Anda di halaman 1dari 8

MATERNITAS 2

SOP CARA MEMASANG KONDOM

Di Susun Oleh :

Kelompok 33/4A

Nur Laily Oktavia 1130018020

Dosen Pembimbing :

R.Khairiyatul Afiyah, M.Kep,Ns.Sp.Kep.Mat.

PRODI S1 KEPERAWATAN

FAKULTAS KEBIDANAN DAN KEPERAWATAN

UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SURABAYA

2020
PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN
FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SURABAYA
“SOP CARA MEMASANG KONDOM”

Definisi : Kondom merupakan selubung atau sarung karet yang terbuat dari
berbagai bahan diantaranya lateks (karet), plastic (vinil), atau bahan
alami (produksi hewani) yang dipasang pada penis saat berhubungan.
Kondom terbuat dari karet sintetis yang tipis, berbentuk silinder, dengan
muaranya berpinggir tebal, yang digulung berbentuk rata.standart
kondom dilihat dari ketebalannya yaitu 0,02 mm.
Tujuan : 1. Untuk mencegah kehamilan.
2. Untuk mencegah penularan penyakit kelamin pada saat bersenggama/
tertularnya penyakit seksual menular (PMS).
3. Untuk mencegah virus yang mematikan HIV.
4. Membantu meningkatkan kehidupan seks dengan memperpanjang
waktu ejakulasi.
5. Untuk mencegah cedera
6. Untuk menjaga ereksi, jika pria mengalami kesulitan ereksi.
7. Untuk mencegah pertemuan antara ovum dan sperma /mencegah
spermatozoa mencapai saluran genital wanita.
8. Untuk memberikan kesenangan agar lebih bugar dan sehat.
Kelebihan : 1. Efektif bila pemakaian benar
2. Tidak mengganggu produksi ASI
3. Tidak mengganggu kesehatan klien
4. Tidak mempunyai pengaruh sistematik
5. Murah dan tersedia diberbagai tempat
6. Tidak memerlukan resep dan pemeriksaan khusus
7. Mencegah penularan PMS
8. Mencegah ejakulasi
9. Mengurangi insidensi kanker serviks
10.Adanya interaksi sesama pasangan

Kekurangan : 1. Cara penggunaan sangat mempengaruhi kebersihan kontrasepsi


2. Agak mengganggu hubungan seksual (mengurangi sentuhan
langsung)
3. Pada beberapa klien bisa menyebabkan kesulitan untuk
mempertahankan ereksi
4. Pembuangan kondom bekas mungkin menimbulkan masalah dalam
hal limbah
5. Perlu menghentikan sementara aktifitas dan spontanitas hubungan
seks guna memasang kondom
6. Perlu dipakai secara konsisten, hata-hati, dan terus-menerus setiap
senggama (kurang praktis)
Efek samping : Pada sejumlah kecil kasus terdapar reaksi alergi terhadap kondom karet
Indikasi : Semua pasanga usia subur yang ingin berhubungan seksual dan belum
menginginkan kehamilan. Selain itu untuk perlindungan maksimum
terhadap penyakit infeksi menular seksual.
Kontraindikasi : 1. Alergi terhadap kondom karet

2. Penurunan sensasi

3. Malformasi penis

4. Apabila secara psikologis pasangan tidak dapat menerima motode ini


Persiapan alat : 1. Kondom laki-laki dan perempuan
2. Lembar balik ABPK
3. Timbangan
4. Tensi
5. Tempat sampah
Persiapan 1. Cuci tangan
perawat : 2. Memakai APD lengkap (jika dipergunakan)
Persiapan 1. Menjelaskan konseling tentang alat kontrasepsi pada kondom
pasien : 2. Menjelaskan konseling prosedur pemasangan alat kontrasepsi
3. Meminta pasien tanda tangan inform concent
Prosedure 1. Melakukanan amneses pasien
perawat : 2. Melakukan KIE tentang alat kontasepsi Kondom, mengenai:
manfaat, efeksamping, efektifitas, prosedur pemasangan
dan lain-lain
3. Meminta pasien tanda tangan inform concent
4. Memberikan kondom
5. Menginformasikan kapan akseptor harus berkunjung kembali.
6. Membereskan diri dan alat
7. Melakukan dokumentasi
Prosedur pada 1. Lakukan informed consent (penjelasan dan persetujuan)
pria :
2. Gunakan kondom sebelum penis mendekati genetalia eksternal
wanita.

3. Sebelum digunakan, periksa dulu kondom.

4. Apabila pria tidak disirkumsisi, ujung kulit penis harus ditarik


kebelakang sebelum memasukkan kondom.

5. Apabila kondom memiliki ujung datar, bukan ujung yang meruncing,


sisakan ruang kosong sepanjang ½ inci untuk menahan semen, ruang
kosong ini seharusnya tidak boleh berisi udara. Bentuk ruang kosong
dengan menekuk ujung kondom saat dalam keadaan lemas sambal
memulai memasang kondom ke penis.

6. Gunakan kondom pada penis yang sedang ereksi sepanjang penis


sampai mencapai rambut pubis dipangkal penis.
7. Pastikan terdapat pelumas yang adekuat pada bagian luar kondom
karena jika pelumas tidak adekuat, kondom rentan terhadap sobek
akibat gesekan.apabila menggunakan kkondom lateks dan anda
memerlukan pelumas, gunakan air atau pelumas berbahan dasar air,
jangan gunakan pelumas berbahan dasar minyak karena dapat
merusak lateks. Bahan yang terapeutik untuk vagina, seperti monistat,
jika tidak aman digunakan untuk kondom lateks. Untuk kondom
polyuretan, anda dapat menggunakan semua jenis pelumas yang anda
inginkan.

8. Setelah ejakulasi pria harus menarik kembali penisnya sebelum


penisnya menjadi lemas.

9. Untuk mencegah kondom terlepas atau mengalami kebocoran, pria


menarik penisnya dari vagina sambal penis tetap ereksi untuk
menghindari kebocoran. Sebelum dibuang periksa adannya lubang
pada kondom. Jika ada robekan, wanita tersebut harus segera
menggunakan busa spermisida.
Prosedur pada 1. Sobek pembuka kondom pada sisi pembungkus, jangan disobek
wanita : mengarah kedalam kondom (merobek ke arah tengah). Ujung yang
tertutup di bentuk lonjong pipih atau bisa juga angka delapan salah
satu jari-jari tangan.
2. Tangan lain membuka bibir vagina dan yang memegang ujung
kondom yang tertutup memasukkan kedalam lubang kemaluan.

3. Setelah cincin masuk ke dalam vagina, tangan yang satu masukkan


jari ke dalam kondom untuk mendorong agar kondom bisa masuk
seluruhnya. Usahakan cincin yang didalam menghadap langsung ke
arah mulut rahim.

4. Rapihkan cincin bagian luar yang terbuka di bibir vagina. Kondom siap
dipakai untuk berhubungan badan suami istri. Selamat menikmati.
5. Untuk melepasnya tinggal dicabut pelan-pelan dan lapisan bagian
cincin yang luar dipencet agar air mani tidak berantakan kemana-
mana.

6. Buang bekas kondom ke tempat sampah, dengan cara membungkus


dengan tissue
DAFTAR PUSTAKA

Affandi, Biran. 2014. Buku panduan Pelayanan Kontrasepsi edisi 3. Jakarta: YBPSP.

Anggraini, Yetti dkk. 2012. Pelayanan Keluarga Berencan. Yogyakarta: Press.

Hartanto, Hanafi. 2015. Keluarga Berencana dan Kontrasepsi. Jakarta: Pustaka Sinar
Harapan.

Meiliya, Eny. 2010. Buku Saku Kebidanan. Jakarta : Buku Kedokteran EGC

Prawirohardjo, Atikah. 2010. Panduan Kontrasepsi. Yogyakarta: Nuha Medika.

Saifuddin. BA. 2013. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi. Jakarta: Yayasan Bina.

Sulistyawati, Ari. 2014. Buku Pelayanan Keluarga Berencana. Jakarta Selatan : Salemba
Medika.

Anda mungkin juga menyukai