KONSELING GIZI
Disusun Oleh :
1. NOVITA EKO RAHMIYATI
2. NURWAHIDAH
3. RIKA AGUSTINA
COVER......................................................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................ii
DAFTAR TABEL......................................................................................................iii
KATA PENGANTAR...............................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................1
A. Latar Belakang...................................................................................................1
B. Tujuan................................................................................................................2
B. Manfaat..............................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................3
A. Rencana Kebutuhan Bahan Makanan.............................................................3
B. Pemesanan Bahan Makanan............................................................................12
C. Penerimaan Bahan Makanan...........................................................................17
D. Penyimpanan Bahan Makanan........................................................................21
E. Persiapan Bahan Makanan..............................................................................28
F. Pengolahan Bahan Makanan............................................................................33
G. Sistem Distribusi Makanan..............................................................................33
A. Kesempulan.....................................................................................................37
B. Saran................................................................................................................41
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................42
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena
berkat rahmat dan pertolongan-Nya, kami dapat menyelesaikan makalah
mengenai “Konseling Gizi” ini tepat waktu.
Penulisan makalah ini merupakan salah satu kurikulum akademik yang harus
dilaksanakan sebagai tugas yang diberikan guna memenuhi tanggung jawab kami sebagai
mahasiswa untuk memenuhi tugas mata kuliah Konseling Gizi. Selain itu, makalah ini
memiliki tujuan guna menambah wawasan dan pengetahuan mengenai berbagai hal mengenai
Konseling Gizi, tidak hanya bagi pembaca namun juga bagi penulis.
Tak lupa kami mengucapkan terimakasih kepada para pihak yang
telah banyak membantu dalam penyelesaian makalah ini.
Pada akhirnya kami berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi siapapun
yang membacanya dan penulis pun mengharap kritik dan saran dari para pembaca
sekalian untuk perbaikan kualitas makalah yang telah kami susun.
Penulis
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Konseling gizi merupakan salah satu bagian dari pendidikan gizi yang bertujuan
membantu masyarakat, kelompok atau individu untuk menyadari dan mampu
mengatasi masalah kesehatan dan gizi yang dialaminya.
Konselor dalam menangani suatu masalah, tidak akan dapat terlepas dari
pendekatan-pendekatan yang digunakan dalam proses konseling. Tanpa didukung
oleh penguasaan pendekatan konseling yang memadai, bantuan yang diberikan
konselor kepada konseli tidak akan berjalan efektif.
Pengertian pendekatan menurut istilah bahasa (Kamus Besar Bahasa Indonesia;
2002) adalah (1) proses, perbuatan, cara mendekati; (2) usaha dalam rangka aktivitas
penelitian untuk mengadakan hubungan dengan yang diteliti. Memahami tentang
pengertian pendekatan itu sendiri, maka penerapan pendekatan dalam proses
konseling adalah proses perbuatan seseorang (konselor) untuk berhubungan dengan
konseling yang dilakukan secara dekat dalam rangka untuk menggali permasalahan
dengan metode yang terencana secara cermat agar memperoleh hasil sesuai dengan
yang diinginkan.
3
BAB II
PEMBAHASAN
4
pemecahan masalah
Sasaran Individu Individu Individu dan
kelompok
Proses Menggali informasi Membantu klien Memberi informasi,
dengan keterampilan untuk memecahkan menanamkan
mendengarkan, masalah sesuai keyakinan, dan
mempelajari, serta dengan masalah yang meningkatkan
membangun percaya dihadapi klien kemampuan
diri agar klien mampu
mengambil keputusan
untuk mengatasi
masalahnya sendiri
Hubungan atau Horizontal, yaitu Vertical, yaitu Langsung atau tidak
kedudukan kedudukan klien dan kedudukan konsultan langsung
konselor sejajar. Yang lebih tinggi dari klien.
dihadapi konselor Yang dihadapi
adalah klien konsultan adalah
masalah klien
C. Tujuan Konseling
Konseling gizi bertujuan untuk membantu klien dalam upaya mengubah
prilaku yang berkaitan dengan gizi sehingga meningkatkan kualitas gizi dan
kesehatan klien.
D. Metode Konseling
E. Syarat Konselor Yang Baik
Dalam upaya untuk mencapai tujuan konseling sangat diperlukan
kemampuan dari seorang konselor. Konselor yang baik memiliki ciri-ciri sebagai
berikut :
Menjaga hubungan baik sejak awal dengan klien karena klien akan lebih
mudah berbicara dengan orang yang ramah.
5
Berusaha mengenali kebutuhan klien. Konselor sebaiknya berperan sebagai
pendengar yang baik agar dapat menggali informasi dan memahami
kebutuhan klien.
Mampu menumbuhkan empati dan rasa nyamanpada klien. Seorang konselor
yang baik mampu memposisikan diri pada posisi klien, memahami apa yang
dirasakan dan dialami klien, seperti yang dirasakan dan dilihat oleh klien
dalam upaya membantunya untuk menyadari perasaannya serta
mennganinya.
Mendorong klien untuk memilih cara pemecahan yang terbaik dalam situasi
tertentu. Dalam hal ini konselor membantu klien untuk memikirkan semua
factor dalam masalah yang dihadapinya dan mendorong klien untuk memilih
cara pemecahan yang terbaik sesuai situasi yang dihadapi.
Memberikan informasi tentang sumber daya yang dperlukan klien agar dapat
mengambil keputusan yang baik. Konselor dalam hal ini lebih banyak
memberikan contoh nyata dalam diskusi untuk membantu klien melihat lebih
jelas masalahnya serta mendorong klienuntuk bertanggung jawan sebesar-
besarnya dalam memecahkan masalahnya sendiri.
Memberikan perhatian secara khusus (“hubungi saya apabila ada masalah”)
dan memperlihatkan kesungguhan (“ saya akan menghubungi bapak atau ibu
dalam minggu ini”). Hubungan antara konselor dank lien penting untuk
mempertahankan perubahan diet.
Menjaga rahasia dan kepercayaan klien. Kerahasiaan merupakan hak klien
yang harus dihormati dan dijaga.
F. Kemampuan Konseling yang Wajib dimiliki Oleh Konselor
6
BAB III
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
Corey, Geral. 2010. Teori dan Praktek Konseling dan Psikoterapi. Bandung: Refika
Aditama.
Sudrajat, Akhmad. 2008. Pendekatan Konseling Behavioral. [Online]. Tersedia:
https://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/01/23/pendekatan-konseling-
behavioral/ ,diakses pada 12 Januari 2019.
Sudrajat, Akhmad. 2008. Pendekatan Konseling Humanistik. [Online]. Tersedia:
https://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/07/14/konseling-humanistik/,
diakses pada 12 Januari 2019.
Sudrajat, Akhmad. 2008. Pendekatan Konseling Psikoanalsis. [Online]. Tersedia:
https://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/07/08/pendekatan-konseling-
psikoanalisis/ diakses pada 12 Januari 2019.
7
Sugianto, Akhmad. 2014. Teori Pendekatan Behavioral. [Online]. Tersedia: http:
//akhmad-sugianto.blogspot.co.id/2014/03/teori-pendekatan-behavioral. html,
diakses pada 12 Januari 2019.
Wahyu. 2014. Cognitive Therapy. [Online]. Tersedia: https://konselorwahyu.
wordpress.com/2014/03/31/cognitive-therapy/, diakses pada 12 Januari 2019.