Anda di halaman 1dari 3

Nama : Asysyifa Wulansari

NIM : P07131219002
Prodi : Sarjana Terapan Gizi dan Dietetik Tk.1
Mata Kuliah : Sosio-antropologi
Materi : Manusia dan Budaya

Secara sederhana hubungan antara manusia dengan kebudayaan ketika manusia sebagai
perilaku kebudayaan,dan kebudayaan tersebut merupakan objek yang dilaksanakan sehari-hari
oleh manusia.

Di dunia sosiologi manusia dengan kebudayaan dinilai sebagai dwitunggal,maksudnya


walaupun keduanya berbeda tetapi merupakan satu kesatuan yang utuh,ketika manusia
menciptakan kebudayaan,dan kebudayaan itu tercipta oleh manusia.

Contoh hubungan antara manusia dengan kebudayaan :         

1) Kebudayaan-kebudayaan khusus atas dasar faktor kedaerahan

Contohnya; Adat-istiadat melamar di Banjar dan Minangkabau. Di Minangkabau


biasanya pihak permpuan yang melamar sedangkan di Banjar, pihak laki-laki yang
melamar.

2) Cara hidup di kota dan di desa yang berbeda ( urban dan rural ways of life)

Contohnya;Perbedaan anak yang dibesarkan di kota dengan seorang anak yang


dibesarkan di desa. Anak kota bersikap lebih terbuka dan berani untuk menonjolkan diri
di antara teman-temannya sedangkan seorang anak desa lebih mempunyai sikap percaya
pada diri sendiri dan sikap menilai ( sense of value )

3) Kebudayaan-kebudayaan khusus kelas sosial

Di masyarakat dapat dijumpai lapisan sosial yang kita kenal, ada lapisan sosial
tinggi, rendah dan menengah. Misalnya cara berpakaian, etiket, pergaulan, bahasa sehari-
hari dan cara mengisi waktu senggang. Masing-masing kelas mempunyai kebudayaan
yang tidak sama, menghasilkan kepribadian yang tersendiri pula pada setiap individu.
4) Kebudayaan khusus atas dasar agama

Adanya berbagai masalah di dalam satu agama pun melahirkan kepribadian yang
berbeda-beda di kalangan umatnya.

5) Kebudayaan berdasarkan profesi


Misalnya; kepribadian seorang dokter berbeda dengan kepribadian seorang
pengacara dan itu semua berpengaruh pada suasana kekeluargaan dan cara mereka
bergaul. Contoh lain seorang militer mempunyai kepribadian yang sangat erat hubungan
dengan tugas-tugasnya. Keluarganya juga sudah biasa berpindah tempat tinggal.

Koentjaraningar menerangkan bahwa terdapat unsur-unsur kebudayaan universal seperti berikut:

1. Sistem upacara keagamaan, kepercayaan yang dianut di Indonesia ada 5, yaitu Islam,
Kristen protestan, Katolik, Hindu dan Budha. Dari ke-lima agama tersebut terdapat
upacara keagamaan yang berbeda-beda.
2. Sistem dan organisasi kemasyarakatan, kebudayaan di Indonesia beragam sangat banyak.
Terdapat masyarakat Jawa,Sunda, Batak, Bugis dsb. Dari macam-macam kebudayaan
tersebut, perlu ditanamkan nilai-nilai kemanusiaan yaitu membiasakan bergaul dengan
kebudayaan yang lain dan saling berinteraksi dengan rukun. Di Indonesia banyak terdapat
kebudayaan yang harus dilestarikan bersama. Jangan kita saling bersaing untuk
kepentingan pribadi dengan kebudayaan lain karena itu sama saja kita memecahbelahkan
kebudayaan yang sudah ditanam oleh leluhur sebelumnya.
3. Bahasa, kebudayaan yang beragam sangat berpengaruh pada bahasa yang dipakainya.
Contohnya bahasa Inggris, Jerman, Italia, Sunda, Jawa, dsb. Dari banyak bahasa tersebut
kita dapat mempelajarinya untuk pengetahuan yang lebih luas. Tidak hanya bahasa yang
dipelajari berasal dari bahas luar negri saja, tetapi bahasa dari negeri Indonesia pun perlu
kita pelajari untuk melestarikan kebudayaan yang ada di Indonesia.
4. Sistem pengetahuan, ada banyak sistem pengetahuan misalnya pertanian,
perbintangan,perdagangan/bisnis, hukum dan perundang-undangan,
pemerintahaan/politik. Hal tersebut juga bagian dari kebudayaan.
5. Kesenian, salah satu ciri khas dari kebudayaan adalah kesenian. Banyak hal yang bisa
kita pelajari mengenai kesenian. Misalnya seni sastra, lukis, musik, tari, drama, kria dan
lain sebagainya. Seperti lagu-lagu daerah ampar-ampar pisang yang berasal dari
Kalimantan Selatanyang menjadi ciri khas dari daerah tersebut.
6. Sistem mata pencaharian hidup, mata pencaharian sangat diperlukan untuk setiap
masyarakat karena bermanfaat untuk memenuhi kehidupan manusia. Misalnya kaum
pegawai/karyawan, kaum petani, nelayan, pedagang, buruh dan seterusnya. Contohnya
masyarakat yang hidup di pesisir pantai lebih banyak bermata pencaharian sebagai
nelayan atau masyarakat yang hidup di perkotaan lebih banyak bermata pencaharian
sebagai pegawai kantoran.
7. Sistem teknologi dan peralatan, teknologi semakin lama semakin luas. Karena makin
banyaknya masyarakat yang hidup modern. Teknologi sangat diperlukan akan tetapi tidak
untuk melakukan perbuatan yang melanggar norma-norma yang berlaku sekarang

Wujud kebudayaan dibedakan menjadi tiga:

1. Gagasan (Wujud ideal)


Wujud ideal kebudayaan adalah kebudayaan yang berbentuk kumpulan ide-ide,
gagasan, nilai-nilai, norma-norma, peraturan, dan sebagainya yang sifatnya abstrak; tidak
dapat diraba atau disentuh.
2. Aktivitas (tindakan)
Aktivitas adalah wujud kebudayaan sebagai suatu tindakan berpola dari manusia dalam
masyarakat itu. Wujud ini sering pula disebut dengan sistem social yang terdiri dari
aktivitas-aktivitas manusia yang saling berinteraksi, mengadakan kontak, serta bergaul
dengan manusia lainnya menurut pola-pola tertentu yang berdasarkan adat tata kelakuan.
3. Artefak (karya)
Artefak adalah wujud kebudayaan fisik yang berupa hasil dari aktivitas, perbuatan, dan
karya semua manusia dalam masyarakat berupa benda-benda atau hal-hal yang dapat
diraba, dilihat, dan didokumentasikan.

Anda mungkin juga menyukai