SKRIPSI
OLEH :
RURI SELVIA
170100186
SKRIPSI
OLEH :
RURI SELVIA
170100186
Puji dan syukur penulis ucapkan atas kehadirat Allah SWT yang Maha Pengasih
lagi Maha Penyayang atas segala rahmat dan karunia yang telah diberikan sehingga
penulis dapat mengerjakan skripsi dengan baik dan lancer. Skripsi ini berjudul,
“Hubungan Intensitas Penggunaan Media Sosial dengan Kualitas Tidur Pelajar Kelas
X di SMA Negeri 1 Bangkinang Kota Pada Masa Pandemi Covid-19” dibuat sebagai
salah satu syarat kelulusan Sarjana Kedokteran di Fakultas Kedokteran Universitas
Sumatera Utara.
Proses penyusunan skripsi ini dapat diselesaikan atas bantuan dan dukungan
dari banyak pihak. Oleh karena itu, penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih
dan penghargaan sebesar-besarnya kepada:
1. Kedua orangtua, Ayahanda Peltu Sukiman, Ibunda Suriani dan Adik Ririn Dwi
Anggraini atas doa, dukungan dan semangat yang terus diberikan sehingga
penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.
2. Prof. Dr. dr. Aldy Syafruddin Rambe, Sp.S(K) selaku Dekan Fakultas
Kedokteran Universitas Sumatera Utara.
3. Dr. dr. Gema Nazri Yanni, M.Ked(Ped), Sp.A(K) selaku Dosen Pembimbing
yang telah banyak membantu penulis, senantiasa meluangkan waktu, tenaga
dan pikiran, memberikan saran dan masukkan sehinggan skripsi ini dapat
terselesaikan.
4. Dr. rer. Medic., dr. M. Ichwan, M.sc selaku Dosen Ketua Penguji dan Dr. dr.
Yetty Machrina, M.Kes selaku Dosen Anggota Penguji yang telah memberikan
saran dan nasehat dalam penyempurnaan penulisan skripsi ini.
5. Sahabat-sahabat terbaik penulis, khususnya Livia Janice Purba, Sonia Febiola
Hutabarat, Khairi Alfi Syahriani, Hening Yumi Wardoyo Putri, Febby Viona
Gisella Tambunan, Dini Khairani, dan Sittia Mulyati Khasannah Uswanas
yang terus menjadi sahabat seperjuangan penulis dalam pengerjaan skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih memiliki banyak kekurangan. Oleh
karena itu, penulis mengharapkan kritik, saran dan masukkan yang membangun untuk
perbaikkan skripsi ini di kemudian hari. Semoga penelitian ini dapat bermanfaat bagi
kita semua.
Ruri Selvia
170100186
EEG : Electroencephalography
Ruri Selvia1
1
Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara
ABSTRAK
Latar Belakang. Manusia memiliki kebutuhan tertentu, baik kebutuhan fisiologis maupun
kebutuhan psikologis. Salah satu kebutuhan fisiologis yaitu istirahat atau tidur. Pola tidur
mencakup jadwal masuk tidur dan bangun, irama tidur, frekuensi tidur, mempertahankan kondisi
tidur, serta kepuasan tidur. Pola tidur akan berubah – ubah seiring bertambahnya usia. Salah
satu faktor yang dapat mempengaruhi pola tidur adalah gaya hidup. Ketidakmampuan remaja
dalam manejemen waktu penggunaan media sosial dengan baik dan benar ketika berada di
sekolah maupun di rumah, akan berdampak pada ketidakaturan pola istirahat dan tidur pada
remaja. Tujuan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan intensitas
penggunaan media sosial dengan kualitas tidur pada pelajar kelas X di SMA Negeri 1
Bangkinang Kota pada masa pandemi Covid-19. Metode. Penelitian ini merupakan penelitian
analitik dengan menggunakan desain studi cross sectional. Data yang digunakan merupakan data
primer. Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner yang dibagikan kepada
responden. Data yang telah dikumpulkan dianalisis dengan menggunakan uji statistik chi square.
Hasil. Dari penelitian ini didapatkan hasil responden yang aktif menggunakan media sosial
sebanyak 66 orang (82,5%) dan yang tidak aktif menggunakan media sosial sebanyak 14 orang
(17,5%). Hasil kuesioner untuk kualitas tidur yang mengalami kualitas tidur baik sebanyak 48
orang (60,0%) dan yang mengalami kualitas tidur buruk sebanyak 32 orang (40,0%). Hasil uji
statistik chi square diperoleh nilai p value 0,031 (<0,05) yang menunjukkan adanya hubungan
antara intensitas penggunaan media sosial dengan kualitas tidur. Kesimpulan. Terdapat
hubungan antara intensitas penggunaan media sosial dengan kualitas tidur pada pelajar kelas X
di SMA Negeri 1 Bangkinang Kota di masa pandemi Covid-19.
Ruri Selvia1
ABSTRACT
Background. Humans have certain needs, both physiological needs and psychological needs.
One of the physiological needs is rest or sleep. Sleep patterns include schedules for going to sleep
and wake up, sleep rhythm, sleep frequency, maintaining sleep conditions, and sleep satisfaction.
Sleep patterns will change with age. One of the factors that can affect sleep patterns is lifestyle.
The inability of adolescents to manage their time using social media properly when they are at
school or at home will have an impact on the irregularity of rest and sleep patterns in
adolescents. Purpose. This study aims to determine whether there is a relationship between the
intensity of social media use and the quality of sleep in class X students at SMA Negeri 1
Bangkinang Kota during the pandemic Covid-19. Method. This study is an analytical study using
astudy design cross sectional. The data used are primary data. Data were collected using a
questionnaire distributed to respondents. The data collected were analyzed using thestatistical
test chi square. Result. From this research, it was found that the respondents who actively used
social media were 66 people (82.5%) and 14 people who were not actively using social media
(17.5%). The results of the questionnaire for sleep quality who experienced good sleep quality
were 48 people (60.0%) and those who experienced bad sleep quality were 32 people (40.0%).
The results of thestatistical test chi square obtained a p value of 0.031 (<0.05) which indicated a
relationship between the intensity of social media use and sleep quality. Conclusion. There is a
relationship between the intensity of social media use and the quality of sleep in class X students
at SMA Negeri 1 Bangkinang Kota during the pandemic Covid-19.
Sejarah dan perkembangan media sosial dapat dilihat sebagai berikut: (Astari, et
all, 2019)
Menurut Philip Kotler dan Kevin Keller (2016), media sosial adalah fasilitas yang
disediakan untuk para konsumen guna berbagi informasi melalui teks, video, gambar,
dan audio antara satu orang dengan orang lain, satu perusahaan dengan perusahaan
lain, atau bahkan satu orang dengan perusahaan (Julia, 2020).
Media sosial mempunyai ciri – ciri sebagai berikut : (Astari, et all, 2019)
• Pesan yang di sampaikan tidak hanya untuk satu orang saja namun bisa keberbagai
banyak orang contohnya pesan melalui SMS ataupun internet
• Pesan yang di sampaikan bebas, tanpa harus melalui suatu Gatekeeper
• Pesan yang di sampaikan cenderung lebih cepat di banding media lainnya
• Penerima pesan yang menentukan waktu interaksi
Di era globalisasi ini media sosial merupakan kebutuhan pokok bagi setiap orang,
dengan media sosial ini akan dapat berinteraksi dengan berbagai penggunadari
seluruh dunia, bahkan mungkin bisa menjalin hubungan bisnis dari berbagai
kalangan.
a. Proyek Kolaborasi
Website mengijinkan usernya untuk dapat mengubah, menambah, ataupun
menghapus konten-konten yang ada di website ini. Contohnya Wikipedia.
b. Blog dan Microblog
User (pengguna) lebih bebas dalam mengekspresikan sesuatu di blog ini seperti
curhat ataupun mengkritik kebijakan pemerintah. Contohnya twitter.
c. Konten
Para user dari pengguna website ini saling membagi konten-konten media, baik
seperti video, e-book, gambar, dan lain-lain. Contohnya YouTube.
d. Situs jejaring sosial
Aplikasi yang mengizinkan user untuk dapat terhubung dengan cara membuat
informasi pribadi sehingga dapat terhubung dengan orang lain. Informasi pribadi itu
bisa seperti foto-foto. Contohnya facebook.
e. Virtual game world
Dunia virtual, dimana mengreplikasikan lingkungan 3D, dimana user bisa muncul
dalam bentuk avatar–avatar yang diinginkan serta berinteraksi dengan orang lain
selayaknya di dunia nyata. Contohnya game online.
f. Virtual sosial world
Dunia virtual yang dimana penggunanya merasa hidup di dunia virtual, sama
seperti virtual game world, berinteraksi dengan yang lain. Namun, Virtual Sosial
World lebih bebas, dan lebih ke arah kehidupan, Contohnya second life.
Sedangkan berdasarkan laporan terbaru We Are Social, pada tahun 2020 media
sosial yang paling banyak 'ditongkrongi' oleh pengguna internet Indonesia dari paling
teratas adalah:
2. WhatsApp,
WhatsApp Messenger atau WhatsApp merupakan sebuah aplikasi perpesanan
(messenger) instan dan lintas platform pada smartphone yang memungkinkan
pengguna mengirim dan menerima pesan seperti SMS tanpa menggunakan pulsa
melainkan koneksi internet (Nabilah, 2020).
5. Twitter
6. Line
7. FB Messenger
8. LinkedIn
9. Pinterest
10. We Chat
11. Snapchat
12. Skype
Menurut wikipedia skype adalah sebuah program komunikasi dengan
teknologi P2P (peer to peer). Program ini merupakan program bebas (dapat diunduh
gratis) dan dibuat dengan tujuan penyediaan sarana komunikasi suara (voice)
berkualitas tinggi yang murah berbasiskan internet untuk semua orang di berbagai
belahan dunia. Pengguna Skype dapat berbicara dengan pengguna Skype lainnya
Menurut Arfianingrum (2013), ada beberapa dampak positif dan negatif yang
dihasilkan sosial media, sebagai berikut:
2.2. TIDUR
2.2.1. DEFINISI TIDUR
Tidur merupakan proses fisiologis yang bersiklus bergantian dengan periode yang
lebih lama dari keterjagaan (Potter & Perry, 2005). Tidur dibutuhkan oleh setiap
individu untuk dapat menjaga status kesehatan pada tingkat yang optimal. Tidur dapat
memulihkan kondisi tubuh, meningkatkan memori seseorang, mengurangi stress,
depresi, kecemasan serta menjaga keseimbangan kemampuan dan konsentrasi saat
melakukan berbagai aktivitas (Kozier, Erb, Berman & Snyder, 2010).
Selama tidur, dalam tubuh seseorang terjadi perubahan proses fisiologis.
Perubahan tersebut antara lain: (Nurhalija, 2018)
a. Penurunan tekanan darah, denyut nadi
b. Dilatasi pembuluh darah perifer
c. Kadang-kadang terjadi peningkatan aktivitas traktus gastrointerstinal.
d. Relaksasi otot-otot rangka
e. Basal metabolisme rate (BMR) menurun 10-30 %
Tidur dianggap sebagai keadaan pasif yang dimulai dari input sensorik walaupun
mekanisme inisiasi aktif juga mempengaruhi keadaan tidur. Faktor homeostatik
a. Mekanisme Hemeostatis
Sistem aktivasi reticular (SAR) berlokasi pada batang otak teratas. SAR terdiri
dari sel khusus yang mempertahankan kewaspadaan dan terjaga. SAR menerima
stimulus sensori visual, auditori, nyeri dan taktil serta aktivitas koteks serebral
(misalnya; proses emosi dan berfikir). Neuron dalam SAR mengeluarkan
ketekolamin seperti norepinefrin. Tidur dapat dihasilkan dari pengeluaran
serotonin dari sel tertentu pada otak depan bagian tengah tepatnya disebut daerah
sinkronisasi bulbar (bulbar synchronizing region, BSR). Seseorang dapat tertidur
atau tetap terjaga tergantung pada keseimbangan impuls yang diterima dari pusat
yang lebih tinggi (pikiran), reseptor sensori perifer (misalnya stimulus bunyi atau
cahaya), dan sistem limbik (emosi).
b. Irama Sirkandian
Irama sirkandian atau irama diurnal merupakan pola bioritme yang berulang
selam rentang waktu 24 jam. Fluktuasi dan prakiraan suhu tubuh, denyut jantung,
tekanan darah, sekresi hormone, kemampuan sensori dan suasana hati tergantung
pada pemeliharaan siklus sirkandian 24 jam (Potter & Perry, 2005). Pola tidur-
bangun dapat menyebabkan adanya pelapasan hormone tertentu. Melatonin,
diaintesis di kelenjar pineal saat waktu gelap, saat siang hari pineal tidak efektif
tetapi jika matahari sudah terbenam dan hari mulai gelap pineal mulai
memproduksi melatonin, yang akan dilepas ke dalam darah.
Tidur REM
Pola tidur adalah model, bentuk atau corak tidur dalam jangka waktu yang relatif
menetap dan meliputi (1) jadwal jatuh (masuk) tidur dan bangun, (2) irama tidur, (3)
frekuensi tidur dalam sehari, (4) mempertahankan kondisi tidur, dan (5) kepuasan
tidur (Prayitno,2002).
Ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mencapai pola tidur yang sehat,
yaitu: (Nurlia, 2016)
a. Disiplin waktu, sebaiknya tentukanlah kapan kita harus tidur dan kapan harus
bangun. Para ahli tidur menyakini ritme dan jadwal tidur yang tetap serta teratur
akan memberikan kontribusi positif terhadap tidur yang sehat.
Gangguan pola tidur akan diukur dengan menggunakan Pittsburg Sleep Quality
Index (PSQI). PSQI dikembangkan dengan beberapa tujuan : untuk memberikan
gambaran yang valid dan standar ukuran kualitas tidur, untuk membedakan kualitas
Gangguan tidur yang sering dialami dibagi menjadi 6 garis besar berdasarkan
International Classification of Sleep (Tuck, 2020), yaitu:
2.3. REMAJA
2.3.1. DEFINISI REMAJA
Masa remaja atau masa adolesens adalah suatu fase tumbuh kembang yang
dinamis dalam kehidupan seorang individu. Masa ini merupakan periode transisi dari
masa kanak-kanak ke masa dewasa yang ditandai dengan percepatan perkembangan
fisik, mental, emosional, dan sosial (Meita, 2013).
Menurut WHO, remaja adalah bila anak telah mencapai umur 10-19 tahun.
Menurut Undang-Undang No.4 tahun 1979 mengenai kesejahteraan anak, remaja
adalah individu yang belum mencapai umur 21 tahun dan belum menikah (Meita,
2013).
Menurut perkembangannya (Depkes RI, 2008), masa remaja dibagi menjadi tiga
tahap, yaitu : (Bagus, 2018)
Kebutuhan
Tidur
Intensitas Penggunaan Media Sosial:
• Jenis Media Sosial
• Durasi penggunaan Media
Sosial
• Kemudahan mengakses Media Faktor yang mempengaruhi:
Sosial
• Pengaruh Media Sosial • Penyakit
• Lingkungan
• Kelelahan
• Gaya hidup
Media Sosial
• Medikasi
• Media penyebaran
informasi
• Mengembangkan
keterampilan sosial
• Memperluas jaringan
pertemanan Gangguan Pola Tidur
• Hiburan
(Kualitas Tidur)
Keterangan:
2.6. HIPOTESIS
METODE PENELITIAN
Jenis penelitian ini adalah analitik dengan menggunakan desain studi cross
sectional untuk menilai hubungan intensitas penggunaan media sosial dengan kualitas
tidur pada siswa – siswi kelas X di SMA Negeri 1 Bangkinang Kota pada masa
pandemi Covid-19.
Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni hingga Desember 2020 di SMA Negeri 1
Bangkinang kota.
Populasi yang diambil dalam penelitian ini adalah siswa siswi kelas X SMA
Negeri 1 Bangkinang Kota dengan jumlah 374 orang siswa.
3.2.2. Sampel
Pengambilan sampel dalam penelitian ini dengan cara total sampling yaitu
seluruh siswa siswi kelas X SMA Negeri 1 Bangkinang Kota yang memenuhi kriteria
inklusi dan kriteria eksklusi.
Adapun kriteria inklusi dan eksklusi dalam pengambilan sampel pada penelitian
ini, yaitu:
a) Kriteria Inklusi
1. Siswa – siswi kelas X SMA Negeri 1 Bangkinang Kota yang menggunakan tiga
media sosial yaitu youtube, instagram dan whatsapp.
b) Kriteria Eksklusi
1. Siswa – siswi selain kelas X SMA Negeri 1 Bangkinang Kota yang menggunakan
lebih dari tiga media sosial.
Dari 374 responden yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi didapatkan 80
responden, maka dalam penelitian ini memperoleh sampel sebanyak 80 responden.
Penelitian ini menggunakan data primer, yaitu data yang diperoleh dari sampel
penelitian, meliputi:
Menurut Nurhalija (2018), pengunaan skala ini lebih fleksibel karena tidak
terbatas untuk pengukuran sikap saja tetapi tidak digunakan untuk mengukur persepsi
responden terhadap fenomena lainnya seperti untuk mengukur status sosial ekonomi,
kelembagaan, pengetahuan, kemampuan, proses kegiatan dan lain-lain. Dalam skala
model rating scale, responden akan menjawab salah satu jawaban kuantitatif yang
telah disediakan.
1. Editing
Editing adalah upaya untuk memeriksa kembali kebenaran data yang diperoleh
atau dikumpulkan. Editing dapat dilakukan pada tahap pengumpulan data atau setelah
data terkumpul.
2. Coding
Coding merupakan kegiatan pemberian kode numerik (angka) terhadap data yang
terdiri atas beberapa kategori. Kuesioner yang telah diisi responden akan diberi kode
sebelum diolah di komputer. Biasanya dalam pemberian kode dibuat juga daftar kode
dan artinya dalam satu buku (code book) untuk memudahkan kembali melihat dan arti
suatu kode dari suatu variabel.
3. Scoring
Menetapkan pemberian skor pada jawaban kuesioner penggunaan media sosial
dan insomnia.
1. Analisis univariat
Dilakukan pada tiap variabel untuk melihat distribusi frekuensi dan persentase
dari variabel independen penelitian, yaitu variable intensitas penggunaan media
sosial.
2. Analisis bivariat
Dilakukan untuk melihat hubungan antara variabel independen dengan variabel
dependen, yaitu hubungan antara intensitas penggunaan media sosial dengan
gangguan pola tidur. Analisis statistik yang digunakan adalah uji Chi Square
dengan software SPSS 26.
Proses pengambilan data pada penelitian ini dilakukan pada bulan November
2020 di SMA Negeri 1 Bangkinang Kota yang beralamat di Jalan Jenderal Sudirman,
Kelurahan Langgini, Kecamatan Bangkinang, Kabupaten Kampar, Provinsi Riau.
Sampel pada penelitian ini adalah pelajar kelas X yang berjumlah 374 orang dan
yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi sebanyak 80 orang, maka didapatkan
jumlah responden yang diteliti sebanyak 80 orang. Data yang digunakan pada
penelitian ini adalah data primer menggunakan alat bantu penelitian berupa kuesioner
yang diisi secara online melalui google formulir.
Berikut ini diuraikan distribusi frekuensi data kategorik yang peneliti dapatkan
selama pengambilan data.
Berdasarkan lama tidur dalam sehari, didapatkan sebanyak 21 orang (26,3%) tidur
kurang dari 8 jam sehari, sebanyak 43 orang (53,8%) tidur 8-9 jam sehari, dan
sebanyak 16 orang (20,0%) tidur lebih dari 9 jam sehari. Dari hasil penelitian
didapatkan mayoritas responden tidur selama 8 – 9 jam sehari. Tidur merupakan
proses fisiologis yang bersiklus bergantian dengan periode yang lebih lama dari
keterjagaan (Potter & Perry, 2005). Tidur dibutuhkan oleh setiap individu untuk dapat
menjaga status kesehatan pada tingkat yang optimal. Tidur dapat memulihkan kondisi
tubuh, meningkatkan memori seseorang, mengurangi stress, depresi, kecemasan serta
menjaga keseimbangan kemampuan dan konsentrasi saat melakukan berbagai
aktivitas (Kozier, Erb, Berman & Snyder, 2010). Waktu tidur minimal 6 jam. Tidur
yang baik ditandai oleh rasa nyenyak selama tidur (tidak mengalami gangguan tidur),
tidak memperoleh mimpi buruk, dan merasa segar saat terbangun (Nurhalija, 2018).
Tidur dianggap sebagai keadaan pasif yang dimulai dari input sensorik walaupun
mekanisme inisiasi aktif juga mempengaruhi keadaan tidur. Faktor homeostatik
(faktor S) maupun faktor sirkadian (faktor C) juga berinteraksi untuk menentukan
waktu dan kualitas tidur (Arief, et all, 2010).
Kualitas tidur
Variabel Baik Buruk Total Nilai p
N % N % N %
Intensitas Penggunaan
Media Sosial 0,031
Tidak aktif 12 85,7 2 14,3 14 100
Dari tabel diatas didapatkan kelompok responden yang aktif menggunakan media
sosial sebanyak 66 orang dengan kualitas tidur yang baik sebanyak 36 orang (54,5%)
dan kualitas tidur yang buruk sebanyak 30 orang (45,5%), kelompok responden yang
tidak aktif menggunakan media sosial sebanyak 14 orang dengan kualitas tidur baik
sebanyak 12 orang (85,7%) dan kualitas tidur yang buruk sebanyak 2 orang (14,3%).
Maka dapat diartikan bahwa responden yang tidak aktif menggunakan media sosial
memiliki kualitas tidur yang lebih baik dibandingkan dengan responden yang aktif
menggunakan media sosial.
Pada masa pandemi Covid-19 yang mana telah ditetapkan oleh pemerintah untuk
melakukan lockdown guna menekan penyebaran Virus Corona. Pada saat ini semua
Akses media sosial menurut Buente dan Robbin dibagi menjadi 4 dimensi
berdasarkan kepentingannya. Dimensi pertama adalah informasi (information utility),
yaitu untuk memperoleh informasi atau berita secara online. Yang kedua adalah
kesenangan (leisure/fun activities) adalah online dengan alasan yang tidak istimewa,
hanya untuk kesenangan atau untuk menghabiskan waktu. Yang ketiga adalah
komunikasi (communication), yaitu untuk mengirim dan menerima pesan seperti
email. Dan yang ke empat adalah transaksi (transactions), yaitu untuk membeli
produk secara online misalnya buku, pakaian dan lain sebagainya (Nurhalija,2018).
Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Qomariyah (2009), menunjukkan bahwa
remaja yang mengakses internet di rumah cenderung menggunakan internet dengan
intensitas frekuensi paling sering, yakni setiap hari. Seperti halnya dengan frekuensi
internet yang sering digunakan oleh remaja, kebanyakan penggunaan internet oleh
remaja yang memiliki koneksi internet dirumah durasi penggunaannya setiap kali
mengakses internet yakni ≥ 4 jam. Sedangkan pada remaja yang menggunakan akses
internet melalui warung internet frekuensi pemakaian internet yaitu sebanyak 1-2 kali
perminggu dengan rata-rata lama penggunaannya adalah ≥ 3 jam sampai dengan < 4
jam. Penggunaan media sosial juga dipengaruhi oleh fasilitas untuk mengakses
internet yang dimiliki oleh remaja. Remaja yang menggunakan handphone,
laptop/komputer dirumah serta fasilitas lainnya untuk berlangganan internet akan
memiliki intensitas penggunaan yang berbeda dengan remaja yang mengakses
internet dari warung internet.
Dari hasil penelitian dapat dilihat bahwa penggunaan media sosial memiliki
hubungan dengan kualitas tidur pada pelajar. Hasil pengisian kuesioner menunjukkan
bahwa sebagian besar pelajar di SMA Negeri 1 Bangkinang Kota aktif menggunakan
media sosial, selain itu responden juga mengalami kualitas tidur yang buruk akibat
penggunaan media sosial secara aktif. Responden yang menggunakan media sosial
secara aktif, namun memiliki kualitas tidur yang baik, hal ini mungkin disebabkan
mereka mampu mengatur waktu kapan menggunakan media sosial dan kapan waktu
untuk tidur sehingga mereka tidur tepat pada waktunya. Kualitas tidur buruk yang
dialami oleh pengguna media sosial yang tidak aktif dimungkinkan karena adanya
faktor lain yang menyebabkan responden mengalami kualitas tidur yang buruk,
seperti tugas sekolah dan kegiatan lainnya.
5.1. KESIMPULAN
5.2. SARAN
Dari seluruh proses penelitian yang telah dijalani oleh peneliti, maka dapat
diungkapkan saran yang dapat bermanfaat bagi semua pihak yang berperan dalam
penelitian ini, adanya saran tersebut yaitu:
1. Penyuluhan tentang penggunaan media sosial yang sehat dan tepat sebaiknya
dijadikan ide baru guna meminimalisir dampak – dampak buruk yang
diakibatkan.
2. Pada penelitian ini hanya menilai satu variabel (sosial media), maka saran yang
saya ajukan adanya penelitian lanjutan yang menilai lebih banyak variabel
(tidak hanya sosial media) yang berpengaruh dengan kualitas tidur.
Afrianingrum, R., Mulyono, S., & Ti, M. (2008). Pengaruh Jejaring Sosial Terhadap
Aktivitas Belajar Mahasiswa Fakultas Komputer Institut Bisnis Nusantara.
Pengaruh Media Sosial Terhadap Pola Pikir Mahasiswa, 1, 23.
Apa Itu Tik Tok Yang Sedang Ramai Dipakai? | Gadgetren. (n.d.).
https://gadgetren.com/2018/03/16/apa-itu-tik-tok-video-media-sosial/
Ariani, M., Elita, V., & Zulfitri, R. (2009). Hubungan Intensitas Penggunaan
Jejaring Sosial Terhadap Kualitas Tidur Remaja di SMAN 3 Siak. 1–11.
Arifin, A. R., Ratnawati, & Burhan, E. (2010). Fisiologi Tidur dan Pernapasan.
Jurnal Respirologi Indonesia, 1–12.
Erliana, E., Haroen, H., & Susanti, R. D. (2008). Perbedaan tingkat insomnia lansia
sebelum dan sesudah latihan relaksasi otot progresif (progressive muscle
relaxation) di BPSTW Ciparay Bandung. Perbedaan Tingkat Insomnia Lansia
Fatty Faiqah, . Muh. Nadjib, . Andi Subhan Amir, . (2016). Youtube Sebagai Sarana
Komunikasi bagi Komunitas Makassarvidgram. Jurnal Komunikasi KAREBA,
5(2), 259–272. https://doi.org/10.1080/14639947.2015.1006801
Julia Anjarwati. (2020). Media Sosial: Pengertian, Jenis, Fungsi, dan Contoh. In
Februari. https://tekno.foresteract.com/media-sosial/
Junaidi. (2010). Prosedur Uji Chi-Square Transmigration and its Impact on Regional
Development View Project. June, 1–9.
https://doi.org/10.13140/RG.2.1.2797.8400
Kaplan, Andreas M dab Michael Haenlein. 2010. Users of the World, Unite! The
Challenges and Opportunities of Sosial Media. Business Horizons.
Munardi. (2003). Pada Pasien Dengan Perubahan Fungsi Dr . Zainoel Abidin Banda
Aceh. Jurnal Keperawatan Indonesia, 7(2), 48–53.
Nafiah, N., & Kustiningsih. (2018). Hubungan Durasi Penggunaan Media Sosial
dengan Kualitas Tidur pada Remaja Kelas VIII di SMP Muhammadiyah 1
Nurlia. (2016). Pengaruh pola tidur sehat terhadap tingkat insomnia lansia. Skripsi,
9(2), 10. https://doi.org/10.5151/cidi2017-060
Prayitno, A. (2002). Gangguan pola tidur pada kelompok usia lanjut dan
penatalaksanaannya. J Kedokter Trisakti, 21(1), 23–30.
https://doi.org/10.1002/14651858.cd003404
Syamsoedin, W., Bidjuni, H., & Wowiling, F. (2015). Hubungan Durasi Penggunaan
Media Sosial Dengan Kejadian Insomnia Pada Remaja Di Sma Negeri 9
Tuck. (2020). Sleep Disorders - Types, Symptoms, Diagnosis, Treatments Tuck Sleep.
Tuck.
We Are Social. (2020). Riset: Ada 175,2 Juta Pengguna Internet di Indonesia.
https://inet.detik.com/cyberlife/d-4907674/riset-ada-1752-juta-pengguna-
internet-di-indonesia
NIM : 170100186
Agama : Islam
Alamat : Jl. Sultan Agung No. 10, Desa Bukit Payung, Kec.
Bangkinang, Kab. Kampar, Prov. Riau
Riwayat Pendidikan :
Riwayat Pelatihan :
Riwayat Organisasi :-
Riwayat Kepanitiaan :
Riwayat Prestasi :-
Lembar Penjelasan
Medan, 2020
Peneliti,
(Ruri Selvia)
Lembar Persetujuan
Nama :
Umur :
Kelas :
Alamat :
Bangkinang, 2020
( )
INDENTITAS RESPONDEN
Nama :
Umur :
Kelas :
Jenis kelamin :
Telp./Hp :
1. SOSIAL MEDIA
Keterangan:
SR : Sering (2)
JR : Jarang (1)
T : Tidak (0)
Kuesioner PSQI yang telah diterjemahkan dalam penelitian yang dilakukan oleh
Diyanah Syolihan Rinjani Putri tahun 2018 dengan judul “Pengaruh Penerapan Sunah
Rasul Sebelum Tidur terhadap Kualitas Tidur pada Pasien Kanker Payudara yang
Menjalani Kemoterapi di RSUD Djojonegoro Temanggung”
(misal 07:00)
3. Dalam 1 bulan terakhir, pada pukul berapa anda biasanya terbangun
di pagi hari? _ _:_ _
(Contoh: 6 Jam)
4. Dalam 1 bulan terakhir, berapa jam anda dapat tidur nyenyak di
malam hari? _ _ jam
Berilah tanda “√” pada salah satu jawaban yang anda anggap paling sesuai
5. Dalam 1 bulan terakhir,
Kurang Satu atau Tiga kali
seberapa sering anda Tidak
dari dua kali atau lebih
mengalami gangguan tidur, pernah
seminggu dalam dalam
yang disebabkan karena : sama sekali
sekali seminggu seminggu
g. Merasa kepanasan
i. Merasa nyeri/kesakitan
j. Alasan lain yang
mengganggu, tolong
jelaskan:_______________
______________________
______________________
_____________________
Seberapa sering anda
mengalami gangguan tidur
karena hal tersebut.
Sangat baik Cukup baik Cukup Sangat
6. Dalam 1 bulan terakhir buruk buruk
bagaimana anda menilai
kualitas tidur anda secara
keseluruhan?
Komponen 1 :................................
Komponen 2 :................................
Komponen 3 :................................
Komponen 4 :................................
Komponen 5 :................................
Komponen 6 :................................
Komponen 7 :................................
Jumlah keseluruhan skor PSQI :................................
Jumlah total skor PSQI : Jumlah dari skor dari ketujuh komponen
KESIMPULAN : Baik (≤ 5) / Buruk (> 5)
Jenis Kelamin
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Laki-laki 37 46.3 46.3 46.3
Perempuan 43 53.8 53.8 100.0
Total 80 100.0 100.0
Usia
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 14 2 2.5 2.5 2.5
15 49 61.3 61.3 63.8
16 29 36.3 36.3 100.0
Total 80 100.0 100.0
Kegunaan Sosmed
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Belajar 9 11.3 11.3 11.3
Belajar, hiburan 8 10.0 10.0 21.3
Hiburan 2 2.5 2.5 23.8
Mencari informasi , belajar, 1 1.3 1.3 25.0
hiburan
Mencari informasi, belajar 4 5.0 5.0 30.0
Mencari informasi, belajar, 55 68.8 68.8 98.8
hiburan
Mencari informasi, hiburan 1 1.3 1.3 100.0
Total 80 100.0 100.0
Lama Tidur
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 8-9 jam 43 53.8 53.8 53.8
Kategori
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak aktif 14 17.5 17.5 17.5
Aktif 66 82.5 82.5 100.0
Total 80 100.0 100.0