Anda di halaman 1dari 11

Inisiasi Tuweb ke 3

Mata kuliah
Sistem Informasi Manajemen

Program studi Manajemen


Fakultas Ekonomi

Penulis : Anung Widodo ,SKom,MM


Email : anung4pp@gmail.com
Pengambilan Keputusan Manajemen

Kebutuhan Informasi Tiap Tingkatan Manajemen Berbeda-beda

Kegiatan manajemen dihubungkan dengan tingkatannya di dalam organisasi. Tingkatan


manajemen dapat dibedakan menjadi tiga bagian, yaitu manajemen tingkat bawah (tingkat
operasional), manajemen tingkat menengah (tingkat taktik), dan manajemen tingkat atas (tingkat
strategik).
Kegiatan-kegiatan manajemen mempengaruhi pengolahan informasi karena informasi yang
dibutuhkan berbeda untuk masing-masing tingkatan. Kebutuhan informasi yang berbeda ini dapat
diketahui dari masing-masing kegiatan manajemen tersebut.

Kegiatan manajemen untuk masing-masing tingkatan dapat dikategorikan sebagai berikut ini.
Perencanaan strategik (strategic planning) merupakan kegiatan manajemen tingkat atas.
Pengendalian manajemen (management control) merupakan kegiatan manajemen tingkat
menengah.
Pengendalian operasi (operational control) merupakan kegiatan manajemen tingkat bawah.
Tingkatan Manajemen

 Manajemen Tingkat Atas


Mengevaluasi Lingkungan Luar organisasi ,Merencanakan strategi dan tujuan organisasi
Informasi lingkungan luar sangat dibutuhkan dalam rangka menghadapai pesaing. misalnya
produk baru, pasar baru, pengembangan pasar. Selain itu, manajemen tingkat atas harus tanggap
terhadap tekanan-tekanan dari lingkungan luar yang dapat merugikan organisasi dan sedapat
mungkin mengubah tekanan menjadi kesempatan.

Tingkatan Manajemen

Perencanaan strategik sebagai proses penentuan tujuan-tujuan (goals) dari organisasi dan strategi-
strategi yang digunakan untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut Tujuan adalah apa yang ingin dicapai
oleh organisasi berdasarkan visi yang dimiliki oleh manajemen. Tujuan ditetapkan oleh manajemen
tingkat atas di dalam proses perencanaan strategik yang bersifat jangka panjang (long-range).
Misalnya, tujuan perusahaan adalah dalam waktu 5 tahun menjadi penjual yang terbesar di dalam
industri dengan menguasai 60% pasar.
Manajemen Tingkat Atas

Dengan strategi semua kemampuan yang berupa sumber-sumber daya dikerahkan supaya tujuan
organisasi dapat diraih. Contoh strategi adalah strategi low cost leadership, inovasi, fokus.
 Apabila strategi ini berhasil dilakukan maka tujuan organisasi akan dapat tercapai. Strategi ditentukan
dan diformulasikan oleh manajemen tingkat atas dan diimplementasikan oleh manajemen tingkat
menengah dan tingkat bawah.
Manajemen Tingkat Menengah
 Pengendalian manajemen (management control) adalah sistem untuk meyakinkan bahwa
organisasi telah menjalankan strategi yang sudah ditetapkan dengan efektif dan efisien.
Pengendalian manajemen merupakan tingkatan taktik (tactical level), yaitu bagaimana manajemen
tingkat menengah menjalankan taktik supaya perencanaan strategi dapat dilakukan dengan
berhasil. Taktik yang dijalankan biasanya bersifat jangka pendek, kurang atau sama dengan satu
tahun
 Masing-masing manajemen bagian bertanggung jawab mengendalikan penggunaan sumber-
sumber daya di dalam organisasi dengan efisien dan efektif. Pusat-pusat pertanggungjawaban
(responsibility centers) merupakan komponen dari sistem pengendalian manajemen, yang dapat
berbentuk pusat biaya (cost center), pusat laba (profit center) dan pusat investasi (investment
center). Sasaran-sasaran (objectives) harus dipasang supaya sumber-sumber daya menjadi
optimal.
Manajemen Tingkat Bawah

Pengendalian Operasi
Pengendalian operasi (operational control) adalah sistem untuk meyakinkan bahwa
tiap-tiap tugas tertentu telah dilaksanakan secara efektif dan efisien. Pengendalian
operasi ini merupakan penerapan program yang telah ditetapkan di pengendalian
manajemen. Pengendalian operasi dilakukan di bawah pedoman proses pengendalian
manajemen dan difokuskan pada tugas-tugas tingkat bawah

Manajemen Tingkat Bawah lebih menjurus ke hal-hal yang sifatnya


terperinci dan operasional
Memeriksa barang di gudang inventory apakah sudah habis atau belum .
Memotivasi karyawan dalam mencapai target produksi.
Memeriksa barang produksi yang rijek
Melakukan pemeliharaan mesin pabrik
Pengambilan Keputusan Manajemen

 Kegiatan manajemen dihubungkan dengan tingkatannya di dalam organisasi. Tingkatan


manajemen dapat dibedakan menjadi tiga bagian, yaitu manajemen tingkat bawah (tingkat
operasional), manajemen tingkat menengah (tingkat taktik), dan manajemen tingkat atas (tingkat
strategik)
 Kegiatan manajemen untuk masing-masing tingkatan dapat dikategorikan sebagai berikut ini.
 
1. Perencanaan strategik (strategic planning) merupakan kegiatan manajemen tingkat atas.
2. Pengendalian manajemen (management control) merupakan kegiatan manajemen tingkat
menengah.
3. Pengendalian operasi (operational control) merupakan kegiatan manajemen tingkat bawah.

Secara ringkas, keputusan oleh manajemen dapat diklasifikasikan ke dalam tiga tipe, yaitu sebagai berikut ini.
1. Keputusan terprogram (programmed decision) atau keputusan terstruktur (structured decision).
2. Keputusan setengah terprogram (semi-programmed decision) atau keputusan setengah terstruktur.
3. Keputusan tidak terprogram (nonprogrammed decision) atau keputusan tidak terstruktur
Contoh Keputusan Manajemen

Keputusan Terstruktur
Keputusan terstruktur (structured decision) adalah keputusan yang berulang-ulang dan rutin sehingga
dapat diprogram. Keputusan terstruktur terjadi dan dilakukan terutama pada manajemen tingkat
bawah. Contoh dari keputusan tipe ini misalnya adalah keputusan pemesanan barang, keputusan
penagihan piutang.

Keputusan Setengah Terstruktur


Keputusan setengah terstruktur (semi-structured decision) adalah keputusan yang sebagian dapat
diprogram, sebagian berulang-ulang dan rutin dan sebagian tidak terstruktur. Keputusan tipe ini
seringnya bersifat rumit dan membutuhkan perhitungan-perhitungan serta analisis yang terperinci.
Contoh dari keputusan tipe ini misalnya adalah keputusan membeli sistem komputer yang lebih
canggih. Contoh yang lainnya adalah keputusan alokasi dana promosi.

Keputusan Tidak Terstruktur


Keputusan tidak terstruktur (unstructured decision) adalah keputusan yang tidak terjadi berulang-ulang dan
tidak selalu terjadi. Keputusan ini terjadi di manajemen tingkat atas. Informasi untuk pengambilan keputusan
tidak terstruktur tidak mudah untuk didapatkan dan tidak mudah tersedia dan biasanya berasal dari
lingkungan luar. Pengalaman manajer merupakan hal yang sangat penting di dalam pengambilan keputusan
tidak terstruktur. Keputusan untuk bergabung dengan perusahaan lain adalah contoh keputusan tidak
terstruktur yang jarang terjadi
Sistem Informasi di Tingkatan Manajemen

 Enterprise Resource Planning merupakan sebuah teknologi sistem informasi yang terintegrasi dan
digunakan oleh manufaktur kelas dunia dalam meningkatkan kinerja perusahaan. ERP adalah
suatu sistem, baik sebagai suatu sistem perencanaan ,maupun sebagai sistem informasi (Indrajit
dan Permono, 2005).
 Pada organisasi atau perusahaan yang tidak menerapkan sistem ERP, umumnya menggunakan
sistem database yang terpisah. Dimana setiap unit kerja memiliki database tersendiri, seperti
Pemasaran yang memiliki database pemasaran, produksi memiliki data pemasaran, Sumber daya
manusia atau HRD memiliki database HRD tersendiri, Purchashing memiliki database
pembeliannya tersendiri dan bagian Finance (keuangan) memiliki database keuangan tersendiri.
Sistem terpisah demikian memiliki database yang berbeda dan sering terjadi ketidaksesuaian
sehingga sulit untuk pengelolaannya. ERP (Enterprise Resource Planning) ini dikembangkan untuk
menggantikan sistem-sistem yang terpisah tersebut menjadi terintegrasi sehingga pengelolaannya
lebih efektif dan efisien.
Contoh Data base Enterprise Resource Planning (ERP)
Karakteristik ERP (Enterprise Resource Planning)

 
Konsep Dasar Enterprise Resource Planning (ERP)
Berikut ini adalah konsep dasar tentang Enterprise Resource Planning (ERP), antara
lain:
Perencanaan sumber daya perusahaan, atau sering disingkat ERP dari istilah bahasa
Inggrisnya, enterprise resource planning, adalah sistem informasi yang diperuntukkan
bagi perusahan manufaktur maupun jasa yang berperan mengintegrasikan dan
mengotomasikan proses bisnis yang berhubungan dengan aspek operasi, produksi
maupun distribusi di perusahaan bersangkutan.
Enterprise Resource Planning (ERP) untuk mendukung kegiatan operasional. ERP
merupakan sistem informasi yang terintegrasi meliputi beberapa fungsi-fungsi di organisasi.
Contoh dari ERP adalah SAP. Sebenarnya ERP tidak hanya untuk manajer tingkat bawah,
tetapi juga menghasilkan informasi yang berguna untuk manajer-manajer tingkat menengah
dan ata

ERP sering disebut sebagai Back Office System yang mengindikasikan bahwa
pelanggan dan publik secara umum tidak dilibatkan dalam sistem ini. Berbeda dengan
Front Office System yang langsung berurusan dengan pelanggan seperti sistem untuk
e-Commerce, Customer Relationship Management (CRM), e-Government dan lain-
lain.
Contoh Software ERP (Enterprise Resource Planning)

Net suite ERP


NetSuite ERP terdiri dari beberapa modul in-suite seperti Keuangan, Manajemen
Pesanan, Manajemen Produksi, Manajemen Supply-chain, Manajemen Gudang,
Pengadaan, dan Manajemen Sumber Daya Manusia yang dapat memaksimalkan
pengelolaan bisnis 
ECount ERP
ECount ERP menyediakan banyak fitur penting  seperti  Akuntansi, Manufaktur,
Pembelian, Inventaris, Penjualan, dan Bisnis. Untuk meningkatkan aksesibilitas,
semua fitur dan operasi ini juga dapat di akses melalui perangkat seluler 

Oracle’s E-Business Suite atau biasa disebut dengan EB Suite terdiri dari beberapa aplikasi
Oracle terkemuka yang dibuat untuk manajemen keuangan. Apa yang semula merupakan
sistem akuntansi tunggal sekarang diberdayakan untuk mencakup beberapa modul fungsi,
termasuk SCM, HRMS, Project, Procurement . Inti dari sistem ini tidak lain adalah
kemampuan perencanaan sumber daya perusahaan yang menggunakan teknologi manajemen
basis data relasional
 
Sekian Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai