Anda di halaman 1dari 9

KONSELING GIZI

KONSELING GIZI

Disusun Oleh :
1. NOVITA EKO RAHMIYATI

2. NURWAHIDAH

3. RIKA AGUSTINA

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PALANGKA


RAYA PROGRAM STUDI ALIH JENJANG SARJANA TERAPAN
GIZI DAN DIETETIKA

TAHUN AJARAN 2022/2023


DAFTAR ISI

COVER......................................................................................................................i

DAFTAR ISI..............................................................................................................ii

DAFTAR TABEL......................................................................................................iii

KATA PENGANTAR...............................................................................................iv

BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................1
A. Latar Belakang...................................................................................................1
B. Tujuan................................................................................................................2
B. Manfaat..............................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................3
A. Rencana Kebutuhan Bahan Makanan.............................................................3
B. Pemesanan Bahan Makanan............................................................................12
C. Penerimaan Bahan Makanan...........................................................................17
D. Penyimpanan Bahan Makanan........................................................................21
E. Persiapan Bahan Makanan..............................................................................28
F. Pengolahan Bahan Makanan............................................................................33
G. Sistem Distribusi Makanan..............................................................................33

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN...................................................................37

A. Kesempulan.....................................................................................................37

B. Saran................................................................................................................41

DAFTAR PUSTAKA................................................................................................42

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena
berkat rahmat dan pertolongan-Nya, kami dapat menyelesaikan makalah
mengenai “Konseling Gizi” ini tepat waktu.
Penulisan makalah ini merupakan salah satu kurikulum akademik yang harus
dilaksanakan sebagai tugas yang diberikan guna memenuhi tanggung jawab kami sebagai
mahasiswa untuk memenuhi tugas mata kuliah Konseling Gizi. Selain itu, makalah ini
memiliki tujuan guna menambah wawasan dan pengetahuan mengenai berbagai hal mengenai
Konseling Gizi, tidak hanya bagi pembaca namun juga bagi penulis.
Tak lupa kami mengucapkan terimakasih kepada para pihak yang
telah banyak membantu dalam penyelesaian makalah ini.
Pada akhirnya kami berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi siapapun
yang membacanya dan penulis pun mengharap kritik dan saran dari para pembaca
sekalian untuk perbaikan kualitas makalah yang telah kami susun.

Palangka Raya, Juli 2022

Penulis

2
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Konseling gizi merupakan salah satu bagian dari pendidikan gizi yang bertujuan
membantu masyarakat, kelompok atau individu untuk menyadari dan mampu
mengatasi masalah kesehatan dan gizi yang dialaminya.
Konselor dalam menangani suatu masalah, tidak akan dapat terlepas dari
pendekatan-pendekatan yang digunakan dalam proses konseling. Tanpa didukung
oleh penguasaan pendekatan konseling yang memadai, bantuan yang diberikan
konselor kepada konseli tidak akan berjalan efektif.
Pengertian pendekatan menurut istilah bahasa (Kamus Besar Bahasa Indonesia;
2002) adalah (1) proses, perbuatan, cara mendekati; (2) usaha dalam rangka aktivitas 
penelitian untuk mengadakan hubungan  dengan yang diteliti. Memahami tentang
pengertian pendekatan itu sendiri, maka penerapan pendekatan dalam proses
konseling adalah proses perbuatan seseorang (konselor) untuk berhubungan dengan
konseling yang dilakukan  secara dekat dalam rangka untuk menggali permasalahan
dengan metode yang terencana secara cermat agar memperoleh hasil sesuai dengan
yang diinginkan.

3
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Konseling Gizi


Salah satu kegiatan asuhan gizi adalah melakukan konseling gizi, dimana
konseling gizi ini merupakan kompetensi kritis yang harus dikuasai oleh seorang
ahli gizi/nutrisionis/dietesien.
Konseling Gizi adalah serangkaian kegiatan sebagai proses komunikasi
dua arah untuk menanamkan dan meningkatkan pengertian, sikap, serta perilaku
sehingga membantu klien atau pasien mengenali dan mengatasi masalah gizi
melalui pengaturan makanan dan minuman. Konseling ini dilaksanakan oleh ahli
gizi/nutrisionis/dietesien.
Konseling Gizi juga merupakan salah satu upaya dalam meningkatkan
pengetahuan dan kemampuan individu atau keluarga tentang gizi. Setelah
melakukan konseling, diharapkan individu dan keluarga mampu mengambil
langkah-langkah untuk mengatasi masalah gizi nya termasuk perubahan pola
makan serta memecahkan masalah terkait gizi kearah kebiasaan hidup sehat.
B. Beda Konsultasi dan Konseling
Menurut KBBI konsultasi adalah pertukaran pkiran untuk mendapatkan
kesimpulan (nasihat, saran, dan sebagai nya). Dari pengertian tersebut dapat kita
ketahui bahwa ada sedikit perbedaan antara konsultasi dan konseling.
Konseling memiliki perbedaan dengan konsultasi dan penyuluhan seperti
yang dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Tabel 1. Perbedaan Konseling, Konsultasi, dan Penyuluhan
ASPEK KONSELING KONSULTASI PENYULUHAN
Tujuan Membantu klien Membantu klien Menyadarkan
mengidentifikasi dan mengidentifikasi dan masyarakat
menganalisis masalah menganalisis masalah
klien serta yang dihadapi klien
memberikan alternatif

4
pemecahan masalah
Sasaran Individu Individu Individu dan
kelompok
Proses Menggali informasi Membantu klien Memberi informasi,
dengan keterampilan untuk memecahkan menanamkan
mendengarkan, masalah sesuai keyakinan, dan
mempelajari, serta dengan masalah yang meningkatkan
membangun percaya dihadapi klien kemampuan
diri agar klien mampu
mengambil keputusan
untuk mengatasi
masalahnya sendiri
Hubungan atau Horizontal, yaitu Vertical, yaitu Langsung atau tidak
kedudukan kedudukan klien dan kedudukan konsultan langsung
konselor sejajar. Yang lebih tinggi dari klien.
dihadapi konselor Yang dihadapi
adalah klien konsultan adalah
masalah klien

C. Tujuan Konseling
Konseling gizi bertujuan untuk membantu klien dalam upaya mengubah
prilaku yang berkaitan dengan gizi sehingga meningkatkan kualitas gizi dan
kesehatan klien.
D. Metode Konseling
E. Syarat Konselor Yang Baik
Dalam upaya untuk mencapai tujuan konseling sangat diperlukan
kemampuan dari seorang konselor. Konselor yang baik memiliki ciri-ciri sebagai
berikut :
 Menjaga hubungan baik sejak awal dengan klien karena klien akan lebih
mudah berbicara dengan orang yang ramah.

5
 Berusaha mengenali kebutuhan klien. Konselor sebaiknya berperan sebagai
pendengar yang baik agar dapat menggali informasi dan memahami
kebutuhan klien.
 Mampu menumbuhkan empati dan rasa nyamanpada klien. Seorang konselor
yang baik mampu memposisikan diri pada posisi klien, memahami apa yang
dirasakan dan dialami klien, seperti yang dirasakan dan dilihat oleh klien
dalam upaya membantunya untuk menyadari perasaannya serta
mennganinya.
 Mendorong klien untuk memilih cara pemecahan yang terbaik dalam situasi
tertentu. Dalam hal ini konselor membantu klien untuk memikirkan semua
factor dalam masalah yang dihadapinya dan mendorong klien untuk memilih
cara pemecahan yang terbaik sesuai situasi yang dihadapi.
 Memberikan informasi tentang sumber daya yang dperlukan klien agar dapat
mengambil keputusan yang baik. Konselor dalam hal ini lebih banyak
memberikan contoh nyata dalam diskusi untuk membantu klien melihat lebih
jelas masalahnya serta mendorong klienuntuk bertanggung jawan sebesar-
besarnya dalam memecahkan masalahnya sendiri.
 Memberikan perhatian secara khusus (“hubungi saya apabila ada masalah”)
dan memperlihatkan kesungguhan (“ saya akan menghubungi bapak atau ibu
dalam minggu ini”). Hubungan antara konselor dank lien penting untuk
mempertahankan perubahan diet.
 Menjaga rahasia dan kepercayaan klien. Kerahasiaan merupakan hak klien
yang harus dihormati dan dijaga.
F. Kemampuan Konseling yang Wajib dimiliki Oleh Konselor

6
BAB III
KESIMPULAN

DAFTAR PUSTAKA

Corey, Geral. 2010. Teori dan Praktek Konseling dan Psikoterapi. Bandung: Refika
Aditama.
Sudrajat, Akhmad. 2008. Pendekatan Konseling Behavioral. [Online]. Tersedia:
https://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/01/23/pendekatan-konseling-
behavioral/ ,diakses pada 12 Januari 2019.
Sudrajat, Akhmad. 2008. Pendekatan Konseling Humanistik. [Online]. Tersedia:
https://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/07/14/konseling-humanistik/,
diakses pada 12 Januari 2019.
Sudrajat, Akhmad. 2008. Pendekatan Konseling Psikoanalsis. [Online]. Tersedia:
https://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/07/08/pendekatan-konseling-
psikoanalisis/ diakses pada 12 Januari 2019.

7
Sugianto, Akhmad. 2014. Teori Pendekatan Behavioral. [Online]. Tersedia: http:
//akhmad-sugianto.blogspot.co.id/2014/03/teori-pendekatan-behavioral. html,
diakses pada 12 Januari 2019.
Wahyu. 2014. Cognitive Therapy. [Online]. Tersedia: https://konselorwahyu.
wordpress.com/2014/03/31/cognitive-therapy/, diakses pada 12 Januari 2019.

Anda mungkin juga menyukai