Disusun Oleh:
Kelompok V :
NURILA (170603041)
ZURMITIARA (200603098)
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah- Nya sehingga saya bisa menyelesaikan tugas makalah yang berjudul
[Badan Wakaf] ini tepat pada waktunya.
Kelompok V
2
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………. 4
BAB II PEMBAHASAN……………………………………………. 6
1.4 Kesimpulan………………………………………………………… 14
3
BAB I
PENDAHULUAN
Aset wakaf itu hanya tidak hanya digunakan untuk tujuan ibadah saja.
Padahal, nilai ibadah itu tidak harus berwujud langsung seperti itu. Bisa saja, di
atas lahan wakaf dibangun pusat perbelanjaan yang keuntungannya nanti
dialokasikan untuk beasiswa anak-anak yang tidak mampu, layanan kesehatan
gratis atau riset ilmu pengetahuan.
Wakaf merupakan salah satu sumber harta kekayaan bagi umat islam, di
Indonesia aset wakaf terbilang besar dan selalu meningkat setiap tahunnya,
berdasarkan data dari Direktorat Urusan Agama Islam, pada tahun 2016
tercatat 4.359.443.170 m2 yang tersebar di 435.768 lokasi di seluruh
Indonesia. Berdirinya Badan Wakaf Indonesia berawal dari banyaknya tanah
wakaf dan inovasi pengembangan wakaf yang belum terdata dan terkelola
dengan baik,
4
1.2 Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian dan dasar hukum wakaf ?
2. Apa saja rukun wakaf dan syaratnya?
3. Apa saja harta benda wakaf ?
4. Bagaimana sejarah wafak dan badan wakaf dari zaman rasul sampai pada
zaman sekarang(modern) ini ?
5. Bagaimana lembaga pengeloaan badan wakaf ?
1.3 Tujuan
1. Mengetahui pengertian dan dasar hukum wakaf
2. Mengetahui apa saja rukun dan syarat wakaf
3. Mengetahui apa saja harta benda wakaf
4. Mengertahui sejarahnya
5. Mengetahui bagaiman lembaga pengelolaan badan wakaf
5
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian Wakaf
Wakaf merupakan salah satu instrument ekonomi Islam yang sangat unik
dan sangat khas dan tidak dimiliki oleh system ekonomi yang lain, ‘seperti’ hibah
atau infaq, berbeda dengan wakaf. Kekhasan. Wakaf juga sangat terlihat
dibandingkan dengan instrument zakat yang ditujukan untuk menjamin
keberlangsungan pemenuhan kebutuhan dan peningkatan kesejahteraan
masyarakat Mustahiq.
PengertianWakaf menurut Hukum Islam secara bahasa wakaf berasaldari
kata waqafa-yaqifu yang berarti menahan, berhenti, sedangkan wakaf secara
istilah antara lain dikemukakan oleh beberapa ulama sebagai berikut:
a. Abu Hanifah
Wakaf adalah menahan benda yang menurut hukum, tetap milik wakif dalam
rangka mempergunakan manfaatnya untuk kebajikan. Kepemilikan harta wakaf
tidak lepas dari wakif, bahkan ia dibenarkan menariknya kembali dan ia boleh
menjualnya, Wakaf itu tidak mengikat (tidak terikat oleh hukum-hukumnya),
wakaf diberikan karena semata-mata hanya ingin memberikannya.
6
Jadi dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa wakaf adalah
perbuatan wakif (pemilik harta) untuk melepaskan atau menahan harta benda
miliknya yang diserahkan kepada penerima wakaf yang kemudian olehnya
dikelola dan mempergunakan harta tersebut di jalan Allah.
a. Al-quran
Artinya : "Hai orang-orang yang beriman, nafkahkanlah (di jalan Allah) sebagian
dari hasil usahamu yang baik-baik dan sebagian dari apa yang Kami keluarkan
dari bumi untuk kamu. dan janganlah kamu memilih yang buruk-buruk laluka
mumenafkahkan daripadanya, Padahal kamu sendiri tidak mau mengambilnya
melainkan dengan memincingkan mata terhadapnya. dan ketahuilah, bahwa Allah
Maha Kaya lagi MahaTerpuji." (Q.S al-Baqarah:267).
b. Hadist
Hadis yang menjadi dasar dari wakaf yaitu hadis yang menceritakan tentang kisah
Umar bin al-Khaththab ketika menerima tanah di Khaibar.
7
c. Peraturanperundang-undangan
1. Memiliki secara penuh harta itu, artinya merdeka untuk mewakafkan harta
itu kepada sesiapa yang ia kehendaki.
2. Orang yang berakal, (tak sah wakaf orang bodoh, orang gila, atau orang yang
sedang mabuk).
3. Baligh.
4. Orang yang mampu bertindak secara hukum (rasyid).
1. Harta yang diwakafkan itu tidak sah dipindah milikkan, kecuali apabila ia
memenuhi beberapa persyaratan yang ditentukan oleh:
2. Barang yang diwakafkan itu mestilah barang yang berharga
3. Harta yang diwakafkan itu mestilah diketahui kadarnya. Jadi tidak diketahui
jumlahnya (majhul), maka pengalihan milik pada ketika itu tidak sah.
4. Pasti dimiliki oleh orang yang berwakaf (wakif).
5. Berdiri sendiri, tidak melekat kepada harta lain (mufarrazan) atau disebut
juga dengan istilah (ghaira shai’).
8
c. Orang yang menerima manfaat wakaf (al-mauquf alaih)
b. Benda bergerak :
9
1. Uang, Wakaf uang dilakukan oleh LKS yang ditunjuk oleh Menteri Agama.
Dana wakaf berupa uang dapat diinvestasikan pada aset – aset financial
dan pada asset riil.
2. Logam mulia (logam dan batu mulia yang sifatnya memiliki manfaat jangka
panjang).
3. Surat berharga.
4. Kendaraan.
5. Hak atas kekayaan intelektual (HAKI).
6. Hak sewa seperti wakaf bangunan dalam bentuk rumah.
Praktek wakaf menjadi lebih luas pada masa dinasti Umayah dan dinasti
Abbasiyah, semua orang berduyun-duyun untuk melaksanakan wakaf, tidak
hanya untuk orang-orang fakir dan miskin saja, tetapi wakaf menjadi modal
10
untuk membangun lembaga pendidikan, membangun perpustakaan dan
membayar gaji para statnya, gaji para guru dan beasiswa untuk para siswa dan
mahasiswa.
Pada masa dinasti Umayyah yang menjadi hakim Mesir adalah Taubah bin
Ghar Al-Hadhramiy. Ia sangat perhatian dan tertarik dengan pengembangan
wakaf sehingga terbentuk lembaga wakaf tersendiri sebagaimana lembaga
lainnya dibawah pengawasan hakim. Pada masa dinasti Abbasiyah terdapat
lembaga wakaf yang disebut dengan “shadr al-Wuquuf” yang mengurus
administrasi dan memilih staf pengelola lembaga wakaf.
11
E. Lembaga Keuangan Dan Badan Wakaf
a. Pengertian BWI
1. BWI dibentuk bukan untuk mengambil alih asset-aset wakaf yang selama ini
dikelola oleh nazhir (pengelola aset wakaf) yang sydah ada.
12
6. Memberikan persetujuan atas penukaran harta benda wakaf
2. Seluruh benda wakaf harus diterima sebagai sumbangan dari wakif dengan
status wakaf sesuai dengan Syariah.
3. Nazir wajib mengelola dan mengembangkan harta benda wakaf sesuai dengan
tujuan dan fungsi
5. Jumlah harta wakaf tetap utuh dan hanya keuntungan saja yang akan
dibelanjakan untuk tujuan-tujuan yang telah ditentukan.
13
Salah satunya:
1. Menurut PP 28 Tahun 1977 benda yang diwakafkan hanya sebatas tanah milik,
sedangkan menurut aturan selainnya benda yang diwakafkan tidak hanya sebatas
tanah milik tetapi juga harta benda lainnya.
14
BAB III
PENUTUP
1.4 Kesimpulan
Badan wakaf Indonesia adalah lembaga yang berkedudukan sebagai media
untuk memajukan dan mengembangkan perwakafan nasional. Badan wakaf
Indonesia merupakan lembaga wakaf yang bersifat nasional selain
bertugas mengkoordinasikan para nazhir, badan wakaf Indonesia pun
memprakarsai kerja sama antar nazhir, dengan demikian mereka dapat saling
tolong menolong dalam pengelolaan wakaf.
Dan masih banyak lagi fungsinya seperti sebagai motivator, fasilator,
Regulator sekaligus operator. Juga praktik penghimpunan, penerimaan dan
pengelolaan wakaf uang
15
DAFTAR PUSTAKA
Ghofur
Kansil, Pengantar ilmu hukum Dan Tata Hukum Indonesia, Jakarta: Balai
Pustaka, 1989.
16