Taufik Ramadhan
NIM :
Mudrikatun Nasriyah
NIM : 211250546
الرحِيم
َّ ِالر ْح َم ِن
َّ ــــــــــــــــم اﷲ
ِ ِب ْس
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................ii
DAFTAR ISI...................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan..........................................................................................11
B. Saran...................................................................................................11
BAB I
Pendahuluan
A. Latar belakang
Umat Islam adalah bersaudara dan digambarkan sebagai satu
bangunan yang saling sokong menyokong. Penzahiran saudara itu
bukan semata-mata dalam bentuk pertolongan dari segi tenaga atau
bantuan lai, malah Islam mengajar umatnya untuk tolong menolong dan
bantu membantu dalam bentuk uang dan harta benda. Bantuan dan
pemberian uang juga harta benda ini bukan karena keinginan sesuatu
dari amanusia melainkan keinginan agar mendapat ridhaan dari Allah.
Oleh karena itu selain zakat, hibah dan sebagainya, umat islam akan
memberikan harta kekayaannya dengan orang lain melalui wakaf.
Wakaf merupakan suatu amalan sunah dan harus serta menjadi
wajib dilaksanakan apabila dibuat dengan wasiat. Oleh karena umat
Islam mau berwakaf karena keridhaan Allah, maka wakaf merupakan
satu mekanisme pemberian harta kekayaan seseorang dengan orang
lain. Dalam ekonomi, wujudnya golongan yang mendorong semua harta
kekayaan kepada orang lain, sangat penting karena ia boleh membantu
mencapai pembanguna ekonomi negara.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dan tujuan wakaf?
2. Apa landasan hukum dari wakaf?
3. Bagaimana tatacara perwakafan di Indonesia?
C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui pengertian dan tujuan wakaf
2. Mengetahui landasan hukum penyelesaian wakaf
3. Mengetahui tatacara perwakafan di Indonesia
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertiannya
Secara bahasa bermakna al-habsu (menahan). dalam bahasa
arab kata waqafa-yaqifu-waqfan maknanya adalah habisa-yahbasu-
habsan.
Wakaf menurut bahasa berarti berhenti, yaitu menghentikan atau
menahan suatu barang atau asset untuk tidak diperjualbelikan, dan
hanya mengambil hasilnya untuk kepentingan agama.1
Sedangkan dalam istilah syariah wakaf berarti menahan harta asal
(pokok) dan menyedakahkan hasilnya dijalan Allah swt. atau bisa juga
dengan kata lain, menahan sebuah harta, dan membelanjakan
manfaatnya di jalan Allah swt.2
Wakaf ini dimulai sejak masa Nabi, yaitu kasus terkait dengan
tanah yang dimiliki oleh Umar di khaibar. ketika Umar bin Khattab
menanyakan tentang apa yang dapat diperbuat oleh Umar dengan
tanahnya tersebut, maka Nabi memberikan jawaban “Jika engkau suka,
tahanlah tanah itu dan engkau sedekahkan manfaatnya” dan berikanlah
hasilnya untuk di jalan Allah.
Penjelasan Ibnu Umar terhadap hadits tersebut di atas adalah
“Umar r.a. menyadekahkan tanahnya di khaibar. Tanah itu tidak dijual,
tidak dihibahkan, dn tidak pula diwariskan kepada orang-orang faqir,
kerabat, hamba, kepetingan umum, dan ibnu sabil. orang yang
memeliharannya (nazhir) diperbolehkan memakan hasil dari tanah
tersebut dengan cara yang ma’ruf atau dengan cara yang baik yang
tidak berlebihan”.
Secara umum, dalam Al-Qur’an juga disebutkan anjuran untuk
1
Agus Triyanta, Hukum Ekonomi Islam Dari Politik Hukum Ekonomi Islam Sampai
Pranata Ekonomi Syariah, (Yogyakarta: FH UII Press, 2012) hal 97
2
Sayyid Sabiq, Fiqih Sunah, (Jakarta: Al-I’tishom, 2008) hal 591
2
3
3
Ibit hal 591
4
Uang
Hak atas kekayaan intelektual
Logam
Hak sewa
Surat berharga
Benda bergerak lainya
Kendaraan
Sebagaimana nampak di atas, bahwa wakaf uang (cash/tunai)
sudah diakui.5 Ini menunjukan bahwa secara fiqh, hal tersebut tidak lagi
dianggep bermasalah. Jika dirunut ke belakang, hal ini juga sudah
dilandasi denga Keputusan Fatwa Majelis Ulama Indonesia tentang
Wakaf Uang, yang dikeluarkan pada 11 Mei 2002. yang memtuskan:
4
Sudirman, TQM untuk Wakaf, (Malang, UIN-Maliki Press: 2013), hlm,.117.
7
H. Kegiatan ekonomi
Ekonomi pada hakikatnya adalah segala aktivitas yang berkaitan
dengan produksi dan distribusi (yang berupa barang atau jasa yang
bersifat material) di antara orang-orang. Secara sederhana, dapat
dipahami bahwa:
1) Kegiatan ekonomi dilakukan untuk memenuhi kebutuhan hidup
manusia, terutama yang bersifat materiel
2) Dalam ekonomi terdapat tiga apek kegiatan yaitu produksi distribusi
dan konsumsiserta
3) Dalam ekonomi terkandung ajaran mengenai kesejahteraan
terutama kesejahteraan material
Kajian dan pembahasan mengenai wakaf dan prespektif wakaf
tanah produktif tidak bisa lepas dari aspek produksi, distribusi, dan
konsumsi. Muhammad (pakar ekonomi islam) menjelaskan bahwa
pengertian ekonomi seperti dijelaskan oleh para ahli tidak dapat
menjaelaskan mengenai sebab-sebab ’’Riba” diharamkan. Oleh karena
itu untuk mengkaji posisi wakaf tanah produktif tidaklah cukup hanya
memahami ekonomi saja, tetapi harus memahami pula ekonomi yang
terbebas dari riba, yaitu ekonomi syariah dan ekonomi islam.
8
Ibid. Hlm. 141-145
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Wakaf menjadi suatu ibadah untuk mendekatkan diri keada Allah.
Dalam masa yang sama wakaf berperan dalam pembangunan ekonomi
secara langsung. Wakaf berperan dalam pembangunan ekonomi dalam
menyediakan kemudahan- kemudahan kesehatan, pendidikan dan
ibadah. Apabila masyarakat mudah menerima pelayanan kesehatan
pendidikan dan kemahiran maka dari sudut insani ini berarti mereka
juga terjamin kebutuhannya. Dan apabila mereka sehat juga terdidik
serta mempunyai kemahiran, ia memebuka peluang untuk
meningkatkan juga taraf ekonomi keluarga mereka. Begitu juga dengan
adanya tempat-tempat ibadah yang memperbolehkan mereka
berjamaah, menuntut ilmu dan melakukan kegiatan kegiatan yang daat
menyuburkan rohani, akan tirut memebngun kemanusiaan mereka. Ini
karena pembangunan ekonomi tidak sekedar diukur dari pembangunan
yang bersifat fiska, malah pembangunan insan juga merupakan dari
sebagian dari pada keperluan dalam pembangunan ekonomi
B. Saran
Demikian pembahasan dari makalah kami.Kami berharap
semoga pembahasan dalam makalah ini dapat membantu dan
bermamfaat bagi pembaca. Dan kami pun berharap pula kritik dan
saran dari pembaca untuk kesempurnaan dalam tugas kami
selanjutnya. Sekian dan Terima kasih.
11
12
DAFTAR PUSTAKA
Arwani, Agus. 2015. "Ekonomi Islam Salah Satu Model Alternatif Strategi
Merekatkokohkan Nkri." An-Nisbah: Jurnal Ekonomi Syariah
Triyanto, Agus, 2012. Hukum Islam dari politik Hukum Ekonomi Islam
sampai pranata ekonomi Syariah. Yogyakarta: FH UII Press.
13