KELOMPOK MI-E3 :
- SALAHUDIN AL AYUBI (1118210196)
- HERFIAN SHABDHA’U AKMAL (1118210146)
- MUHAMMAD FADLIRAHMAN (1118210003)
pengambilan keputusan merupakan suatu
PENGAMBILAN proses pemilihan alternatif terbaik dari beberapa
alternatif secara sistematis untuk ditindak lanjuti
KEPUTUSAN
(digunakan) sebagai suatu cara pemecahan
MANAJEMEN masalah.
Kegiatan manajemen dihubungkan dengan tingkatannya di dalam
organisasi. Tingkatan manajemen dapat dibedakan menjadi tiga
bagian, yaitu manajemen tingkat bawah (tingkat operasional),
manajemen tingkat menengah (tingkat taktik), dan manajemen tingkat
atas (tingkat strategik).
Kegiatan-kegiatan manajemen mempengaruhi pengolahan
informasi karena informasi yang dibutuhkan berbeda untuk masing-
masing tingkatan. Kebutuhan informasi yang berbeda ini dapat
diketahui dari masing-masing kegiatan manajemen tersebut. Kegiatan
TIPE KEGIATAN
manajemen untuk masing-masing tingkatan dapat dikategorikan
MANAJEMEN sebagai berikut ini :
Keputusan setengah
Keputusan Keputusan tidak
terprogram (semi-
terprogram (programmed terprogram (nonprogrammed
programmed decision) atau
decision) atau keputusan keputusan setengah decision) atau keputusan tidak
terstruktur (structured terstruktur (unstructured
terstruktur (semi-structured
decision). decision).
decision).
Keputusan terstruktur (structured decision) adalah keputusan yang
berulang-ulang dan rutin sehingga dapat diprogram. Keputusan terstruktur
terjadi dan dilakukan terutama pada manajemen tingkat bawah. Contoh dari
keputusan tipe ini misalnya adalah keputusan pemesanan barang, keputusan
penagihan piutang.
KEPUTUSAN
TERPROGRAM (PROGRAMMED
DECISION) ATAU KEPUTUSAN
TERSTRUKTUR (STRUCTURED
DECISION).
KEPUTUSAN SETENGAH
TERPROGRAM (SEMI- Keputusan setengah terstruktur (semi-structured decision) adalah
PROGRAMMED keputusan yang sebagian dapat diprogram, sebagian berulang-ulang dan
DECISION) ATAU rutin dan sebagian tidak terstruktur. Keputusan tipe ini seringnya bersifat
KEPUTUSAN SETENGAH rumit dan membutuhkan perhitungan-perhitungan serta analisis yang
TERSTRUKTUR (SEMI- terperinci. Contoh dari keputusan tipe ini misalnya adalah keputusan
STRUCTURED DECISION). membeli sistem komputer yang lebih canggih. Contoh yang lainnya adalah
keputusan alokasi dana promosi.
KEPUTUSAN TIDAK Keputusan tidak terstruktur (unstructured decision) adalah keputusan
TERPROGRAM (NONPROGRA yang tidak terjadi berulang-ulang dan tidak selalu terjadi. Keputusan ini
MMED DECISION) ATAU terjadi di manajemen tingkat atas. Informasi untuk pengambilan keputusan
KEPUTUSAN TIDAK tidak terstruktur tidak mudah untuk didapatkan dan tidak mudah tersedia
TERSTRUKTUR (UNSTRUCTUR dan biasanya berasal dari lingkungan luar. Pengalaman manajer merupakan
ED DECISION).
hal yang sangat penting di dalam pengambilan keputusan tidak terstruktur.
Keputusan untuk bergabung dengan perusahaan lain adalah contoh
keputusan tidak terstruktur yang jarang terjadi.
PERAN MANAJEMEN
Menurut Henry Mintzberg, ahli manajemen dari Kanada, manajer mempunyai beberapa peran yang
diklasifikasikan ke dalam tiga kategori, yaitu peran hubungan personal (interpersonal), peran
informasi (informational), dan peran keputusan (decisional). Peran interpersonal, yaitu peran hubungan
personal dapat terdiri dari figur kepala (figure head), pemimpin (leader) dan sebagai
penghubung (liaison). Sebagai figur kepala (figure head), manajer mewakili organisasi untuk kegiatan-
kegiatan di luar organisasi. Sebagai pemimpin (leader), manajer mengkoordinasi, mengendalikan,
memotivasi dan mendukung bawahan-bawahannya. Sebagai penghubung (liaison), manajer
menghubungkan personal-personal di semua tingkatan manajemen.
Peran informasi (informational), yaitu peran dari manajer sebagai pusat saraf (nerve center) organisasi
untuk menerima informasi yang paling mutakhir dan sebagai penyebar (disseminator) informasi ke seluruh
personal di organisasi. Peran informasi lainnya adalah manajer sebagai juru bicara (spokesman) untuk
menjawab pertanyaan-pertanyaan tentang informasi yang dimilikinya.
Peran keputusan (decisional) yang dilakukan oleh manajer adalah sebagai entrepreneur, sebagai orang
yang menangani gangguan (disturbance handler), sebagai orang yang mengalokasikan sumber-sumber
daya (resource allocator) organisasi dan sebagai negosiator (negotiator) jika terjadi konflik di dalam
organisasi.
Untuk menjalankan peranannya, manajer-manajer di organisasi membutuhkan sistem informasi.
GAYA KOGNITIF PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Pengambilan keputusan bukan proses satu aktivitas saja, tetapi melewati beberapa aktivitas. Herbert Simon, ahli
kognitif pemenang nobel, memperkenalkan empat aktivitas dalam proses pengambilan keputusan, yaitu intelligence,
design, choice dan implementation.
1. Tahap pertama, yaitu intelligence adalah tahap pengumpulan informasi untuk mengidentifikasikan
permasalahannya. Pada tahap pertama ini, informasi yang dikumpulkan dapat diperoleh dari sistem informasi
manajemen.
2. Tahap kedua, yaitu design adalah tahap perancangan solusi dalam bentuk alternatif-alternatif pemecahan masalah.
Tahap kedua ini dapat dilakukan dengan menggunakan decision support system ang memberikan banyak alternatif
pilihan solusi yang dapat dipilih.
3. Tahap ketiga, yaitu choice adalah tahap memilih solusi dari alternatifalternatif yang disediakan. Tahap ini juga dapat
dilakukan dengan memilih alternatif-alternatif solusi yang disediakan oleh decision support system.
4. Tahap keempat yaitu implementation adalah tahap melaksanakan keputusan dan melaporkan hasilnya.
Sistem-sistem informasi yang dapat digunakan untuk masing-masing tahap kegiatan pengambilan keputusan dapat
dilihat pada tabel berikut ini. Tahapan Pengambilan Keputusan dan Sistem lnformasinya