Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM KONDISI

PASTI

Dosen Pembimbing :
Dr. Trisna, S.T., M. Eng

Disusun Oleh :
Idisti Irawan (170130019)
Fadia (170130033)
Almunadia (170130035)
Azzaria Ulfa (170130037)
Uswatun Hasanah (170130039)

JURUSAN TEKNIK INDUSTRI


FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MALIKUSSALEH
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami penjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan Makalah Pengambilan Keputusan
makalah ini merupakan salah satu tugas yang diberikan dalam mata kuliah Analisa
Keputusan di Jurusan Teknik industri Universitas Malikussaleh.
Dalam Penulisan makalah ini kami merasa masih banyak kekurangan baik pada
teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang kami miliki.
Untuk itu, kritik dan saran dari semua pihak sangat kami harapkan demi
penyempurnaan pembuatan makalah ini.
Dalam penulisan makalah ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan makalah
ini, khususnya kepada Dosen kami yang telah memberikan tugas dan petunjuk kepada
kami, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ini.

Lhokseumawe , Maret 2020

Penulis

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar.........................................................................................................i
Daftar Isi...................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang...................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..............................................................................................1
1.3 Tujuan.................................................................................................................2

BAB II Landasan Teori


2.1 Pengambilan Keputusan....................................................................................3
2.2 Tahap-tahap Pengambilan Keputusan.............................................................4
2.3 Pengambilan Keputusan dalam Kondisi Pasti................................................5

BAB III PENGUMPULAN DATA


3.1 Pengumpulan Data.............................................................................................10

BAB IV PENGOLAHAN DATA


4.1 Pengolahan Data.................................................................................................11
4.1.1 Jaringan Kerja.........................................................................................11
4.1.2 Penentuan Jalur Kritis............................................................................11
4.2 Analisis Hasil.......................................................................................................11

BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan ........................................................................................................13

DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Keputusan adalah suatu pilihan yaitu pilihan dari dua atau lebih kemungkinan.
Walaupun keputusan biasa dikatakan sama dengan pilihan ,ada perbedaan penting di
antara keduanya. Mc Kenzei melihat bahwa keputusan adalah pilihan nyata karena
pilihan di artikan sebagai pilihan tentang tujuan termasuk pilihan tentang cara untuk
mencapai tujuan itu,apakah pada tingkat perorangan atau kolektif. Mc Grew and
Wilson lebih melihat pada kaitannya dengan proses,yaitu bahwa suatu keputusan
ialah akhir dari suatu proses yang lebih dinamis ,yang diberi label pengambilan
keputusan. Dipandang sebagai proses karena terdiri atas satu seri aktifitas yang
berkaitan dan tidak hanya di anggap sebagai tindakan bijaksana.
Pengambilan keputusan adalah memilih satu atau lebih diantara sekian banyak
alternatif keputusan yang mungkin.Alternatif keputusan meliputi keputusan ada
kepastian,keputusan beresiko,keputusan ketidakpastian, dan keputusan dalam konflik.
Keputusan bisa di buat berulang kali secara rutin dan dalam bentuk persoalan yang
sama sehingga mudah dilakukan keputusan. Keputusan yang dihadapi mungkin
serupa dengan situasi yang pernah dialami. Dalam makalah ini, kami hanya akan
membahas tentang pengambilan keputusan dalam kondisi pasti (certainty) sesuai
dengan tugas presentasi yang diberikan oleh dosen mata kuliah Analisa keputusan.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan pengambilan keputusan ?
2. Apa yang dimaksud pengambilan keputusan dalam kondisi pasti ?
3. Ada berapakah teknik penyelesaian pengambilan keputusan dalam kondisi
pasti ?
4. Bagaimana analisis pemecahan masalah atau kasus pengambilan keputusan
dalam kondisi pasti ?

1
2

1.3 Tujuan
1. Mengetahui bagaimana pengambilan keputusan
2. Memahami definisi dari pengambilan keputusan dalam kondisi pasti
3. Mengetahui beberapa teknik penyelesaian pengambilan keputusan dalam
kondisi pasti
4. Mampu menganalisis pemecahan masalah atau kasus pengambilan
keputusan dalam kondisi pasti

\
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Pengambilan Keputusan


Keputusan adalah proses penelusuran masalah yang berawal dari latar
belakang masalah, identifikasi masalah , hingga kepada terbentuknya kesimpulan atau
rekomendasi. Rekomendasi itulah yang selanjutnya dipakai dan digunakan sebagai
pedoman basis dalam pengambilan keputusan.
Pada umumnya, suatu keputusan dibuat dalam rangka untuk memecahkan
permas alahan atau persoalan (problem solving). Dan setiap keputusan yang dibuat
pasti ada tujuan yang hendak dicapai.
Pengambilan keputusan adalah sebuah proses menentukan sebuah pilihan dari
berbagai alternatif pilihan yang tersedia. Seseorang terkadang dihadapkan pada suatu
keadaan dimana ia harus menentukan pilihan (keputusan) dari berbagai alternatif
yang ada.
Ada empat kondisi yang mempengaruhi pengambilan keputusan, yaitu:
1. Pengambilan keputusan dalam kondisi pasti (certainty),
Kondisi kepastian merupakan kondisi dimana pengambil keputusan
mempunyai informasi yang lengkap mengenai masalah yang dihadapi,
alternatif pemecahan masalah dan hasil yang mungkin diperoleh, sehingga
pengambil keputusan dalam kondisi yang pasti, dirinya dapat mengontrol dan
mengantisipasi sepenuhnya terhadap kejadian yang akan timbul.
2. Pengambilan keputusan dalam kondisi resiko (risk),
Risiko merupakan kondisi yang dapat diindentifikasi, didefinisikan, diprediksi
kemungkinan terjadinya dan kemungkinan hasil dari setiap alternatif yang
diambil, biasanya kondisi yang demikian itu timbul jika pengambil keputusan
dalam keadaan keterbatasan informasi yang berkaitan dengan keputusan yang
akan ditetapkanya, sebaliknya , suatu risiko tidak akan terjadi jika pengambil
keputusan dapat merumuskan suatu kemungkinan secara obyektif.

3
4

3. Pengambilan keputusan dalam kondisi tidak pasti (uncertainty)


Merupakan kondisi dimana pengambil keputusan tidak memiliki informasi
yang diperlukan dalam pengambil keputusan. Dalam hal yang demikian,
pengambil keputusan juga tak mampu untuk menetapkan berbagai
kemungkinan yang akan terjadi sebagai hasil dari pemilihan alternatif yang
diambilnya. Karena keputusan yang diambil bersifat spekulatif, dan sering
kali mengandalkan intuisi yang semata sebagai pedomanya.
4. Pengambilan keputusan dalam kondisi konflik (conflict).
Pengambilan keputusan dengan kondisi konflek terjadi apabila alternatif
keputusan yang harus dipilih atau diambil berasal dari pertentangan atau
persaingan dari dua atau lebih pengambil keputusan.

2.2 Tahap-Tahap Pengambilan Keputusan


Pada dasarnya pengambilan keputusan dilakukan secara beruntun dan terus-
menerus, artinya bahwa pengambilan keputusan tidak hanya sekal, tetapi
dilaksanakan secara terus-menerus sesuai dengan masalah yang dihadapi. Adapun
proses pengambilan keputusan itu sendiri terdiri dari beberapa langkah dan banyak
dikemukakan oleh para ahli yang masing-masing tidak sama.
1. Herbert Simon mengemukakan ada 3 tingkatan utama dalam pengambilan
keputasan yakni :
 Kegiatan inteligensia : terdiri dari penyelidikan keadaan lingkungan
untuk menyiapkan keputusan
 Kegiatan merancang atau mempolakan : artinya mendapatkan,
mengembangkan, dan menganalisis kemungkinan arah tindakan yang
akan diambil.
 Kegiatan pemilihan : atinya pemilihan yang tepat yang harus diambil
setelah diseleksi diantara beberapa alternatif arah tindakan yang ada.
2. WH. Newman mengemukakan bahwa pengambilan keputusan menyangkut 4
tahap pokok yaitu :
 Menentukan diagnosis dari masalah yang sebenarnya
5

 Pemikiran satu atau lebih pemecahan yang baik


 Proyeksi dan bandingkan konsekuensi dari pada alternatif itu
 Beri penilaian perbedaan dari sejumlah konsekuensi tersebut dan
pilahlah langkah tindakannya
Selain hal tersebut diatas ada pula beberapa tahap guna memudahkan
pengambilan keputusan untuk bisa mendorong kepada terciptanya keputusan yang
diinginkan.
Adapun tahap-tahap tersebut adalah :
a. Mendefinisikan masalah tersebut secara jelas dan gamblang, atau mudah
untuk dimengerti
b. Membuat daftar masalah yang akan dimunculkan, dan menyusunnya secara
prioritas dengan maksud agar adanya sistematika yang lebih terarah dan
terkendali
c. Melakukan identifikasi dari setiap masalah tersebut dengan tujuan untuk lebih
memberikan gambaran secara lebih tajam dan terarah secara lebih terspesifik
d. Memetakan setiap masalah tersebut berdasarkan kelompoknya masing-masing
yang kemudian selanjutnya dibarengi dengan menggunakan model atau alat
uji yang akan dipakai
e. Memastikan kembali bahwa alat uji yang dipergunakan tersebut telah sesuai
dengan prinsip-prinsip dan kaidah-kaidah yang berlaku pada umumnya

2.3 Pengambilan keputusan dalam kondisi pasti


Dalam kondisi pasti proses pengambilan keputusan adalah berlangsung tanpa
ada banyak alternatif, keputusan yang diambil sudah jelas pada fokus yang dituju.
Pasti artinya semua informasi yang diperlukan oleh pihak pengambil keputusan telah
tersedia secara menyeluruh. Kepastian adalah kondisi tentang adanya informasi yang
akurat, dapat diukur, dan dapat diandalkan tentang hasil dari berbagai alternatif yang
sedang dipertimbangkan.
Pengambilan keputusan dalam kondisi pasti (certainty) yaitu pengambilan
keputusan dimana berlangsung hal-hal :
6

1. Alternatif yang dipilih hanya memiliki satu konsekuensi/jawaban/hasil. Ini


berarti dari setiap alternatif tindakan tersebut dapat ditentukan dengan pasti.
2. Keputusan yang diambil didukung oleh informasi/data yang lengkap sehingga
dapat diramalkan secara akurat hasil dari setiap tindakan yang dilakukan.
3. Dalam kondisi ini, pengambil keputusan secara pasti mengetahui apa yang
akan terjadi dimasa yang akan datang.
4. Biasanya selalu dihubungkan dengan keputusan yang menyangkut masalah
rutin, karena kejadian tertentu dimasa yang akan datang dijamin terjadi.
5. Pengambilan keputusan seperti ini dapat ditemui dalam kasus/model yang
bersifat deterministik.
6. Teknik penyelesaiannya/pemecahannya biasanya menggunakan antara lain,
teknik pemrograman linear, analisis jaringan dan teori antrian
Berikut teknik penyelesaian pengambilan keputusan kondisi pasti diantaranya
adalah :
1. Linear Programming atau Pemrograman Linier
Linear programming adalah suatu teknis matematika yang dirancang untuk
membantu manajer dalam merencanakan dan membuat keputusan dalam
mengalokasikan sumber daya yang terbatas untuk mencapai tujuan perusahaan.
Tujuan perusahaan pada umumnya adalah memaksimalisasi keuntungan, namun
karena terbatasnya sumber daya, maka dapat juga perusahaan meminimalkan biaya.
Linear Programming memiliki empat ciri khusus yang melekat, yaitu :
 penyelesaian masalah mengarah pada pencapaian tujuan maksimisasi atau
minimisasi
 kendala yang ada membatasi tingkat pencapaian tujuan
 ada beberapa alternatif penyelesaian
 hubungan matematis bersifat linear
Secara teknis, ada lima syarat tambahan dari permasalahan linear programming
yang harus diperhatikan yang merupakan asumsi dasar, yaitu:
 certainty (kepastian). Maksudnya adalah fungsi tujuan dan fungsi kendala
sudah diketahui dengan pasti dan tidak berubah selama periode analisa.
7

 proportionality (proporsionalitas). Yaitu adanya proporsionalitas dalam


fungsi tujuan dan fungsi kendala.
 additivity (penambahan). Artinya aktivitas total sama dengan penjumlahan
aktivitas individu.
 divisibility (bisa dibagi-bagi). Maksudnya solusi tidak harus merupakan
bilangan integer (bilangan bulat), tetapi bisa juga berupa pecahan.
 non-negative variable (variabel tidak negatif). Artinya bahwa semua nilai
jawaban atau variabel tidak negatif. Dalam menyelesaikan permasalahan
dengan menggunakan Linear Programming, ada dua pendekatan yang bisa
digunakan, yaitu metode grafik dan metode simpleks. Metode grafik
hanya bisa digunakan untuk menyelesaikan permasalahan dimana variabel
keputusan sama dengan dua. Sedangkan metode simpleks bisa digunakan
untuk menyelesaikan permasalahan dimana variabel keputusan dua atau
lebih.
2. Analisis Jaringan
Secara umum dapat dikatakan bahwa analisis jaringan digunakan untuk
membantu menyelesaikan masalah-masalah yang muncul dari serangkaian pekerjaan.
Masalah masalah yang dimaksud antara lain adalah :
a. Waktu penyelesaian dari serangkaian pekerjaan tersebut
b. Biaya yang harus dikeluarkan untuk melaksanakan serangkaian
pekerjaan tersebut
c. Waktu menganggur yang terjadi di setiap pekerjaan
Analisis jaringan ini pertama kali dikembangkan oleh perusahaan jasa
konsultan manajemen Boaz, Allen dan Hamilton yang dibuat untuk keperluan
perusahaan pesawat terbang Lockhead. Metode yang biasanya digunakan sering
disebut dengan PERT yang merupakan singkatan dari Program Evaluation and
Review Tachnique. Tanpa bermaksud meniru, ada juga metode CPM (Critical Path
Method) yang dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah jaringan ini. Perbedaan
utamanya adalah, CPM lebih menekankan pada efisiensi biaya pelaksana serangkaian
8

pekerjaan, dengan mempercepat salah satu atau beberapa kegiatan dalam rangkaian
pekerjaan tersebut.
Beberapa contoh serangkaian pekerjaan yang dapat diselesaikan dengan
analisis jaringan antara lain adalah :
a. Serangkaian pekerjaan membangun jembatan
b. Serangkaian pekerjaan membangun gedung
c. Serangkaian pekerjaan produksi
d. Serangkaian pekerjaan mengganti mesin yang rusak, dll.
Beberapa istilah dalan analisis jaringan antara lain adalah :
1. Aktivitas, adalah suatu pekerjaan yang membutuhkan pengorbanan
sumberdaya (waktu, tenaga, biaya). Aktivitas ini biasanya disimbolkan
dengan anak panah
2. Kejadian, adalah permulaan atau akhir dari sebuah aktivitas, dan
disimbolkan dengan sebuah lingkaran
3. Jalur kritis adalah sebuah jalur yang waktu penyelesaian serangkaian
pekerjaannya paling besar/panjang
4. Earliest Start Time (ES), adalah waktu paling cepat untuk memuali sebuah
aktivitas
5. Lates Start Time (LS), adalah waktu paling lambat untuk memulai sebuah
aktivitas
6. Earliest Finish Time (EF), adalah waktu peling cepat untuk selesainya
sebuah aktivitas
7. Latest Finish Time, adalah waktu paling lambat untuk menyelesaikan
sebuah aktivitas
3. Analisis Antrian
Analisis antrian diciptakan oleh A.K. Erlang pada tahun 1909 yang
masalahnya pada Operator telepon yang menjadi kuwalahan melayani para penelpon
di waktu-waktu sibuk sehingga penelpon harus antri cukup lama menunggu giliran
untuk dilayani. Teori antrian dirancang untuk memperkirakan berapa banyak
langganan menunggu dalam suatu garis antrian, kepanjangan garis tunggu, seberapa
9

sibuk fasilitas pelayanan dan apa yang terjadi bila waktu pelayanan atau pola
kedatangan berubah.
Macam-macam aturan antrian :
1. FIFO: First in First out
Kedatangan pelanggan pertama menerima pelayanan lebih dulu.
Contoh: Membeli tiket bioskop
2. LIFO: Last in First out
Kedatangan terakhir menerima pelayanan lebih dulu.
Contoh: pembongkaran barang dari truk
3. Random (acak)
Penerimaan pelayanan secara acak
Contoh: penanganan terhadap pasien gawat di rumah sakit, pengawasan
mutu barang dalam quality control.
BAB III
PENGUMPULAN DATA

3.1 Pengumpulan Data


Suatu pabrik pembangkit tenaga listrik direncanakan untuk dibangun dimana
proyek tersebut terdiri dari beberapa aktivitas. Aktivitas pertama adalah merancang
pabrik kemudian dilanjutkan dengan memilih lokasi, memilih pemasok, pegawai, dll.
Sehingga urutan aktivitas dan waktu penyelesaian aktivitas dirangkum sebagai
berikut :
Tabel 3.1 Urutan Aktivitas Dan Waktu Penyelesaian Aktivitas

10
BAB IV
PENGOLAHAN DATA

4.1 Pengolahan Data


4.1.1 Jaringan kerja
Setelah estimasi waktu penyelesaian tiap pekerjaan dalam penyelesaian
pekerjaan serta urutan pekerjaan dalam proses produksi diketahui maka dapat
dibuat diagram network untuk menentukan jalur kritis dalam penyelesaian pekerjaan
yang dapat dilihat pada gambar di bawah ini:

4.1.2 Penentuan Jalur Kritis


Adapun penentuan jalur kritis dari kasus di atas ditentukan dari perhitungan
penjumlahan waktu terlama setiap jalur, yakni :
A-B-E-I-J=12+8+12+4+6 = 42
A-C-F-I-J=12+8+18+4+6 = 44
A-C-G-H-J=12+4+5+8+6 = 35
A-D-H-J=12+3+8+6 = 29
Sehingga jalur kritisnya adalah A-C-F-I-J, karena memiliki jalur kritis dengan nilai
paling besar.

4.2 Analisis Hasil


Jadi jalur kritisnya adalah A-C-F-I-J, karena memiliki jalur kritis dengan nilai
paling besar. Pemilihan jalur kritis dilakukan pada jalur yang memiliki nilai paling
besar karena dengan nilai paling besar menggambarkan waktu paling tepat dan layak

11
12

yang digunakan untuk menyelesaikan suatu jalur dimana pada jalur tersebut terdapat
beberapa stasiun-stasiun. Pada waktu terlama yang digunakan untuk menyelesaikan
satu jalur menyatakan bahwa seluruh metode yang ada telah tercover. Sehingga
apabila pada suatu jalur yang memiliki waktu tercepat telah dapat tercover juga.
Apabila dipilih jalur kritis yang memiliki waktu tercepat maka tidak semua metode
yang ada dapat tercover oleh waktu yang tersedia.
BAB V
KESIMPULAN

3.1   Kesimpulan
Pengambilan keputusan adalah memilih satu atau lebih diantara sekian banyak
alternatif keputusan yang mungkin. Alternatif keputusan meliputi keputusan ada
kepastian, keputusan beresiko, keputusan ketidakpastian, dan keputusan dalam
konflik.
Suatu keputusan dalam kondisi pasti apabila hasil setiap alternatif tindakan
dapat ditentukan dengan pasti. Dalam kondisi pasti ini, pengambil keputusan secara
pasti mengetahui yang akan terjadi dimasa yang akan datang. Kondisi pasti didukung
oleh informasi yang lengkap sehingga diramalkan secara tepat hasil dari suatu
tindakan.
Ada beberapa teknik penyelesaian pengambilan keputusan kondisi pasti :
1.    Program linear
2.    Jaringan Kerja (Network)
3.    Analisis Antrian
Dalam menyelesaikan masalah dalam pembangunan suatu pabrik pembangkit
tenaga listrik dengan menggunakan teknik jaringan kerja yaitu dengan metode CPM
dapat dianalisis bahwa pemilihan jalur kritis dilakukan pada jalur yang memiliki nilai
paling besar karena dengan nilai paling besar menggambarkan waktu paling tepat dan
layak yang digunakan untuk menyelesaikan suatu jalur dimana pada jalur tersebut
terdapat beberapa stasiun-stasiun. Pada waktu terlama yang digunakan untuk
menyelesaikan satu jalur menyatakan bahwa seluruh metode yang ada telah tercover.
Sehingga apabila pada suatu jalur yang memiliki waktu tercepat telah dapat tercover
juga. Apabila dipilih jalur kritis yang memiliki waktu tercepat maka tidak semua
metode yang ada dapat tercover oleh waktu yang tersedia.

13
DAFTAR PUSTAKA

Fahmi, Irham. 2013. Manajemen Pengambilan Keputusan Teori dan Aplikasi.


Bandung : Alfabeta.
Saiman, Leonardus. 2015. Kewirausahaan Teori, Praktik, dan Kasus-kasus. Jakarta :
Salemba Empat.

Supriyanto. 2016. Retrospektif Ilmu Administrasi Bisnis. Jakarta : Mitra Wacana


Media.

Addict, Kaskus. “7 Perusahaan Bangkrut di Indonesia”. 04 Februari 2016. 

Ambargo, Herdino. “Pengambilan Keputusan dalam Organisasi”. 22 Mei 2013.

Amirullah. “Chevrolet Tutup Pabrik, Bos GM Indonesia Mengundurkan Diri”. 26


Februari2015. 

Ernis, Devy. “Ini Sebabnya Mengapa GM di Indonesia Tutup”. 01 Maret 2015. 

Ernis, Devy. “Pabrik Chevrolet Tutup, GM Produksi Mobil Murah?”. 28 Februari


2015. https://otomotif.tempo.co/read/news/2015/02/28/124645915/pabrik-
chevrolet-tutup-gm-produksi-mobil-murah

Kholifah, Umi. “Pengambilan Keputusan dalam Kondisi Pasti”. 29 Desember


2016. http://kondisipastitpk.blogspot.co.id/

 Rahmawati, Wita. “Pengambilan Keputusan dalam Kondisi Pasti”. 09 November


2014. http://witarahmawati.blogspot.co.id/2014/11/pengambilan-keputusan-
dalam-kondisi.html

Sinaga, Odelia. “Pabrik General Motors Tutup Kemungkinan Masalah Finansial”. 27


Februari2015. https://otomotif.tempo.co/read/news/2015/02/27/122645690/pabr
ik-general-motors-tutup-kemungkinan-masalah-finansial

Wikipedia. https://id.m.wikipedia.org/wiki/General_Motors

Anda mungkin juga menyukai