Anda di halaman 1dari 115

SKENARIO 5 BLOK 15 Kelompok 5B

TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Kontrasepsi Tanpa alat
2. Kondom Laki-laki dan Perempuan
3. Spermitisida
4. Pil Kontrasepsi Kombinasi
5. Pil Kontrasepsi Selain Kombinasi
6. Kontrasepsi Suntikan
7. AKDR (IUD)
8. Sterilisasi Perempuan
9. Sterlisasi Laki-laki
KONTRASEPSI TANPA
ALAT 1
KONTRASEPSI
Berasal dari kata ‘kontra’ dan ‘konsepsi’
 Kontra → Mencegah/melawan
 Konsepsi → Pertemua sel telur matang dengan sperma yang menyebabkan
kehamilan

Upaya untuk mencegah terjadinya kehamilan yang bersifat sementara atau


permanen.
DEFINISI & JENIS
1. Senggama Terputus (Coitus Interuptus)
 Senggama terputus adalah metode keluarga berencana tradisional, dimana pria mengeluarkan alat
kelaminnya (penis) dari vagina sebelum pria mencapai ejakulasi

2. Metode Amenorhoe Laktasi


 suatu metode kontrasepsi sementara selama wanita belum mendapat haid mencapai enam bulan pasca
persalinan

3. Pantang Berkala
 Metode menghindari aktivitas senggama dalam masa subur wanita dengan perhitungan berdasarkan
pencatatan siklus menstruasi secara berurutan
MAL (METODE AMENOREA
LAKTASI)
Hanya mengandalkan pemberian ASI eksklusif (tidak ada pemberian makanan
tambahan).
Efektif sampai 6 bulan pasca salin
Setelah 6 bulan, lanjutkan dengan kontrasepsi lain.
Dilakukan bila: - full breast feeding
- pemberian ASI harus ≥ 8 x sehari
- belum pernah haid pada masa nifas
- umur bayi ≤ 6 bulan
CARA KERJA PANTANG
BERKALA
1. Catat siklus haid 3 bulan terakhir
2. Tentukan lama siklus terpanjang dan terpendek
3. Siklus terpendek dikurangi 18 hari
4. Siklus terpanjang dikurangi 11 hari
5. Dua angka yg di dapat adalah range masa subur
CONTOH KASUS:
Seorang wanita siklus haid 3 bulan terakhirnya adalah: 27 hari, 29 hari, 30 hari ingin
menggunakan kontrasepsi yang sederhana atau tidak memakai alat .
siklus terpendek: 27 – 18 = 9
siklus terpanjang: 30 – 11 = 19
Perkiraan masa ovulasi = hari ke 9 – 19 siklus haid
Perkiraan masa aman = hari ke 1 – 8 dan hari ke 20 – 8 hari sesudah haid yang akan
datang
KONDOM PRIA DAN
WANITA 2
KONDOM
Kondom merupakan alat kontrasepsi Kondom :
atau alat untuk mencegah kehamilan
atau penularan penyakit seksual saat -Kondom pria
bersenggama. -Kondom wanita
KONDOM PRIA
Biasanya dibuat dari bahan karet latex dan digunakan pada penis ketika melakukan
hubungan seksual.
Keuntungan : Kelemahan :
-Dapat mencegah kehamilan -Timbul alergi terhadap latex
-Lebih murah dan mudah didapat -Kondom dapat rusak atau bocor
-Kemasan ringan dan hanya satu kali
pemakaian
-Tidak membutuhkan resep untuk
membeli
PEMASANGAN
Kondom dipasang saat penis ereksi dan
sebelum melakukan hubungan seksual.

Buka kemasan kondom secara hati-


hati dari tepi, dan arah robekan ke
arah tengah. Jangan menggunakan
gigi atau benda tajam saat membuka
kemasan
Tekan ujung kondom dengan jari
dan jempol untuk menghindari
udara masuk kedalam kondom.

Buka gulungan kondom secara


perlahan ke pangkal penis, sambil
menekan ujung penis. Pastikan posisi
kondom tidak berubah selama coitus.
Jika kondom menggulung tarik kembali
ke pangkal penis.
Setelah ejakulasi, lepas kondom
saat penis masih ereksi. Hindari
kontak penis dan kondom dari
pasangan.

Buang dan bungkus


kondom bekas pakai ke
tempat yang aman
KONDOM WANITA
Kondom khusus yang digunakan untuk
wanita.
Terbuat dari plastic polyurethane or
nitrile yang sangat tipis, lembut, tidak
berbau.
Dimasukkan kedalam vagina sebelum
melakukan hubungan seksual.
Keuntungan :
-Cara pemasangan mudah
-Mudah diperoleh
-Biasanya tidak menimbulkan alergi
-Tidak mempengaruhi hormon alami wanita
-Tidak menimbulkan rasa sakit
Kelemahan :
-Kondom dapat berputar atau bergerak
-Kondom yang dipasang dapat masuk semua kedalam vagina
-Cincin dapat membuat penis iritasi
-Merasa kurang nyaman
Cara Kerja
cara kerja kondom wanita sama dengan pria

1. Mencegah sperma masuk kedalam saluran reproduksi wanita


2. Sebagai alat kontrasepsi
3. Sebagai pelindung terhadap infeksi atau transmisi mikroorganisme
penyebab penyakit seksual
INDIKASI : KONTRAINDIKASI

Semua pasangan usia subur yang Malformasi penis


ingin berhubungan seksual dan
belum menginginkan kehamilan Salah satu dari pasangan alergi
terhadap karet latex.
Untuk perlindungan terhadap IMS
EFEKTIFITAS EFEK SAMPING
-Pemakaian kondom akan efektif apabila Kondom rusak
dipakai secara benar setiap kali
melakukan hubungan seksual. Kondom bocor

-Tingkat efektifitas wanita akan tinggi, Curiga ada reaksi alergi


apabila cara menggunakannya benar
SPERMATISIDA 3
DEFINISI SPERMATISIDA

Spermisida adalah metode kontrasepsi untuk mencegah kehamilan, yang


biasanya mengandung bahan kimia nonoxynol-9 yang dapat membunuh
sperma atau menghentikan pergerakannya.

Terdiri 2 komponen :
Zat kimiawi
Vehikulum non aktif
BENTUK-BENTUK
SPERMATISIDA
Aerosol (busa),
Tablet vaginal, suppositoria atau lapisan tipis (film) yang mudah
larut (dossilvable film),
Krim .
INDIKASI SPERMATISIDA
Wanita tidak suka / tidak boleh menggunakan kontrasepsi hormonal (mis: perokok berusia
> 35th)

Wanita yang lebih suka memasang alat kontrasepsinya atau tidak sesuai dengan
kontrasepsi berupa alat ( mis: AKDR)

Wanita menyusui dan memerlukan kontrasepsi pendukung

Wanita yang tak ingin hamil dan terlidung dari PMS tetapi pasangan tidak mau memakan
kondom

Pasangan yang memerlukan metoda sementara sambil menunggu metode lainnya

Pasangan yang jarang melakukan hubungan sex


KONTRAINDIKASI
SPERMATISIDA
Membutuhkan metode kontrasepsi yang sangat efektif terhadap kehamilan,
Ingin suatu metode yang tidak harus ada persiapan sebelum melakukan senggama,
Sulit memasukan spermisida dengan benar,
Tidak suka menyentuh alat kelaminnya,
Meningkatkan risiko ISK
CARA KERJA SPERMATISIDA
Menyebabkan selaput sel sperma
terpecah sehingga motilitas dan
aktifitas dalam transportasi dan
fertilisasi terganggu.
PEMASANGAN SPERMATISIDA
AEROSOL (BUSA)

1.Kocok tempat aerosol 20-30 menit


sebelum digunakan.
2.Tempatkan kontainer dengan posisi ke
atas, letakkan aplikator pada mulut
kontrainer dan tekan aplikator untuk
mengisi busa.
3.Sambil berbaring lakukan insersi
aplikator ke dalam vagina mendekati
mulut rahim.
4.Aplikator segera dicuci menggunakan
sabun dan air, tiriskan dan keringkan.
Jangan berbagi aplikator dengan orang
lain.
KRIM ATAU JELLY
1.Masukkan krim/jelly ke dalam aplikator
sampai penuh *mengoles diatas penis
2.Masukkan aplikator ke dalam vagina
sampai mendekati leher rahim.
3.Tekan alat pendorong sampai krim keluar.
(masukan 10-15 sebelum hub sex)
4. Aplikator harus dicuci dengan sabun dan
air, tiriskan dan keringkan. Jangan berbagi
aplikator dengan orang lain.
TABLET VAGINA ATAU
SUPPOSITORIUM
1.Cuci tangan.
2.Buka kemasan tablet atau
suppositoria.
3.Sambil berbaring masukkan tablet
vagina atau suppositoria jauh ke
dalam vagina.
4.Tunggu 10-15 menit sebelum mulai
berhubungan seksual.
5.Sediakan selalu tablet vagina atau
suppositoria ekstra bila dibutuhkan.
VAGINA FILM
1. Cuci tangan.
2. Spermisida bentuk film/ tissue ini
berupa kotak-kotak tipis yang larut
dalam serviks. Untuk
menggunakannya, lipat film menjadi
dua dan kemudian letakkan di ujung
jari.
3. Masukkan jari Anda ke dalam
vagina dan dorong film ke dalam
vagina mendekati serviks.
4. Tunggu sekitar 15-30 menit agar
film larut dan bekerja efektif.
EFEK SAMPING
SPERMATISIDA
Alergi terhadap zat kimia yang dipakai,
Iritasi vagia dan iritasi penis,
Rasa tidak nyaman,
Perasaan panas dan sangat menggangu didalam vagina,
Tablet busa tidak larut dengan baik.
EDUKASI SPERMATISIDA
Ikuti petunjuk pemakaian sesuai bentuk kontrasepsi spermatisida yang
dipakai
Perasaan panas dan sangat mengganggu didalam vagina
Sensasi hangat adalah normal. Kalau masih tetap mengeluh, ganti dengan
spermisida lain atau bantu klien memilih metode lain.
Bersihkan aplikator yang digunakan dengan air dan sabun setelah pemakaian
Apabila terjadi iritasi vagina,penis,dan tablet busa tidak larut dengan baik dapat
tawarkan metode lain
BIRTH CONTROL PILL
(NON-COMBINATION) 5
PROGESTOGEN-ONLY
PILL (POP)
•Pills that contain only
synthetic progestogens
(progestins) and do not
contain estrogen.
•They are colloquially known
as mini pills.
MECHANISM OF ACTION
Progestins suppress luteinizing hormone (LH) and in turn
block ovulation.
Cervical mucus is passage, and atrophy renders the
endometrium unthickened to retard sperm favorable for
implantation.
POP unlike COCs, they do not reliably inhibit ovulation.
Rather, their effectiveness depends more on cervical
mucus thickening and endometrial atrophy.
USAGE OF POP
There are 2 different types of progestogen-only pill:
1. 3-hour progestogen-only pill (traditional progestogen-only pill) –
must be taken within 3 hours of the same time each day
2. 12-hour progestogen-only pill (desogestrel progestogen-only pill) –
must be taken within 12 hours of the same time each day

If a progestin-only pill is taken even 4 hours late, a supplemental form of contraception must
be used for the next 48 hours.
SIDE EFFECTS
1. Metrorrhagia/Menorrhagia
2. Acne 
3. breast tenderness and breast enlargement 
4. Mood changes 
5. Headache and migraine
6. Small fluid-filled sacs (cysts) on your ovaries – these are usually harmless and
disappear without treatment
CONTRAINDICATIONS OF POP
Progestin-only pills are contraindicated in women with known breast cancer or pregnancy.
OTHERS
Emergency Pill/Morning
After Pill

Pil Sekuensia
KONTRASEPSI SUNTIKAN
Fakultas Kedokteran
Universitas Kristen Indonesia
2019
KONTRASEPSI
SUNTIKAN 6
DEFENISI KONTRASEPSI SUNTIKAN

Alat kontrasepsi yang


disuntikan ke dalam tubuh
dalam jangka waktu
tertentu, kemudian masuk
ke dalam pembuluh darah
diserap sedikit demi sedikit
oleh tubuh yang berguna
untuk mencegah
timbulnya kehamilan.
Kontrasep
si Suntikan

Kombinasi
Hormonal
Hormonal
KONTRASEPSI SUNTIKAN
(JENIS HORMONAL)
Tersedia 2 jenis yang mengandung progresteron;

 Depo medroksiprogresteron asetat yang mengandung 150 mg


DMPA , yang diberikan setiap 3 bulan dengan cara disuntik
intramuskular di daerah bokong
Depo noretisteron enanatat mengandung 200 mg norentindron
enantat , diberikan setiap 2 bulan dengan cara disuntik
intramuscular
KEUNTUNGAN
1. Sangat efektif (0,3 kehamilan per 100 perempuan dalam satu tahun pertama )
2. Pencegahan kehamilan jangka panjang
3. Tidak berpengaruh pada hubungan suami istri
4. Tidak mengandung estrogen sehingga tidak tidak memiliki efek samping yang
serius
5. Tidak mempengaruhi ASI
6. Dapat digunakan oleh perempuan usia >35tahun sampai perimenopause
7. Menurunkan kejadian penyakit jinak payudara
8. Mencegah beberapa penyebab penyakit radang
KETERBATASAN
1. Pasien sangat bergantung pada tempat sarana
pelayanan kesehatan
2. Tidak mencegah IMS
3. Terlambatnya kembalinya keseburan setelah
penghentian pemakaian
EFEK SAMPING
1. Gangguan haid
2. Peningkatan Berat badan
3. Terjadi perubahan pada lipid serum pada penggunaan jangka panjang
4. Sedikit menurunkan kepadatan tulang pada penggunaan jangka panjang
5. Jangka panjang juga bisa menyebabkan kekeringan pada vagina ,
menurunkan libido , gangguan emosi , sakit kepala dan jerawat
KONTRAINDIKASI
1. Hamil atau dicurigai hamil risiko catat
2. Perdarahan pervaginam yang belum jelas penyebabnya
3. Tidakk dapat menerima terjadinya gangguan haid terutama
amenorhea
4. Menderita kanker payudara atau riwayat kanker payudara
5. Diabetes melitus disertai komplikasi
WAKTU MULAI
MENGGUNAKAN
•Pada ibu menyusui dapat menggunakan setelah 6 minggu
pasca persalinan
•Pada ibu tidak menyusui dapat menggunakan segera
setelah persalinan
KONTRASEPSI SUNTIKAN
(JENIS HORMONAL
KOMBINASI )
terdapat 2 kombinasi antara progresteron dan estrogen
1. 25 mg Depo medroksiprogresteron asetat dan 5 mg estradiol
sipionat yang diberikan secara injeksi intramuscular sebulan
sekali
2. 50 mg noretindron enantat dan 5mg estradiol valerat yang
diberikan injeksi intramuscular sebulan sekali
KEUNTUNGAN KONTRASEPSI
1. Sangat efektif ( 0,1 – 0,4 % kehamilan per 100 perempuan
selama tahun pertama penggunaan )
2. Resiko terhadap kesehatan kecil
3. Tidak berpengaruh pada hubungan suami istri
4. Tidak diperlukan pemeriksaan dalam
5. Efek samping sangat kecil
KERUGIAN KONTRASEPSI
1. Pola haid tidak teratur
2. Mual , sakit kepala , nyeri payudara ringan
3. Ketergantungan klien terhadap pelayanan kesehatan
4. Efektivitas dapat berkurang bula digunakan bersamaan dengan
obat epilepsi ( fenitonin dan barbitutat)
5. Dapat juga terjadi efek samping yang serius seperti serangan
jantung , stroke , bekuan darah , pada paru atau otak
KONTRAINDIKASI
•Perdarahan pervaginam yang belum jelas
•Terjadinya gangguan haid terutama amenorea
•Penderita kanker payudara atau memiliki riwayat
kanker payudara
•Diabetes melitus disertrai komplikasi
CARA KERJA KONTRASEPSI
SUNTIKAN
Secara umum kerja dari KB suntik adalah sebagai berikut
1. MENCEGAH OVULASI
menurunkan
Kadar Menghambat
frekuensi
progresteron yang perkembangan folikel
pelepasan (FSH)
tinggi dan mencegah ovulasi
dan (LH)

FSH) dan LH
menurun
2. LENDIR SERVIKS MENEBAL

Kadar
Lendir serviks penetrasi sperma
progresteron
menjadi kental menjadi terganggu
yang tinggi
3. Membuat endometrium menjadi kurang layak atau baik
untuk mplantasi dari ovum yang telah di buahi, yaitu
mempengaruhi perubahan-perubahan menjelang
stadium sekresi, yang diperlukan sebagai persiapan
endometrium untuk memungkinkan nidasi dari ovum
yang telah di buahi.
4. Menghambat tran sportasi gamet dan tuba, mungkin
mempengaruhi kecepatan transpor ovum di dalam tuba
fallopi atau memberikan perubahan terhadap kecepatan
transportasi ovum (telur) melalui tuba
INTRA UTERIN DEVICE
(IUD) 7
DEFINISI

Intra Uterine Device (IUD) atau Alat Kontrasepsi Dalam


Rahim (AKDR) merupakan salah satu kontrasepsi jangka
panjang yang efektif, aman, dan reversibel, dimana terbuat dari
plastik atau logam kecil yang dililit dengan tembaga dengan
berbagai ukuran dan dimasukkan ke dalam uterus.
(Handayani, 2010)

IUD merupakan kontrasepsi yang dimasukkan ke dalam


rahim yang terbuat dari bahan polietilen dengan atau tanpa
metal atau steroid.
(Kusmarjati, 2011)
EPIDEMIOLOGI
JENIS Hormonal
- Progestasert –T =
Non-hormonal Alza T
Medicated IUD: (daya kerja 1,5
- Cu T 380 A (daya kerja 8 tahun) tahun)
- Cu-7, Nova T (daya kerja 5 tahun)
- LNG-20 (daya kerja
- ML-Cu 375 (daya kerja 3 tahun) 5 tahun)
- Cu T 200, 220, 300 (daya kerja 3
tahun)

Unmedicated IUD:
- Lippes Loop
- Marguiles
- Saf-T Coil
- Antigon
EFEKTIVITAS

Sangat efektif 0,6-0,8 kehamilan per 100 perempuan


dalam 1 tahun pertama

Efektivitas bergantung pada :


- IUD-nya : ukuran, bentuk & mengandung Cu atau Progesterone
- Umur : Makin tua usia, makin rendah angka kehamilan
- Paritas : Makin muda usia, terutama pada nulligravid, makin
tinggi angka ekspulsi dan pengangkatan/pengeluaran IUD
- Frekuensi senggama
MEKANISME KERJA

- Menimbulkan reaksi radang  melarutkan blastosis atau sperma.


- Perubahan sifat cairan uterus  blastokista tidak dapat hidup dalam uterus.
- Produksi prostaglandin meningkat  kontraksi uterus menghalangi nidasi.
- Mengeluarkan hormon  mengentalkan lender serviks  menghalangi
sperma melewati cavum uteri.
INDIKASI
• Usia reproduktif
• Keadaan nulipara
• Menginginkan menggunakan kontrasepsi jangka panjang
• Menyusui yang menginginkan menggunakan kontrasepsi
• Setelah melahirkan dan tidak menyusui bayinya
• Setelah mengalami abortus dan tidak terlihat adanya infeksi Resiko rendah dari IMS
• Tidak menghendaki metode hormonal
• Tidak menyukai untuk mengingat-ingat minum pil setiap hari
• Tidak menghendaki kehamilan setelah 1-5 hari senggama.
KONTRAINDIKASI

- Hamil atau diduga hamil.


- Infeksi leher rahim atau rongga panggul.
(termasuk penderita penyakit atau kanker kelamin)
- Pernah menderita radang rongga panggul.
- Penderita perdarahan pervaginam yang abnormal.
- Riwayat kehamilan ektopik.
KEUNTUNGAN
- Efektifitasnya tinggi → 0,6 - 0,8 kehamilan / 100 perempuan
- Dapat dipasang segera setelah melahirkan atau sesudah abortus
- Metode jangka panjang.
- Tidak perlu lagi mengingat –ingat.
- Tidak mempengaruhi hubungan seksual.
- Meningkatkan kenyamanan seksual karena tidak perlu takut untuk hamil.
- Tidak ada efek samping hormonal ( CuT -380A)
- Tidak mempengaruhi kualitas dan volume ASI
- Dapat digunakan sampai menopause (1 tahun atau lebih setelah haid terakhir)
- Tidak ada interaksi dengan obat – obat.
KERUGIAN
- Menstruasi lebih banyak dan lebih lama (Terganggunya siklus menstruasi).
- Infeksi dapat terjadi saat pemasangan yang tidak steril.
- Ekspulsi ( IUD yang keluar atau terlepas dari rongga rahim ).
- Perdarahan spoting ( bercak – bercak ).
- Perlu tenaga terlatih untuk memasangn dan membuka IUD.
- Gangguan pada suami (sensasi keberadaan benang IUD dirasakan sakit atau
mengganggu bagi pasangan saat melakukan aktifitas seksual)
CARA PEMASANGAN

Alat dan Bahan :


- Duk bolong                 
- Sarung tangan              
- Kapas sublimat 
- IUD                           
- Sonde rahim
- Tenakulum   
- Tampontang
- Gunting
- Korentang
- spekulu,m                           
      
Pakai sarung tangan DTT
Usap vulva dengan kasa sublimat 3x dengan kassa
berbeda
Lakukan inspeksi vulva dan palpasi
Lubrikasi inspekulo dengan gel pelicin
Masukan inspekulo secara vertikal lalu diputar searah
jarum jam
Lakukan penilaian portio, keputihan , massa curiga ada
keganasan
Pakai sarung tangan & pasang spekulum umtuk melihat
serviks
Jepit serviks dengan tenakulum pada arah jam 11
Masukan sonde uterus dengan teknik (tidak menyentuh )
Letakan sonde ke larutan klorin 0,5%
Sesuaikan pembatas biru inserter AKRD dengan
kedalaman rongga uterus yang sudah diukur dengan sonde
Keluarkan inserter dari pembungkus tanpa
menyentuh permukaan steril
Sambil tangan kanan memegang tenakulum,
masukkan inserter sampai ke pembatas biru di
ostium uteri eksternum atau ada tahanan
Keluarkan inserter dari tabung inserter dan gunting benang
AKDR 3-4 cm dari ostium uteri eksternum.
Keluarkan tabung inserter dan lepaskan tenakulum
Periksa serviks, jika ada perdarahan akibat penjepit
tenakulum, tekan dengan kassa selama30-60 detik
Keluarkan spenakulum perlaha-lahan.
Rendam seluruh alat yang terpakai pada larutan klorin 0,5%
EDUKASI

Kontrol kembali saat :


- 1 minggu pasca pemasangan
- 2 bulan pasca pemasang
- Setiap 6 bulan berikutnya
- 1 tahun sekali
- Bila terlambat haid 1 minggu
- Perdarahan banyak dan tidak teratur
KOMPLIKASI
- Perforasi  terjadi saat pemasangan dengan
disertai rasa sakit sehingga perlu dibuka segera
dan dilakukan observasi

- Abortus infeksi  Pemasangan IUD tanpa


diketahui telah terjadi kehamilan dapat
menimbulkan perdarahan yang banyak karena
terjadi peningkatan aliran darah menuju uterus
dan mudah terjadi infeksi sampai abortus serta
sepsis.
KONTRASEPSI MANTAP
(STERILISASI) 8
PEREMPUAN
KONTRASEPSI MANTAP
(STERILISASI)
Merupakan tindakan yang dilakukan pada kedua tuba Fallopii perempuan atau vas
deferens laki-laki, yang mengakibatkan yang bersangkutan tidak dapat hamil atau
tidak menyebabkan kehamilan lagi

Buku Ilmu Kandungan Sarwono Prawirohardjo, Edisi Ketiga


PERSYARATAN STERILISASI
a. Usia >26 tahun
b. Paritas >2
c. Sudah yakin dengan keputusan
d. Mengalami kehamilan berisiko kesehatan yang serius
e. Pascapersalinan
f. Pascakeguguran
g. Paham dan sukarela setuju dengan prosedur
KAPAN DILAKUKAN?
Dilakukan saat :
 Setiap waktu selama siklus menstruasi apabila terbukti tidak hamil
 Hari ke-6 sampai ke-13 siklus menstruasi
 Pascapersalinan
 Pascakeguguran

Tidak dilakukan saat :


 Hamil
 Perdarahan vaginal belllum jelas
 Infeksi sistemik atau pelvik
 Tidak boleh lakukan pembedahan
 Kurang pasti dengan keputusan
 Belum berikan persetujuan tertulis
STERILISASI
Keuntungan :
Motivasi hanya satu kali, tidak perlu berulang
Efektivitas hampir 100%
Tidak mempengaruhi libido seksualis
Tidak ada kegagalan dari pihak pasien
Kekurangan :
Ireversibel
Butuh dokter yang terlatih (dokter spesialis ginekologi atau
bedah)
CARA-CARA STERILISASI
PEREMPUAN
a. Cara Pomeroy
b. Cara Irving
c. Cara Aldridge
d. Cara Uchida
e. Cara Kroener
CARA POMEROY
Mengikat
Bentuk lipatan
bagian tengah
terbuka
tuba

Ikat dasar
Ujung-ujung
dengan
tuba akhirnya
benang yang
terpisah
dapat diserap
CARA IRVING
Tuba dipotong
Ujung proksimal
antara dua
tuba ditanamkan
ikatang benang
ke dalam
yang dapat
miometrium
diserap

Ujung distal
ditanamakan ke
dalam
ligamentum
latum
CARA ALDRIDGE

Tuba bagian distal dan


Peritoneum dari
fimbria ditanam ke
ligamentum latum
dalam ligamentum
dibuka
latum
CARA UCHIDA
Suntik di ampula
Tuba ditarik ke luar
tuba dengan larutan Mesosalping di
abdomen melalui
adrenalin dalam air daerah tersebut
suatu insisi kecil di
garam di bawah mengembung
atas simfisis pubis
serosa tuba

Cari tuba dan jepit, Buat sayat kecil di


Serosa dibebaskan
ikat, dan gunting daerah tersebut

Ujung tuba
Ujung tuba distal Luka sayatan
proksimal akan
dibiarkan di luar dijahit secara
tertanam di bawah
serosa kantong tembakau
serosa
CARA KROENER
Buat ikatan dengan
Jahitan ini diikat dua
Fimbria tuba benang sutera lewat
kali, satu kelilingi tuba
dikeluarkan dari sini dari
dan satu kelilingi tuba
lubang operasi mesosalping di
proksimal dari lainnya
bawah fimbria

Kembalikan tuba ke Pastikan tidak ada Seluruh fimbira


dalam rongga perut perdarahan lalu dipotong
STERILISASI PADA
PRIA ( VASEKTOMI) 9
DEFINISI
Vasektomi adalah cara KB Vasektomi adalah pemotongan vas
permanen bagi pria yang deferens, yang merupakan saluran
yang mengangkut sperma dari
sudah memutuskan tidak epididimis di dalam testis ke
ingin mempunyai anak vesikula seminalis. Dengan
lagi (Meilani, et al.2010, memotong vas deferens, sperma
tidak mampu diejakulasikan dan
hal. 161). pria akan menjadi tidak subur
setelah vas deferens bersih dari
sperma (Everett, 2007, hal. 70).
JENIS-JENIS VASEKTOMI

1.Vasektomi dengan pisau operasi


2.Vasektomi Tanpa Pisau (VTP)

(BKKBN, 2008):
Kontraindikasi
(Meilani, et al.2010):
Indikasi (BKKBN, 2008) 1. Penderita hernia
2. Penderita kencing manis
3. Penderita kelainan pembukuan darah
1. Sudah merasa cukup jumlah anak
dan dalam keadaan sehat. 4. Penderita penyakit kulit atau jamur di daerah kemaluan.
5. Tidak tetap pendiriannya
2. Atas kehendak sendiri, mendapat 6. Memiliki peradangan pada buah zakar
persetujuan dari istri.
7. Infeksi di daerah testis (buah zakar) dan penis
3. Dalam kondisi keluarga yang 8. Hernia (turun bero)
harmonis. 9. Verikokel ( varises pada pembuluh darah balik buah
zakar)
4. Pasutri dalam keadaan sehat
10. Buah zakar membesar karena tumor
5. Usia istri minimal 25 tahun 11. Hidrokel (penumpukan cairan pada kantong zakar)
12. Buah zakar tidak turun (kriptokismus)
13. Penyakit kelainan pembuluh darah
EFEKTIFITAS
1. Angka kegagalan langsungnya adalah 1
dalam 1000
2. Angka kegagalan lanjutnya adalah antara 1
dalam 3000

Belfield 1997, dalam Everett, 2007, hal. 70


MEKANISME & PROSEDUR
Fase Persiapan
1) Istirahat yang cukup
2) Mandi yang bersih dan memakai celana dalam yang bersih
3) Makan dahulu sebelun berangkat ke klinik
4) Membawa surat persetujuan dari istri yang telah ditandatangani
atau cap jempol
5) Datang ke tempat pelayanan dengan ditemani oleh orang
dewasa, istri atau keluarga
MEKANISME & PROSEDUR
Fase pelayanan
1) Dilakukan konseling akhir oleh
petugas
2) Dilakukan tindakan medis
vasektomi
MEKANISME & PROSEDUR
Fase paskapelayanan
1) Istirahat di tempat pelayanan minimal 15 menit setelah vasektomi, untuk mendeteksi kemungkinan
adanya perdarahan.
2) Istirahat total selama 24 jam
3) Menghindari kerja keras selama 5-7 hari
4) Menjaga luka bekas operasi agar selalu bersih dan kering
5) Bila terjadi demam, nyeri, pendarahan, atau pembengkakan segera menghubungi dokter/klinik.
6) Minum obat sesuai anjuran dokter.
7) Senggama boleh dilakukan setelah 1 minggu. Jika istri tidak ,memakai alat kontrasepsi, maka pada
saat senggama diharuskan memakai kondom selama 20-25 kali hubungan seksual atau 3 bulan.
EFEK SAMPING

1.Infeksi
2.Hematoma
3.Granuloma Sperma
4.Rekanalisasi spontan (Hartanto, 2004)

5.Pendarahan
KEGAGALAN VASEKTOMI
(SAIFUDDIN, 2006)
1. Pada analisis sperma setelah 3 bulan paska
vasektomi atau setelah 20 kali ejakulasi
masih dijumpai spermatozoa.
2. Dijumpai spermatozoa setelah sebelumnya
azoosperma
3. Istri (pasangan) hamil.
DAFTAR REFERENSI
Cunningham, Leveno, Bloom et al. Williams Obstetrics 24th Ed. Section 10 THE
PUERPERIUM: Contraception. New York: McGraw-Hill Education; 2014. 698p –
712p.
Grimes D, Lopez L, O'Brien P, Raymond E. Progestin-only pills for contraception.
Cochrane Database of Systematic Reviews. 2013.
https://www.cochranelibrary.com/cdsr/doi/10.1002/14651858.CD007541.pub3/full
diakses pada tanggal 24 Januari 2019
The progestogen-only pill. NHS UK. 2019.
https://www.nhs.uk/conditions/contraception/the-pill-progestogen-only/#advantages-
and-disadvantages
diakses pada tanggal 24 Januari 2019
http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/27180/Chapter%20II.pdf;jses
sionid=CA8E4644736A04838142C4E92AF09CFB?sequence=4

Anda mungkin juga menyukai