Keperawatan Dan
Perencanaan Tenaga
Perawat
Outline
1. Rencana Kerja Keperawatan
2. Perencanaan Tenaga Perawat
3. Klasifikasi ketergantungan pasien
4. Kebutuhan jam Perawatan
2
Rencana Kerja Keperawatan
Perencanaan dalam manajemen keperawatan dibagi
menjadi 3 jenis:
7
Faktor yang mempengaruhi kebutuhan
tenaga keperawatan:
4 Obsv. tanda vital setiap pergantian jaga 1 Segala aktivitas dibantu oleh perawat
5 Pengobatan minimal, psikologis stabil 2 Observasi Tanda vital/ 2 jam
6 Perawatan luka sederhana 3 Perubahan posisi diatur
B Perawatan Parsial (3-4 j/24j) 4 Makan melalui NGT
1 Kebersihan diri, ganti pakaian dibantu 5 Pengobatan interna “drip”
2 Obsv. tanda vital tiap 4 jam 6 Penggunaan suction
3 Ambulasi dibantu 7 Gelisah/disorientasi
9
4 Pengobatan dengan injeksi 8 Perawatan luka kompleks
Pengkategorian pasien berdasarkan faktor
evaluasi Kebutuhan Karakteristik pasien:
10
Kriteria/ klasifikasi
Kategori I – Self Care
Aktivitas sehari-hari
Mampu makan madiri
Penampilan mandiri dan optimal
Eliminasi: mampu ke kamar mandi, tidak mengalami inkontinensia
Kenyamanan: dalam kondisi yang nyaman
Status umum Kesehatan
Sumber: Hariyati, Tutik Sri, (2014)
Makan: membutuhkan bantuan menyiapkan, membantu posisi makan, butuh dukungan/ dorongan Motivasi untuk makan, mampu makan
sendiri
Penampilan mandiri dan optimal, hanya butuh sedikit bantuan
Eliminasi: butuh bantuan ke kamar mandi atau menggunakan urinal, tidak mengalami inkontinensia
Kenyamanan: dalam kondisi yang nyaman atau butuh bantuan minimal
Status umum Kesehatan
Tampak sakit ringan, dan tanda-tanda sakit ringan
Terpasang infus atau drainase yang tidak komplek
Pengobatan untuk prosedur diagnostic: contoh insulin pada pasien diabet
Pemantauan tanda-tanda vital
Kebutuhan edukasi dan dukungan emosional
Edukasi Kesehatan5-10 menit setiap shift untuk Kebutuhan edukasi dan dukungan emosi karena pasien cemas tetapi kondisi orientasinya baik
Treatment dan medikasi
Butuh waktu 20-30 menit per shift, membutuhkan evaluasi efektivitas medikasi dan treatment
Tanda sakit berat perdarahan, kehilangan cairan, sesak nafas, Penurunan kesadaran
Pemantauan TTV setiap 1 jam
Terpasang infus atau drainase perlu pemantauan setiap 1 jam
Kebutuhan edukasi dan dukungan emosional
Edukasi Kesehatan 30 menit setiap shift untuk kebutuhan edukasi dan dukungan emosi karena pasien
cemas, gelisah, agitasi
Treatment dan medikasi
Butuh waktu 60 menit per shift, membutuhkan evaluasi efektivitas medikasi dan treatment
Perlu Observasi bisa lebih dari per jam untuk status mental 14
Kriteria/ klasifikasi
Kategori V – Intensive Care
Aktivitas sehari-hari
Makan: total dibantu
Penampilan tidak mandiri dan butuh bantuan total
Eliminasi: Butuh bantuan total
Kenyamanan: butuh bantuan dan memerlukan dua perawat atau lebih yang membantu
Status umum Kesehatan
Tanda sakit berat perdarahan, kehilangan cairan, sesak nafas, penurunan kesadaran
Pemantauan secara kontinyu
Terpasang infus atau drainase dan alat yang komplek yang perlu pemantauan yang terus
menerus
Treatment dan medikasi
Butuh waktu lebih dari 60 menit per shift, membutuhkan monitoring yang terus-menerus
Sumber: Hariyati, Tutik Sri, (2014) 15
Kualifikasi tenaga
Derajat perawat
ketergantungan pasien
• Swansburg : 58%
• Kualifikasi pasien (SC, perawat register
MC, Moderate C, TC, IC ) (RN), 26% LPN
• Jumlah jam keperawatan • Liccense Practical Menentukan
Nurse kebutuhan
Efektifitas kerja tenaga
perawat, misalnya: Presentasi jumlah perawat
jam keperawatan
• Dinas 6 jam. yang dibutuhkan
• Dinas 7 jam. • Pagi : 47%
• Dinas 8 jam • Sore : 35%
• Malam 18%
16
Formula Penghitungan Kebutuhan
Tenaga Keperawatan
Metode Rasio
Metode Rasio (SK Menkes No. 262/Menkes/Per/VIU79
17
METODE RASIO
TM/TT TPP/TT TNP/TT TnonP/TT
Tipe RS
18
Formula GIillies (1992)
19
FORMULA GIILLIES
❖ Keperawatan Tidak Langsung :
1 jam/pasien/24 jam
➢ mempersiapkan pasien untuk pemeriksaan
diagnostik
➢ mempersiapkan pasien untuk tindakan
keperawatan
➢ merapikan meja suntik, dll.
Dibuat berdasarkan:
1. Riset
2. Pengalaman
3. Komponen-komponen:
• Produktivitas • Jumlah TT
• Pembobotan • Sensus harian
• BOR
Tenaga perawat (TP) = A x B x 365
(365 - C) x jam kerja/hr
41 (Mg) x 40 Jam / Mg
TP = Tenaga perawat
A = Jumlah jam perawatan/ 24 jam
41 Mg = 365 - 52 (Hr Ming.) - 12 hr libur - 12 hr cuti
= 289/ 7
Produktivitas Perawat = 75% TP x 125 %
23
CONTOH KASUS
24
Contoh Kasus Formula PPNI
TP = A x 52 mg x 7 hr (TT x BOR) + 25 %
41 mg x 40 mg
= 6 x 52 mg x 7 hr (100 x 0,7) + 25 %
41 mg x 40 mg
= 152880 + 25 %
1640
= 93,22 + (93,22 x 25 %)
= 93,22 + 23,3 = 116,5 = 117 Orang 25
Metode Douglas
Klasifikasi Pasien
Jumlah
Contoh:
Pasien Minimal Parsial Total
Ruang rawat dengan 22 Pagi Siang Malam Pagi Siang Malam Pagi Siang Malam
klien (3 klien dgn
perawatan minimal, 14
klien dengan perawatan 1 0,17 0,14 0,10 0,27 0,15 0,07 0,36 0,30 0,20
parsial dan 5 klien dengan
perawatan total) jumlah 2 0,34 0,28 0,20 0,54 0,30 0,14 0,72 0,60 0,40
perawat yang dibutuhkan
untuk jaga pagi ialah: 3 0,51 0,42 0,30 0,81 0,45 0,21 1,08 0,90 0,60
Dst
4
27
28
Tugas dan Tanggung Jawab
PPJA
Menurut Sitorus (2006)
• Melakukan kontrak klien dan keluarga pada awal masuk ruangan
• Melakukan pengkajian terhadap pasien baru
• Menetapkan rencanakan asuhan keperawatan berdasarkan analisis
renpra sesuai dengan hasil pengkajian
• Menjelaskan renpra yang sudah ditetapkan kepada PA dibawah
tanggung jawabnya.
• Menetakan PA yang bertanggung jawab pada setiap klien, setiap kali
giliran jaga (shift). Pembagian berdasarkan jumlah klien, tingkat
ketergantungan kliendan tempet tidur berdekatan
• Melakukan bimbingan dan evaluasi PA dalam melakukan tindakan
keperawatan
• Memonitor dokumentasi
• Memantau dan memfasilitasi terlaksananya kegiatan PA
• Melakukan tindakan keperawatan yang tidak bisa dilakukan oleh PA
• Mengatur pelaksanaan kondul da pemeriksaan laboratorium
• Melakukan kegiatan serah teria klien dibawah tanggung jawabnya
bersama PA
• Mendampingi dokter visite klien dibawah tanggung jawabnya. Bila
tidak ada, visite didampingi oleh PA sesuai timnya
• Melakukan evaluasi asuhan keperawatan dan membuat catatan
perkembangan klien setiap hari
• Melakukan pertemuan dengan klien/ keluarga minimal setiap 2 hari
untuk membahas kondisi keperawatan klien (tergantung kondisi
klien)
• Bila PP cuti, tugas PP didelegasikan kepada PA yang telah ditunjuk
dengan bimbingan kepala ruangan/ CCM
• Memberikan pendidikan kesehatan kepada klien/ keluarga
• Membuat perencanaan pulang
• Bekerjasama dengan CCM dalam mengidentifikasi isu yang
memerlukan pembuktian sehingga tercipta evidence based practice
(EBP)
PERAWAT ASOSIATE
Seorang perawat yang diberikan wewenang dan ditugaskan untuk memberikan pelayanan
keperawatan langsung kepada klien.
Tugas Pokok
▪ Memberikan perawatan secara langsung berdasarkan proses keperawatan dengan
sentuhan kasih sayang.
a. Melaksanakan tindakan perawatan yang telah disususun.
b. Mengevalusai tindakan keperawatan yang telah diberikan.
c. Mencatat dan melaporkan semua tindakan perawatan dan repons klien pada
catatan perawatan.
PERAWAT ASOSIATE
Seorang perawat yang diberikan wewenang dan ditugaskan untuk memberikan pelayanan
keperawatan langsung kepada klien.
35
LATIHAN
36
Referensi
Kelly, P (2010). Essentials of Nursing Leadership & Management. New York: Delmar, Cengage Learning
Hariyati, Tutik Sri. (2014). Perencanaan, Pengembangan dan Utilisasi Tenaga Keperawatan. Jakarta: Rajawali
Pers
B. L. Maquis and C. J. Huston, Leadership Roles and Management Functions in Nursing: Theory and
Application, 9th ed., vol. 59. Philadelphia, 2017.
Marquis, B. L & Huston, C. J. (2012) leadership roles and management functions in nursing: theory and
application. Philadelphia: lippincott williams and wilkins
Gillies, D.A. (1996). Majamen keperawatan: suatu pendekatan sistem. Alih bahasa: Dika Sukmana. Illinois:
W.B. Saunders
D.-P. W. Jutkowitz E, Landsteiner A, Ratner E, Shippee T, Madrigal C, Ullman K, Linskens E, Wilt TJ, “Effects
of Nurse Staffing on Resident Outcomes in Nursing Homes: A Systematic Review,” J. Am. Med. Dir. Assoc., vol.
24, no. 1, pp. 75-81.e11, 2022, doi: 10.1016/j.jamda.2022.11.002.
S. N. Musy, O. Endrich, A. B. Leichtle, P. Griffiths, C. T. Nakas, and M. Simon, “The association between nurse
staffing and inpatient mortality: A shift-level retrospective longitudinal study,” Int. J. Nurs. Stud., vol. 120, p.
103950, 2021, doi: 10.1016/j.ijnurstu.2021.103950.
Sitorus, R. & Panjaitan, R. (2011). Manajemen keperawatan: Manajemen keperawatan di ruang rawat. Jakarta:
Sagung Seto.
S. Wati, Ita, R. Anugrahwati, J. M. Silitonga, and R. Hutagaol, Buku Ajar Manajemen Keperawatan. Jakarta:
CV. Feniks Muda Sejahtera, 2022. 37