Anda di halaman 1dari 16

MANAGEMENT DECISION & CONTROL

KELOMPOK MI-E3 :
- SALAHUDIN AL AYUBI (1118210196)
- HERFIAN SHABDHA’U AKMAL (1118210146)
- MUHAMMAD FADLIRAHMAN (1118210003)
 pengambilan keputusan merupakan suatu
PENGAMBILAN proses pemilihan alternatif terbaik dari beberapa
alternatif secara sistematis untuk ditindak lanjuti
KEPUTUSAN
(digunakan) sebagai suatu cara pemecahan
MANAJEMEN masalah.
Kegiatan manajemen dihubungkan dengan tingkatannya di dalam
organisasi. Tingkatan manajemen dapat dibedakan menjadi tiga
bagian, yaitu manajemen tingkat bawah (tingkat operasional),
manajemen tingkat menengah (tingkat taktik), dan manajemen tingkat
atas (tingkat strategik).
Kegiatan-kegiatan manajemen mempengaruhi pengolahan
informasi karena informasi yang dibutuhkan berbeda untuk masing-
masing tingkatan. Kebutuhan informasi yang berbeda ini dapat
diketahui dari masing-masing kegiatan manajemen tersebut. Kegiatan
TIPE KEGIATAN
manajemen untuk masing-masing tingkatan dapat dikategorikan
MANAJEMEN sebagai berikut ini :

Perencanaan Pengendalian Pengendalian


strategik (strate manajemen (man operasi (operatio
gic planning) agement control) nal control)
PERENCANAAN STRATEGIK

Anthony dan Dearden (1980) mendefinisikan perencanaan


strategic sebagai proses penentuan tujuan-tujuan (goals) dari
organisasi dan strategistrategi yang digunakan untuk mencapai
tujuan-tujuan tersebut. Pada dasarnya perencanaan strategic
meliputi :
1. Proses evaluasi lingkungan luar organisasi
2. Penetapan tujuan
3. Penentuan strategi
PROSES EVALUASI LINGKUNGAN LUAR
ORGANISASI

Lingkungan luar organisasi selalu berubah secara konstan


dan perubahan-perubahan ini mungkin dapat mengakibatkan
perubahan terhadap strategi-strategi. Pengaruh lingkungan dari
luar dapat berupa kesempatan pasar, teknologi, tekanan politik,
sosial, persaingan, inflasi dan sebagainya. Lingkungan luar
dapat mempengaruhi jalannya organisasi. Oleh karena itu,
manajemen tingkat atas harus pandai mengevaluasinya.
Manajemen tingkat atas harus dapat bereaksi terhadap
kesempatan-kesempatan yang diberikan oleh lingkungan luar,
misalnya produk baru, pasar baru, pengembangan pasar. Selain
itu, manajemen tingkat atas harus tanggap terhadap tekanan-
tekanan dari lingkungan luar yang dapat merugikan organisasi
dan sedapat mungkin mengubah tekanan menjadi kesempatan.
PENETAPAN TUJUAN
Tujuan adalah apa yang ingin dicapai oleh organisasi
berdasarkan visi yang dimiliki oleh manajemen. ujuan
ditetapkan oleh manajemen tingkat  atas di dalam proses
perencanaan strategik yang bersifat jangka panjang (long-
range). Misalnya, tujuan perusahaan adalah dalam waktu 5
tahun menjadi penjual yang terbesar di dalam industri dengan
menguasai 60% pasar.
PENENTUAN STRATEGI

Manajemen tingkat atas menentukan tindakan-tindakan


yang harus dilakukan oleh organisasi dengan maksud untuk
mencapai tujuan-tujuannya. Inilah yang disebut dengan
strategi. Dengan strategi semua kemampuan yang berupa
sumber-sumber daya dikerahkan supaya tujuan organisasi
dapat diraih. Sumber-sumber daya organisasi dapat berupa
sumber-sumber daya yang terlihat seperti misalnya material,
modal, personil serta sumber-sumber daya kesempatan-
kesempatan lingkungan luar organisasi.  
Contoh strategi adalah strategi low cost
leadership, inovasi, fokus. Manajemen dapat memilih satu atau
lebih strategi yang sesuai dengan lingkungan persaingannya.
Apabila strategi ini berhasil dilakukan maka tujuan organisasi
akan dapat tercapai. Strategi ditentukan dan diformulasikan
oleh manajemen tingkat atas dan diimplementasikan oleh
manajemen tingkat menengah dan tingkat bawah.
PENGENDALIAN MANAJEMEN
Pengendalian manajemen (management control) adalah sistem untuk meyakinkan bahwa organisasi
telah menjalankan strategi yang sudah ditetapkan dengan efektif dan efisien. Pengendalian manajemen
merupakan tingkatan taktik (tactical level), yaitu bagaimana manajemen tingkat menengah menjalankan
taktik supaya perencanaan strategi dapat dilakukan dengan berhasil. Taktik yang dijalankan biasanya
bersifat jangka pendek, kurang atau sama dengan satu tahun. Masing-masing manajemen bagian
bertanggung jawab mengendalikan penggunaan sumber-sumber daya di dalam organisasi dengan efisien
dan efektif. 
Pusat-pusat pertanggungjawaban (responsibility centers) merupakan komponen dari sistem
pengendalian manajemen, yang dapat berbentuk pusat biaya (cost center), pusat laba (profit center) dan
pusat investasi (investment center). Sasaran-sasaran (objectives) harus dipasang supaya sumber-sumber
daya menjadi optimal.  Penetapan standar adalah penerapan sasaran-sasaran yang akan dicapai. Masing-
masing manajer pusat pertanggungjawaban mewujudkan strategi yang dirancang oleh manajemen atas
dengan cara mengendalikan penyimpangan-penyimpangan yang terjadi dari sasaran yang akan dicapai. Di
dalam pengendalian manajemen terdapat proses yang menunjukkan apa yang harus dilakukan oleh manajer.
Proses pengendalian manajemen terdiri dari tahapan pembuatan program kerja (programming), penyusunan
anggaran (budgeting), pelaksanaan dan pengukuran (operating and measurement), serta pelaporan dan
analisis (reporting and analysis).
Pengendalian operasi (operational control) adalah sistem untuk
meyakinkan bahwa tiap-tiap tugas tertentu telah dilaksanakan secara efektif
dan efisien. Pengendalian operasi ini merupakan penerapan program yang telah
PENGENDALIAN ditetapkan di pengendalian manajemen.
Pengendalian operasi dilakukan di bawah pedoman proses pengendalian
OPERASI manajemen dan difokuskan pada tugas-tugas tingkat bawah. Kegiatan-kegiatan
dalam manajemen tingkat atas lebih menjurus ke perencanaan jangka panjang
dan penentuan-penentuan strategi. Lebih bawah tingkatannya, kegiatan
manajemen lebih menjurus ke hal-hal yang sifatnya terperinci dan operasional.
Pengambilan keputusan (decision making) adalah tindakan manajemen di
dalam pemilihan alternatif untuk mencapai sasaran. Kegiatan dilaksanakan
setelah keputusan diambil. Keputusan yang dilakukan oleh manajer tingkat
bawah sifatnya adalah rutin dan berulang-ulang yang disebut dengan istilah
TIPE KEPUTUSAN terprogram (programmed) atau keputusan terstruktur (structured decision). 
MANAJEMEN Terprogram bukan berarti keputusan yang dibuat oleh komputer melalui
suatu program komputer, tetapi berupa suatu kumpulan prosedur yang
dilakukan berulang-ulang. Keputusan pada tingkat yang lebih tinggi sifatnya
adalah lebih tidak terprogram atau lebih tidak terstruktur.
TIPE KEPUTUSAN MANAJEMEN

Keputusan setengah
Keputusan Keputusan tidak
terprogram (semi-
terprogram (programmed terprogram (nonprogrammed
programmed decision) atau
decision) atau keputusan keputusan setengah decision) atau keputusan tidak
terstruktur (structured terstruktur (unstructured
terstruktur (semi-structured
decision). decision).
decision).
Keputusan terstruktur (structured decision) adalah keputusan yang
berulang-ulang dan rutin sehingga dapat diprogram. Keputusan terstruktur
terjadi dan dilakukan terutama pada manajemen tingkat bawah. Contoh dari
keputusan tipe ini misalnya adalah keputusan pemesanan barang, keputusan
penagihan piutang.

KEPUTUSAN
TERPROGRAM (PROGRAMMED
DECISION) ATAU KEPUTUSAN
TERSTRUKTUR (STRUCTURED
DECISION).
KEPUTUSAN SETENGAH
TERPROGRAM (SEMI- Keputusan setengah terstruktur (semi-structured decision) adalah
PROGRAMMED keputusan yang sebagian dapat diprogram, sebagian berulang-ulang dan
DECISION) ATAU rutin dan sebagian tidak terstruktur. Keputusan tipe ini seringnya bersifat
KEPUTUSAN SETENGAH rumit dan membutuhkan perhitungan-perhitungan serta analisis yang
TERSTRUKTUR (SEMI- terperinci. Contoh dari keputusan tipe ini misalnya adalah keputusan
STRUCTURED DECISION). membeli sistem komputer yang lebih canggih. Contoh yang lainnya adalah
keputusan alokasi dana promosi.
KEPUTUSAN TIDAK Keputusan tidak terstruktur (unstructured decision) adalah keputusan
TERPROGRAM (NONPROGRA yang tidak terjadi berulang-ulang dan tidak selalu terjadi. Keputusan ini
MMED DECISION) ATAU terjadi di manajemen tingkat atas. Informasi untuk pengambilan keputusan
KEPUTUSAN TIDAK tidak terstruktur tidak mudah untuk didapatkan dan tidak mudah tersedia
TERSTRUKTUR (UNSTRUCTUR dan biasanya berasal dari lingkungan luar. Pengalaman manajer merupakan
ED DECISION).
hal yang sangat penting di dalam pengambilan keputusan tidak terstruktur.
Keputusan untuk bergabung dengan perusahaan lain adalah contoh
keputusan tidak terstruktur yang jarang terjadi.
PERAN MANAJEMEN
Menurut Henry Mintzberg, ahli manajemen dari Kanada, manajer mempunyai beberapa peran yang
diklasifikasikan ke dalam tiga kategori, yaitu peran hubungan personal (interpersonal), peran
informasi (informational), dan peran keputusan (decisional). Peran interpersonal, yaitu peran hubungan
personal dapat terdiri dari figur kepala (figure head), pemimpin (leader) dan sebagai
penghubung (liaison). Sebagai figur kepala (figure head), manajer mewakili organisasi untuk kegiatan-
kegiatan di luar organisasi. Sebagai pemimpin (leader), manajer mengkoordinasi, mengendalikan,
memotivasi dan mendukung bawahan-bawahannya. Sebagai penghubung (liaison), manajer
menghubungkan personal-personal di semua tingkatan manajemen.
Peran informasi (informational), yaitu peran dari manajer sebagai pusat saraf (nerve center) organisasi
untuk menerima informasi yang paling mutakhir dan sebagai penyebar (disseminator) informasi ke seluruh
personal di organisasi. Peran informasi lainnya adalah manajer sebagai juru bicara (spokesman) untuk
menjawab pertanyaan-pertanyaan tentang informasi yang dimilikinya.
Peran keputusan (decisional) yang dilakukan oleh manajer adalah sebagai entrepreneur, sebagai orang
yang menangani gangguan (disturbance handler), sebagai orang yang mengalokasikan sumber-sumber
daya (resource allocator) organisasi dan sebagai negosiator (negotiator) jika terjadi konflik di dalam
organisasi.
Untuk menjalankan peranannya, manajer-manajer di organisasi membutuhkan sistem informasi.
GAYA KOGNITIF PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Pengambilan keputusan bukan proses satu aktivitas saja, tetapi melewati beberapa aktivitas. Herbert Simon, ahli
kognitif pemenang nobel, memperkenalkan empat aktivitas dalam proses pengambilan keputusan, yaitu intelligence,
design, choice dan implementation. 
1. Tahap pertama, yaitu intelligence adalah tahap pengumpulan informasi untuk mengidentifikasikan
permasalahannya. Pada tahap pertama ini, informasi yang dikumpulkan dapat diperoleh dari sistem informasi
manajemen.
2. Tahap kedua, yaitu design adalah tahap perancangan solusi dalam bentuk alternatif-alternatif pemecahan masalah.
Tahap kedua ini dapat dilakukan dengan menggunakan decision support system ang memberikan banyak alternatif
pilihan solusi yang dapat dipilih.
3. Tahap ketiga, yaitu choice adalah tahap memilih solusi dari alternatifalternatif yang disediakan. Tahap ini juga dapat
dilakukan dengan memilih alternatif-alternatif solusi yang disediakan oleh decision support system.
4. Tahap keempat yaitu implementation adalah tahap melaksanakan keputusan dan melaporkan hasilnya.
Sistem-sistem informasi yang dapat digunakan untuk masing-masing tahap kegiatan pengambilan keputusan dapat
dilihat pada tabel berikut ini. Tahapan Pengambilan Keputusan dan Sistem lnformasinya

Anda mungkin juga menyukai