Anda di halaman 1dari 14

ASUHAN

KEPERAWATAN ANAK
DENGAN DIFTERIA
YANIS KARTINI, SKM., M.Kep
Pengertian
Difteri adalah penyakit infeksi akut yang disebabkan
oleh corynebacterium diphteriae yang berasal dari
membrane mukosa hidung dan nasofaring, kulit dan
lesi lain dari orang yang terinfeksi.
Cara Penularan

Kontak langsung (Droplet)


Tidak langsung.
Patofisiologi Masa inkubasi
melekat & berbiak pada
permukaan mukosa 2-5 hr
Kuman masuk melalui saluran nafas bagian
mukosa/kulit atas memproduksi toksin

menyebar ke seluruh
tubuh melalui
terbentuknya selaput panas dan sakit pembuluh limfe dan
putih di tenggorokan tenggorokan darah

kerusakan kelenjar
kerusakan jantung limfe, selaput putih
Timbul gagal nafas dan saraf mata, vagina

Kerusakan
otot
Klasifikasi difteri secara klinis menurut
lokasinya

1.Difteri nasal anterior

2.Difteri nasal posterior

3.Difteri fausial(farinks)

4.Difteri laryngeal

5.Difteri konjungtiva

6.Difteri kulit

7.Difteri vulva/vagina
Manifestasi Klinis
1.Demam, suhu tubuh meningkat sampai 38●Celcius
2.Batuk dan pilek yang ringan
3.Sakit dan pembengkakan pada tenggorokan
4.Mual, muntah , sakit kepala
5.Adanya pembentukan selaput di tenggorokan berwarna
putih ke
abu abuan kotor (pseudo membrane)
6.Rinorea, berlendir kadang-kadang bercampur darah
Komplikasi
Racun difteri dapat menyebabkan kerusakan pada jantung,
sistem saraf, ginjal ataupun organ lainnya (Mansjoer et al.,
2007):
1.Saluran nafas : obstruksi jalan nafas, bronkopneumonia,
atelektasis paru
2.Kardiovaskular : miokarditis akibat toksin kuman
3.Urogenital : nefritis
4.Susunan saraf : paralisis/paresis palatum mole (minggu I
dan
II), otot mata (minggu III), dan umum (setelah minggu ke IV)
Pencegahan dan Prognosis Penyakit

1. Isolasi pasien.
◦Isolasi dihentikan jika hasil pemeriksaan terhadap bakteri
Cornyebacterium Diphteriaedinyatakan negatif setelah
melewati dua hari pemeriksaan
2. Pemberian imunisasi.
3. Pencarian dan pengobatan pasien
4. Biasakan hidup bersih dan selalu menjaga kebersihan
lingkungan
Masalah yang Lazim Muncul
1. Ketidak efektifan pola napas
2.Penurunan curah jantung
3.Gangguan menelan
4.Kelebihan volume cairan
5.Inkontinensia urine aliran berlebih
6.Ansietas
7.Resiko infeksi8.Hambatan komunikasi verbal
Penatalaksanaan Terapeutik

Pemberian oksigen.
Terapi cairan.
Perawatan isolasi.
Pemberian antibiotic sesuai program.
Penatalaksanaan Perawatan

a. Riwayat keperawatan ; riwayat terkena penyakit infeksi,


status
imunisasi.
b. Kaji tanda-tanda yang terjadi pada nasal, tonsil/faring dan
laring.
Lihat dari manifestasi klinis berdasarkan alur patofisiologi.
Perencanaan Pemulangan
a. Jelaskan terapi yang diberikan : dosis dan efek samping.
b. Melakukan immunisasi jika immunisasi belum lengkap sesuai
dengan
prosedur.
c. Menekankan pentingnya control ulang sesuai jadual.
d. Informasikan jika terdapat tanda-tanda terjadinya kekambuhan.
Tugas:
Dari masalah yang muncul silahkan identifikasi :
1. Diagnosi perawatan berdasarkan SDKI,
2. Tetapkan Tujuan: berdasarkan SLKI
3. Tentukan Intervensi berdasarkan SIKI

Anda mungkin juga menyukai