Anda di halaman 1dari 12

WAKAF DAN PERMASALAHANNYA DI INDONESIA

OLEH :
MATA KULIAH : Hukum Wakaf dan Zakat
NAMA DOSEN : Khairil Azmi NasutionS.HI, M.A
KELAS :III/ D1 Pagi
NAMA : Dwi Sasty Anggraini (1906200204)

FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA
2020/2021
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum.wr.wb

Bismillahirrahmanirrahin

PujiSyukurkehadiratTuhan Yang
MahaEsakarenatelahmemberikankesempatankepadasayauntukmenyelesaikanmakalahini. Atas
rahmat dan hidayah-Nya lahsayadapatmenyelasaikanmakalah yang berjudulWakaf dan
Permasalahannya di Indonesia. Makalah Hukum Wakaf dan Zakat di Universitas Muhammadiyah
Sumatera Utara. Selainitu,saya juga berharap agar
makalahsayadapatmenambahwawasanbagipembaca.
Saya mengucapkanterimakasihsebesar-besarnyakepada Bapak Khairil Azmi NasutionS.HI.MH.
Selakudosen Hukum Wakaf dan Zakat. Tugas yang telahdiberikaninidapatmenambahpengetahuan
dan wawasanterkaitbidangWakaf dan zakat.
Semogamakalahinibisamemberikanmanfaatbagiberbagaipihak. Namunterlepasdariitu,
sayamemahamibahwamakalahinimasihjauhdari kata sempurna,
sehinggasayasangatmengharapkankritikserta saran yang bersifatmembangun demi
terciptanyamakalahselanjutnya yang lebihbaiklagi

Wassalamualaikum.wr.wb

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ………………………… i

DAFTAR ISI ………………………………… ii

BAB I PENDAHULUAN ……………………… 1

 A. Latar Belakang ………………………………………….. 1


 B. Rumusan Masalah ……………………………………… 1

BAB II PEMBAHASAN …………………………. 2

 A. Pengertian Wakaf …………………………………… 2


 B. Rukun Wakaf …………………………………….. 3
 C. Syarat – Syarat Wakaf………………………………………. 5

BAB III PENUTUP …………………………………… 8

 A. Kesimpulan …………………………………………………… 8

DAFTAR PUSTAKA ………………………………… 9

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A.LatarBelakang

Salah satu Lembaga yang dianjurkan oleh ajaran Islam untuk dipergunakan oleh seseorang
sebagai saran apenyaluran rezeki yang diberikan oleh Tuhan kepadanya adalahwakaf. Dalam
Islam,wakaf merupakan ibadah yang bercorak sosial ekonomi yang cukuppenting. Menuru
tsejarah Islam, wakaf telah memainkan peran yang sanga tpenting dalam meningkatka
nkesejahteraan kaum muslimin baikdi bidang Pendidikan,pelayanankesehatan,,pelayanan sosial
dan kepentingan umum,kegiatan keagamaan, pengembangan ilmu pengetahuan serta peradaban
Islam secara umum.

Di Indonesia,wakaf telah dikenal dan dilaksanakan oleh umat Islam sejak agama masuk
Di Indonesia. Sebagai salah satu Lembaga keagamaan yang erat hubungannya dengan sosial
ekonomi,wakaf lebih banyak membantu membangun secara menyeluruh di Indonesia dan
berbagai Negara lainnya,baik dalam pembangunan sumber daya manusia maupun dalam
pembangunan sumberdaya sosial. Karena pada kenyataannya, sebagian besar rumah ibadah,
tempat pemakaman,perguruan Islam,dan Lembaga-lembaga keagamaan Islam lainnya dibangun
diatas tanah wakaf.

Wakaf mencakup beberapa hal penting yg perlu kita ketahui seperti rukun wakaf , syarat-syarat
Macam-macam wakaf, penetapan kepemilikan wakaf, dan juga perkembangan wakaf di
Indonesia.

RumusanMasalah

1. Pengertianwakaf?
2. Jelaskan mengenai RukunWakaf?
3. Sebutkan dan jelaskanSyarat-syaratwakaf?
4. Jelaskanmacam-macamwakaf?
5. Bagaimana status kepemilikanHartaWakaf?
6. JelaskantentangPenguruswakaf dan Tugasdaripenguruswakaf?
7. Bagaimana status hartawakafjikaterjadiPerubahanStatus,Penggantian Benda dan
TujuanPerwakafan?
8. Bagaimana proses penerapanWakaf di Indonesia?
9. PerspektifUndang-undangWakaf?

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. PengertianWakaf
Perkataanwaqf, yang menjadi wakaf dalam bahasa Indonesia, berasal dari kata
kerjabahasa Arab waqafa yang berarti menghentikan, berdiam di tempat atau menahan sesuatu.
Wakaf dalam pengertian Ilmu tajwid mengandung makna menghentikan bacaan, baik seterusnya
maupun untuk mengembil nafas sementara. Pengertian wakaf dalam makna berdiam di tempat,
dikaitkan dengan wuquf. Yakni berdiam di Arafah pada tanggal 9 Zulhijjah ketika menunaikan
Ibadah Haji. Sedangkan pengertian menahan (sesuatu) dihubungkan dengan harta kekayaan,
itulah yang dimaksud dengan wakaf dalam makala ini[ CITATION Ali88 \p 80 \t \l 1033 ] . Wakaf
adalah menahan harta dan memberikan manfaatnya di jalan Allah, sebagai sarana mendekatkan
diri kepada Allah yang ganjarannya tidak terbatas sepanjang pewakaf itu hidup, tetapi terbawa
sampai ia meninggal dunia [ CITATION Sur96 \p 131 \t \l 1033 ] . Wakaf adalah salah satulembaga
yang dianjurkan oleh ajaran Islam untuk dipergunakan oleh seseoran gsebagai sarana penyaluran
rezeki yang diberika oleh Allah kepadanya[ CITATION Ali88 \p 77 \t \l 1033 ].
Dari beberapa definisi dapat ditarik kesimpulan bahwa pengertian wakaf adalah
menahan harta yang diberikan Allah yang dikelola oleh suatu lembaga dan hal tersebut sangat
dianjurkan oleh ajaran Islam Karen asebagai saran mendekatkan dirikepada Allah yang
ganjarannya terbawa sampai si pewakaf meninggal dunia.
Di dalam Al-Qur’an surah Ali-Imran (3) ayat 92 Allah SWT berfirman :

ArtinyaKamusekali-kali tidaksampai pada kebajikan (yang sempurna),


sebelumkamumenafkahkansebagianharta yang kamusayangi. (Q.S Ali-Imron, 3 : 92).
Dan di dalam Al-Qur’an surah Al-Baqarah (2) ayat 267 Allah SWT berfirman :

2
ArtinyaHai orang-orang yang beriman, nafkahkanlah (di jalan Allah) sebagi andari
hasilusahamu yang baik-baik dan sebagian dari apa yang Kami keluarkan dari bumi untuk
kamu. Dan janganlah kamu memilih yang buruk-buruk lalu kamu menafkahkan dari padanya,
padahal kamu sendiri tidak mau mengambilnya melainkan dengan menicingkan matter
hadapnya. Dan Ketahuilah, bahwa Allah Maha Kaya lagiMahaTerpuji(Q.S Al-Baqarah, 2 :
267).
Menurut hadist Nabi Muhammad SAW. yang diriwayatkan oleh Muslim berasal dari Abu
Hurairah, “seorang manusia yang meninggal dunia akan berhenti semua pahala amal
perbuatannya, kecuali pahala tiga amalan yaitu (1) shadaqahjariyah: sedekah yang pahalanya
tetap mengalir yang diberikan nya selama hidup, (2) Ilmu yang bermanfaat bagi orang lain yang
diajarkannya selamah ayatnya, dan (3) do’aanaksaleh yakni anak yang membalas guna orang
tuanya dan mendo’akan ayah-ibunya meskipun orangtuanya itu telah tiada” menurut A.A.
Basyirdalam[ CITATION Ali88 \p 81 \t \l 1033 ].

B. RukunWakaf

1. Pewakaf (wakif)
“Orang yang mewakafkan hartanya, dalam istilah hukum Islam disebut wakif. Seorang
wakif harus lah memenuhi syarat untuk mewakafkan hartanya, diantaranya adalah kecakapan
bertindak, telah dapat mempetimbangkan baik buruknya perbuatan yang dilakukannya dan
benar-baner pemilik harta yang diwakafkanitu. Mengenai kacakapan bertindak, dalam hukum
fikih Islam ada dua istilah yang perlu dipahami perbedaannya yaitu baligh dan rasyid. Pengertian
baligh menitik beratkan pada usia, sedangkan rasyid pada kematangan pertimbangan akal”
menurut A.A.Basyirdalam[ CITATION Ali88 \p 85 \t \l 1033 ].
“Apabila seorang wakif berada dalam keadaan sakit parah ketika mewakafkan hartanya,
perbuatan itu dapat dikiyaskan pada wasiat yang akan berlaku setelah ia meninggal dunia dan
jumlahnya tidak boleh melebihi sepertiga dari jumlah harta kekayaannya, kecuali perwakfan itu
disetujui oleh ahli warisnya. Seorang wakif tidak boleh mencabut kembali wakafnya dan tidak

3
boleh menuntut agar harta yang sudah di wakafkan dikembalikan kedalam hakmiliknya. Agama
yang dipeluk seseorang tidak menjadi syarat bagi seorang wakif, artinya seorang nonmuslim pun
boleh berwakaf asal tujuannya tidak bertentangan dengan ajaran Islam” menurut A.
WasitAulawidalam[ CITATION Ali88 \p 85-86 \t \l 1033 ].

2. Harta yang Diwakafkan (Mauquf)


Syarat dari harta yang akan diwakafkan adalah : (a) harus tetap zatnya dan dapat
dimanfaatkan untuk jangka waktu yang lama, tetapi haruslah dimanfaatkan untuk hal-hal yang
berguna, halal dan sah menurut hukum. (b) harta yang diwakafkan haruslah jelas wujudnya dan
batas-batasnya (misal yang diwakafkan adalah tanah). (c) harta yang diwakafkan harus benar-
bena kepunyaan wakif dan bebas dari beban hutang orang lain. (d) harta yang diwakafkan dapat
berupa benda mati maupun benda bergerak (missal saham atau surat-surat berharga lainnya)
[ CITATION Ali88 \p 86 \t \l 1033 ].

3. TujuanWakaf (Mauquf ‘alaih)


Dalam tujuan harus tercermin siapa yang berhak atas wakaf, misalnya (a) untuk
kepentingan umum, seperti (tempat) mendirikan masjid, sekolah, rumahsakit, dll. (b) untuk
menolong fakir-miskin, anak yatim seperti mendirikan pantiasuhan,dll. (c) tujuan wakaf tidak
boleh bertentangan dengan nilai-nilai Ibadah seperti mewakafkan tanahnya untuk kuburan, pasar,
lapanganolah raga, dll[ CITATION Ali88 \p 87 \t \l 1033 ].

4. Lafalataupernyataan (sighat) wakif


Pernyataan wakif yang merupakan tanda penyerahan barang atau benda yang
diwakafkan, dapat dilakukan dengan lisan atau tulisan. Dengan pernyataan tersebut, hilanglah
hak wakif terhadap benda yang diwakafkannya. Dengan pernyataan wakif yang merupakan ijab
perwakafan telah terjadi, sedangkan pernyataan qabul dari mauquf ‘alaih yakni orang yang
berhak manikmati hasil wakaf itu tidak diperlukan, artinya dalam wakaf hanya ada ijab tanpa ada
qabul[ CITATION Ali88 \p 87 \t \l 1033 ].
Contoh lafal yang diucapkan wakif saat perwakafan : “saya wakafkan tanah milik saya
seluas 200 meter persegi ini, agar dibangun Masjid di atasnya”. Pada lafal wakaf tidak boleh ada
unsurt a’lik (syarat), karena maksud dari wakaf adalah pamindahan kepemilikan untuk
selamanya bukan untuk sementara. Contoh lafal wakaf yang tidaksah : “saya wakaf kan tanah

4
sawah milik saya kepada para fakir miskin selama satu tahun” [ CITATION sya04 \p 178 \t \l
1033 ]
C. Syarat-syaratWakaf
Syarat-syarat sah nya perwakafan sesorang adalah sebagai berikut : (1) Perwakafan benda
itu tidak dibatasi oleh waktu tertentu melainkan selamanya. (2) Tujuannya harus jelas dan
disebutkan ketika mengucapkan ijab. (3)
Wakafharussegeradilaksanakansegerasetelahikrarwakafdinyatakan oleh wakif dn tidak boleh
menggantungkan pelaksanaannya, jika pelaksanaan wakaf tertuda hingga wakif meninggal
dunia, hukum yang berlakuadalahwasiatyang kemudiansyaratnya, harta yang
diwakafkantidakbolehlebihdarisepertigahartapeninggalan. (4) Wakaf yang sahwajibdilaksanakan,
karenaikrarwakaf oleh wakif berlakuseketika dan selama-lamanya. (5) Perludikemukakansyarat
yang dikeluarkan oleh wakif atasharta yang diwakafkannya, artinyaseorang wakif
berhakmemberikansyaratakandiapakanharta yang
iawakafkanselamatidakbertentangandenganhukum Islam [ CITATION Ali88 \p 88-89 \t \l 1033 ].

D. Macam-macamWakaf

1. WakafKeluargaatauWakaf Ahli atauWakafKhusus


WakafKeluargaatauWakaf Ahli atauWakafKhususadalahwakaf yang diperuntukkanbagi orang-
orang tertentu, seorangataulebih, baikkeluargamaupun orang lain [ CITATION Ali88 \p 90 \t \l 1033 ].
“Dibeberapa Negara Timur Tengah
wakafsemacaminimenimbulkanbanyakmasalahterutamajikawakaftersebutberupatanahpertaniansering kali
terjadipenyalahgunaanseperti : (a)
menjadikanwakafkeluargainisebagaialatuntukmenghidaripembagianhartakekayaan pada ahliwaris yang
berhakmenerimanya, setelah wakif meninggal dunia. (b)
wakafkeluargainidijadikanalatuntukmengelakdarituntutankreditorterhadaphutang-hutang yang dibuat oleh
seseorang, sebelumiamewakafkantanahnyaitu. Makadariitu di beberapa Negara
wakafkeluargainidihapuskanseperti di Mesirtahun 1952 wakafinidihapuskankarenapraktek-
praktekpenyimpangan yang tidaksesuaiajaran Islam. Selainitu di Indonesia hartapusakasuku
Minangkabau memiliki cirri-cirisepertiwakafkeluarga, hartapusakatersebutdipertahankantidakdibagi-
bagiataudiwariskankepadaketurunansecara individual, karenadiperuntukkanbagikepentingankeluarga”
menurutNazaroeddinRachmatdalam[ CITATION Ali88 \p 90 \t \l 1033 ]

2. WakafUmumatauWakafKhairi
WakafUmumatauWakafKhairiadalahwakaf
yangdiperuntukkanbagikepentinganataukemaslahatanumum, yang sifatnyasebagailembagakaegamaan dan
lembagasosialdalambentuk Masjid, madrasah, pesantren, rumahsakit, dll. Wakafumuminilah yang paling
sesuuaidenganajaran Islam dan sangatdianjurkankarenabagi yang menjalankannyaakanmemperolehpahala
yang terusmengalir[ CITATION Ali88 \p 90-91 \t \l 1033 ].

5
E. PemilikanHartaWakaf
Menurut para ahlihukum (fikih) Islam sebelumhartadiwakafkan, pemiliknyaadalah orang yang
mewakafkannya. Dan setelahhartatersebutdiwakafkankepemilikanyahartakembalikepada Allah SWT. Dan
manfaatnyamenjadihakMauquf ‘alaih[ CITATION Ali88 \p 91 \t \l 1033 ].
F. PengurusWakaf :Nadziratau Mutawalli
Nadziradalahseseorangatau badan yang memegangamanatuntukmemelihra dan
mengurushartawakafsebaik-baiknyasesuaidenganwujud dan tujuannya. Jika Nadzirituadalahperorangan,
para ahlimenentukanbeberapasyaratyaitu : (1) telahdewasa, (2) berakalsehat, (3) dapatdipercaya, (4)
mampumenyelenggarakansegalaurusan yang berkenaandenganhartawakaf, menurut A.A.
Basyirdalam[ CITATION Ali88 \p 92 \t \l 1033 ].
Hak-hakseorangwakafyaitu : (1) Nadzirwakafberhakmelakukanhal yang
mendatangkankebaikanbagiwakaf yang bersangkutan, namuntidakberhakmenggadaikanhartawakaf dan
menjadikannyasebagaijaminanhutang.(2)
Nadzirwakafberhakmendapatkanupahatasjerihpayahnyamengurushartawakaf,
selamamelaksanakantugasnyadenganbaik. Besarnyaupahditentukan oleh wakif
biasanyasepersepuluhatauseperdelapandarihasiltanahatauharta yang diwakafkan. Yang
berhakmenetukanNadzirwakafadalah wakif, menurut A.A. Basyir dan Abdurraoefdalam[ CITATION
Ali88 \p 92 \t \l 1033 ].

G. Perubahan Status, Penggantian Benda dan Tujuan


Menurut para ahlihukum (fikih) Islam, perubahan status dapatdilakukankarenadidasarkan pada
pandangan agar manfaatwakafitutetapterusberlangsungsebagaiShadaqahJariyah,tidakmubazir,
tidakrusak, dan tetapberfungsisebagai mana mestinya. Karena misal : (1) tanahwakafditukarditempatlain,
status tanahwakaftidakberubahiatetapadalahtanahwakaf yang berubahhanyatempatnya. (2)
sebagiankecildarisebuahbangunan yang
diwakafkanrusaksehinggatidakdapatdimanfaatkanlaludiambilbagianbangunan yang
rusakuntukmendirikanbangunan yang baru yang lebisederhana agar tetapdapatdimanfaatkansecara
optimal. (3) sebuahbangunan yang awalnyadiperuntukkanbagianakyatimdiubahmenjadisekolahatau
madrasah karenatempatuntukanakyatimsudahada yang baru. Semuahalitubisadilakuknasaltujuannya agar
tanahatauhartawakafdapatdimanfaatkandengan optimal [ CITATION Ali88 \p 93 \t \l 1033 ].

H. PenerapanWakaf di Indonesia
Di Indonesia wakafdiatursacara formal oleh Negara dalamsebuahlembagayaitu Badan Wakaf
Indonesia (BWI), dimanaIkraratauIjabwakafdilakukan oleh wakif di depanpejabat yang berwenang,
yaituKepala Kantor Urusan Agama (KUA) sebagaiPejabatPembuatAkta Tanah Wakaf,

6
kemudiandikeluarkanaktawakaf, jikawakafitudalambentuktanahmaka oleh Kantor Badan Pertanahan
Nasional ataubiasadisebutAgrariadikeluarkansertifikatwakafberdasarkanaktawakaf yang dibuat KUA.
Dengandibuatnyaakta dan sertifikatwakaftersebut,
makahartawakafituterlindungidaripenyalahgunaanataugugatanpihak lain[ CITATION Sur96 \p 131 \t \l
1033 ].

1. Tata Cara Perwakafan Tanah di Indonesia


Tata caraPerwakafan Tanah dan Pendaftarannya : (1) calon wakif harusmelengkapisurat-surat
yang diperlukanbagiperwakafantanahyaitusertifikattanah, suratketeranagandariKepaladesa
dan Camatbahwatanahtersebutbenar-benarmilik wakif dan bebasdarisengketa. (2) wakif
mengucapkanijabkepadanadzirdidepankepala KUA dan dihadiri minimal dua orang saksi. (3)
wakif yang tidakdapathadirkarenasakitparahdapatmenuliskanijabnyalalu di bacakandidepannadzir
dan kepala KUA. (4) PejabatmembuatAktaIkrarwakaf. (5) kapala KUA atas mana
nadzirmengajukanpermohonanpendaftarantanahwakafkepadaBupatiatauKepala Daerah. (6)
dengantelahdidaftarkan dan dicatatnyatanahwakaftersebutdalamsertifikattanahmilik yang
diwakafkan, makatanahwakafitutelahmempunyaipembuktian yang kuat[ CITATION sya04 \p
180-181 \t \l 1033 ].

2. Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) tentangWakaf Uang


Pada tanggal 11 Mei 2002 M atau 28 Shafar 1423 H, Majelis Ulama Indonesia telahmenetapkan
Fatwa tentangwakaf uang yaitu : (a) Wakaf Uang Cash Wakaf / Waqf al-Nuqudadalahwakaf yang
dilakukanseseorang, kelompok orang, lembagaatau badan hukumdalambentukuang tunai. (b)
TermasukkedalamPengertian uang adalahsurat-suratberharga. (c) Wakaf Uang hukumnyajawaz(boleh).
(d) Wakaf Uang hanyabolehdisalurkan dan digunakanuntukhal-hal yang dibolehkansecaraSyar’iy. (e)
Nilai pokokWakaf Uang harusdijaminkelestarinnya, tidakbolehdijual, dihibahkan, dan / ataudiwariskan.
[ CITATION Ami11 \p 424 \t \l 1033 ].
Menurut Keputusan Ijtima’ Ulama Komisi Fatwa se-Indonesia ke-III tahun 2009
tetangMasailFiqhiyyahMu’ashirah, Masalah yang terkaitdenganWakaf. Ketentuan Hukum Nomor 2
yaitu :Wakaf Uang bolehdiubahmenjadiwakafbenda,
atausebaliknyawakafbendabolehdiubahmenjadiwakaf uang dengansyarat : (a) manfaatnyalebihbesar. (b)
keadaanmemaksauntukitu. (c) bendawakafbolehdijualdenganketentuan :
adanyahajahdalammenjagamaksud wakif, hasilpenjualannyaharusdigunakanuntukmembelihartabenda lain
sebagaiwakafpengganti, kemanfaatanwakafpenggantitersebut minimal
sepadandenganbendawakafsebelumnya. (d)
alihfungsibendawakafdibolehkansepanjangkemashlahatannyalebihdominan. (e)
Nadzirikutmengertibenartugas dan tanggungjawabnyasebagainadzir. Ia juga wajibmenguasainorma-
normainvestasi. SelamaNadzirmengikutinorma-normanya,
makakerugianinvestasinyatidakmenjaditanggungjawabnya[ CITATION Ami11 \p 886-887 \t \l 1033 ].

7
3. PerkembanganPeraturanPerundang-undangan di Indonesia tentangwakaf
Peraturanperundang-undangantentangwakaftelahdikeluarkan oleh departemen agama di zaman
kemerdekaan. Antara lain tahun 1953 tantangpetunjukmengenaiwakaf, tahun 1956
tentangpetunjukmengenaiwakaf yang bukankemesjidan dan prosedurperwakafantanah. Dalampasal 49
Undang-UndangPokokAgrariadisebutkantentanghak-haktanahuntukkeperluansuci dan sosial. Pada
tanggal 17 mei 1997 pemerintahmengeluarkanperaturanpemerintah No. 28
tentangperwakafantanahmilikdiiringidenganseperangkatperaturanpelaksanaannya oleh Departemen
Agama dan DepartemenDalam Negeri dan beberapaInstruksiGubernurKepala Daerah [ CITATION
Ali88 \p 78-79 \t \l 1033 ].
Undang-undangNomor 41 Tahun 2004TentangWakaf
BAB III
KESIMPULAN
1. Wakafadalahmenahanharta yang diberikan Allah yang dikelola oleh suatulembaga dan
haltersebutsangatdianjurkan oleh ajaran Islam karenasebagai saran mendekatkandirikepada Allah
yang ganjarannyaterbawasampaisipewakafmeninggal dunia.

2. Rukunwakafadalah :Pewakaf (wakif) adalah Orang yang mewakafkanhartanya, Harta yang


Diwakafkan (Mauquf), TujuanWakaf (Mauquf ‘alaih) dan yang
terakhiradalahLafalataupernyataan (sighat) wakif contohsighat :
“sayawakafkantanahmiliksayaseluas 200 meter persegiini, agar dibangun Masjid di atasnya”.

3. Syarat-syaratsahnyaperwakafansesorangadalahsebagaiberikut : (a)
Perwakafanbendaitutidakdibatasi oleh waktutertentumelainkanselamanya. (b)
Tujuannyaharusjelas dan disebutkanketikamengucapkanijab. (c)
Wakafharussegeradilaksanakansegerasetelahikrarwakafdinyatakan oleh wakif. (d) Wakaf yang
sahwajibdilaksanakan, karenaikrarwakaf oleh wakif berlakuseketika dan selama-lamanya. (e)
Perludikemukakansyarat yang dikeluarkan oleh wakif atasharta yang diwakafkannya.

4. Wakafadaduamacamyaitu : (a) WakafKeluargaatauWakaf Ahli atauWakafKhusus :


WakafKeluargaatauWakaf Ahli atauWakafKhususadalahwakaf yang diperuntukkanbagi orang-
orang tertentu, seorangataulebih, baikkeluargamaupun orang lain. (b)
WakafUmumatauWakafKhairi :WakafUmumatauWakafKhairiadalahwakaf yang
diperuntukkanbagikepentinganataukemaslahatanumum.

5. Status kepemilikanhartawakafSebelumhartadiwakafkan, pemiliknyaadalah orang yang


mewakafkannya. Dan setelahhartatersebutdiwakafkankepemilikanyahartakembalikepada Allah
SWT. Dan manfaatnyamenjadihakMauquf ‘alaih.

6. PengurusWakafdisebutdenganNadziratau Mutawalli. Nadziradalahseseorangatau badan yang


memegangamanatuntukmemelihra dan mengurushartawakafsebaik-baiknyasesuaidenganwujud
dan tujuannya.

8
7. SyaratuntukmenjadiseorangNadziradalah : (a) telahdewasa, (b) berakalsehat, (c) dapatdipercaya,
(d) mampumenyelenggarakansegalaurusan yang berkenaandenganhartawakaf.

8. Jika terjadiperubahan status, penggantianbenda dan tujuanperwakafankarenadidasarkan pada


pandangan agar manfaatwakafitutetapterusberlangsungsebagaiShadaqahJariyah,tidakmubazir,
tidakrusak, dan tetapberfungsisebagai mana mestinyamaka status
hartawakafitutetapsebagaihartawakaf.

9. Di Indonesia wakafdiatursacara formal oleh Negara dalamsebuahlembagayaitu Badan Wakaf


Indonesia (BWI), dimanaIkraratauIjabwakafdilakukan oleh wakif di depanpejabat yang
berwenang, yaituKepala Kantor Urusan Agama (KUA) sebagaiPejabatPembuatAkta Tanah
Wakaf, kemudiandikeluarkanaktawakaf, jikawakafitudalambentuktanahmaka oleh Kantor Badan
Pertanahan Nasional ataubiasadisebutAgrariadikeluarkansertifikatwakafberdasarkanaktawakaf
yang dibuat KUA. Dengandibuatnyaakta dan sertifikatwakaftersebut,
makahartawakafituterlindungidaripenyalahgunaanataugugatanpihaklain.

Daftar Pustaka
Ali, M. D. (1988). Sistem Ekonomi Islam Zakat dan Wakaf. Jakarta: UI-Press.

Amin, M., Sam, M. I., AF., H., Hasanuddin, & Sholeh, A. N. (2011). Himpunan Fatwa Majelis Ulama
Indonesia sejak 1975. Jakarta: Erlangga.

Mahfud, R. (2010). Al-Islam. Jakarta: Erlangga.

Suryana, A. T., Alba, C., Syamsudin, E., & Asiyah, U. (1996). Pendidikan Agama Islam untuk Perguruan
Tinggi. Bandung: Tiga Mutiara.

Syamsuri. (2004). Pendidika Agama Islam. Jakarta: Erlangga.

http://quran.com/3/92 di akses tanggal : 08/12/2014

http://quran.com/2/267 di akses tenggal : 08/12/2014

Anda mungkin juga menyukai