dan Dewasa
Dr. Puthi Dwi Untari, MKM
Konsep dan Prinsip Gizi anak Sekolah
Anak sekolah menurut World Health Organization (WHO)
yaitu golongan yang berusia antara 7-15 tahun, sedangkan
di Indonesia lazimnya anak berusia antara 7-12 tahun.
Anak-anak yang sedang memasuki masa sekolah biasanya
akan mulai banyak bermain di luar sehingga banyak
pengaruh dari luar yang akan mempengaruhi asupan
gizinya, di samping itu pengaruh teman, tawaran makanan
jajanan, aktivitas yang tinggi dan keterpaparan terhadap
penyakit infeksi menjadi tinggi.
Beberapa keterampilan yang perlu dimiliki anak pada fase ini
meliputi antara lain :
1. Keterampilan menolong diri sendiri (self-help skills): misalnya
dalam hal mandi, berdandan, makan.
2. Keterampilan bantuan sosial (social-help skills): anak mampu
membantu dalam tugastugas rumah tangga seperti: menyapu,
membersihkan rumah, mencuci dan sebagainya.
3. Keterampilan sekolah (school-skills): meliputi penguasaan
dalam hal akademik dan non akademik.
4. Keterampilan bermain (play- skills): meliputi keterampilan
dam berbagai jenis permainan seperti main bola, mengendarai
sepeda, catur, bulutangkis dan lain-lain.
Berdasarkan pembagian tahapan perkembangan anak, ada dua masa
perkembangan pada anak usia sekolah :
Pada usia 6-9 tahun atau masa kanak-kanak tengah
pada usia 10-12 tahun atau masa kanak-kanak akhir.
Pertumbuhan fisik pada anak usia sekolah tidak secepat pada masa
sebelumnya.
Anak akan tumbuh antara 5-6 cm setiap tahunnya. Pada masa ini,
terdapat perbedaan antara anak perempuan dan anak laki-laki.
Namun, pada usia 10 tahun ke atas pertumbuhan anak lakilaki akan
menyusul ketertinggalan mereka.
Perbedaan lain yang akan terlihat pada aspek fisik antara anak laki-
laki dan perempuan adalah pada bentuk otot yang dimiliki. Anak
lakilaki lebih berotot dibandingkan anak perempuan yang memiliki
otot lentur.
MASALAH GIZI PADA ANAK SEKOLAH
5. Karies gigi
Makanan yang dapat dengan mudah menimbulkan karies, antara lain
keripik kentang, permen (terutama permen karet), kue yang berisi krim,
kue kering, dan minuman manis. Namun pada prinsipnya hal ini
disebabkan apabila sesudah makan anak tidak dibiasakan segera
menggosok gigi.
Upaya mencegah karies, tentu sudah jelas, yaitu menggosok gigi dengan
pasta gigi berfluorida (sebaiknya segera sesudah makan), di samping tidak
mengkonsumsi makanan yang lengket atau bergula. Makanan cemilan yang
baik untuk gigi, antara lain buah segar, popcorn, kacang, keju, yogurt,
kraker berselai kacang, air buah dan sayuran, sayuran segar, dll
6. Alergi
Alergi kebanyakan disebabkan oleh susu pada tahun pertama kehidupan
ketika anak diperkenalkan dengan susu sapi/formula. Alergi dapat mereda
sejalan dengan pertambahan usia, kecuali mereka yang bersifat "ATOPIK".
FAKTOR YANG MEMPENGAUHI KEBUTUHAN GIZI ANAK
SEKOLAH
1. Usia
Anak SD yang berusia sekitar 7-13 tahun merupakan masa-masa
pertumbuhan paling pesat kedua setelah masa balita. Asupan gizi
diperlukan untuk memenuhi keduanya yaitu: kesehatan fisik dan
mental anak. Karena tentunya fisik dan mental merupakan sesuatu
yang berbeda namun saling berkaitan. Makanan yang kaya akan nutrisi
sangat mempengaruhi tumbuh kembang otak dan organ-organ lain
yang dibutuhkan anak untuk mencapai hasil pendidikan yang optimal,
untuk itu keluarga adalah pihak pertama yang harus memperhatikan
asupan gizi anaknya. Pengetahuan keluarga akan gizi sangat
berpengaruh disini.
2. Aktivitas fisik
Anak usia SD atau Usia sekolah merupakan usia yang senang bermain.
Senang menghabiskan waktunya untuk belajar mengetahui lingkungan
sekitar. Untuk itu perlunya nutrisi dan asupan energi yang banyak untuk
menunjang aktivitas fisiknya.
3. Sikap Terhadap Makanan
Perubahan sikap terhadap makanan dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah
satunya adalah pengaruh dari luar, bisa dari teman-temannya atau dari
media. Pada masa-masa inilah perhatian ibu atau pengasuh terhadap pola
konsumsi makanan anak harus tingkatkan.
4. Tidak suka makanan-makanan yang bergizi.
Anak usia sekolah sangat sulit untuk dapat mengkonsumsi makanan-
makanan yang sedang ia perlukan untuk masa pertumbuhan.
KEBUTUHAN ENERGI DAN ZAT GIZI PADA ANAK SEKOLAH
1. Gangguan Makan
Ada dua macam gangguan makan yang biasa terjadi pada remaja
yaitu bulimia nervosa dan anoreksia. Kedua gangguan ini
biasanya terjadi karena obsesi untuk membentuk tubuh langsing
dengan cara menguruskan badan.
Ciri-ciri seseorang dengan gangguan makan ini antara lain :
sangat mengontrol asupan makannya
kehilangan berat badan secara drastis
tetapi tetap melarang dirinya untuk mengkonsumsi makanan berat
tidak menstruasi selama beberapa bulan karena gangguan
hormonal.
2. Obesitas
Walaupun kebutuhan energi dan zat-zat gizi lebih besar
pada remaja daripada dewasa, tetapi ada sebagian remaja
yang makannya terlalu banyak melebihi kebutuhannya
sehingga menjadi gemuk.
Aktif berolah raga dan melakukan pengaturan makan
adalah cara untuk menurunkan berat badan. Diet tinggi
serat sangat sesuai untuk para remaja yang sedang
melakukan penurunan berat badan. Pada umumnya
makanan yang serat tinggi mengandung sedikit energi,
dengan demikian dapat membantu menurunkan berat
badan, di samping itu serat dapat menimbulkan rasa
kenyang sehingga dapat menghindari ngemil.
3. Kurang Energi Kronis
Pada remaja badan kurus atau disebut Kurang Energi
Kronis tidak selalu berupa akibat terlalu banyak olah raga
atau aktivitas fisik. Pada umumnya adalah karena makan
terlalu sedikit. Remaja perempuan yang menurunkan berat
badan secara drastis erat hubungannya dengan faktor
emosional seperti takut gemuk seperti ibunya atau
dipandang lawan jenis kurang seksi.
4. Anemia
Anemia karena kurang zat besi adalah masalah yang
paling umum dijumpai terutama pada perempuan. Agar
zat besi yang diabsorbsi lebih banyak tersedia oleh tubuh,
maka diperlukan bahan makanan yang berkualitas tinggi.
Seperti pada daging, hati, ikan, ayam, selain itu bahan
makanan yang tinggi vitamin C membantu penyerapan zat
besi.
Mengatasi persoalan kurang dan kelebihan gizi ini bisa
dilakukan dengan memahami dan mempraktekkan pola
makan bergizi seimbang. Caranya, konsumsi makanan
bergizi dalam jenis dan jumlah yang sesuai kebutuhan tubuh,
usia, jenis kelamin, aktivitas fisik dan kondisi biologis.
Aktivitas fisik.
Lingkungan.
Pengobatan.
Depresi dan kondisi mental.
Penyakit.
Stres.
Kecukupan gizi remaja akan terpenuhi dengan pola makan
yang beragam dan gizi seimbang. Modifikasi menu
dilakukan terhadap jenis olahan pangan dengan
memperhatikan jumlah dan sesuai kebutuhan gizi pada
usia tersebut dimana sangat membutuhkan makanan yang
sangat bergizi.
Terpenuhinya kebutuhan gizi bagi remaja yaitu :
Pada usia remaja tubuh memerlukan zat gizi tidak hanya untuk
pertumbuhan fisiknya saja tetapi juga untuk perkembangan
organ tubuh khususnya organ seksualnya. Oleh karena itu
tubuh memerlukan zat gizi makro seperti karbohidrat, lemak
dan protein serta zat gizi mikro baik vitamin maupun mineral.
1. Energi
Remaja laki-laki memerlukan 2400 – 2800 Kkal/hari
Remaja perempuan memerlukan 2000 – 2200 Kkal/hari.
Angka tersebut dianjurkan sebanyak 50 - 60% berasal dari
karbohidrat kompleks yang diperoleh dari bahan makanan
seperti beras, terigu, umbi-umbian, jagung dan hasil olahnya.
2. Karbohidrat
Karbohidrat merupakan sumber energi utama untuk aktivitas
tubuh sehingga pemenuhannya dianjurkan sebesar 50 – 60%
total kalori. Bahan makanan sumber karbohidrat yang baik
untuk dikonsumsi antara lain beras, umbi-umbian, jagung, dll.
3. Protein
Remaja laki-laki : 66 – 72 g/hr,
Remaja perempuan : 59 - 69 g/hari atau 14 - 16% dari kalori total.
Sumber protein utama adalah ikan, daging, ayam, tempe, tahu, dan kacang-
kacangan.
3. Lemak
Konsumsi lemak berlebih akan mengakibatkan timbunan lemak sehingga dalam
jangka waktu tertentu dapat menyumbat saluran pembuluh darah terutama arteri
jantung. Kondisi penyumbatan akan membahayakan kesehatan jantung.
Konsumsi lemak yang kurang dari kebutuhannya juga akan mengakibatkan asupan
energi tidak adekuat. Pembatasan asupan lemak hewani yang berlebihan akan
menyebabkan asupan zat besi dan zink rendah karena bahan makanan hewani
merupakan sumber dua mineral ini.
4. Serat
Pada manusia usia remaja serat di perlukan untuk memungkinkan proses buang
air besar menjadi teratur dan menghindari penyakit. Serat dapat memberi rasa
kenyang pada waktu lama. Sumber : sayuran-sayuran dan buah-buahan yang
tinggi serat.
5. Mineral
Mineral di butuhkan remaja di perlukan dalam jumlah sedikit, sungguh demikian
peranannya sangat penting dalam berbagai proses metabolisme di dalam tubuh.
Kebutuhan mineral usia Remaja :
1. Gizi Kurang
Pengabaian terhadap prinsip gizi seimbang akan berisiko
mengalami kekurangan gizi.
Selain karena faktor makanan, kekurangan gizi di usia ini juga
bisa disebabkan penyakit seperti gangguan psikologis, diare
kronis, TB, gangguan pencernaan makanan, dan berbagai penyakit
serta gangguan lain yang menyebabkan gangguan nafsu makan.
Adapun dampak dari kekurangan gizi adalah :
Menurunnya kemampuan fisik dan produktivitas kerja.
Menurunkan kualitas hidup penderita. Tak lain karena kondisi kurang
gizi menyebabkan benteng pertahanan tubuh mudah dibobol kuman,
sehingga berbagai penyakit infeksi bisa menyerang.
2. Anemia
Anemia adalah keadaan di mana jumlah sel darah merah (hemoglobin, protein
pembawa oksigen) dalam sel darah merah berada di bawah normal. Berkurangnya
pembentukan sel darah merah ini bisa disebabkan oleh kekurangan zat besi,
kekurangan vitamin B12, kekurangan asam folat, kekurangan vitamin C, atau
penyakit kronik.
Cegah anemia dengan mengonsumsi makanan yang sehat, bervariasi, dan seimbang,
termasuk: makanan sumber zat besi (sumber terbaik adalah hati, daging sapi dan
daging lainnya, serta ikan; makanan lain yang kaya zat besi, termasuk kacang-
kacangan, sereal, sayuran berdaun hijau tua, buah kering, selai kacang, dan kacang-
kacangan); folat (dapat ditemukan pada jus jeruk dan buah-buahan lainnya, pisang,
sayuran berdaun hijau tua, kacang polong, roti, sereal, dan pasta); vitamin B12
(banyak terdapat dalam daging dan produk susu); serta vitamin C (jeruk, melon dan
beri membantu meningkatkan penyerapan zat besi).
3. Gizi Lebih
Kebalikan dari kurang gizi, di sini asupan energi (kalori) yang
masuk ke dalam tubuh justru berlebih, tidak sesuai dengan
kebutuhan orang dewasa.
Oleh karena tidak terjadi keseimbangan antara energi yang
masuk dengan energi yang keluar, maka energi yang tersimpan
itu menjadi lemak di dalam tubuh, sehingga terjadilah
kegemukan.
Kegemukan merupakan biang segala penyakit, mulai dari
penyakit jantung koroner, darah tinggi, diabetes, stroke, dan
lain-lain.
Gangguan Kesehatan yang umum terjadi pada usia dewasa :
4. Pematangan Psikososial
Perkembangan psikososial pada seseorang dan polanya berubah selama usia
dewasa dengan kemampuan dan pemenuhannya yang unik. Dalam siklus
kehidupan manusia makanan tidak hanya diperlukan untuk memenuhi kebutuhan
gizi demi pertumbuhan fisik dan pemeliharaan jaringan saja tetapi juga berkaitan
dengan perkembangan psikososial seseorang.
KEBUTUHAN ENERGI DAN ZAT GIZI