Anda di halaman 1dari 17

ETIKA DALAM

AUDITING

1. Azif Adhar M (17.0102.0005)


2. Puji Rahayu (17.0102.0017)
3. Arda Laksmana (17.0102.0034)
4. Erista Maulin N (17.0102.0040)
5. Agustina W (17.0102.0057)
KONSEP DASAR
AUDIT

Hubungan Objek Evaluasi Dan


Tiga Pihak Penugasan Pengukuran

Kriteria Pernyataan Peningkatan


Kesimpulan Keyakinan
Hubungan Tiga Pihak

Audit atas laporan keuangan hitoris melibatkan hubunan ketiga


pihak yaitu praktisi (practitioner), pihak penanggung jawab
(responsible party), dan pihak pengguna yang dituju

Objek Penugasan
Penugasan audit adalah mengevaluasi dan mengukur laporan
keuangan apakah telah disusun dan disajikan sesuai dengan
kriteria.

Evaluasi Dan Pengukuran


Evaluasi dan pengukuran didasarkaan atas kriteriayg
ditetapkan dan berhubungan denganjumla/saldo,penyajan, dan
pengungkapn laporan keuangan.
Kriteria
Laporan keuangan harus disusun sesuai dengan kriteria yang
ditetapkan, yaitu kriteria pelaporan keuangan dan standar
akutansi yang berlaku.

Pernyataan Kesimpulan

Pernyataan kesimpulan harus dikomunikasikan dalam bentuk


laporan tertulis yang disebut dengan laporan audit.

Peningkatan Keyakinan
Lapora keuangan tidak menyesatkan jika telah disajikan
secara wajar dalam semua aspek yang bersifat material dan
telah disusun sesuai dengan standar akutansi yang berlaku.
PROSES AUDIT
Evaluasi dan pengukuran audit harus dikerjakan atas dasar
kompetensi profesional dan keseksaman. Metode dalam audit harus
menggunakan standar audit. Penugasan audit harus menggunakan
prinsip dasar etika profesional dan kode etik akuntan publik
A
k
STANDAR AUDIT S
u
T
n
A
t
R Pemahaman
a
K
tentang E
U tanggung
n Penerimaan
Klien
Pelaksanaan
Audit
Penyimpulan
Audit
Pelaporan
Audit H
P jawab dan
tujuan audit P
O
L
u
S b
D
E
l KODE ETIK R
i
k
ETIKA TERHADAP KLIEN
Sebelum menerima klien baru, akuntan publik harus
menentukan apakah penerimaan tersebut akan
menimbulkan ancaman untuk mematuhi prinsip-
prinsip dasar etika.

Kegiatan Ketidak Praktik pelaporan


pelanggaran jujuran Keuangan yang
hukum dipertanyakan
PERAN MANAJEMEN

Direksi dan Komisaris (Direktur) tidak


diperkenankan untuk mempengaruhi,
secara tidak benar dalam pelaksanaan
audit oleh akuntan publik. Direksi,
Komisaris, dan pejabat diberikan
penalti jika melanggar undang-undang
tentang pasar modal dan melakukan
tindakan pelanggaran lain (mis-
condoct)
BENTURAN KEPENTINGAN
1. Akuntan publik memberikan jasa profesional
terhadap obyek tertentu (particular matter) untuk
dua atau lebih klien yang kepentingan mereka
terhadap objek tersebut berbeda satu sama lain.
2. Kepentingan akuntan publik terhadap objek
tertentu bertentangan dengan kepentingan klien
yang memberikan penugasan.
Tindakan Pencegahan (Save Guard)
Terhadap Ancaman

Pencegahan Pencegahan
yang diciptakan yang diciptakan
oleh profesi, dalam
legislasi, dan lingkungan
regulasi kerja
HONORARIUM DAN REMUNERASI

1. Honorarium (FEE)
Honorarium yang dibebankan kepada klien
harus dapat memastikan bahwa akuntan public
dapat melaksanakan tugasnya sesuai dengan
standar teknis dan professional berdasarkan
prinsip-prinsip kompetensi professional dan
keseksamaan.
2. Remunerasi
Jumlah total kompensasi yang diterima oleh
pegawai sebagai imbalan dari jasa yang
sudah dikerjakan. Biasanya bentuk
rumenerasi ini diasosiasikan dengan
penghargaan dalam bentuk fresh money/
uang atau bisa diartikan upah.
HADIAH DAN KERAMAH-TAMAHAN
LAINNYA
Hadiah yang ditawarkan oleh klien
kepada akuntan publik atau anggota
keluarga dekatnya dapat menjadi
ancaman terhadap kepatuhan pada
prinsip dasar etika profesi

Signifikasi ancaman sangat


beragam, tergantung dari sifat,
nilai, dan maksud di balik
pemberian tersebut.
OBJEKTIVITAS

IESBA (2015:10) menyatakan prinsip objektivitas


yaitu mengacu pada sikap tidak memihak, tidak
ada konflik kepentingan, dan tidak diterimanya
tekanan dari pihak lain yang dapat
mengesampingkan pertimbangan profesional dan
bisnis. bagi akuntan publik, pertimbangan
profesional yang dilakukan dalam pekerjaan
audit adalah untuk memastikan bahwa laporan
keuangan tidak menyesatkan bagi penggunanya
dan objektivitas menjadi acuannya
PENCEGAHAN ANCAMAN OBJEKTIVITAS

4. Mendiskusikan 5. Mendiskusikan Dengan


Masalah Dengan Atasan Pihak Yang Bertanggung
Jawab

1. Mundur Dari 2. Menjalankan 3. Mengakhiri


Tim Penugasan Prosedur Supervisi Hubungan
Keuangan
INDEPENDENSI DALAM PENUGASAN
AUDIT DAN REVIEW

Independen Independen Dalam


Dalam Sikap Penampilan

Keadaan pikiran yang Penghindaran terhadap fakta


memungkinkan seseorang yang signifikan sehingga
menyatakan kesimpulannya pihak ketigas yang rasional
tanpa dipengaruhi kompromi dan berpengetahuan akan
pertimbangan profesionalnya. menyimpulkan.
PENDEKATAN DALAM KERANGKA KONSEPTUAL
BERKAITAN DENGAN INDEPENDENSI

Mengidentifikasi
Menerapkan Langkah
Ancaman
Pencegahan

Mengevaluasi Tingkat
Signifikansi
Referensi :
Soemarso S.R. 2018. Etika dalam
Bisnis dan Profesi Akuntan dan Tata
Kelola Perusahaan. Jakarta: Salemba
Empat.

Agoes, Sukrisno dan I.C.Ardana. 2009.


Etika bisnis dan profesi: tantangan
membangun manusia seutuhnya.
Jakarta: Salemba Empat.

Anda mungkin juga menyukai