Anda di halaman 1dari 22

Assalamu’alaikum Wr Wb

HALLO TEMAN - TEMAN


Assalamu’alaikum Wr Wb
HALLO TEMAN - TEMAN
KONSEP BERPIKIR KRITIS DALAM KEPERAWATAN
  
 
KDK 2
KONSEP BERPIKIR KRITIS DALAM KEPERAWATAN
  
 
KDK 2
MY TEAM WORK
Definisi Berfikir Kritis
 Pemikiran yang kritis akan memperhatikan apa yang penting dalam sebuah
situasi, membayangkan dan mengeksplorasi semua alternatif,
mempertimbangkan kode etik dan kemudian membuat suatu keputusan (Potter &
CONTENT

TEAMS
STORY

STORY
Perry, 2010). Nesta
Alfiyah
Oky Istiowati Adewata Faizatur
Farhatu Aini Nurhidayati
 Berpikir 1kritis dapat diartikan sebagai upa-ya seseorang untuk memeriksa
Rokhman
(1130019038) (1130019096)
kebenaran dari suatu informasi menggunakan
(1130019005) (1130019107)keter-sediaan bukti, logika, dan
(1130019031)
kesadaran akan bias (Sulaiman & Syakarofath dalam Larsson, 2017).

 Berpikir kritis adalah proses kognitif atau mental yang mencakup penilaian dan
analisa rasional terhadap semua informasi dan ide yang ada serta merumuskan
kesimpulan dan keputusan(rivandi hanhara, 2018).
Tingkatan berfikir kritis

1.Pemikiran kritis dasar


Pemikiran kritis dasar adalah satu tahap awal untuk mengembangkan suatu penjelasan.
Pemikir kritis pada tingkat dasar belajar menerima berbagai opini dan nilai yang
berbeda dari beberapa ahli (Potter & Perry, 2010).
2.Pemikiran kritis kompleks
Pada pemikiran kritis kompleks, setiap solusi memiliki keuntungan dan resiko masing-
masing yang harus dipikirkan dengan hati-hati sebelum menentukan keputusan
terakhir.Tersedia banyak pilihan .Pemikir kritis kompleks mau mempertimbangkan
pilihan yang berbeda dari prosedur rutin jika terjadi situasi kompleks (Potter & Perry,
2010).
3.Komitmen
Pada tahap komitmen seseorang dapat mengantisipasi keadaan untuk menentukan
suatu pilihan tanpa bantuan orang lain adapun keputusan yang diambil, akan
dipertanggungjawabkan.Pada tingkat komitmen jika memilih tindakan harus sesuai
dengan alternatif pemecahan yang ada dan mendukungnya(Potter & Perry, 2010).
Kompetensi berfikir kritis
Kataoka-Yohiro dan Saylor menggambarkan kompetensi berpikir kritis
sebagai proses kognitif yang digunakan perawat untuk membuat
penilaian terhadap perawatan klinis klien. Hal tersebut meliputi metode
ilmiah pemecahan masalah dan pengambilan keputusan kompetensi
pemikiran kritis yang spesifik pada situasi klinis meliputi penjelasan
diagnostik, kesimpulan klinis, dan pengambilan keputusan gerimis
kompetensi pemikiran kritis pada keperawatan berhubungan dengan
proses keperawatan(Potter & Perry, 2010).
LANJUTAN...

1.Metode ilmiah
Metode ilmiah adalah salah satu cara untuk memecahkan masalah dengan menggunakan
alasan yang kuat.Pendekatan cara yang sistematis dan bertingkat digunakan dalam
mengumpulkan data dan memecahkan masalah.Metode ilmiah memiliki lima tingkat,yaitu:
a. Identifikasi masalah
b. Pengumpulan data
c. Pembentukan pertanyaan penelitian atau hipotesis
d. Uji hipotesis
e. Evaluasi hasil penelitian
LANJUTAN...
2.Pemecahan masalah
Pemecahan masalah yang efektif meliputi evaluasi secara terus-menerus terhadap cara
pemecahan masalah itu sendiri untuk memastikan bahwa hal tersebut efektif. Jika masalah
timbul kembali,terkadang diperlukan pilihan cara lain untuk memecahkan masalah(Potter &
Perry, 2010).

3.Pengambilan keputusan
Pengambilan keputusan adalah suatu produk dari pemikiran kritis yang bertujuan untuk
memecahkan masalah. sebagai contoh pengambilan keputusan terjadi saat seorang memilih
penyedia layanan kesehatan.Untuk membuat keputusan seorang harus mengenali dan
mendefinisikan adanya masalah atau situasi, dan menganalisis seluruh pilihan yang
ada(Potter & Perry, 2010).
LANJUTAN...
4.Penentuan diagnosis dan informasi
Penentuan diagnosis dimulai saat berinteraksi dengan klien atau pada saat melakukan observasi fisik
atau perilaku perawat akan melihat keadaan kelainan yang berhubungan dengan penentuan diagnosis.
Perawat tidak membuat diagnosis penyakit, melainkan menganalisis mengamati dengan ketat dan
membandingkan gejala, dan tanda penyakit yang biasanya dialami oleh klien.Dengan diagnosis
tertentu tipe penentuan diagnosis ini membantu dokter atau penyedia pelayanan kesehatan untuk
mendeteksi masalah lebih cepat dan memberikan terapi yang tepat (Potter & Perry, 2010).

5.Pengambilan keputusan klinis


Pengambilan keputusan klinis adalah kegiatan pemecahan masalah yang berfokus pada penentuan
masalah klien dan memilih penatalaksanaan yang tepat. Perawat membuat keputusan klinis sepanjang
waktu untuk meningkatkan atau mempertahankan status kesehatan pasien. Pengambilan keputusan
klinis memerlukan penilaian yang hati-hati agar dapat memilih pilihan yang tepat dan mencapai hasil
terbaik sesuai kondisi prioritas masalah klien (Potter & Perry, 2010).
LANJUTAN...

6. Proses keperawatan sebagai kompetensi


Respon manusiawi meliputi gejala dan reaksi psikologis klien terhadap terapi,
kebutuhan untuk pengetahuan setelah tenaga kesehatan memberi diagnosis baru atau
rencana penatalaksanaan, dan kemampuan klien untuk mengatasi rasa kehilangan
(Potter & Perry, 2010).
Model pemikiran kritis
Model pemikiran kritis memiliki 5 komponen yaitu pengetahuan dasar, pengalaman,
kompetensi berpikir kritis (dengan menekankan pada proses keperawatan), Perilaku, dan
standar.Kombinasi dari elemen model menjelaskan bagaimana membuat penilaian klinis
yang diperlukan untuk keamanan dan keefektifan asuhan keperawatan(Potter & Perry,
2010).
 
1. Pengetahuan dasar spesifik
2. Pengalaman
3. Kompetensi Proses Keperawatan
4. Perilaku dalam pemikiran kritis
5. Standar untuk berpikir kritis
a. Standar intelektual
b. Standar profesional
Evidence Based in Nursing
1. Analisis Evidence Based in Nursing
a. Percaya diri
b. Berpikir independen
c. Keadilan
d. Tanggung jawab dan Akuntabilitas
e. Mau mengambil resiko
f. Disiplin
g. Persisten
h. Kreatif
i. Integritas
j. Rendah hati
Perilaku Pemikiran Kritis dan Aplikasinya Dalam Keperawatan
Aplikasi Evidence Based in Nursing
a.Percaya diri
Percaya diri adalah memiliki kepastian dapat menyelesaikan tugas atau tujuan seperti melakukan proses
keperawatan atau membuat keputusan diagnostik
Aplikasi dalam praktik :
1)Belajar memperkenalkan diri sendiri terhadap klien.
2)Berbicara secara meyakinkan saat memulai tindakan atau prosedur.
(Potter &Perry, 2010).

b.Berpikir independen
Berpikir interdependen adalah belajar untuk mempertimbangkan berbagai macam konsep dan ide sebelum
membentuk opini dan membuat penilaian.
Aplikasi dalam praktik :
1)Baca literatur tentang keperawatan terutama jika terdapat berbagai pendapat mengenai satu obyek yang
sama.
2)Bericara dengan perawat lain dan berbagai ide mengenai tindakan keperawatan.
(Potter & Perry,2010)
c.Keadilan
Keadilan adalah mengatasi segala situasi dengan adil.Lihat keadaan secara obyektif dan analisis semua segi
unyuk mengerti situasi secara menyeluruh sebelum membuat keputusan.
Aplikasi dalam praktik :
1)Dengarakan dua belah pihak pada setiap diskusi.jika klien atau keluarganya mengeluh tentang teman anda
kerja, dengarkanlan dan bicaralh dengan teman tersebut.
2)Jika anggota staf lain melabel klien tersebut sebagai klien yang tidak kooperatif maka hadapilah klien tersebut
dengan hati terbuka dan keinginan untuk memenuhi kebutuhn klien.
(Potter & Perry, 2010).

d.Tanggung jawab dan Akuntabilitas


Saat merawat klien perawat bertanggung jawab untuk melakukan aktivitas perawatan yang benar dan sesuai
dengan standart praktik .
Aplikasi dalam praktik :
1)Mintalah bantuan jika anda tidak yakin bagaimana melakukan keterampilan keperawatan.
2)Selalu merujuk pada aturan atau prosedur manual untuk mengulang langkah-langkah suatu keterampilan.
3)Lapoprkan semua masalah secepat mungkin.
4)Ikuti semua standart praktikum yang sudah dimiliki.
(Potter & Perry, 2010)
e.Mau mengambil resiko
Seorang pemikir kritis selalu mau mengambil resiko dalam mencoba cara yang berbeda untuk
menyelesaikan masalah.Kemauan untuk mengambil resiko berasal dari pengalaman dalam
mengatasi masalah yang sama.
Aplikasi dalam praktik :
Bersedia untuk merekomendasikan pendekatan alternatif dalam perawatan jika teman anda
mendapatkan sedikit keberhasilan dalam merawat kliennya(Potter & Perry, 2010).

f.Disiplin
Pemikir yang disiplin akan mengikuti aturan atau pendekatan sistematis pada saat mengambil
keputusan atau tindakan.
Aplikasi dalam praktik :
1)Selalu sistematis dalam setiap hal yang dilakukan.
2)Gunakan kriteria berdasarkan ilmu dan bukti yang dikenal untuk aktifitas seperti pengkajian
dan evaluasi(Potter & Perry, 2010).
g.Persisten
Seorang pemikir kritis diharuskan menemukan solusi yang efektif bagi klien. Persisten beerarti
terus mencari berbagai sumber sampai kita dapat menemukan solusi terbaik untuk klien.
Aplikasi dalam praktik :
1)Jika teman kerja memberikan informasi yang tidak lengkap tentang klien,maka perjelaslah
informasi tersebut dan bicara dengan klien langsung(Potter & Perry, 2010).

h.Kreatif
Kreatif memiliki pemikiran orisinal, ini berarti perawat menemukan solusi diluar standart rutin
yang telah ada,tetapi menjalankannya sesuai dengan standart keperawatan.Kreativitas adalah
motivator yang akan menolong perawat untuk memikirkan segala pilihan dengan pendektan
yang unik.
Apliksi dalam praktik :
1)Lihatlah pendekatan berbeda lainnya jika tindakan yang anda berikan tidak berhasil pada
klien. Sebagai contoh, klien yang sedang mengalami rasa nyeri mungkin memerlukan posisi
yang berbeda atau teknik distraksi. Jika mungkin, libatkan lah anggota keluarga pasien dalam
beradaptasi terhadap pendekatan keperawatan yang anda lakukan agar dapat dilakukan di
rumah(Potter & Perry, 2010).
i.Rasa ingin tahu
Mengamati seluruh informasi mengenai klien dengan detail.
Aplikasi dalam Praktik :
1)Selalu bertanya mengapa. Sebuah tanda klinis atau gejala sering merupakan indikasi dari
berbagai masalah.
2)Eksplorasi dan belajar lagi segala hal mengenai klien agar dapat membuat keputusan klinis
yang tepat (Potter & Perry, 2010).

j.Integritas
Pemikir kritis selalu bertanya dan menguji pengetahuan dan keyakinan dirinya sendiri.
Aplikasi dalam praktik :
1)Kenali saat di mana pendapat anda bertentangan dengan pendapat klien, lihat kembali posisi
anda dan putuskan bagaimana cara terbaik yang dapat memuaskan semua orang. Jangan
melanggar standar keperawatan dan kejujuran dalam memberikan perawatan kepada pasien(Potter
& Perry, 2010).
LANJUTAN...

k.Rendah hati
Pemikir kritis mengakui apa yang tidak mereka ketahui dan mencoba mencari
pengetahuan yang mereka perlukan agar dapat membuat keputusan yang tepat.
Aplikasi dalam praktik :
1)Jika anda merupakan orang baru di suatu devisi, makkah mintalah untuk di
orientasi kan pada area devisi tersebut. Mintalah perawat yang telah bekerja di
devisi tersebut untuk membimbing anda secara teratur(Potter & Perry, 2010).
Wassalamu’alaikum Wr Wb
SEKIAN TERIMAKASIH
Anda
Anda Semua
Semua Bingung
Bingung ???
???
ADA YANG INGIN BERTANYA ?
Anda
Anda Semua
Semua Bingung
Bingung ???
???
ADA YANG INGIN BERTANYA ?

Anda mungkin juga menyukai