OLEH :
MATA KULIAH : Hukum Wakaf dan Zakat
NAMA DOSEN : Khairil Azmi NasutionS.HI, M.A
KELAS :III/ D1 Pagi
NAMA : Dwi Sasty Anggraini (1906200204)
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA
2020/2021
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum.wr.wb
Bismillahirrahmanirrahin
PujiSyukurkehadiratTuhan Yang
MahaEsakarenatelahmemberikankesempatankepadasayauntukmenyelesaikanmakalahini. Atas
rahmat dan hidayah-Nya lahsayadapatmenyelasaikanmakalah yang berjudulWakaf dan
Permasalahannya di Indonesia. Makalah Hukum Wakaf dan Zakat di Universitas Muhammadiyah
Sumatera Utara. Selainitu,saya juga berharap agar
makalahsayadapatmenambahwawasanbagipembaca.
Saya mengucapkanterimakasihsebesar-besarnyakepada Bapak Khairil Azmi NasutionS.HI.MH.
Selakudosen Hukum Wakaf dan Zakat. Tugas yang telahdiberikaninidapatmenambahpengetahuan
dan wawasanterkaitbidangWakaf dan zakat.
Semogamakalahinibisamemberikanmanfaatbagiberbagaipihak. Namunterlepasdariitu,
sayamemahamibahwamakalahinimasihjauhdari kata sempurna,
sehinggasayasangatmengharapkankritikserta saran yang bersifatmembangun demi
terciptanyamakalahselanjutnya yang lebihbaiklagi
Wassalamualaikum.wr.wb
i
DAFTAR ISI
A. Kesimpulan …………………………………………………… 8
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A.LatarBelakang
Salah satu Lembaga yang dianjurkan oleh ajaran Islam untuk dipergunakan oleh seseorang
sebagai saran apenyaluran rezeki yang diberikan oleh Tuhan kepadanya adalahwakaf. Dalam
Islam,wakaf merupakan ibadah yang bercorak sosial ekonomi yang cukuppenting. Menuru
tsejarah Islam, wakaf telah memainkan peran yang sanga tpenting dalam meningkatka
nkesejahteraan kaum muslimin baikdi bidang Pendidikan,pelayanankesehatan,,pelayanan sosial
dan kepentingan umum,kegiatan keagamaan, pengembangan ilmu pengetahuan serta peradaban
Islam secara umum.
Di Indonesia,wakaf telah dikenal dan dilaksanakan oleh umat Islam sejak agama masuk
Di Indonesia. Sebagai salah satu Lembaga keagamaan yang erat hubungannya dengan sosial
ekonomi,wakaf lebih banyak membantu membangun secara menyeluruh di Indonesia dan
berbagai Negara lainnya,baik dalam pembangunan sumber daya manusia maupun dalam
pembangunan sumberdaya sosial. Karena pada kenyataannya, sebagian besar rumah ibadah,
tempat pemakaman,perguruan Islam,dan Lembaga-lembaga keagamaan Islam lainnya dibangun
diatas tanah wakaf.
Wakaf mencakup beberapa hal penting yg perlu kita ketahui seperti rukun wakaf , syarat-syarat
Macam-macam wakaf, penetapan kepemilikan wakaf, dan juga perkembangan wakaf di
Indonesia.
RumusanMasalah
1. Pengertianwakaf?
2. Jelaskan mengenai RukunWakaf?
3. Sebutkan dan jelaskanSyarat-syaratwakaf?
4. Jelaskanmacam-macamwakaf?
5. Bagaimana status kepemilikanHartaWakaf?
6. JelaskantentangPenguruswakaf dan Tugasdaripenguruswakaf?
7. Bagaimana status hartawakafjikaterjadiPerubahanStatus,Penggantian Benda dan
TujuanPerwakafan?
8. Bagaimana proses penerapanWakaf di Indonesia?
9. PerspektifUndang-undangWakaf?
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. PengertianWakaf
Perkataanwaqf, yang menjadi wakaf dalam bahasa Indonesia, berasal dari kata
kerjabahasa Arab waqafa yang berarti menghentikan, berdiam di tempat atau menahan sesuatu.
Wakaf dalam pengertian Ilmu tajwid mengandung makna menghentikan bacaan, baik seterusnya
maupun untuk mengembil nafas sementara. Pengertian wakaf dalam makna berdiam di tempat,
dikaitkan dengan wuquf. Yakni berdiam di Arafah pada tanggal 9 Zulhijjah ketika menunaikan
Ibadah Haji. Sedangkan pengertian menahan (sesuatu) dihubungkan dengan harta kekayaan,
itulah yang dimaksud dengan wakaf dalam makala ini[ CITATION Ali88 \p 80 \t \l 1033 ] . Wakaf
adalah menahan harta dan memberikan manfaatnya di jalan Allah, sebagai sarana mendekatkan
diri kepada Allah yang ganjarannya tidak terbatas sepanjang pewakaf itu hidup, tetapi terbawa
sampai ia meninggal dunia [ CITATION Sur96 \p 131 \t \l 1033 ] . Wakaf adalah salah satulembaga
yang dianjurkan oleh ajaran Islam untuk dipergunakan oleh seseoran gsebagai sarana penyaluran
rezeki yang diberika oleh Allah kepadanya[ CITATION Ali88 \p 77 \t \l 1033 ].
Dari beberapa definisi dapat ditarik kesimpulan bahwa pengertian wakaf adalah
menahan harta yang diberikan Allah yang dikelola oleh suatu lembaga dan hal tersebut sangat
dianjurkan oleh ajaran Islam Karen asebagai saran mendekatkan dirikepada Allah yang
ganjarannya terbawa sampai si pewakaf meninggal dunia.
Di dalam Al-Qur’an surah Ali-Imran (3) ayat 92 Allah SWT berfirman :
2
ArtinyaHai orang-orang yang beriman, nafkahkanlah (di jalan Allah) sebagi andari
hasilusahamu yang baik-baik dan sebagian dari apa yang Kami keluarkan dari bumi untuk
kamu. Dan janganlah kamu memilih yang buruk-buruk lalu kamu menafkahkan dari padanya,
padahal kamu sendiri tidak mau mengambilnya melainkan dengan menicingkan matter
hadapnya. Dan Ketahuilah, bahwa Allah Maha Kaya lagiMahaTerpuji(Q.S Al-Baqarah, 2 :
267).
Menurut hadist Nabi Muhammad SAW. yang diriwayatkan oleh Muslim berasal dari Abu
Hurairah, “seorang manusia yang meninggal dunia akan berhenti semua pahala amal
perbuatannya, kecuali pahala tiga amalan yaitu (1) shadaqahjariyah: sedekah yang pahalanya
tetap mengalir yang diberikan nya selama hidup, (2) Ilmu yang bermanfaat bagi orang lain yang
diajarkannya selamah ayatnya, dan (3) do’aanaksaleh yakni anak yang membalas guna orang
tuanya dan mendo’akan ayah-ibunya meskipun orangtuanya itu telah tiada” menurut A.A.
Basyirdalam[ CITATION Ali88 \p 81 \t \l 1033 ].
B. RukunWakaf
1. Pewakaf (wakif)
“Orang yang mewakafkan hartanya, dalam istilah hukum Islam disebut wakif. Seorang
wakif harus lah memenuhi syarat untuk mewakafkan hartanya, diantaranya adalah kecakapan
bertindak, telah dapat mempetimbangkan baik buruknya perbuatan yang dilakukannya dan
benar-baner pemilik harta yang diwakafkanitu. Mengenai kacakapan bertindak, dalam hukum
fikih Islam ada dua istilah yang perlu dipahami perbedaannya yaitu baligh dan rasyid. Pengertian
baligh menitik beratkan pada usia, sedangkan rasyid pada kematangan pertimbangan akal”
menurut A.A.Basyirdalam[ CITATION Ali88 \p 85 \t \l 1033 ].
“Apabila seorang wakif berada dalam keadaan sakit parah ketika mewakafkan hartanya,
perbuatan itu dapat dikiyaskan pada wasiat yang akan berlaku setelah ia meninggal dunia dan
jumlahnya tidak boleh melebihi sepertiga dari jumlah harta kekayaannya, kecuali perwakfan itu
disetujui oleh ahli warisnya. Seorang wakif tidak boleh mencabut kembali wakafnya dan tidak
3
boleh menuntut agar harta yang sudah di wakafkan dikembalikan kedalam hakmiliknya. Agama
yang dipeluk seseorang tidak menjadi syarat bagi seorang wakif, artinya seorang nonmuslim pun
boleh berwakaf asal tujuannya tidak bertentangan dengan ajaran Islam” menurut A.
WasitAulawidalam[ CITATION Ali88 \p 85-86 \t \l 1033 ].
4
sawah milik saya kepada para fakir miskin selama satu tahun” [ CITATION sya04 \p 178 \t \l
1033 ]
C. Syarat-syaratWakaf
Syarat-syarat sah nya perwakafan sesorang adalah sebagai berikut : (1) Perwakafan benda
itu tidak dibatasi oleh waktu tertentu melainkan selamanya. (2) Tujuannya harus jelas dan
disebutkan ketika mengucapkan ijab. (3)
Wakafharussegeradilaksanakansegerasetelahikrarwakafdinyatakan oleh wakif dn tidak boleh
menggantungkan pelaksanaannya, jika pelaksanaan wakaf tertuda hingga wakif meninggal
dunia, hukum yang berlakuadalahwasiatyang kemudiansyaratnya, harta yang
diwakafkantidakbolehlebihdarisepertigahartapeninggalan. (4) Wakaf yang sahwajibdilaksanakan,
karenaikrarwakaf oleh wakif berlakuseketika dan selama-lamanya. (5) Perludikemukakansyarat
yang dikeluarkan oleh wakif atasharta yang diwakafkannya, artinyaseorang wakif
berhakmemberikansyaratakandiapakanharta yang
iawakafkanselamatidakbertentangandenganhukum Islam [ CITATION Ali88 \p 88-89 \t \l 1033 ].
D. Macam-macamWakaf
2. WakafUmumatauWakafKhairi
WakafUmumatauWakafKhairiadalahwakaf
yangdiperuntukkanbagikepentinganataukemaslahatanumum, yang sifatnyasebagailembagakaegamaan dan
lembagasosialdalambentuk Masjid, madrasah, pesantren, rumahsakit, dll. Wakafumuminilah yang paling
sesuuaidenganajaran Islam dan sangatdianjurkankarenabagi yang menjalankannyaakanmemperolehpahala
yang terusmengalir[ CITATION Ali88 \p 90-91 \t \l 1033 ].
5
E. PemilikanHartaWakaf
Menurut para ahlihukum (fikih) Islam sebelumhartadiwakafkan, pemiliknyaadalah orang yang
mewakafkannya. Dan setelahhartatersebutdiwakafkankepemilikanyahartakembalikepada Allah SWT. Dan
manfaatnyamenjadihakMauquf ‘alaih[ CITATION Ali88 \p 91 \t \l 1033 ].
F. PengurusWakaf :Nadziratau Mutawalli
Nadziradalahseseorangatau badan yang memegangamanatuntukmemelihra dan
mengurushartawakafsebaik-baiknyasesuaidenganwujud dan tujuannya. Jika Nadzirituadalahperorangan,
para ahlimenentukanbeberapasyaratyaitu : (1) telahdewasa, (2) berakalsehat, (3) dapatdipercaya, (4)
mampumenyelenggarakansegalaurusan yang berkenaandenganhartawakaf, menurut A.A.
Basyirdalam[ CITATION Ali88 \p 92 \t \l 1033 ].
Hak-hakseorangwakafyaitu : (1) Nadzirwakafberhakmelakukanhal yang
mendatangkankebaikanbagiwakaf yang bersangkutan, namuntidakberhakmenggadaikanhartawakaf dan
menjadikannyasebagaijaminanhutang.(2)
Nadzirwakafberhakmendapatkanupahatasjerihpayahnyamengurushartawakaf,
selamamelaksanakantugasnyadenganbaik. Besarnyaupahditentukan oleh wakif
biasanyasepersepuluhatauseperdelapandarihasiltanahatauharta yang diwakafkan. Yang
berhakmenetukanNadzirwakafadalah wakif, menurut A.A. Basyir dan Abdurraoefdalam[ CITATION
Ali88 \p 92 \t \l 1033 ].
H. PenerapanWakaf di Indonesia
Di Indonesia wakafdiatursacara formal oleh Negara dalamsebuahlembagayaitu Badan Wakaf
Indonesia (BWI), dimanaIkraratauIjabwakafdilakukan oleh wakif di depanpejabat yang berwenang,
yaituKepala Kantor Urusan Agama (KUA) sebagaiPejabatPembuatAkta Tanah Wakaf,
6
kemudiandikeluarkanaktawakaf, jikawakafitudalambentuktanahmaka oleh Kantor Badan Pertanahan
Nasional ataubiasadisebutAgrariadikeluarkansertifikatwakafberdasarkanaktawakaf yang dibuat KUA.
Dengandibuatnyaakta dan sertifikatwakaftersebut,
makahartawakafituterlindungidaripenyalahgunaanataugugatanpihak lain[ CITATION Sur96 \p 131 \t \l
1033 ].
7
3. PerkembanganPeraturanPerundang-undangan di Indonesia tentangwakaf
Peraturanperundang-undangantentangwakaftelahdikeluarkan oleh departemen agama di zaman
kemerdekaan. Antara lain tahun 1953 tantangpetunjukmengenaiwakaf, tahun 1956
tentangpetunjukmengenaiwakaf yang bukankemesjidan dan prosedurperwakafantanah. Dalampasal 49
Undang-UndangPokokAgrariadisebutkantentanghak-haktanahuntukkeperluansuci dan sosial. Pada
tanggal 17 mei 1997 pemerintahmengeluarkanperaturanpemerintah No. 28
tentangperwakafantanahmilikdiiringidenganseperangkatperaturanpelaksanaannya oleh Departemen
Agama dan DepartemenDalam Negeri dan beberapaInstruksiGubernurKepala Daerah [ CITATION
Ali88 \p 78-79 \t \l 1033 ].
Undang-undangNomor 41 Tahun 2004TentangWakaf
BAB III
KESIMPULAN
1. Wakafadalahmenahanharta yang diberikan Allah yang dikelola oleh suatulembaga dan
haltersebutsangatdianjurkan oleh ajaran Islam karenasebagai saran mendekatkandirikepada Allah
yang ganjarannyaterbawasampaisipewakafmeninggal dunia.
3. Syarat-syaratsahnyaperwakafansesorangadalahsebagaiberikut : (a)
Perwakafanbendaitutidakdibatasi oleh waktutertentumelainkanselamanya. (b)
Tujuannyaharusjelas dan disebutkanketikamengucapkanijab. (c)
Wakafharussegeradilaksanakansegerasetelahikrarwakafdinyatakan oleh wakif. (d) Wakaf yang
sahwajibdilaksanakan, karenaikrarwakaf oleh wakif berlakuseketika dan selama-lamanya. (e)
Perludikemukakansyarat yang dikeluarkan oleh wakif atasharta yang diwakafkannya.
8
7. SyaratuntukmenjadiseorangNadziradalah : (a) telahdewasa, (b) berakalsehat, (c) dapatdipercaya,
(d) mampumenyelenggarakansegalaurusan yang berkenaandenganhartawakaf.
Daftar Pustaka
Ali, M. D. (1988). Sistem Ekonomi Islam Zakat dan Wakaf. Jakarta: UI-Press.
Amin, M., Sam, M. I., AF., H., Hasanuddin, & Sholeh, A. N. (2011). Himpunan Fatwa Majelis Ulama
Indonesia sejak 1975. Jakarta: Erlangga.
Suryana, A. T., Alba, C., Syamsudin, E., & Asiyah, U. (1996). Pendidikan Agama Islam untuk Perguruan
Tinggi. Bandung: Tiga Mutiara.