Dosen Pengampu:
………………………….
Oleh Kelompok: 1
:
Siti Aisyah : 21.11.1279
:
:
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan
rahmat-Nya dan Shalawat serta salam kepada junjungan kita Nabi Muhammad
SAW, keluarga dan sahabat-sahabat, serta para pengikutnya, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “Ketentuan Wakaf” dengan baik dan tepat
waktu.
Makalah merupakan karya tulis ilmiah karena disusun berdasarkan kaidah
kaidah ilmiah yang dibuat oleh mahasiswa dalam rangka menyelesaikan studi.
Adapun tujuan penyusunan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah
“………………” Untuk itu, makalah ini disusun dengan memakai bahasa yang
sederhana dan mudah untuk dipahami.
Dan pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih kepada
…………………….. yang telah memberikan bimbingan, arahan, saran, dan
petunjuk hingga makalah ini dapat disusun dengan baik.
Sebagai sebuah makalah, tidak lepas dari kekurangan, oleh karena itu kami
sangat mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak yang berkepentingan,
guna penyempurnaan makalah ini.
Selanjutnya terima kasih kami ucapkan kepada semua pihak yang telah
membantu dalam penulisan makalah ini sehingga dapat diselesaikan. Akhirnya,
kami berharap semoga makalah ini dapat digunakan oleh pembaca dengan baik.
Penulis
Kelompok ….
ii
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ................................................................................... ii
DAFTAR ISI .................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Kesimpulan .......................................................................................... 8
B. Saran .................................................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
kita kenal dalam hukum agraria ada istilah HGB (Hak Guna Bangunan). Hak
Pakai, atau sistem kontrak.
Penjualan Benda Wakaf
Tidak terlalu banyak perbedaan di kalangan ulama tentang masalah ini Ada
yang sama sekali melarang menjualnya dan ada pula yang tidak berpendapat.
Secara umum, ketentuannya adalah
a. Masjid
Semua sepakat tidak boleh menjual masjid. Namun Imam Hambali
berpendapat bahwa masjid boleh dijadikan, ketika tidak ada jemaahnya yang
shalat di situ lagi atau karena masjid itu sudah tidak bisa dimanfaatk lagi kecuali
dengan cara dijual. Jadi terpaksa banget.
b. Kekayaan masjid
Sebagian ulama membolehkan menjualnya atau mengambil manfaatnya
sebagai upah bagi yang mengurusnya.
c. Wakaf Non Masjid
Sebagian ulama, kecuali Syafi`i membolehkan menjual wakaf non masjid
dengan alasan:
1. Bila benda wakaf itu sudah tidak memberi manfaat lagi sesuai dengan
peruntukkannya
2. Bila hanya bisa dimanfaatkan dengan menjualnya
3. Bila benda itu sudah rusak atau ambruk
4. Bila disyaratkan atau diizinkan oleh Wakif
5. Bila ada sengketa antara pengurus wakaf
6. Bila benda wakaf itu dijual sehingga hasilnya bisa dipakai untuk memperbaiki
bagian lainnya
7. Bila masjidnya ambruk, barang-barang seperti batu bata, papan, pintu, kaca dll
penjualannya dilihat dari kemaslahatannya yang dipandang oleh para pengurus.
3
ٰ َت َس ْب َع َسنَابِ َل فِ ْي ُك ِّل ُس ۢ ْنبُلَ ٍة ِّماَئةُ َحبَّ ٍة ۗ َوهّٰللا ُ ي
ِعفُ لِ َم ْنQQُض ْ َمثَ ُل الَّ ِذ ْينَ يُ ْنفِقُوْ نَ اَ ْم َوالَهُ ْم فِ ْي َسبِي ِْل هّٰللا ِ َك َمثَ ِل َحبَّ ٍة اَ ۢ ْنبَت
يَّ َش ۤا ُء ۗ َوهّٰللا ُ َوا ِس ٌع َعلِ ْي ٌم
Artinya:
Perumpamaan orang yang menginfakkan hartanya di jalan Allah seperti sebutir
biji yang menumbuhkan tujuh tangkai, pada setiap tangkai ada seratus biji. Allah
melipatgandakan bagi siapa yang Dia kehendaki, dan Allah Mahaluas, Maha
Mengetahui, 261
4
Jadi kalau melihat hukumnya, wakaf termasuk dalam kategori muamalah
sunnah yang segala ketentuannya bersifat ijtihadi, artinya sesuai dengan hasil
penggalian hukum-hukum oleh para ahli fikih. Sehingga hal itu sifatnya fleksibel.
Jelaslah kalau wakaf itu potensinya cukup besar untuk bisa dikembangkan
sesuai kebutuhan zaman, terutama dalam pengembangan ekonomi lemah.
Beda dengan zakat. Kalau zakat kan hukumnya wajib dikeluarkan dengan
batas nishab yang ditentu kan. Ayat-ayat Al Quran yang membahas tentang zakat
diantaranya adalah QS At-Taubah 60 dan Al-Taubah 103.
5
Nah, sekarang kita mulai sedikit lebih dalam mem- bahas tentang wakaf
ini. Biar nggak pusing, kita bahas sedikit demi sedikit dulu.
6
2 Diketahui dengan yakin ketika diwakafkan, sehingga tidak menimbulkan
sengketa atau kebingungan. misainya jangan mewakafkan tanah (sebagian yang
mana?)
3. Milk Wakit. Kepemilikannya harus juga sempurna bukan sebagian milik orang
lain Contoh, mewakafkan rumah yang cicilannya belum lunas. Karena
kepemilikannya belum sepenuhnya (sebagian milik pengembang, maka rumah
dimaksud balum dapat diwakafkan.
4. Terpisah, bukan milik bersama. Demikian juga, kepemilikan bersama tidak
boleh diwakafkan, wong milik bersama kok. Ya, kalau yang lain semua setuju,
tetapi kalau yang lain tidak setuju bagaimana
Secara umum, syarat benda itu dapat diwakafkan ketika berupa benda
yang memiliki keabadian manfaat yang dapat diambil berulang-ulang. Sifatnya
tidak berupa benda yang langsung habis. Sebagai misal makanan atau minuman.
Kedua benda ini tidak bisa diwakafkan karena sifatnya yang langsung habis ketika
dimakan atau diminum.
Lagian nggak mungkin lah orang mewakafkan bakso semangkuk, bakwan
sepiring, es buah sebaskom. minyak wangi sebotol. dan lain sebagainya. Kalau
kita memberikan makanan, minuman, minyak wangi atau benda lain yang sifatnya
dapat habis seketika kepada orang lain, maka disebut sedekah biasa. Sementara
kalau wakaf itu, bendanya harus utuh dan manfaatnya dapat diambil secara
berulang-ulang. Dalam undang- undang No. 41 Tahun 2004 tentang wakaf bahwa
wakaf itu harus dapat diambil manfaat selamanya atau dalam jangka waktu
tertentu.
Bagaimana dengan wakaf uang? Bukankah uang sifatnya lentur, bisa
muncul tiba-tiba, sekaligus bisa hilang dalam sekejab.
Ya memang betul uang itu sifatnya mobile atau lentur. Namun, dalam
pelaksanaan wakaf, uangnya tetap tidak boleh berkurang seperti karakter wakaf
lainnya dengan cara memelihara keabadiaan nilal nominalnya. Oleh karena itu,
wakaf uang harus dikelola secara transparan untuk dinvestasikan pada produk-
produk LKS dan/atau instrumen Syariah. (PP No. 42 Tahun 2006 tentang
Pelaksanaan Undang-undang tentang Waket Pasal 48 ayat (2)).
Bagaimana jika dalam pengelolaannya dilakak di luar bank Syariah dan
terjadi lost atau kerugian dalam PP tersebut Pasal 48 ayat (5) telah mengatur
bahwa pengelolaan di luar bank Syariah harus mengasuransikan dengan asuransi
Syariah. Hal ini dilakukan untuk menghindari terjadinya kerugian yang dapat
mengurangi, atau bahkan menghilangkan aset wakaf.
7
Jenis Benda yang diwakafkan:
Benda wakaf tak bergerak:
a Tanah
b. Bangunan
c. pohon untuk diambil buah/hasilnya d. sumur untuk diambil aimya
Berhubungan dengan wakaf tunal, ada beberapapendapat yang bisa kita ambil.
1. Imam Bukhari menyebutkan bahwa Imam Azh Zhuhri (wafat 124H)
berpendapat boleh mewakafkan dinar dan dirham. Caranya ialah menjadikan dinar
dan dirham tersebut sebagai modal usaha, kemudian menyalurkan keuntungannya
sebagai wakaf.
2. Dr. Az-Zuhaili juga menyebutkan memperbolehkannya sebagai pengecualian
karena sudah banyak dilakukan masyarakat, sesuai dengan hadits yang
diriwayatkan oleh Abdullah bin Mas'ud ra, yang berbunyi. "Apa yang dipandang
kaum muslimin itu baik. dipandang baik juga oleh Allah"
Syarat Penerima Wakaf (Mauquf 'alaih)
8
Wakaf harus dimanfaatkan dalam batas-batas yang sesuai dan
diperbolehkan syariat Islam. Pada dasamya, wakal adalah amal kebaikan yang
mendekatkan diri manusia kepada Tuhannya. Karena itu mauquf 'alaih haruslah
pihak yang berbuat kebajikan. Para ulama fikih sependapat bahwa infaq kepada
pihak yang berbuat kebajikan inilah yang membuat wakaf menjadi ibadah yang
mendekatkan manusia kepada Tuhannya.
Syarat manajemen:
1. Punya jiwa leadership yang OK. Jiwa kepemimpinan itu penting karena terkait
dengan pengelolaan harta umat dan manajemen SDM.
2. Visioner. Maksudnya memiliki konsep untuk pengembangan masa depan.
3. Cerdas intelektual sosial dan pemberdayaan. Tentu kecerdasan sangat penting.
karena untuk meme cahkan berbagai persoalan diperlukan kejelian dan kecepatan
peroanganan.
4. Profesional dalam bidang pengelolaan harta. Ya, kalau belum memiliki
pengalaman dalam pengelolaan harta takut amburadul.
9
Syarat bisnis:
1. Mempunyai keinginan. Tentu keinginan dalam pengelolaan. Bahasa
sederhananya memiliki semangat.
2. Mempunyai pengalaman dan atau siap untuk magang. Pengalaman merupakan
salah satu poin penting. Tanpa pengalaman dikhawatirkan bekerja tidak optimal.
3. Punya ketajaman untuk melihat peluang usaha seperti seorang enterpreneur.
Hmm... kira-kira siap nggak ya jadi Wakif atau Nazhir?
2 Wakaf Khairi
Wakaf yang peruntukkannya secara tegas untuk keagamaan dan
kepentingan masyarakat luas. Seperti wakaf yang diserahkan untuk kepentingan
pembangunan masjid, sekolah, jembatan, kuburan, pantiasuhan yatim piatu, dan
lain sebagainya yang berupa wakaf konsumtif Sedangkan yang produktif itu
terdiri dari berbagai jenisnya.
Hal yang membedakan dengan yang konsumtif adalah pola
pengelolaannya, seperti wakaf tanah yang dikelola secara produktif, tanah wakaf
10
yang diatasnya dibangun usaha-usaha produktif, wakaf uang yang dikelola pada
produk-produk Syariah dan jenis wakaf produktif lainnya.
11