Anda di halaman 1dari 26

TINJA

WARNA
HITAM
Tutorial ke-5 Blok 20
Kelompok 5A
Tujuan • Definisi dan etiologi osteoporosis dan OA
• Patofisiologi dan menifestasi klinis osteoporosis dan

Pembelajaran OA
• Tatalaksana osteoporosis dan OA (OA  efek NSAID)
(Osteoporosis, • Definisi dan etiologi melena

Osteoarthritis, • Patofisiologi dan manifestasi klinis melena


• Pemeriksaan penunjang osteoporosis, OA dan melena
Melena) pada lansia
• Tatalaksana melena
Osteoporosis

Definisi • Osteopororsis adalah kondisi berkurangknya massa


tulang dan gangguan struktur tulang (perubahan
mikroarsitektur jaringan tulang) sehingga
menyebabkan tulang menjadi mudah patah (Duque
and Troen, 2006 dan Hughes, 2006).

Osteoarthritis (OA) • Menurut WHO, osteoporosis adalah keadaan


penurunan massa tulang > 2,5 kali standard deviasi
• Osteoartritis (OA) merupakan penyakit degenerasi massa tulang rata-rata dari populasi usia muda.
pada sendi yang melibatkan kartilago, lapisan
sendi, ligamen, dan tulang sehingga menyebabkan
nyeri dan kekakuan pada sendi (CDC, 2014).
Osteoporosis

Etiologi • Osteopororsis disebabkan oleh proses fisiologis,


dimana peningkatan apoptosis/peningkatan
destruksi jaringan, penurunan pembentukan dan
perbaikan tulang, atau kombinasi keduanya.
Osteoarthritis (OA)
• Dapat juga disebabkan oleh riwayat keluarga,
• Peningkatan usia (>40 tahun) gangguan endokrin, gangguan nutrisi dan
• Obesitas , Jenis kelamin wanita gastrointestinal, penyakit ginjal, rematik, dan
• Trauma, infeksi sendi, riwayat peradangan sendi konsumsi obat-obatan (cth: kortikosteroid,
antikonvulsan, heparin)
• Faktor genetik
• Gangguan metabolik dan neuromuskuloskeletal
Patofisiologi
OA &
Osteoporosis
Osteoarthritis
Osteoarthritis
Osteoporosis
Osteoarthritis
Manifestasi • Persendian terasa kaku dan nyeri bila digerakkan

Klinis OA & • Penurunan rentang gerak sendi


• Keluhan adanya peradangan/pembengkakan pada
Osteoporosis sendi
• Kelelahan yang menyertai rasa sakit pada persendian
Osteoporosis
• Kesulitan menggunakan persendian
• BB rendah (IMT<19 kg/m2)
• Adanya perubahan kurvatura tulang belakang
• Tanda-tanda predisposisi penyebab
osteoporosis
• Tanda-tanda penuaan (perubahan gaya
berjalan, hipotensi ortostatik, dll)
Pemeriksaan
Penunjang
OA &
Osteoporosis
Pemeriksaan • Pemeriksaan LAB meliputi pemeriksaan peningkatan
kadar leukosit, laju endap darah, dan CRP serta

Penunjang pemeriksaan cairan sinovial melalui artrosentesis untuk


mendeteksi artritis sepsis

Osteoartritis • Pemeriksaan radiologi : deteksi perubahan progresif


kartilago dan tulang, osteofit, penurunan ruang sendi,
asimetris sendi, sklerosis subkondral, dan formasi
kristal subkondral
Pemeriksaan • Pemeriksaan LAB meliputi pemeriksaan darah rutin,
pemeriksaan kimia darah, pemeriksaan hormon tiroid,

Penunjang pemeriksaan 25-hidroksivitamin D, urinalisis untuk


deteksi hiperkalsiuria, kadar testosteron, dan biopsi

Osteoporosis tulang
• Pemeriksaan radiologi : X-ray untuk mengukur densitas
tulang yaitu dual energy x-ray absor ptiometry (DXA)
Tatalaksana
OA &
Osteoporosis
Koservatif
Tatalaksana • Promosi kesehatan mengenai : aktivitas yang
menurunkan tekanan berulang pada sendi, dan upaya

Osteoartritis menurunkan BB
• Terapi fisik : latihan kekuatan otot untuk membantu sendi
menopang berat tubuh dan meningkatkan daya tahan

Operatif • Kompres hangat atau dingin untuk mengurangi nyeri


• Terapi obat simtomatis (NSAID, Analgetik (Tramadol),
• Artroskopi
obat muscle relaxants, injeksi glukokortikoid intraartikular)
• Osteotomi
• Fusion (arthrodesis)
• Penggantian sendi (artroplasti)
Koservatif
Tatalaksana • Diet tinggi kalsium untuk mencapai kepadatan tulang yang
normal pada dewasa muda, dan olahraga untuk menjaga BB

Osteoporosis • Penanganan dari spesialis ortopedi jika mengalami fraktur


karena osteoporosis
• Olahraga untuk mengurangi risiko fraktur (jalan kaki, bersepeda,
joging)
Operatif • Terapi medikamentosa : estrogen untuk perempuaan yang baru
• Dilakukan untuk penatalaksanaan osteoporosis saja menopause, kalsium dan vit. D, bifosfonat, kalsitonin
teriparatide, dan hormon lain yang membantu regulasi kalsium
dengan fraktur : imobilisasi ketat, serta
pengembalian fungsi dan aktivitas tulang
Nonsteroidal • Obat anti inflamasi non-steroid(OAINS) adalah
golongan obat yang digunakan untuk mengobati
antiinflamma reumatoid artritis, osteoartritis, dan meredakan nyeri.

tory drugs
• Contoh : Ibuprofen dan Aspirin

(NSAID) • Obat anti inflamasi non-steroid(OAINS) merusak


mukosa lambung melalui 2 mekanisme, yaitu topikal
dan sistemik. Kerusakan mukosa secara topikal terjadi
karena OAINS bersifat lipofilik dan asam, sedangkan
efek sistemik OAINS yaitu kerusakan mukosa yang
terjadi akibat penurunan produksi prostaglandin secara
bermakna
Efek
• Patofisiologi utama kerusakan lambung dan usus dua belas
jariakibat penggunaan OAINS adalah gangguan fisiokimia
pertahanan mukosa lambung dan inhibisi sistemik terhadap

samping pelindung mukosa lambung melalui inhibisi


aktivitascyclooxygenase (COX) mukosa lambung.

NSAID • Obat anti inflamasi nonsteroid(OAINS) dapat menghambat


sintesis prostaglandin (PG) yang merupakan mediator inflamasi

pada
dan mengakibatkan berkurangnya tanda inflamasi.
• Meskipun demikian, prostaglandin khususnya prostaglandin E
sebenarnya merupakan zat yang bersifat protektor untuk mukosa
saluran saluran cerna atas.
• Hambatan sintesis PG akan mengurangi ketahanan mukosa,

pencernaan dengan efek berupa lesi akut mukosa lambungdengan bentuk


ringan sampai berat.
• Obat antiinflamasi non-steroid merusak mukosa lambung melalui
2 mekanisme utama yaitu topikal dan sistemik.
• Kerusakan mukosa secara topikal terjadi karena OAINS bersifat
lipofilik dan asam, sehingga mempermudah trapping ion
hidrogen masuk mukosa dan menimbulkan
Definisi Melena
• Keluarnya tinja yang lengket dan hitam seperti aspal
(ter) dengan bau yang khas.
Etiologi
• Gastritis
• Ulkus di gaster atau usus
• Efek samping penggunaan NSAID
Patofisiologi
Melena
Patofisiologi
Melena
Manifestasi Gambaran klinis yang muncul bisa berbeda-beda,
tergantung pada:

Klinis • Letak sumber perdarahan dan kecepatan gerak usus


• Kecepatan perdarahan
Melena • Penyakit penyebab perdarahan
• Keadaan penderita sebelum perdarahan
• Tes darah : darah perifer lengkap, cross-match jika
diperlukan tranfusi
Pemeriksaan • Hemostasis lengkap untuk menyingkirkan kelainan

Penunjang
faktor pembekuan primer atau sekunder : CTBT,
PT/PPT, APTT

Melena
• Elektrolit : Na, K, Cl
• Faal hati : cholinesterase, albumin/ globulin,
SGOT/SGPT
• Foto polos abdomen 3 sisi (supine,...,...), terdapat
gambaran radiolucent di hipocondrical kanan, karena
diafragma kanan lebih tinggi daripada diafragma kiri
• EKG& foto thoraks: identifikasi penyakit jantung
(iskemik), paru kronis
• Endoskopi: Gold standar untuk menegakkan
diagnosis dan sebagai pengobatan endoskopik awal.
Selain itu juga memberikan informasi prognostik
dengan mengidentifikasi stigmata perdarahan
Tatalaksana
Melena
Tatalaksana
Melena
• Perforasi abdomen  peritonitis generalisata
• Gambaran radio lucent di epigastrika kanan
• Pemasangan NGT dilakukan untuk mengevaluasi
perdarahan yang sedang berlangsung
• Mencegah aspirasi
• Beri vit. K

Anda mungkin juga menyukai