Anda di halaman 1dari 13

STRATEGI MEMBNTU PENGAMBILAN KEPUTUSAN KLIEN

Di buat untuk memenuhi tugas kelompok komunikasi.

Dosen Pengampu

Dr. Dyan oktaviany,S.SiT,MKM

Disusun oleh :

1. Gina

2. Rina

3. Juwita fitriyani

4. Ice khodijah

5. Shafa salsabila

6. Rosa gusti agustin

Tahun 2021
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb

Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT karna dengan rahmat dan
kharunianyalah kami dapat menyelesaikan tugas pembuatan makalah yang berjudul Strategi
Membantu Pengambilan Keputusan Klien.

Penulisan makalah ini bertujuan guna memenuhi salah satu tugas mata kuliah
Komunikasi disamping itu makalah ini di harapkan dapat menjadikan sarana pembelajaran serta
dapat menambah wawasan dan pengetahuan.

Disamping itu penulis juga menyadari akan segala kekurangan dan ke tidak sempurnaan,
baik dari segi penulisan maupun dari penyajiannya. Oleh karna itu penulis dengan senang hati
menerima kritik dan saran demi memperbaiki makalah ini. Di masa yang akan datang Penyusun
berharap mudah-mudahan makah ini dapat bermanfaat khususnya bagi penulis dan para pembaca
pada umumnya.

Wassalamualaikum Wr. Wb

Bogor, 03 Oktober 2021

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................................... 2

DAFTAR ISI .............................................................................................................................3

BAB1 PENDAHULUAN.......................................................................................................... 4

LATAR BELAKANG ............................................................................................................... 1.1

RUMUSAN MASALAH............................................................................................................1.2

TUJUAN PENULISAN ............................................................................................................1.3

BAB 2 PEMBAHASAN.............................................................................................................6

STRATEGI MEMBANTU KLIEN DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN................................................2.1

TEORI PENGAMBILAN KEPUTUSAN ................................................................................................. 2.2

INTI PENGAMBILAN KEPUTUSAN .................................................................................................... 2.3

LINGKUNGAN SITUASI KEPUTUSAN.................................................................................................. 2.4

PENGAMBILAN KEPUTUSAN YG BAIK HARUS MEMPERTIMBANGKAN ............................................. 2.5

LANGKAH DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN YG BAIK .................................................................. 2.6

HAL –HAL YG PERLU DI TEKANKAN KPD KLIEN DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN ..........................2.7

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGAMBILAN KEPUTUSAN..........................................................2.8

TIPE PENGAMBILAN KEPUTUSAN ....................................................................................................2.9

PEMBERIAN INFORMASI EFEKTIF ..................................................................................................3.1

JENIS – JENIS KEPUTUSAN ...............................................................................................................3.2

ELEMEN – ELEMEN DASAR PENGAMBILAN KEPUTUSAN ..................................................................3.3

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam praktik kebidanan, pemberian asuhan kebidanan yang berkualitas sangat dibutuhkan.
Kualitas kebidanan ditentukan dengan cara bidan membina hubungan, baik sesama rekan sejawat
ataupun dengan klien serta keluarganya.

Upaya meningkatkan kualitas pelayanan kebidanan juga ditentukan oleh keterampilan bidan
untuk berkomunikasi secara efektif dan melakukan konseling yang baik kepada klien. Karena
melalui komunikasi yang efektif serta konseling yang berhasil, kelangsungan dan
kesinambungan penggunaan jasa pelayanan bidan untuk kesehatan wanita selama siklus
kehidupan akan tercapai.

Konseling kebidanan adalah suatu proses pembelajaran, pembinaan hubungan baik,


pemberian bantuan, dan bentuk kerja sama yang dilakukan secara professional (sesuai dengan
bidangnya) oleh bidan kepada klien untuk memecahkan masalah, mengatasi hambatan
perkembangan, dan memenuhi kebutuhank

4
1.2 Rumusan masalah

1.bagaimana strategi seorang bidan membantu klien dalam mengambil keputusan?

2. Apa saja faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan ?

3. Apa saja tipe pengambilan keputusan?

4.bagaimana cara kita memberikan informasi yang efektif ?

5. Apa saja jenis –jenis keputusan yang dapat diambil oleh klien?

6. Jelaskan saat –saat sulit dalam penerapan kip/k !

7. Apa saja elemen – elemen dasar pengambilan keputusan?

8.bagaimana kesulitan saat konseling ?

9. Bagaimana upaya untuk mengatasi kesulitan pengambilan keputusan?

5
1.3 Tujuan penulisan

1. Untuk mengetahui strategi seorang bidan membantu klien dalam mengambiil keputusan

2.untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan untuk mengetahui tipe
pengambilan keputusan

3. Untuk mengetahui cara memberikan informasi yang efektif pada klien

4.untuk mengetahui jenis- jenis keputusan yang dapat di ambil oleh klien

5.untuk mengatahui saat-saat sulit dalam penerapan kip/k

6.untuk mengetahui elemen – elemen dasar pengambilan keputusan 7

7.untuk mengetahui kesulitan-kesulitan saat memberikan konseling

8.untu mengetahui upaya untuk mengatasi kesulitan pengambilan keputusan

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Strategi membantu klien dalam pengambilan keputusan

Kemampuan dalam mengambil keputusan adalah sangat penting bagi klien untuk
menyelesaikan masalah kegawat daruratan terutama yang behubungan dengan kebidanan. Dalam
konseling pengambilan keputusan mutlak diambil oleh klien ,bidan hanya membantu agar
keputusan yang di ambil klien tepat.

empat strategi membantu klien dalam mengambil keputusan :

1. Membantu klien meninjau kemungkinan pilihannya . Beri kesempatan klien untuk melihat lagi
beberapa alternatif pilihan nya , agar tidak menyesalatau kecewa terhadap pilihannya.

2. Membantu klien dalam mempertimbangkan keputusan pilihan , dengan melihat kembali


keuntungan atau konsekuensi positif dan kerugiaanya atau konsekuensi negatif.

6
3. Membantu klien mengevaluasi pilihan . Setelah klien menetapkan pilihan, bantu klien
mencermati pilihan nya.

4. Membantu klien menyusun rencana kerja, untuk menyelesaikan masalahnya .

2.2 Teori pengambilan keputusan

1. Penilaian situasi (situational approach ): untuk menghadapi pertanyaan’’apa yang terjadi?’’.

2.analisis persoalan (problem analysis ): dari pola pikir sebab akibat.

3. Analisis keputusan ( decision analysis ): di dasarkan pada pola berfikir mengambil pilihan.

4. Analisis persoalan potensial( potential problem analysis): di dasarkan pada perhatian peristiwa
masa depan ,yang mungkin&dapat terjadi.

2.3 Inti pengambilan keputusan

Berarti memilih alternatif, alternatif yang terbaik ( the best alternative) pengambilan
keputusan terletak dlm perumusan berbagai alternatif tindakan sesuai dengan yang sedang dalam
perhatian & dalam pemilihan alternatif yang tepat. Pengambilan keputusan tersebut di lakukan
setelah evaluasi / penilaian mengenai efektifitasnya dlm mencapai tujuan yang di kehendaki
pengambil keputusan.

2.4 Lingkungan situasi keputusan

Lingkungan eksternal meliputi aspek sosial, budaya, ekonomi, politik, alam dan
pembatasan – pembatasan suatu negara berupa ‘’qouta’’. Sedangkan lingkungan internal
meliputi mutu rendah,kurangnya promosi, pelayanan konsumen tidak memuaskan dan sales/agen
tidak bergairah .

2.5 Pengambilan keputusan yg baik harus mempertimbangkan :

 Kondisi
 Kehendak
 Konsekuensinya

7
2.6 Langkah dalam pengambilan keputusan yg baik:

1. Identivikasi kondisi yg di hadapi oleh klien

2.susunlah daftar kehendak atau pilihan keputusan.

3. Untuk setiap pilihan , buat lah daftar konsekuensi nya ( positif dan negatif)

8
2.7 Hal- hal yg perlu di tekankan kepada klien dalam pengambilan keputusan .

1. Hati-hati dan bersikap bijaksana dlm pengambilan keputusan krn berkaitan dengan masalah
kehamilan, persalinan , dan masa nifas.pengambilan keputusan di buat setelah klien diberi
informasi secukupnya untuk menimbang pilihan sesuai dgn situasinya.

2. bantu klien dalam pengabilan keputusan dgn memberikan saran yg sesuai dengan riwayat
kesehatannya ,keinginan pribadi dan situasi.

3. Keputusan merupakan hak dan menjadi tanggung jwb klien.

4. Konseling bukan proses informasi, melainkan informasi stlh konseler memperoleh data atau
informast ttg keadaan dan kebutuhan klien

9
2.8 Faktor yg mempengaruhi pengambilan keputusan

1.fisik

Pengambilan keputusan berdasarkan pertimbangan fisik ( tidak berat dan tidak memforsir
tenaga).

Menghindari tingkah laku yg menimbulkan ketidak senangan dan memilih tingkah laku yg
menimbulkan kesenangan .

2. Emosional

Biasa terjadi pd kaum perempuan.

Sikap subjektif vitas akan mempengaruhi keputusan yg di ambil.

3. Rasional

Biasa di dasarkan pd pengetahuan ( orang terpelajar dan intelektual).

Orng mendapat informasi , memahami situasi dan berbagai konsekuensinya.

4.praktikal

Didasarkan kpd keterampilan individu dan kemampuan melaksanakannya

( untuk menilai potensi diri dan kepercayaan diri).

5. Interpersonal

Didasarkan pd pengaruh jringan social.hubungan antara satu orang dan orang lain mempengaruhi
tindakan individu.

6.struktual

Di dasarkan pd lingkup social ,ekonomi , politik.

Lingkungan bisa mendukung maupun mengkritik.

10
2.9 C. Tipe pengambilan keputusan

1.pengambilan keputusan untuk tidak berbuat apa-apa karena ke tidak sanggupan atau merasa
tidak sanggup .

2. Pengambilan keputusan intuitif ,sifatnya segera, langsung di putuskan , karena keputusan


tersebut di rasakan plg tepat.

3. Pengambilan keputusan yg terpaksa,krn segera dilaksanakan.

4. Pengambilan keputusan yg reaktif . Seringkali di lakukan dlm situasi marah dan tergesa –gesa

5. Pengambilan keputusan yg tangguhkan , di alihkan pd orng lain yg bertanggung jawab.

6. Pengambilan keputusan secara berhati-hati, di pikirkan baik-baik, mempertimbangkan


berbagai pilihan.

3.1 D. Pemberian informasi efektif

Pemberian informasi efektif bila :

1. Informasi yang di berikan spesifik ,dapat membantu klien dalam mengambil keputusan

2. Informasi di sesuaikan dgn situasi pelayan , dan mudah di mengerti .

3. Di berikan dengan memperhatikan hal-hal berikut:

A. Singkat dan tepat( pilih hal-hal penting yg perlu di ingat klien)

B.menggunakan bahasa sederhana

C.gunakan alat bantu visual sewaktu menjelaskan

D. Beri kesempatan klien bertanya dan minta klien mengulang hal-hal penting.

3 langkah dasar dalam memberikan nasihat atau penyuluhan kpd klien :

Memberi penjelasan, misalnya cara memberi salep mata, mengeringkan telinga , mengobati luka
di mulut ,menyiapkan larutan oralit, atau melegakan tenggorok.

Bunggkus oralit dlm air yang benar, cara membubuhi gention violet di mulut anak, cara
melegakan tenggorok dgn bahan atau obat yg aman dan dapat di buat sendiri di rumah.

11
Memberi kesempatan untuk mempraktikan, misal nya cara membubuhi salep pd mata
bayi,mencampur dan melarutkan oralit, memberikan dosis pertama anti biotik

3.2 E. Jenis – jenis keputusan

Jenis- jenis keputusan di klasifikasikan dalam dua kategori , yaitu keputusan yg di rencanakan/ di
program dan keputusan yg tidak di rencanakan/ tidak terprogram.

Keputusan yg di program

Keputusan yg di program merupakan keputusan yg bersifat rutin dan di lakukan secara berulang-
ulang sehingga dpt di kembangkan suatu prosedur tertentu.keputusan yg di program terjadi jika
permasalahan struktur dgn baik dan orang-orang tahu bagaimana mencapainya permasalahan ini
umumnya agak sederhana dan solusi nya relatif mudah.di perguruan tinggi keputusan yg di
program misal nya keputusan ttg pembimbingan krs ,penyelenggaraan ujian akhir semester ,
pelaksanaan wisuda,dan lain sebagainya.

keputusan yg tdk di program

Keputusan yg tdak di program adalah keputusan baru ,tdk berstruktur ,dan tidak dapat di
perkirakan sebelumnya . Tdk dapat di kembangkan prosedur tertentu untuk menangani suatu
mslh , apakah krn permasalahannya blm pernah terjadi atau krn permsalahan nya sangat
kompleks dan penting . Keputusan yg tidak di program dan tidak berstruktur denganbaik ,
apakah krn kondisi saat itu tidak jelas , metode untuk mencapai hasil yg di inginkan tidak di
ketahui,atau adanya ketidak samaan ttg hasil yang di ingin kan .

keputusan yg tidak di program memerlukan penanganan yg khusus dan proses


pemecahan msalah dgn intuisi dan kreatifitas. Tehnik pengambilan keputusan kelompok biasany
di lakukan untuk keputusan yg tdk di program.hal ini di sebabkan oleh krn keputusanny yg tdk di
program biasany bersifaf unik dan komplek, dan tampa kritera yg jelas,dan umumnya di lingkari
oleh kontofersi dan manuverpolitik. Menyebutkan bahwa keputusan yg tidak di program adalah
keputusan kreatif yg tidak tersusun,bersifat baru, dan di buat untuk menangani suatu situasi
dimana strategi/ prosedur yg di tetepkan belum di kembangkan.

12
3.3 F. Elemen –elemen dasar pengambilan keputusan

menenapkan tujuan

Pengambilan keputusan harus memiliki tujuan yg akan mengarahkan tyjuannya, apakah


spesifik dapat di ukur hasilnya ataupun sasaran bersifat umum. Tanpa penetapan tujuan.
Pengambilan keputusan tisak bisa menilai alternatif atau memilih suatu tindakan. Kepetusan
pada tingkat individu, tujuan ditentukan oleh masing masing orang sesuai dengan sistem nilai
seseorang.pada tingkat kelompok dan organisasi. Tujuan ditentukan oleh pusat kekuasaan
melalui diskusi kelompok, kensensus bersama, pembentukan kualisi dan berbagi macam proses
yg mempengaruhi. Ditambahkan oleh wijino, bahwa tujuan harus dibagi menurut pentingnya,
ada tujuan yang bersifat harus atau tidak bisa ditawar, dan ada tujuan yg bersifat keinginan, yang
mana masih bisa ditawar.

mengidentifikais permaalahn

Proses pengambilan kepetusan umumnya dimulai setelah permasalahan diindetifikasikan.


Permasalahan merupakan kondisi dimana adanya ketidaksamaan antara kenyataan yg terjadi
dengan apa yg diharapkan. Permasalhan dalam organisasi dapat berupa rendahnya produktivitas,
adanya konflik disfungsional

13

Anda mungkin juga menyukai