yang menciptakan manusia dari 'alaq (secuil darah; komposisi
genetika).
3. Bacalah! Karena Rabb-mu itu Akram (Maha Pemurah).
4. Yang mengajar (memrogram gen-gen dan fitur- fitur esensial) dengan
Pena.
5. Mengajar manusia apa yang tidak diketahuinya.

Ayat di atas adalah kategori Makiyyah, karena diturunkan sebelum


Rasulullah hijrah ke Madinah. Selain ayat Makiyyah di atas, berikut ini
juga ayat yang menunjukkan surat Madaniyah.
QS. An-Nisa‟: 58.

ٰٓ
َ ّ ٰ ‫اسْاَ ْى ْتَحْ ُك ُو ْىاْتِْالْ َع ْد ِِْْاِ َّى‬
ْ‫ْلل‬ ِ ٌَّ‫اْح َك ْوتُ ْن ْتٍَْيَ ْال‬ َ ْ ‫ْللٌَْأ ْ ُهسُ ُك ْن ْاَ ْىْتُؤَ ُّد‬
َ ‫واْاْل ٰه ٌٰتِ ْاِ ٰلىْاَهْلِهَا‬
َ ‫ْواِ َذ‬ َ ّ ٰ ‫اِ َّى‬
َ ّ ٰ ‫ًِ ِع َّواٌَْ ِعظُ ُك ْن ْتِ ّٖهْْاِ َّى‬
ِ َ‫ْللْ َكاىَ ْ َص ِوٍْع ًۢاْت‬
‫صٍْسً ا‬

Artinya: Sungguh, Allah menyuruhmu menyampaikan amanat kepada


yang berhak menerimanya, dan apabila kamu menetapkan
hukum di antara manusia hendaknya kamu menetapkannya
dengan adil. Sungguh, Allah sebaik-baik yang memberi
pengajaran kepadamu. Sungguh, Allah Maha Mendengar, Maha
Melihat.
Menurut definisi atau teori ini, ayat di atas dikatakan kategori
Madaniyyah, karena turunnya setelah Rasulullah hijrah ke Madinah,
meskipun turunnya di Makkah ketika peristiwa fathul Makkah.
Selain Al- Zarkasyi di atas, menyampaikan dari kutipan oleh
Muhammad Husni dalam tulisannya, para sarjana muslim pun
7

mengembangkan beberapa perspektif dalam mendefinisikan Makkiyah dan


Madaniyah15 yaitu:
1. Dari perspektif masa turunnya Al-Qur‟an. Makkiyah adalah ayat-ayat
yang turun sebelum Rasulullah saw. hijrah ke Madinah kendatipun
bukan turun di Mekkah, Sedangkan Madaniyah adalah ayat-ayat yang
turun sesudah Rasulullah saw. hijrah ke Madinah kendatipun bukan
turun di Madinah. Ayat-ayat yang turun setelah hijrah disebut
Madaniyah walaupun turun di Mekkah atau Arafah seperti surat An-
Nisa‟ ayat 58 termasuk kategori Madaniyah meskipun turun di
Mekkah yaitu pada saat peristiwa fathul Mekkah. Demikian juga Surat
Al-Maidah ayat 3 termasuk kategori Makkiyah meskipun diturunkan
di Madinah karena ayat ini terjadi peristiwa haji wada‟.
2. Dari perspektif tempat turun Al-Qur‟an Makkiyah adalah ayat-ayat
yang turun di Mekkah dan sekitarnya seperti Mina, Arafah
Hudaibiyah, Sedangkan Madaniyah adalah ayat-ayat yang turun di
Madinah dan sekitarnya seperti Uhud, Quba dan Hula.
3. Dari perspektif obyek atau khitab pembicaraan Makkiyah adalah ayat-
ayat yang menjadi khitab bagi orang-orang Mekkah. Sedangkan
Madaniyah adalah ayat-ayat yang menjadi khitab bagi orang-orang
Madinah.
Dari definisi di atas, para ulama menyimpulkan menjadi tiga segi
yakni segi khitobi, makani dan zamani. Dalam ayat-ayat Makkiyah, yang
menjadi khitob adalah orang-orang Mekkah yang pada umumnya adalah
orang-orang musyrikin. Jadi ayat-ayat terebut membicarakan tentang
kemusyrikan dan kepada mereka disuruh untuk bertauhid. Pada umumnya
orang-orang Mekkah dan memiliki sifat-sifat sombong, keras kepala dan
susah menerima ajaran agama. Sedangkan ayat-ayat yang diturunkan di
Madinah khitobnya adalah orang-orang yang sudah beriman, juga orang-
orang yang munafik dan ahli kitab yaitu orang-orang Yahudi. Dengan
15
Muhammad Husni, “Teori A l Makkiyah dan A l Madaniyah,” Jurnal Ulumul Qur‟an,
2019, Vol 4, No. 2, h. 79.
8

demikian, orang-orang Madinah lebih majemuk bila dibandingkan dengan


orang-orang Mekkah. Di masyarakat Madinah ada kepercayaan dari orang-
orang Yahudi bahwa akan datang seorang utusan atau Rasul diakhir zaman.
Kepercayaan ini disebarluaskan di kalangan orang-orang Madinah,
sehingga dengan demikian orang-orang Madinah lebih mudah masuk
Islam dan menerima ajaran-ajaran Islam ketimbang orang-orang Mekkah.

B. Mengetahui Karakteristik Surah Makkiyah dan Madaniyah


Untuk mengetahui dan menentukan Makkiyah dan Madaniyah para
ulama bersandar kepada sima‟i naqli dan qiyasi ijtihadi. Sima‟i naqli yaitu
didasarkan pada riwayat yang shahih dari para sahabat yang hidup pada
saat dan menyaksikan turunnya wahyu atau dari para tabi‟in yang
menerima dan mendengar dari sahabat bagaimana, di mana dan peristiwa
apa yang berkaitan dengan turunnya wahyu itu. Sebagian besar penentuan
Makkiyah dan Madaniyah itu didasarkan pada cara ini.16
Sedangkan qiyasi ijtihadi adalah didasarkan pada ciri-ciri Makkiyah
dan Madaniyah. Apabila surat Makkiyah terdapat suatu ayat yang
mengandung sifat Madani atau mengandung peristiwa Madani maka
dikatakan bahwa ayat tersebut Madani. Apabila surat dalam Madaniyah
terdapat suatu ayat yang mengandung sifat Makki atau mengandung
peristiwa Makki, maka ayat tadi dikatakan sebagai ayat Makkiyah. Bila
dalam satu surat terdapat ciri-ciri Makkiyah maka surat itu dinamakan
Makkiyah. Demikian pula bila dalam satu surat terdapat cirri-ciri
Madaniyah, maka surat itu namakan surat Madaniyah. Para ulama
mengatakan, setiap surat yang di dalamnya mengandung kisah para nabi
dan umat- umat terdahulu, maka surat itu adalah surat Makkiyah. Dan
setiap surat yang di dalamnya mengandung kewajiban atau ketentuan
hukum, maka surat itu adalah Madani. Namun demikian, semua itu tidak
terdapat sedikitpun keterangan dari Rasulullah saw, karena hal itu tidak
termasuk dalam kewajiban kecuali terdapat dalam batas yang dapat

16
Muhammad Husni, h. 72.
9

membedakan mana yang nasikh dan mana yang mansukh. Al Qadli Abu
Bakar bin Ath Thayyib al Baqillani mengaskan bahwa pengetahuan
tentang Makkiyah dan Madaniyah itu mengacu pada hafalan para sahabat
dan tabi‟in. tidak ada satu pun keterangan yang datang dari Rasullullah
mengenai hal itu, karena Beliau tidak diperintahkan untuk itu dan Allah
menjadikan ilmu pengetahuan itu sebagai kewajiban Umat.17
Tanda-tanda surat Makkiyah secara umum yaitu surat-suratnya
pendek-pendek kemudian kandungannya berisi pokok keimanan, hari akhir,
surga dan neraka. Isinya mengajak manusia pada jalan lurus. Berakhlak
karimah dan kebajikan, di dalamnya terdapat debat dengan orang musyrik
dan menyalahkan pendirian mereka. 18 Banyak terdapat lafadz sumpah.
Sedangkan penetapan surat-surat Madaniyah dan ciri-ciri khas temanya
sebagai berikut:
a. Setiap surat berisi kewajiban atau sanksi hukuman Setiap surat yang di
dalamnya disebut orang-orang munafik kecuali surat al An-kabut. Ia
adalah Makkiyah Setiap surat yang di dalamnya terdapat dialog
dengan ahli kitab,
b. Ini dari segi karakteristik secara umum. Adapun dari segi tema dan
gaya bahasanya adalah sebagai berikut,
c. Menjelaskan masalah ibadah, muamalah, had, kekeluargaan, warisan,
jihad, hubungan sosial, hubungan internasional, baik di waktu damai
maupun di waktu perang, kaidah hukum dan masalah perundang-
undangan
d. Seruan terhadap Allah dari kalangan Yahudi dan Nasrani dan ajakan
kepada mereka untuk masuk Islam, penjelasan mengenai
penyimpangan-penyimpangan mereka terhadap kitab-kitab Allah,
permusuhan mereka terhadap kebenaran dan perselisihan mereka
setelah keterangan datang kepada mereka karena rasa dengki diantara
sesama mereka.

17
Muhammad Husni, h. 73.
18
Muhammad Husni, h. 73-74.
10

e. Menyingkap perilaku orang-orang munafik, menganalisis kejiwaannya,


membuka kedoknya dan menjelaskan bahwa ia berbahaya bagi agama.
Ciri-ciri umum surat Madaniyah adalah setiap surah yang di dalamnya
mengandung izin untuk berperang atau keterangan tentang perang dan
hukumnya. Berisi tentang waris, perdata, pidana, kemasyarakatan dan
kenegaraan. Surah yang menyebutkan tentang orang-orang munafik
kecuali surat Al-Ankabut, karena termasuk surah Makkiyah tetapi di
dalamnya ada ayat yang menceritakan tentang munafik. Surat yang ada
debat terhadap orang-orang Yahudi (ahli kitab). Selain surah-surah dan
ayat-ayatnya yang panjang-panjang dengan mempergunakan ushul fiqh,
bahasa yang jelas, juga menjelaskan dalil tentang hakekat agama. Dengan
menamakan surat itu Makkiyah atau Madaniyah bukan berarti bahwa surat
tersebut seluruhnya adalah Makkiyah atau Madaniyah. Sebab di dalam
surat Makkiyah terkadang terdapat ayat-ayat Madaniyah dan di dalam
surat Madaniyah terkadang ada surat Makkiyah.19
Ayat atau surat Makkiyah dan Madaniyah juga memiliki karakteristik
tersendiri, seperti yang dijelaskan oleh al-Zarkasyi dalam Al-Burhan Fi
Ulum Al-Qur‟an, sebagai berikut.
1) Karakteristik ayat atau surat Makkiyah;
a. Setiap surat yang terdapat ungkapan “ya ayyuhan nas”
b. Setiap surat yang terdapat lafadz “kalla”
c. Setiap surat yang diawali dengan huruf mu‟jam (fawatihus suwar),
kecuali surat al-Baqarah dan Ali Imran, sedangkan untuk surat
Ar-Ra‟ad masih khilaf
d. Setiap surat yang dibuka dengan huruf-huruf muqaththa‟ah
seperti seperti Alif- lam- mim, Ha-mim dan lainnya, kecuali surat
Al-Baqarah dan Ali Imran.
e. Setiap surat yang menceritakan sejarah Nabi-nabi dan umat masa
lalu Manna‟ al-Qattan menambahkan menambahkan satu poin
tentang karakteristik ayat atau surat Makkiyah yaitu;

19
Muhammad Husni, h. 79
11

f. Setiap surat yang di dalamnya mengandung “sajdah” maka surat


itu Makkiyah18.
2) Sementara karakteristik ayat atau surat Madaniyah adalah;
a. Setiap surat yang terdapat ungkapan “ya ayyuha al-lazina amanu”
b. Setiap surat yang menjelaskan keadaan orang-orang munafiq
selain surat Al-„Ankabut.
c. Setiap surat yang menjelaskan tentang hukum- hukum dan sistem
perundang-undangan.
d. Kebanyakan surat-surat dan ayat-ayatnya panjang-panjang, dan
gaya bahasa yang memantapkan syariat serta menjelaskan tujuan
dan sasarannya.

C. Faedah Makkiyah dan Madaniyah


Pengetahuan tentang Makkiyah dan Madaniyah banyak faedahnya,
diantaranya untuk:20
a. Digunakan sebagai alat bantu dalam menafsirkan Al-Qur‟an. Sebab
pengetahuan mengenai tempat turun ayat dapat membantu memahami
ayat tersebut dan menafsirkannya dengan tafsiran yang benar
sekalipun yang menjadi pegangan adalah pengertia n umum lafad
bukan sebab yang khusus
b. Meresapi gaya bahasa Al-Qur‟an dan manfaatnya dalam metode
dakwah menuju jalan Allah. Sebab setiap situasi mempunyai
bahasanya tersendiri. ciri khas gaya bahasa Makkiyah dan Madaniyah
dalam Al-Qur‟an juga memberikan kepada orang yang
mempelajarinya sebagai sebuah metode dalam dakwah ke jalan Allah
agar dapat menyesuaikan dengan psikologi lawan bicara, menguasai
pikiran dan perasaannya serta memberi solusi terhadap apa yang ada
dalam dirinya dengan penuh bijaksana
c. Mengetahui sejarah hidup Nabi melalui ayat-ayat Al-Qur‟an sebab
turunnya wahyu kepada Rasulullah sejalan dengan sejarah dakwah

20
Halim.
12

dan segala peristiwa yang menyertainya baik pada periode Makkah


maupun periode Madinah.

Sedangkan menurut Al Zarqani dalam kitabnya manahil Al-Irfan


menerangkan kegunaan Ulumul Qur‟an, dalam hal ini Makki dan Madani
antara lain:21
a. Dapat digunakan dan mengetahui ayat yang mana yang mansukh dan
mana yang nasikh
b. Dengan ilmu ini pula dapat diketahui sejarah hukum Islam dan
perkembangannya yang bijaksana secara umum. Dan dengan
demikian dapat meningkatkan keyakinan terhadap ketinggian
kebijaksanaan Islam di Dalam mendidik manusia baik secara
perorangan maupun secara masyarakat
c. Dapat meningkatkan keyakinan terhadap kebenaran, kesucian dan
keaslian Al-Qur‟an karena melihat besarnya perhatian umat Islam
sejak turunnya terhadap ha-hal yang berhubungan dengan Al-Qur‟an
sampai hal-hal yang detail sehingga mengetahui ayat-ayat mana yang
diturunkan sebelum hijrah dan sesudahnya

21
Halim.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Al-Qur‟an diturunkan di dua tempat yaitu di Mekkah dan sekitarnya
dan di Madinah dan sekitarnya. Ayat-ayat Al-Qur‟an yang diturunkan di
Mekkah dan sekitarnya ini pada saat Rasulullah saw belum melakukan
hijrah ke Madinah sehingga disebut dengan ayat-ayat Makkiyah. Ayat-ayat
ini ditujukan kepada kaum kafir Quraisy yang sejak awal menentang
risalah yang disampaikan oleh Rasulullah saw. Ayat-ayat Makkiyah ini
memiliki ciri-ciri antara lain ayatnya pendek, mengandung Ya Ayyuhan
nas. mengandung huru-huruf mungqatha‟ah.
Sedangkan ayat-ayat Madaniyah merupakan ayat-ayat yang turun
setelah Rasulullah saw hijrah ke Madinah, berbeda dengan ayat-ayat
Makkiyah, ayat-ayat Madaniyah ini ditujukan kepada orang-orang yang
sudah beriman baik dari kalangan Anshor maupun Muhajirin atau selain
golongan tersebut. Isi kandungan ayat-ayat ini mencakup masalah- masalah
sosial, politik, hukum, muamalah dan lain- lain, umumnya suratnya
panjang dan di dahului Ya Ayyuha Al Ladzina Amanu.

11
DAFTAR PUSTAKA

Arti Ulumul Quran, dan Pembahasan Ilmunya. Kumparan. (diakses 17 Oktober


2023). https://kumparan.com/berita-update/arti- ulumul-quran-dan-
pembahasan-ilmunya-1vPBXFaJAb7.
Hakim, Lukmanul, dan Afriadi Putra. Signifikansih Makkiyah Madaniyah dan
Implikasinya Terhadap Penafsiran Al-Qur‟an. Jurnal Pemikiran Islam,
2022, Vol. 3.
Halim, Abd. PERKEMBANGAN TEORI MAKKI DAN MADANI DALAM
PANDANGAN ULAMA KLASIK DAN KONTEMPORER. 2015, Vol. 3.
Husni, Muhammad. STUDI AL-QUR'AN: TEORI AL-MAKKIYAH DAN AL
MADANIYAH. Al-Ibrah. 2019. Vol. 4, No. 2.
Khalid, H M Rusydi. 'UULUMUL QUR'AN DARI MASA KE MASA. Jurnal
Adabiyah. 2010. Vol. 10.
Mawardi dan Junaidi. PENGANTAR ULUMUL QUR‟AN. (Banda Aceh: PeNA),
2013.
Rusydiah, Signifikansih Makkiyah Madaniyah dan Implikasinya Terhadap
Penafsiran Al-Qur‟an (Jurnal Pemikiran Islam Vol. 3.1, Juni 2022).

12

Anda mungkin juga menyukai