TIPE INFORMASI
Sistem informasi mempunyai peranan yang lebih penting di dalam menyediakan
informasi bagi manajemen untuk fungsi-fungsi perencanaan, alokasi sumber daya,
pengukuran dan pengendalian. Sistem informasi dapat menyediakan 3 macam tipe, antara
lain :
1. Informasi pengumpulan data
Informasi pengumpulan data merupakan informasi yang berupa akumulasi
atau pengumpulan data untuk menjawab pertanyaan: “Am I doing well or
badly?”(apakah saya sudah mengerjakannya dengan baik atau belum?). Informasi ini
berguna bagi manajer bawah untuk mengevaluasi kinerja personilnya.
2. Informasi pengarahan perhatian
Informasi pengarahan perhatian merupakan informasi untuk membantu
manajemen memusatkan perhatian pada masalah yang menyimpang,
ketidakefisienan dan kesempatan-kesempatan yang dapat dilakukan. Informasi ini
untuk menjawab pertanyaan: “What problem should I look into?” (permasalahan apa
yang seharusnya saya amati?). Informasi ini akan membantu manajemen menengah
untuk melihat penyimpangan yang terjadi.
3. Informasi pemecahan masalah
Informasi pemecahan masalah merupakan informasi untuk membantu manajer
agar mengambil keputusan memecahkan permasalahan yang dihadapinya. Informasi
ini untuk menjawab pertanyaan: “Of the several ways of doing the job, which is the
best?” (manakah yang terbaik dari beberapa cara melakukan pekerjaan?).
KARAKTERISTIK INFORMASI
Terdapat beberapa karakteristik informasi, antara lain:
a. Kepadatan informasi
Untuk manajemen tingkat bawah, karakteristik informasinya adalah detail dan
kurang padat, terutama digunakan untuk pengendalian operasi. Sedangkan untuk
manajemen yang lebih tinggi tingkatannya, mempunyai karakteristik informasi yang
semakin tersaring, lebih ringkas dan padat.
b. Luas informasi
Untuk manajemen tingkat bawah, karakteristik informasinya adalah terfokus
pada suatu masalah tertentu, karena mempunyai tugas yang khusus. Untuk
manajemen yang lebih tinggi tingkatannya, membutuhkan informasi dengan
karakteristik informasi yang semakin luas, karena manajemen atas berhubungan
dengan masalah yang luas.
c. Frekuensi Informasi
Untuk manajemen tingkat bawah, frekuensi informasi yang diterima adalah
rutin, karena digunakan oleh manajer bawah yang mempunyai tugas yang terstruktur
dengan pola yang berulang-ulang dari waktu ke waktu. Untuk manajemen yang lebih
tinggi tingkatannya, frekuensi informasinya adalah tidak rutin, karena manajemen
atas berhubungan dengan pengambilan keputusan tidak terstruktur yang pola dan
waktunya tidak jelas.
d. Skedul informasi
Untuk manajemen tingkat bawah, informasi yang diterimanya mempunyai
skedul yang jelas dan periodik, karena mempunyai tugas terstruktur. Untuk
manajemen yang lebih tinggi tingkatnya, skedul informasinya adalah tidak terskedul,
karena manajemen atas berhubungan dengan pengambilan keputusan tidak
terstruktur.
e. Waktu informasi
Untuk manajemen tingkat bawah, informasi yang dibutuhkan adalah informasi
historis, karena digunakan oleh manajer bawah di dalam pengendalian operasi yang
memeriksa tugas-tugas rutin yang sudah terjadi. Untuk manajemen yang lebih tinggi
tingkatannya, waktu informasinya lebih ke masa depan berupa informasi prediksi,
karena digunakan oleh manajemen atas untuk pengambilan keputusan stratejik yang
menyangkut nilai masa depan.
f. Akses informasi
Manajemen tingkat bawah membutuhkan informasi yang periodenya jelas dan
berulang-ulang, sehingga dapat disediakan oleh sistem informasi yang memberikan
dalam bentuk laporan periodik. Akses informasi untuk manajemen bawah dapat
tidak secara on-line, tetapi dapat secara off-line. Sebaliknya, untuk manajemen yang
lebih tinggi tingkatannya, periode informasi yang dibutuhkan tidak jelas, sehingga
perlu disediakan akses on-line untuk mengambil informasi kapanpun mereka
membutuhkannya.
g. Sumber informasi
Karena manajemen tingkat bawah lebih berfokus pada pengendalian informasi
internal perusahaan, maka manajer tingkat bawah lebih membutuhkan data yang
bersumber dari internal perusahaannya sendiri. Akan tetapi, manajer tingkat atas
lebih berorientasi pada masalah perencanaan stratejik yang berhubungan dengan
lingkungan luar perusahaan, sehingga membutuhkan data yang bersumber pada
eksternal perusahaan. Penelitian Jones dan McLeod (1980) menunjukkan bahwa
pengendalian tingkat atas menerima informasi eksternal sebesar 48%.
PERAN MANAJEMEN
Menurut Henry Mintzberg, ahli manajemen dari Kanada, manajer mempunyai peran
yang diklasifikasikan dalam 3 kategori, yaitu :
1) Peran interpersonal, yaitu peran hubungan personal dapat terdiri dari figur kepala,
pemimpin dan sebagai penghubung. Sebagai figur kepala manajer mewakili
organisasi untuk kegiatan di luar organisasi. Sebagai pemimpin manajer
mengkoordinasi, mengendalikan, memotivasi dan mendukung bawahannya. Sebagai
penghubung, manajer menghubungkan personal di semua tingkatan manajemen.
2) Peran informasi, yaitu peran dari manajer sebagai pusat saraf organisasi untuk
menerima informasi yang paling mutakhir dan sebagai penyebar informasi ke
seluruh personal di organisasi. Selanjutnya, sebagai juru bicara untuk menjawab
pertanyaan tentang informasi yang dimilikinya.
3) Peran keputusan yang dilakukan oleh manajer adalah sebagai entrepenuer, sebagai
orang yang menangani gangguan, sebagai orang yang mengalokasi sumber daya
organisasi dan sebagai negosiator jika terjadi konflik di dalam organisasi.