Anda di halaman 1dari 31

KLASIFIKASI DAN TINGKAT

KETERGANTUNAN PASIEN
Ns. Etlidawati, S Kep. M Kep
PENDAHULUAN
• Mutu pelayanan kesehatan sekarang ini dituntut
masyarakat untuk ditingkatkan

• untuk meningkatkan kualitas pelayanan keperawatan


adalah tenaga keperawatan yang efektif dan efisien
sebagai sumber daya manusia

• Untuk mendapatkan keperawatan yang efektif dan efisien


salah satunya adalah dengan melakukan skrining tingkat
ketergantungan pasien.
PENDAHULUAN
• Mengetahui tingkat ketergantungan pasien
akan membantu perawat mengetahui asuhan
keperawatan yang harus diberikan kepada
pasien dan jumlah kebutuhan
(pendistribusian) perawat untuk pasien
sehingga ketidakseimbangan jumlah
perawat dengan pasien tidak terjadi.
• Skrining tingkat ketergantungan pasien
dapat menggunakan beberapa indeks
kemandirian Activity of Daily Living (ADL)
diantaranya Indeks KATZ
Macam ADL
1) ADL dasar, yaitu keterampilan dasar yang harus dimiliki
seseorang untuk merawat dirinya meliputi berpakaian, makan &
minum, toileting, mandi, berhias. Ada juga yang memasukkan
kontinensi buang air besar dan buang air kecil, serta kemampuan
mobilitas dalam kategori ADL dasar ini,

2) ADL instrumental, yaitu ADL yang berhubungan dengan


penggunaan alat atau benda penunjang kehidupan sehari-hari
seperti menyiapkan makanan (penggunaan alat-alat makan),
menggunakan telefon, menulis, mengetik, mengelola uang kertas,

3) ADL vokasional, yaitu ADL yang berhubungan dengan pekerjaan


atau kegiatan sekolah,
4. ADL non vokasional, yaitu ADL yang bersifat rekreasional, hobi,
dan mengisi waktu luang.
Klasifikasi Pasien
• Klasifikasi pasien adalah metode
pengelompokkan pasien menurut jumlah
dan kompleksitas persyaratan perawatan
mereka.
• Dalam banyak sistem klasifikasi,pasien
dikelompokkan sesuai dengan
ketergantungan mereka pada
pemberiperawatan dan kemampuan yang
diperlukan untuk memberikan perawatan
Tujuan Klasifikasi Pasien
• Untuk mengkaji pasien dan pemberian
nilaiuntuk mengukur jumlah usaha yang
diperlukan untuk memenuhi perawatan
yangdibutuhkan pasien (Gillies, 1994)
• Untuk menentukan jumlah dan jenis tenaga
yang dibutuhkan danmenentukan nilai
produktivitas. ( Swanburg, 1999)
• Kategori deskriptor empat perawatan
(aktifitas sehari-hari, kesehatanumum,
dukungan pengajar serta emosional, dan
perlakuan sekitar pengobatan)
• Untuk menunjukkan karakteristik dan
tingkat perawat yang dibutuhkanpasien di
dalam klasifikasi tersebut
• Klasifikasi pasien sangat menentukan
perkiraan kebutuhan tenaga.
• Hal inidilakukan untuk menetapkan jumlah
tenaga keperawatan sesuai dengan
kategoriyang dibutuhkan untuk asuhan
keperawatan klien di setiap unit
Klasifikasi Pasien menurut
Swanburg (1999)
1. Self-care
• Klien memerlukan bantuan minimal dalam
melakukan tindakkeperawatan dan
pengobatan.
• Klien melakukan aktivitas perawatan diri
sendirisecara mandiri.
• Biasanya dibutuhkan waktu 1-2 jam dengan
waktu rata-rataefektif 1,5 jam/24 jam
2.Minimal care
Klien memerlukan bantuan sebagian dalam tindak
keperawatan danpengobatan tertentu, misalnya
pemberian obat intravena, dan mengatur posisi.
Biasanya dibutuhkan waktu 3-4 jam dengan waktu
rata-rata efektif 3,5 jam/24jam
3. Intermediate care
Klien biasanya membutuhkan waktu 5-6 jam
dengan waktu rata-rataefektif 5,5 jam/24 jam.
4.Mothfied intensive care
Klien biasanya membutuhkan waktu 7-8 jam
dengan waktu rata-rataefektif 7,5 jam/24 jam.
5.Intensive care
Klien biasanya membutuhkan 10-14 jam dengan
waktu rata-rata efektif12 jam/24 jam
• Metode lain yang sering digunakan di
Rumah Sakit adalah metodemenurut
Donglas (1984),
• yang mengklasifikasi derajat
ketergantungan pasiendalam tiga kategori,
yaitu perawatan minimal perawatan
intermediate, dan perawatan maksimal atau
total
DOUGLAS
Utk pasien rawat inap standart waktu pely pasien
rawat inap :
 Perawatan minimal care memerlukan waktu 1 – 2
jam / 24 jam
 Perawatan Intermediet memerlukan waktu 3 -4 jam
/ 24 jam
 Perawatan maksimal / total care memerlukan
waktu 5 – 6 jam / 24 jam
Kategori I perawatan Mandiri

a) Kebersihan diri, mandi, ganti pakaian dilakukan sendiri.


b) Ambulasi dengan pengawasan.
c) Observasi tanda-tanda vital dilakukan tiap shift.
d) Pengobatan minimal, status psikologi stabil.
e) Persiapan pengobatan memerlukan prosedur
f) Makan dan minum dilakukan sendiri
Kategori II : Perawatan Intermediate

Dibantu dalam kebersihan diri, makan dan


minum , ambulasi
Observasi tanda vital tiap 4 jam
Pengobatan lebih dari satu kali
Pakai kateter foley
Pasang infus intake – output dicatat
Pengobatan perlu prodesur
Kategori III : perawatan Total

• Dibantu segala sesuatu , posisi diatur


• Observasi tanda vital tiap 2 jam
• Pemakian salang NGT
• Terapi intravena
• Pemakian suction
• Kondisi gelisah / disorientasi / tdk
sadar
Formula berdasarkan
klasifikasi ketergantungan klien ( Douglas
1984 )
Kebutuhan perawat
no Klasifikasi pasien
Pagi Sore Malam

1 Minimal care 0,17 0,14 0,7

2 Parsial care 0,27 0,15 0,10

3 Total care 0,36 0,30 0,20


Penghitungan menurut Depkes 2011
Berdasarkan pengelompokkan diunit kerja RS

Kebutuhan tenaga keperawatan hrs diperhatikan :

a. Rawat Inap

Berdasarkan klasifikasi pasien cara perhitungan berdasarkan :

 Tingkat ketergantungan pasien berdasarkan jenis kasus

 Jumlah perawatan yang diperlukan /hari/pasien

 Jam perawatan yang diperlukan / ruangan/hari

 Jam kerja efektif tiap perawat atau bidan 7 jam perhari


Jumlah tenaga keperawatan yang diperlukan

Jumlah jam perawatan


Jam kerja efektif pershif

Utk penghitungan jumlah tenaga tersebut


diperlukan taambahan ( loss day ) libur,cuti dll
Jumlah hr mgg 1th + cuti + hari besar
X Jml perawattersedia
Jumlah hr kerja efektif
 Tingkat ketergantungan pasien

• Pasien diklasifikasi dlm beberapa kategori yg didasarkan pada


kebut Asuhan keperawatan.
1. Asuhan Keperawatan minimal (minimal care ),
dengan kriteria
 Kebersihan diri,mandi, ganti pakaian dilakukan
sendiri
 Makan dan minum dilakukan sendiri
 Ambulasi dengan pengawasan
 Observasi tanda – tanda vital dilakukan setiap shif
 Pengobatan minimal, status psikologis stabil
2. Asuhan keperawatan sedang, dgn
kriteria
• Kebersihan diri dibantu makan minum
dibantu
• Observasi tanda – tanda vital setiap
empat jam
• Ambulasi dibantu, pengobatan lebih
dari sekali
3. Asuhan keperawatan agak berat,
dgn kriteria
• Sebagaian besar aktivitas dibantu
• Observasi tanda – tanda vital setiap 2 -4 jam
sekali
• Terpasang kateter foley, intake dan output
dicatat
• Terpasang infus
• Pengobatan lebih dari sekali
• Persiapan pengobatan memerlukan prosedur
4. Asuhan keperawatan maksimal,
dengan prosedur

• Segala aktivitas dibantu oleh perawat


• Posisi pasien diatur dan observasi
tanda – tanda vital setiap dua jam
• Makan memerlukan NGT dan
menggunakan suction
• Gelisah / disorientasi
LATIHAN
1. Tentukan tingkat kebutuhan pasien pada masing –
masing kasus
2. Tentukan berapa kebutuhan tenaga setiap hari
diruang tersebut ( pagi, siang dan malam )
3. Tugas dikumpulkan ke
etlidawatiump2016@gmail.com, (Kirim dalam
bentuk drive) pada tanggal 16 Oktober 2022 jam
24.00 wib
• Kasus 1
Pasien bernama Tn.R umur 43 tahun dengan keadaan demam dan sakit kepala
dirawat diruang Melati. Pasien tampak lemah terpasang infus NaCl 24 tpm, TD:
90/60 mmHg, Nadi: 80 x/menit, RR: 20 x/menit, dan suhu: 36,8 ºC. Dengan
diagnose Meningoencephalitis.
Maka Tn.R termasuk px dengan ketergantungan
• Kasus 2
Pasien bernama Ny.S umur 50 tahun dengan keadaan diare sudah 2 hari dirawat
diruang Dahlia. Pasien tampak lemah dan terdapat mukosa bibir kering terpasang
infus RA: D5 30 tpm, TD: 110/70 mmHg, Nadi: 78 x/menit, RR: 20 x/menit, dan
suhu: 37,5 ºC. Dengan diagnose Gastroenteritis.
Maka Ny.S termasuk px dengan ketergantungan :
Kasus 3
Pasien bernama Ny.E umur 35 tahun dengan keadaan merasa tidak nyaman dan nyeri pada
daerah vagina dirawat diruang Mawar. Pasien tampak nyeri terpasang infus Ns 20 tpm, TD:
120/70 mmHg, Nadi: 80 x/menit, RR: 22 x/menit, dan suhu: 36,3 ºC. Dengan diagnose Post
Partum.
Maka Ny.E termasuk px dengan ketergantungan

Kasus 4
Pasien bernama An.P umur 1 tahun 8 bulan dengan keadaan batuk pilek dirawat diruang
Kamboja. Pasien tampak gelisah terpasang infus D5% 5 tpm, SPO²: 98, Nadi: 100 x/menit,
RR: 54 x/menit, dan suhu: 37 ºC. Dengan diagnose Influenza.Maka Tn.R termasuk px

dengan ketergantungan
Kasus 5
Pasien bernama Tn.A umur 56 tahun dengan keadaan gangguan kesadaran dirawat
diruang Garuda. Pasien tampak lemas terpasang infus RL 20 tpm, TD: 140/90
mmHg, Nadi: 85 x/menit, RR: 20 x/menit, dan suhu: 36,3 ºC. Dengan stroke
Hemorragik.
Maka Tn.R termasuk px dengan ketergantungan
KASUS 6
Pasien bernama An.K umur 1 tahun 7 bulan dengan keadaan demam dan kejang
dirawat diruang Anggrek. Pasien tampak lemah dan mengalami penurunan
kesadaran terpasang infus RL 30 tpm dan terpasang nasal kanul, TD: 100/65
mmHg, Nadi: 108 x/menit, RR: 30 x/menit, dan suhu: 40 ºC. Dengan diagnose
Kejang Demam.
Maka An.K termasuk px dengan ketergantungan
KASUS 7
Pasien bernama Ny.S umur 57 tahun dengan keadaan penurunan kesadaran
dirawat diruang Tulip. Pasien tampak meringis kesakitan terpasang infus RL 20
tpm, terpasang nasal kanul dan kateter, TD: 130/80 mmHg, Nadi: 80 x/menit, RR:
18 x/menit, dan suhu: 36,4 ºC. Dengan diagnose CA mamae.
Maka Ny.S termasuk px dengan ketergantungan
KASUS 8
Pasien bernama Tn.X usia 25 th dengan keadaan penurunan kesadaran di rawat di
ruang mentari. Pasien nampak lemas, tidak sadarkan diri. Terpasang infus Ns 20
tpm, terpasang ngt, kateter,terpasang nasal kanul dengan diagnose CKB, Td :
100/70 mmHg, N : 91 x/mnt, R : 17 x/mnt, dan S : 37,5°C.
Maka Tn.X termasuk px dengan ketergantungan
KASUS 9
Pasien bernama Ny.W umur 35 tahun dengan keadaan nyeri perut di bagian ulu
hati dirawat diruang Anggora. Pasien tampak lemah dengan kesadaran
composmentis terpasang infus RL 11 tpm, TD: 110/70 mmHg, Nadi: 107 x/menit,
RR: 24 x/menit, dan suhu: 38,5 ºC. Dengan diagnose Ulkus Peptikum.
Maka Ny.W termasuk px dengan ketergantungan

KASUS 10
Pasien bernama Ny.B umur 33 tahun dengan keadaan menggigil, mual dan
muntah, dan nyeri perut di bagian ulu hati saat bergerak dirawat diruang Danur.
Pasien tampak lemah dengan kesadaran composmentis terpasang infus RL 20 tpm,
TD: 110/80 mmHg, Nadi: 102 x/menit, RR: 20 x/menit, dan suhu: 38 ºC.
Dengan diagnose Typhoid Fever.
Maka Ny.B termasuk px dengan ketergantungan

Anda mungkin juga menyukai