Disusun oleh:
2022/2023
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, kami ucapkan puja
dan puji syukur kehadirat-Nya yang telah melimpahkan rahmat, hidayah dan inayah-Nya,
sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini. Makalah ini saya susun untuk menyelesaikan
tugas mata kuliah Analisis Vaktor dengan judul makalah “Tata Cara Pelaksanaan Dan
Prinsip-Prinsip Langkah-Langkah Administrasi Pendidikan”. Sistematika makalah ini
dimulai dari pengantar yang merupakan apersepsi atas materi yang telah dan akan dibahas
dalam bab tersebut yang dirangkai dengan peta konsep. Selanjutnya, pembacaakan masuk
pada inti pembahasan dan diakhiri dengan penutup berupa kesimpulan dan saran. Saya
juga berterima kasih atas dukungan guru dan teman, sehingga makalah ini dapat saya buat
berdasarkan pembelajaran yang sudah saya lewati.
Semoga makalah ini dapat disimpan dengan baik, agar dapat terus dipelajari, dan dapat
memberikan wawasan baru bagi yang membacanya. Terlepas dari semua itu, saya menyadari
sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun bahasanya.
Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran atau penilaian tentang makalah ini
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.3. Tujuan
Untuk mengetahui tentang tata cara pelaksaan administrasi dan prinsip-prinsip Langkah-
langkah pelaksaan administrasi Pendidikan.
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
Sarana pendidikan adalah peralatan dan perlengkapan yang digunakan secara langsung
dan menunjang proses pendidikan (media pendidikan), sedangkan prasarana adalah
fasilitas yang secara tidak langsung mendukung jalannya proses pendidikan atau
pengajaran.
Kegiatan-kegiatan:
Penentuan kebutuhan,
Proses pengadaan,
Pemakaian
Pencatatan atau pengurusan/pengelolaan,
Pertanggungjawaban,
4. Administrasi Kurikulum
Administrasi kurikulum adalah berbagai kegiatan yang tujuannya adalah untuk
melaksanakan/menerapkan dan mengembangkan kurikulum sedemikian rupa sehingga
kurikulum dapat digunakan sebagai alat untuk mencapai tujuan pendidikan.
Kegiatan-kegiatan:
Perencanaan,
Pelaksanaan/penerapan, dan
Penilaian/evaluasi kurikulum.
3
Menurut Ary Gunawan, administrasi/manajemen kurikulum secara operasional meliputi
3 fungsi utama:
5. Administrasi Kesiswaan
Administrasi kesiswaan merupakan administrasi yang sangat erat kaitannya dengan
siswa baik itu kegiatannya, pendataannya dan hal-hal lainnya.
Kegiatan-kegiatan:
Penerimaan siswa baru,
Pengelolaan data siswa,
Pembinaan/pengembangan kedisiplinan,
Pengelolaan kegiatan siswa,
Kelulusan dan lainnya.
6. Administrasi Keuangan
Administrasi keuangan sekolah adalah analisis sumber pendapatan dan penggunaan
biaya untuk pengelolaan pendidikan yang efektif dan efisien untuk mencapai tujuan
pendidikan yang telah ditentukan.
Penguasaan keuangan dibagi menjadi dua bagian, yaitu:
Penguasaan umum terdiri dari otorisator (orang yang diberi kuasa) dan
ordonator(orang yang mengalihkan).
Penguasaan khusus, bendahara.
Administrasi Keuangan Kegiatan-kegiatan:
Perencanaan,
Pengorganisasian/mengatur,
Pencatatan/pengumpulan dana,
Kontrol/pengawasan/pantauan,
Pertanggungjawaban/kewajiban.
4
2.2 Langkah-Langkah/Prinsip-Prinsip Administrasi Pendidikan
Langkah-langkah administrasi dilihat menjadi satu kesatuan yang utuh, tetapi untuk
mempelajarinya secara mendalam perlu dilakukan penganalisasian proses administrasi.
Para ahli menyederhanakan penjabaran pada proses administrasi, yaitu:
a. Perencanaan yang terdiri dari langkah-langkah:
Penentuan tentang persoalan yang dihadapi, kapan, dan bagaimana cara
mengatasinya.
Perumusan tujuan dan tindakan untuk mencapai efektifitas dan efisiensi operasi dalam
mewujudkan tujuan, dengan menggunakan menetapkan sasaran-sasaran.
Mengumpulkan dan menganalisis informasi relevan.
Memilih alternatif-alternatif.
Menyusun rencana anggaran biaya.
Menyiapkan dan mengkomunikasikan rencana dan keputusan-keputusan.
d. Pengkoordinasian
Pengoordinasian diperlukan untuk menghindari adanya tumpang tindih pada pekerjaan,
pelimpahan kewenang dan penyelesaian konflik yang terdapat pada organisasi. Dengan
5
demikian, dapat diciptakan hubungan harmonis antar seluruh orang yang terlibat pada
organisasi.
Dalam program pendidikan di sekolah masih ada banyak jenis aktivitas yang wajib
saling menunjang sehingga tujuan yang diharapkan bisa tercapai. Karena itu, diharapkan
tindakan pengoordinasian yang efektif agar aktivitas yang ada tidak berdiri sendiri-
sendiri. Satu jenis aktivitas tidak boleh lebih diutamakan deripada aktivitas lainnya
karena seluruh aktivitas memberikan kontribusi yang sama besar dalam pencapaian
tujuan. Pengoordinasian ini tidak hanya dibutuhkan pada unit aktivitas yang ada,
melainkan juga antarpersonal yang terlibat di pada unit aktivitas tersebut.. Dengan
adanya pengoordinasian yang efektif akan timbul kerja sama yang efektif sehingga tujuan
yang diharapkan dapat segera tercapai.
e. Komunikasi
Komunikasi bisa berjalan dilakukan menggunakan cara vertikal ke bawah, yaitu
pimpinan organisasi memberikan pengarahan kepada semua personal pada bawahnya
secara pribadi tentang soal-soal kebijaksanaan prosedur dan pemberian pengarahan yang
bersifat umum. Dengan demikian, pihak bawahan bisa memberikan pengarahan tersebut
kepada orang-orang yang berada di bawah mereka. Demikian seterusnya hingga tingkat
yang paling bawah sehingga setiap personal mengetahui pengarahan tersebut.
Komunikasi juga dilakukan menggunakan cara vertikal ke atas, yaitu dari para
personal yang berada pada tingkat bawah sampai pimpinan organisasi. Biasanya
dilakukan dalam bentuk tertulis ataupun bentuk lisan. Misalnya guru memberikan
masukan kepada kepala sekolah, dan selanjutnya kepala sekolah membicarakan masukan
tersebut kepada kepala kantor wilayah, kemudian kepala kantor wilayah
menyampaikannya pada menteri pendidikan dan kebudayaan.
1
Yusak Burhanudin.1998. Administrasi Pendidikan.Bandung:Pustaka Setia, Hal. 41-42
6
Dalam organisasi pendidikan sekolah, pengontrolan ini ditujukan untuk memberikan
bimbingan dan pengarahan., pemeriksaan, dan penilaian. Pengontrolan ini dipegang
oleh kepala sekolah. Ia harus memberikan bimbingan dan arahan serta mengontrol
sejauh mana para guru menjalankan tugasnya dalam usaha mengembangkan potensi
siswa. Selain itu, ia juga harus mengontrol kegiatan tata usaha sekolah seberapa jauh
mereka melakukan fungsi-fungsi administrasi sekolah dan apakah hasilnya telah
sesuai dengan yang diharapkan. Bila menemukan penyimpangan-penyimpangan, baik
yang dilakukan oleh guru, petugas administrasi, ataupu para siswa, sebaiknya kepala
sekolah berusaha mencari cara untuk memecahkannya. Bila permasalahan yang ada
sangat kompleks, sebaiknya melibatkan guru, staf tata usaha, ataupun bagian lainnya
atau kepada petugas kantor wilayah dan menampung pendapat mereka hingga
menemukan pemecahan yang terbaik.
g. Penilaian
Beberapa tahap dalam penilaian yaitu;
Menentukan aspek-aspek yang akan dinilai,
Menentukan kriteria penilaian/aspek,
Kemudian mengumpulkan data-data yang berhubungan dengan kriteria tersebut
7
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
pelaksanaan administrasi pendidikan adalah suatu proses penetapan penyelenggaraan
dan perbuatan melaksanakan kegiatan yang telah ditentukan oleh suatu organisasi untuk
tercapainya tujuan dalam Pendidikan.
Langkah-langkah administrasi dipandang sebagai satu kesatuan yang utuh, tetapi untuk
mempelajarinya secara mendalam perlu dilakukan penganalisasian proses administrasi.
Perencanaan, Pengorganisasian, Pengarahan, pengkoordinasian, komunikasi, dan
Pengendalian, dan penilaian.
3.2 Saran
Dilihat dari realita sekarang banyak sekali lulusan yang tidak profesional dalam
bidangnya dan tidak dapat menyesuaikan diri dengan dinamika yang ada. Maka dari itu,
perlu adanya pembenahan yang harus dikembangkan oleh badan administrasi pendidikan
agar dapat memiliki lulusan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
8
Daftar Pustaka
https://www.slideshare.net/qurratunaeni/pelaksanaan-administrasi-
pendidikan-67909063 (dikutip pada 03 November 2022)
https://www.academia.edu/8728250/makalah_administrasi_dan_supervisi
(dikutip pada 03 November 2022)